Lompat ke isi

Waara, Lakudo, Buton Tengah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Waara[1] adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.[2]

  1. ALIH Templat:Kotak info desa

Koordinat Geografis Desa Waraa

Keputusan pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota

Peta Kemendagri telah menerapkan disambiguasi untuk membedakan berbagai entitas geografis dengan nama yang sama, termasuk "Waraa". Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akurasi dan kejelasan informasi spasial

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Wilayah Desa Waara secara geografis dibatasi oleh Desa Boneoge di sebelah barat, Desa Nepa Mekar di sebelah utara, Desa One Waara di sebelah timur, dan Desa Banabungi di sebelah selatan. Letak desa ini berada di Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Arah Batas Wilayah
Barat Desa Boneoge
Utara Desa Nepa Mekar
Timur Desa One Waara
Selatan Desa Banabungi

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Pembagian Urusan Pemerintahan: UU Pemkab mengatur pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Penyediaan air bersih berkaitan dengan urusan pemerintahan di bidang kesehatan masyarakat atau infrastruktur daerah.

Properti Nilai
Negara Indonesia
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kabupaten/Kota Buton Tengah
Kecamatan Lakudo
Jumlah Penduduk (2024) 1.011 jiwa
Luas Wilayah ...
Kepadatan Penduduk ...
Kepala Keluarga 298
Agama Mayoritas Islam

Kepala Desa

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 6 September 2024, Penjabat Bupati Buton Tengah melantik 12 Penjabat Kepala Desa berdasarkan Keputusan Bupati No. 384 Tahun 2024. Pelantikan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan desa dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satu poin penting dalam pelantikan tersebut adalah rotasi Pj Kades H. La Imu, SE.,M.Si,[3] ke Desa Waraa. Pelantikan ini diharapkan dapat membawa semangat baru dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

Demografi

[sunting | sunting sumber]
  • Logo Kabupaten Buton Tengah, di Sulawesi Tenggara.
    Desa Waraa adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data terakhir pada tahun 2024, desa ini memiliki populasi sebesar 1.011 jiwa yang tersebar dalam 298 kepala keluarga.
  • Dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Desa Waraa mencerminkan karakteristik demografi masyarakat Sulawesi Tenggara.
  • Pertumbuhan penduduk Desa Waraa mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2022. Hal ini mengindikasikan adanya dinamika sosial dan ekonomi yang mempengaruhi migrasi dan kelahiran di desa ini.
  • Tingkat pendidikan penduduk Desa Waraa menunjukkan perkembangan yang cukup baik, dengan sebagian besar penduduk telah menyelesaikan pendidikan dasar. Namun, masih terdapat potensi untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
  • Struktur umur penduduk Desa Waraa didominasi oleh kelompok usia produktif, yaitu antara 15-64 tahun. Hal ini mengindikasikan potensi sumber daya manusia yang cukup besar untuk mendukung pembangunan desa.
  • Tradisi dan adat istiadat masyarakat Desa Waraa sangat kental, tercermin dari tingginya tingkat partisipasi dalam kegiatan keagamaan.
  • Sektor pertanian dan perikanan menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Desa Waraa, sebagaimana terlihat dari jumlah penduduk yang berprofesi sebagai nelayan.
  • Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Desa Waraa terus dilakukan, dengan adanya berbagai program seperti program belajar dari rumah dan bantuan biaya sekolah.

Fasilitas Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Meskipun tidak termasuk dalam daftar 17 SD terbaik di Kabupaten Buton Tengah, Desa Waara memiliki potensi besar dalam pengembangan pendidikan. Adanya sejumlah sekolah berkualitas di daerah sekitar dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat Desa Waara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah desa.

Kekurangan guru yang berkualitas juga menjadi masalah serius di sekolah-sekolah Desa Waara, sehingga perlu adanya program rekrutmen dan pelatihan guru secara berkala.

Bantuan pemerintah pusat diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa-siswi di Desa Waara dan membuka peluang bagi mereka untuk meraih cita-cita.[4]

Penyediaan air bersih

[sunting | sunting sumber]

Desa Waara telah mendapatkan bantuan berupa penyediaan air bersih, sehingga masyarakat kini dapat mengakses air bersih dengan lebih mudah.[5]

Masalah kekurangan air bersih di Desa Waara telah teratasi berkat bantuan dari pemerintah dan pihak swasta.

Penyediaan air bersih di Desa Waara merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Berkat alokasi anggaran sebesar Rp 3,5 miliar dari APBD Kabupaten Buton Tengah pada tahun 2018, masyarakat Desa Waara dan One Waara kini dapat menikmati air bersih yang dialirkan melalui pipa sepanjang 21 kilometer dari mata air Teluk Lasongko. Proyek ini berhasil mengatasi masalah kekurangan air bersih yang telah lama dialami oleh masyarakat di kedua desa tersebut.[6]

Lingkungan yang aman dan nyaman

[sunting | sunting sumber]

Keberhasilan Polres Buton Tengah dalam mengungkap kasus hukum di Desa Waara menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara kepolisian dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

Pengungkapan kasus hukum ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku lainnya dan mencegah terjadinya tindak pidana serupa di wilayah hukum Polres Buton Tengah.[7]Desa Waara sejauh ini relatif aman dari tindak pidana. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengawasan dan penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak berwenang di desa tersebut cukup efektif. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan juga turut berkontribusi dalam menciptakan kondisi yang kondusif.

Akses bahan bakar

[sunting | sunting sumber]

Desa Waara merupakan salah satu desa yang cukup beruntung karena memiliki akses yang mudah terhadap BBM jenis kerosin. Warga dapat dengan mudah membeli kerosin di beberapa pengecer yang tersebar di berbagai titik di desa dengan harga yang terjangkau.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "ArcGIS Web Application". gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2024-09-15. 
  2. ^ "Kecamatan Lakudo Dalam Angka 2021 - Badan Pusat Statistik Kabupaten Buton Tengah". butengkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2024-09-15. 
  3. ^ Editor (2024-09-07). "Kostantinus Lantik 12 Pj Kades, Satu Kades Diroling". Prosesnews.id. Diakses tanggal 2024-09-15. 
  4. ^ MK, Sultan (2020-08-26). "10 Sekolah di Buteng Masuk Daerah Tertinggal - Mediakendari.com". Diakses tanggal 2024-09-15. 
  5. ^ "Hore! Desa Waara Dapat Air Besih". Lentera Sultra. 2020-03-18. Diakses tanggal 2024-09-15. 
  6. ^ ADMIN (2019-01-30). "Tahun 2019, Desa Waara dan One Waara Buteng Nikmati Air Bersih". INILAHSULTRA.COM. Diakses tanggal 2024-09-15. 
  7. ^ "6 Pria Ditangkap Polisi Digerebek Main Judi Kartu di Teras Rumah Warga Desa Waara Buton Tengah". Tribunnewssultra.com. Diakses tanggal 2024-09-15. 
  8. ^ GridOto.com. "Sopir Truk Tangki Minyak Tanah Diancam Penjara 6 Tahun, Hobi Kencing di Tempat Sepi - GridOto.com". otomotifnet.gridoto.com. Diakses tanggal 2024-09-15.