Waldus Sandy
Waldus Sandy | |
---|---|
Wali Kota Palangka Raya ke-3 | |
Masa jabatan 13 Agustus 1967 – 6 September 1975 | |
Presiden | Soeharto |
Gubernur | Tjilik Riwut Reinout Sylvanus |
Pendahulu Agoes Ibrahim Pengganti Madnoch | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Kuala Kapuas, Hindia Belanda | 3 September 1928
Meninggal | Tidak Diketahui Tidak Diketahui |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Golkar[1] |
Suami/istri | Rusie A. Kiting |
Anak | 13 |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1946-(Tahun Tidak Di Ketahui) |
Pangkat | Kolonel TNI |
Pertempuran/perang | Revolusi Nasional Indonesia Pemberontakan PKI 1948 Pemberontakan Darul Islam |
Sunting kotak info • L • B |
Kolonel Waldus Sandy, sering ditulis W. Sandy; (3 September 1928 - ?), adalah tokoh militer yang menjabat sebagai Wali Kota Palangka Raya ke-3 dari tahun 1967 hingga 1978.
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Waldus dilahirkan di Kuala Kapuas pada tanggal 3 September 1928. Ia adalah anak ke-4 dari lima saudara dari pasangan Cornelis Sandy dan Adriana. Waldus mengenyam bangku pendidikan dasar di Sekolah Rakyat (SR) di Luwuk Kanan dari tahun 1933 hingga 1934. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Holland Dayak School (HDS) dan selesai pada tahun 1936. Setelah itu, ia bersekolah di Christelieke Holland Inlandsche School dan lulus pada tahun 1942. Waldus bersekolah di MULO dan lulus tahun 1945. Ia mengambil pendidikan sekolah tingginya di Sekolah Menengah Tinggi di Banjarmasin pada tahun 1946.[2]
Karier militer
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1946, Waldus memutuskan untuk keluar dari sekolah menengah tinggi di Banjarmasin dan memilih untuk menjadi tentara. Ia menjadi tarun dari tahun 1946 hingga 1950 di Magelang (1946-1948) dan Yogyakarta (1948-1950). Pada tanggal 25 Januari 1950, ia lulus dari pendidikan militernya dan mendapatkan pangkat letnan dua.[2]
Seusai lulus dari akademi militer, Waldus memulai karier militernya sebagai Komandan Kompi B Bn 6001 TTK (1950-1952) dan Komando Detasemen Brigade “ B “ STM II TTK (1950). Pada tahun 1951, ia menjabat sebagai Kasi II STM II Co TTK. Waldus pindah ke Bandung pada tahun 1952 dan menjabat di berbagai posisi seperti Pa Panjata ALBAD (1952), Pa DPDAD KMKB (1954-1956), Kep. Bin III DPDAD Yonif III/ Siliwangi (1957-1958).[3] Ia pindah ke Banjarmasin pada tahun 1958 dan menjabat sebagai Pa DPDAD/Jasdam Kalteng (1958) dan Wakil Interpa Kodam Kalteng di Banjarmasin / Sampit (1959-1962). Pada tahun 1962, Waldus menjabat sebagai Ps Dandim Palangka Raya. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Ps. Dandim 1104/Kotawaringin Barat (1963-1965) dan assisten 6 Kaskodam XI / Tambun Bungai (1965).[4]
Selama berkarier di dunia militer, Waldus terlibat dalam berbagai operasi militer seperti Agresi Militer Belanda I, Pemberontakan PKI 1948, Pemberontakan Darul Islam, Pemberontakan Ibnu Hadjar, dan Peristiwa G30S. Di samping itu juga, Waldus juga ikut dalam perang geriliya melawan pasukan Belanda di pedalaman Kalimantan Tengah.[4]
Wali Kota Palangka Raya
[sunting | sunting sumber]Waldus dilantik sebagai Wali Kota Palangka Raya pada tanggal 13 Januari 1967 menggantikan Agoes Ibrahim. Selama menjabat sebagai wali kota, pangkat Waldus dinaikkan menjadi kolonel pada tanggal 1 Januari 1972. Ia menyelsaikan jabatannya pada tanggal 6 September 1975.[3] Semenjak itu, belum ada Wali Kota Palangka Raya yang bertahan hingga dua periode.[5]
Usulan peninjauan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 12 Februari 1968, Waldus mengirimkan pesan kepada Tjilik Riwut untuk melakukan tinjauan ulang terhadap status Palangka Raya sebagai ibu kota Kalimantan Tengah.[6] Banyak kalangan menduga bahwa maksud dari surat ini ialah pengusulan pemindahan ibu kota Kalimantan Tengah ke Pulang Pisau.[7]
Akan tetapi, Waldus mengirimkan surat tersebut dengan tujuan agar pemerintah pusat dan provinsi untuk menaruh lebih banyak perhatian ke pembangunan kota Palangka Raya dengan memberikan lebih banyak dana bantuan. Pasalnya, pasca peristiwa G30S, pembangunan di kota Palangka Raya mengalami kemunduran.[7]
Pembangunan infrastruktur
[sunting | sunting sumber]Di masa kepemimpinannya, Waldus memindahkan kantor balaikota Palangka Raya dari Jalan Darmosugondo ke Jalan Diponegoro pada tahun 1970. Kantor balaikota di Jalan Diponegoro dibangun dengan dana bantuan dari pemerintah pusat dan kantornya diresmikan pada tanggal 16 Juni 1970 oleh Menteri Dalam Negeri, Amir Machmud.[8]
Di samping membangun kantor balaikota, Waldus juga membangun jalan titian di Komplek Flamboyan dengan dana anggaran periode 1972/1973.[9] Pembangunan lainnya yang terjadi di masa Waldus ialah pengaspalan jalan di dalam kota, pembangunan jalan Palangka Raya - Sebangau, peningkatan fasilitas Bandara Panarung, dan melakukan perbaikan Lapangan Olahraga Sanaman Mantikei.[10]
Lambang kota Palangka Raya
[sunting | sunting sumber]Waldus mengeluarkan pengunguman untuk mengadakan Sayembara Pembuatan Lambang Daerah Kotamadya Palangka Raya pada tanggal 13 Agustus 1969. Hal ini dilakukan untuk menggantikan logo kota Palangka Raya. Sayembara ini diikuti oleh 30 kontestan. Akan tetapi, pemerintah kota merasa tidak puas dan menolak semua rancangan lambang yang dibuat oleh kontestan. Oleh karenanya, mereka memutuskan untuk membuatnya dengan memadukan logo-logo yang dibuat oleh para kontestan.[11]
Seusai lambang tersebut dibuat, lambangnya diajukan ke DPRD–GR Kotapraja Palangka Raya untuk mendapatkan persetujuan. Lambang tersebut disetujui oleh DPRD-GR Palangka Raya pada tanggal 17 Juni 1970.[11]
Meninggal dunia
[sunting | sunting sumber]Waldus telah meninggal dunia pada tanggal yang tidak diketahui.[12]
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Waldus menikah dengan Rusie A. Kiting pada tanggal 17 Oktober 1954 dan pasangan ini dikarunai 9 anak perempuan dan 4 anak laki-laki.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ DPP Golkar, DPP Golkar (1984). 20 tahun Golkar. Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya. hlm. 129.
- ^ a b Tim Penulis Buku Sejarah Kota Palangka Raya 2003, hlm. 80.
- ^ a b Tim Penulis Buku Sejarah Kota Palangka Raya 2003, hlm. 8--81.
- ^ a b c Tim Penulis Buku Sejarah Kota Palangka Raya 2003, hlm. 81.
- ^ Antara, Antara. "Ibas Dijadwalkan Hadiri Pelantikan Wali Kota Riban". kalteng.antaranews.com. Antara. Diakses tanggal 26 Mei 2024.
- ^ Tim Penulis Buku Sejarah Kota Palangka Raya 2003, hlm. 82.
- ^ a b Tim Penulis Buku Sejarah Kota Palangka Raya 2003, hlm. 83.
- ^ Tim Penulis Buku Sejarah Kota Palangka Raya 2003, hlm. 85.
- ^ Tim Penulis Buku Sejarah Kota Palangka Raya 2003, hlm. 87.
- ^ Sandy, Waldus (1972). "PEMBANGUNAN KOTA PALANGKA RAYA SEDJAK S.P . 11". Pantjawarsa Supersemar. Jakarta: Jajasan Laita. hlm. 638-639.
- ^ a b Tim Penulis Buku Sejarah Kota Palangka Raya 2003, hlm. 86.
- ^ Bijaksana, Aga Jaya. "Rescue Damkar Bersihkan Rumah Mantan Wali Kota Era 67-an". rri.co.id. Radio Republik Indonesia. Diakses tanggal 26 Mei 2024.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]Tim Penulis Buku Sejarah Kota Palangka Raya, Tim Penulis Buku Sejarah Kota Palangka Raya (2003). Sejarah Kota Palangka Raya. Palangka Raya: Pemerintah Kota Palangkaraya.