Ibnu Rusyd adalah seorang pemikir dari Al-Andalus abad ke-12 yang menulis dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, akidah, kedokteran, astronomi, fisika, fikih, dan linguistik. Ini termasuk banyak tafsir, uraian, dan ringkasan karya-karya Aristoteles, sehingga ia dijuluki "Sang Penafsir" di dunia barat. Ia juga mengabdi sebagai hakim dan dokter istana untuk Kekhalifahan Muwahhidun. Ia adalah pendukung Aristotelianisme, dan berusaha mengembalikan filsafat dunia Islam ke ajaran Aristoteles yang asli. Ia mengkritik corak Neoplatonisme pada pemikir-pemikir Islam sebelumnya seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina, yang ia anggap menyimpang dari filsafat Aristoteles. Ia membela kegiatan berfilsafat dari kritik para ulama Asy'ariyah seperti Al-Ghazali. Ia berpendapat bahwa dalam Islam berfilsafat hukumnya boleh, bahkan bisa jadi wajib untuk kalangan tertentu. Ia juga berpendapat bahwa teks Quran dan Hadis dapat diinterpretasikan secara tersirat atau kiasan jika makna harfiahnya terlihat bertentangan dengan kesimpulan dari akal dan filsafat. (Selengkapnya...)
Wikipedia adalah sebuah ensiklopedia multibahasa yang dapat disunting, disalin, dan disebarkan secara bebas.
Sebanyak 2.460 orang sukarelawan sedang mencoba menyunting dan menciptakan artikel-artikel baru dalam bahasa Indonesia.
Wikipedia terbuka untuk siapa saja, termasuk Anda. Mari bergabung sekarang juga, serta turut berkontribusi bagi penyebaran pengetahuan bebas.