Wasil bin Atha'
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 700 (Kalender Masehi Gregorius) Madinah |
Kematian | 748 (Kalender Masehi Gregorius) (47/48 tahun) Basra |
Data pribadi | |
Agama | Islam dan Mu'taziliyah |
Kegiatan | |
Spesialisasi | Mazhab-Mazhab Teologi Islam |
Pekerjaan | teolog |
Bekerja di | Basra |
Murid dari | Ja'far ash-Shadiq dan Hasan al-Bashri |
Murid | Zaid bin Ali |
Wasil bin Atha' (700-748) adalah teolog dan filsuf muslim terkemuka pada zaman dinasti Bani Umayyah. Pada mulanya ia belajar pada Abu Hasyim ‘Abdullah bin Muhammad al-Hanafiyah. Selanjutnya, ia banyak menimba ilmu pengetahuan di Mekkah dan mengenal ajaran Syi’ah di Madinah. Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Bashrah dan berguru pada Hasan al-Bashri. Dialah pendiri madzhab Mu'tazilah.[1]
Pengikut madzhab ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang paling utama adalah akal. Sedangkan wahyu berfungsi mendukung kebenaran akal. Menurut mereka apabila terjadi pertentangan antara ketetapan akal dan ketentuan wahyu maka yang diutamakan adalah “ketetapan akal”. Adapaun ketentuan wahyu kemudian dita'wilkan sedemikian rupa supaya sesuai dengan ketetapan akal, atas dasar inilah orang berpendapat bahwa timbulnya aliran Mu'tazilah merupakan lahirnya aliran rasionalisme di dalam Islam.
Dia menikah dengan saudara perempuan Amr bin Ubaid.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Zabidi, Ahmad (2020). "METODE, CORAK DAN PENDEKATAN MUKTAZILAH DALAM PENAFSIRAN AL-QUR'AN". Jurnal Ilmiah Falsafah. 6 (1): 18. doi:https://doi.org/10.37567/jif.v6i1.266 Periksa nilai
|doi=
(bantuan). - ^ Al-Melal wan-Nahal (الملل والنحل) - Ja'far as-Sabhani(Arabic) Diarsipkan September 10, 2007, di Wayback Machine.