Waranggi
Dalam mitologi Hindu, Waranggi (Sanskerta: वराङी; Varāṅgī) adalah istri raksasa Bajrangga. Ia merupakan ibu bagi Tarakasura. Menurut kitab Matsyapurana, ia diciptakan oleh Dewa Brahma untuk dinikahkan kepada Bajrangga. Waranggi melayani suaminya dengan baik sekali sehingga Bajrangga terkesan. Bajrangga berkata bahwa ia bersedia mengabulkan permohonan istrinya tersebut. Kemudian Waranggi berkata bahwa ia berharap memiliki seorang putra yang mampu membuat Dewa Wisnu bersedih. Untuk memenuhi permohonan istrinya, Bajrangga memutuskan untuk melaksanakan tapa selama bertahun-tahun ke dalam hutan. Setelah bertapa di dalam hutan, ia memutuskan untuk bertapa lagi, namun kali ini dilakukannya di bawah permukaan air dan berlangsung selama ribuan tahun.
Selama Bajrangga bertapa di dalam air, Waranggi dengan setia menunggunya di pertapaan mereka. Waranggi pun ikut bertapa. Melihat keadaan tersebut, Indra memutuskan untuk mengganggu tapa Waranggi. Ia berubah wujud menjadi kera, lalu membabat pepohonan di pertapaan Waranggi. Kemudian ia berubah menjadi domba untuk memakan semua rumput di pertapaan tersebut. Ia juga berubah menjadi ular untuk menggigit Waranggi. Akhirnya ia mengguyur Waranggi dengan hujan lebat, diselingi badai petir. Waranggi yang sedang bertapa tidak mampu melindungi diri. Ia memutuskan untuk bertahan dari situasi tersebut.
Seribu tahun kemudian, Bajrangga kembali ke pertapaannya dan mendapati bahwa istrinya tertimpa kemalangan, demikian juga tempat tinggalnya. Hal itu membuatnya sangat membenci Indra. Bertahun-tahun kemudian, Waranggi melahirkan seorang putra. Resi Kasyapa memberinya nama Taraka. Sebagai hasil dari tapa yang dilakukan Bajrangga, anak tersebut memiliki kesaktian untuk mengalahkan para dewa.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]