Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian. Anafilaksis biasanya ditunjukkan oleh beberapa gejala termasuk di antaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dispnea, muntah, kepala terasa ringan, dan tekanan darah rendah. Gejala-gejala ini akan timbul dalam hitungan menit hingga jam. Penyebab yang umum dari reaksi ini adalah gigitan serangga, makanan, dan obat. Penyebab lainnya dapat berupa paparan lateks. Selain itu kasus dapat terjadi tanpa alasan yang jelas. Mekanisme terjadinya anafilaksis melibatkan pelepasan mediator dari sel darah putih tertentu. Diagnosis anafilaksis dilakukan berdasarkan gejala dan tanda pada seseorang setelah terjadi paparan dengan alergen potensial. Tata laksana awal anafilaksis adalah pemberian suntikan epinefrin, pemasangan infus, dan pengaturan posisi tubuh mendatar. Dosis epinefrin tambahan dapat diberikan apabila diperlukan. Di seluruh dunia, sekitar 0,05–2% dari populasi pernah mengalami anafilaksis pada suatu saat dalam kehidupannya. (Selengkapnya...)
"... bahwa meskipun Pythagoras (gambar) dikenal oleh masyarakat modern sebagai penemu teorema Pythagoras, konsep ini sudah diketahui dan diterapkan oleh orang-orang Babilonia dan India berabad-abad sebelum Pythagoras, dan pakar sejarah klasik mempertentangkan klaim bahwa Pythagoras telah memberikan sumbangsih yang besar bagi bidang matematika?"
"... bahwa Taman Pasupati disebut Taman Jomblo oleh Ridwan kamil karena keberadaan tempat duduk di taman tersebut yang berbentuk kubus berukuran kecil dan hanya muat untuk satu orang?"
Wikipedia adalah sebuah ensiklopedia multibahasa yang dapat disunting, disalin, dan disebarkan secara bebas.
Sebanyak 2.804 orang sukarelawan sedang mencoba menyunting dan menciptakan artikel-artikel baru dalam bahasa Indonesia.
Wikipedia terbuka untuk siapa saja, termasuk Anda. Mari bergabung sekarang juga, serta turut berkontribusi bagi penyebaran pengetahuan bebas.