Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Disetujui/April 2020
Aku putuskan untuk meloloskan artikel ini menjadi artikel pilihan setelah mendapatkan komentar dari dua pengguna, dan semua saran juga sudah diselesaikan. Mimihitam 4 April 2020 08.55 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini disetujui.
- Pengusul: Glorious Engine (b • k • l) · Status: Selesai
Sudah diperbaiki terjemahannya oleh M. Adiputra dan pranala merahnya telah dibirukan oleh saya. Kata Mimi cocok buat dijadikan AP --Glorious Engine (bicara) 2 Maret 2020 04.27 (UTC)
Komentar mengenai ejaan
[sunting sumber]Apakah mas @Japra Jayapati ada masukan lebih lanjut dari segi ejaan maupun penerjemahan? Mimihitam 2 Maret 2020 09.11 (UTC)
- @Mimihitam: Usulan saya = "Anggulimala" (अङ्गुलीमाला, अ ङ्गु ली मा ला, a-nggu-li-ma-la) ---> bahasa Pali, bahasa Sangsekertanya Anggulimalya تابيق ~ Japra (obrol) 2 Maret 2020 09.40 (UTC)
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 2 Maret 2020 10.06 (UTC)
- @@Japra Jayapati:: Apakah penulisan dengan Dewanagari itu adalah riset pribadi? Dari yang saya lihat, ejaannya memakai aksara "Nga", dan suku kata terakhir bersuara panjang (dirghaswara). Ironisnya, penulisan dengan dirghaswara (vokal panjang) di akhir kata ditujukan untuk nama-nama feminim, bukan maskulin (dalam film Buddha berbahasa Hindi, jelas terdengar pengucapan Angulimaal). Dan, jika dilihat dari IAST, huruf n dengan tanda titik di atasnya (ṅ) setelah huruf A mengindikasikan anunasika, maka seharusnya ditulis dengan anuswara, sehingga menjadi अंगुलिमाल -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 13.52 (UTC)
- @M. Adiputra: Kalau soal penyebutannya dalam film berbahasa Hindi, silahkan cek di sini (menit 22:53 dst). Kalau soal harusnya ditulis seperti apa dengan aksara dewanagari, silahkan cek di अङ्गुलि, atau di अङ्गुलि (dengan aksara a-nga-ga-la tanpa anuswara maupun anunasika). Kalau soal ṅ seharusnya (kata anda) setelah huruf a adalah indikasi anunasika dan harus ditulis dengan anuswara, silahkan cek di sini. Dalam IAST, simbol ṅ bukan indikasi anunasika melainkan simbol untuk fonem "ng" (dalam kasus ini untuk aksara nga), sedangkan anuswara ditulis dengan simbol ṃ (dalam kasus ini sama dengan pangangge suara cecek). Aksara dewanagari saya di atas memang tidak tepat, pada kata malya, seharusnya ma dengan bunyi a panjang dan lya dengan bunyi a pendek (माल्य), saya hanya comot aksara ma & la seadanya dan tambahkan pada kata angguli untuk menjelaskan poin saya bahwa Aṅgulimāla sebaiknya ditransliterasi menjadi Anggulimala (poin primernya adalah "angguli", dan poin sekundernya adalah mala tanpa beda a panjang dan a pendek, seperti महाभारत ditranliterasi menjadi mahabarata/mahabharata alih-alih mahabharat). Yang anda persoalkan sebenarnya apa? Artikelnya sendiri tidak pakai aksara dewanagari kan? Lagi pula sesudah saya lihat artikelnya, sepertinya usulan saya toh tidak dipakai juga. Apa lagi yang mau anda permasalahkan?تابيق ~ Japra (obrol) 7 Maret 2020 16.00 (UTC)
- Kalau aksara Dewanagari mau diikusertakan, maka usulan ini bisa dipakai. Yang saya diskusikan ortografi Dewanagarinya. Mengenai anuswara, karena bukan penutur asli, maka kadangkala terasa rancu juga. Maka ahimsa tetap ditulis ahimsa, bukan ahingsa. Mengenai vokal panjang, memang nama feminim selalu lebih panjang, contohnya perbandingan antara pengucapan Rama dan Sita. Rāma diucapkan Raam, sedangkan Sītā diucapkan Siita, bukan Siit. Kalau ejaan Dewanagari di sini mau diikutsertakan, boleh-boleh saja, mengingat terjemahan dalam bahasa lain juga banyak. -- Adiputra बिचर -- 8 Maret 2020 06.18 (UTC)
- @M. Adiputra: Kalimat anda yang kedua ini ditujukan kepada siapa? Saya? Siapa yang mau ikutsertakan aksara dewanagari? Bukan saya. Jangan tanya ke saya. Kalau usulan saya tidak dipakai, untuk apa tawar-menawar dengan pakai syarat mengikutsertakan aksara dewanagari segala, plus meleter panjang lebar dengan soal vokal panjang pendek maskulin feminin segala? Usulan saya ya usulan saya, cukup pakai atau tolak, habis perkara. Tidak ada kontribusi lain dari saya pada artikel ini. Makanya saya tanya pada anda, kalimat pertama yang anda tujukan kepada saya di atas itu poinnya apa? Mau bertanya, mau menggurui, atau mau pamer? Lain kali langsung saja ke pokok masalahnya. Karena artikel ini tidak ada kaitannya dengan saya, dan karena anda punya pertimbangan untuk pakai usulan saya dengan syarat aksara dewanagari diikutsertakan dalam artikel, sepertinya anda bertanya kepada orang yang salah.تابيق ~ Japra (obrol) 8 Maret 2020 07.35 (UTC)
- Sebaiknya memang tidak diteruskan saja agar tidak ada kesalahpahaman lagi. -- Adiputra बिचर -- 9 Maret 2020 13.33 (UTC)
- @M. Adiputra:Tepat sekali. Kalau usulan saya dipakai, pasti saya bersedia anda koreksi atau anda ajak diskusi soal usulan saya tersebut, tetapi karena usulan saya tidak dipakai, pembahasan apapun terkait usulan saya jadi tidak relevan lagi di halaman ini. Lain soal kalau diskusinya di halaman pembicaraan anda atau saya. Jelas usulan Pierrewee yang dipakai, berikut sumber rujukannya. Jadi kalau umat Buddha se-Indonesia memilih untuk menggunakan bentuk "Angulimala", itu hak mereka, dan kalau wikipedia memutuskan untuk membiarkan bentuk IAST Aṅgulimāla dibaca a-ngu-li-ma-la alih-alih ang-gu-li-ma-la, setidak-tidaknya saya sudah pernah mengusulkan cara baca yang benar.تابيق ~ Japra (obrol) 10 Maret 2020 02.06 (UTC)
- Sebaiknya memang tidak diteruskan saja agar tidak ada kesalahpahaman lagi. -- Adiputra बिचर -- 9 Maret 2020 13.33 (UTC)
- @M. Adiputra: Kalimat anda yang kedua ini ditujukan kepada siapa? Saya? Siapa yang mau ikutsertakan aksara dewanagari? Bukan saya. Jangan tanya ke saya. Kalau usulan saya tidak dipakai, untuk apa tawar-menawar dengan pakai syarat mengikutsertakan aksara dewanagari segala, plus meleter panjang lebar dengan soal vokal panjang pendek maskulin feminin segala? Usulan saya ya usulan saya, cukup pakai atau tolak, habis perkara. Tidak ada kontribusi lain dari saya pada artikel ini. Makanya saya tanya pada anda, kalimat pertama yang anda tujukan kepada saya di atas itu poinnya apa? Mau bertanya, mau menggurui, atau mau pamer? Lain kali langsung saja ke pokok masalahnya. Karena artikel ini tidak ada kaitannya dengan saya, dan karena anda punya pertimbangan untuk pakai usulan saya dengan syarat aksara dewanagari diikutsertakan dalam artikel, sepertinya anda bertanya kepada orang yang salah.تابيق ~ Japra (obrol) 8 Maret 2020 07.35 (UTC)
- Kalau aksara Dewanagari mau diikusertakan, maka usulan ini bisa dipakai. Yang saya diskusikan ortografi Dewanagarinya. Mengenai anuswara, karena bukan penutur asli, maka kadangkala terasa rancu juga. Maka ahimsa tetap ditulis ahimsa, bukan ahingsa. Mengenai vokal panjang, memang nama feminim selalu lebih panjang, contohnya perbandingan antara pengucapan Rama dan Sita. Rāma diucapkan Raam, sedangkan Sītā diucapkan Siita, bukan Siit. Kalau ejaan Dewanagari di sini mau diikutsertakan, boleh-boleh saja, mengingat terjemahan dalam bahasa lain juga banyak. -- Adiputra बिचर -- 8 Maret 2020 06.18 (UTC)
- @M. Adiputra: Kalau soal penyebutannya dalam film berbahasa Hindi, silahkan cek di sini (menit 22:53 dst). Kalau soal harusnya ditulis seperti apa dengan aksara dewanagari, silahkan cek di अङ्गुलि, atau di अङ्गुलि (dengan aksara a-nga-ga-la tanpa anuswara maupun anunasika). Kalau soal ṅ seharusnya (kata anda) setelah huruf a adalah indikasi anunasika dan harus ditulis dengan anuswara, silahkan cek di sini. Dalam IAST, simbol ṅ bukan indikasi anunasika melainkan simbol untuk fonem "ng" (dalam kasus ini untuk aksara nga), sedangkan anuswara ditulis dengan simbol ṃ (dalam kasus ini sama dengan pangangge suara cecek). Aksara dewanagari saya di atas memang tidak tepat, pada kata malya, seharusnya ma dengan bunyi a panjang dan lya dengan bunyi a pendek (माल्य), saya hanya comot aksara ma & la seadanya dan tambahkan pada kata angguli untuk menjelaskan poin saya bahwa Aṅgulimāla sebaiknya ditransliterasi menjadi Anggulimala (poin primernya adalah "angguli", dan poin sekundernya adalah mala tanpa beda a panjang dan a pendek, seperti महाभारत ditranliterasi menjadi mahabarata/mahabharata alih-alih mahabharat). Yang anda persoalkan sebenarnya apa? Artikelnya sendiri tidak pakai aksara dewanagari kan? Lagi pula sesudah saya lihat artikelnya, sepertinya usulan saya toh tidak dipakai juga. Apa lagi yang mau anda permasalahkan?تابيق ~ Japra (obrol) 7 Maret 2020 16.00 (UTC)
- @@Japra Jayapati:: Apakah penulisan dengan Dewanagari itu adalah riset pribadi? Dari yang saya lihat, ejaannya memakai aksara "Nga", dan suku kata terakhir bersuara panjang (dirghaswara). Ironisnya, penulisan dengan dirghaswara (vokal panjang) di akhir kata ditujukan untuk nama-nama feminim, bukan maskulin (dalam film Buddha berbahasa Hindi, jelas terdengar pengucapan Angulimaal). Dan, jika dilihat dari IAST, huruf n dengan tanda titik di atasnya (ṅ) setelah huruf A mengindikasikan anunasika, maka seharusnya ditulis dengan anuswara, sehingga menjadi अंगुलिमाल -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 13.52 (UTC)
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 2 Maret 2020 10.06 (UTC)
- @Glorious Engine ejaan di artikelnya dibenerin juga dong, masak judulnya Anggulimala tapi isinya Angulimala Mimihitam 2 Maret 2020 10.10 (UTC)
Selesai --Glorious Engine (bicara) 3 Maret 2020 01.34 (UTC)
- @Mimihitam: Sebagai tambahan referensi dan masukan, dalam beberapa situs web dan literatur Buddhis, nama yang lazim digunakan adalah "Angulimala". Di antaranya Sammagi Phala dan Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti. Salam, ~~Pierrewee (bicara) 5 Maret 2020 22.17 WIB
Selesai
- @Pierrewee apakah ada masukan juga dari segi konten? Mimihitam 5 Maret 2020 15.23 (UTC)
- @Mimihitam kalau ketemu terjemahan yang kurang pas apa boleh langsung saya ubah, atau harus didiskusikan dulu di sini? belum sempat baca dan periksa keseluruhan artikel. Salam, ~~Pierrewee (bicara) 6 Maret 2020 12.51 WIB
- @Pierrewee apakah ada masukan juga dari segi konten? Mimihitam 5 Maret 2020 15.23 (UTC)
@Pierrewee kalau cuma typo atau terjemahan yg jelas2 salah bisa diubah langsung, kalau kira2 masih agak ragu bisa dibawa ke sini. Mimihitam 6 Maret 2020 07.53 (UTC)
Komentar Mimihitam
[sunting sumber]Secara umum artikelnya sudah memenuhi kriteria AP. Saya sangat menikmati membaca artikelnya. Sebagai orang yang bukan penganut agama Buddha jadi belajar hal baru. Walaupun begitu masih ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi sebelum bisa diloloskan sebagai AP. Aku panggil juga @M. Adiputra selaku pemeriksa penerjemah yang mungkin bisa membantu menjawab beberapa pertanyaan di sini (ngomong-ngomong terima kasih banyak bung karena sudah menyelamatkan terjemahan artikel Angulimala, apalagi mengingat tokohnya adalah tokoh penting dalam agama Buddha).
- Apakah kira-kira tepat untuk memakai istilah "pertobatan" atau "bertobat" dalam konteks Buddha? Meminta pendapat @Pierrewee juga
- Sama saja --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.13 (UTC)
- @M. Adiputra: --Glorious Engine (bicara) 9 Maret 2020 23.50 (UTC)
- @Pierrewee: --What a joke (bicara) 13 Maret 2020 06.57 (UTC)
- Boleh, terutama dalam agama Buddha tradisi Mahayana, yang dikenal dengan istilah 忏悔 (Chànhuǐ). Salah satu contohnya bisa ditemukan pada bagian artikel "Sanubari Teduh: Banyak Bertobat Kala Hidup di Masa Lima Kekeruhan". "Hukum sebab akibat tak dapat dihindari. Setiap perbuatan baik atau buruk pasti berbuah. Bertobat adalah melatih keterampilan, mengubah pikiran awam menjadi pikiran Buddha, menempah diri di tengah masyarakat, sepenuh hati mengembangkan cinta kasih. Karena telah bertobat, dalam setiap tindakan dan tutur kata, haruslah senantiasa waspada, tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Inilah makna pertobatan yang sesungguhnya." Salam, ~~Pierrewee (bicara) 13 Maret 2020 21.37 WIB
- Terima kasih atas penjelasannya yang komprehensif. Mimihitam 13 Maret 2020 18.43 (UTC)
- Boleh, terutama dalam agama Buddha tradisi Mahayana, yang dikenal dengan istilah 忏悔 (Chànhuǐ). Salah satu contohnya bisa ditemukan pada bagian artikel "Sanubari Teduh: Banyak Bertobat Kala Hidup di Masa Lima Kekeruhan". "Hukum sebab akibat tak dapat dihindari. Setiap perbuatan baik atau buruk pasti berbuah. Bertobat adalah melatih keterampilan, mengubah pikiran awam menjadi pikiran Buddha, menempah diri di tengah masyarakat, sepenuh hati mengembangkan cinta kasih. Karena telah bertobat, dalam setiap tindakan dan tutur kata, haruslah senantiasa waspada, tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Inilah makna pertobatan yang sesungguhnya." Salam, ~~Pierrewee (bicara) 13 Maret 2020 21.37 WIB
- "Fertilitas" ==> kenapa tidak pakai istilah "kesuburan" saja?
- Selesai Fertilitas diubah jadi kesuburan --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.08 (UTC)
- " Angulimala menjadi subjek film dan sastra, seperti film Thailand yang berjudul Angulimala (2003), dan buku The Buddha and the Terrorist karya Satish Kumar mengadaptasi cerita tersebut sebagai tanggapan tanpa kekerasan terhadap perang melawan terorisme.' --> agak kepanjangan, mohon pecah jadi dua
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.19 (UTC)
- "dan diyakini telah menyajikan versi tertua dari cerita tersebut" --> terjemahannya agak aneh, mohon diperbaiki
- Konteksnya adalah, ada banyak versi dari cerita Angulimala. Ada yang dibuat belakangan, ada yang dibuat sejak dahulu sekali. Maka dari itu, ada versi yang lama atau lebih kuno, dan ada yang lebih baru. Mungkin kalimat itu bisa diubah agar tidak salah paham. -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 03.16 (UTC)
- "Sang Buddha mengeluarkan aturan yang berlaku sejak saat itu, yaitu melarang diterimanya penjahat sebagai biksu dalam sangha." ==> alasannya apa ya? Agak bingung soalnya sebelumnya Angulimala yang seorang penjahat diterima ke dalam sangha.
- @Mimihitam alasannya bisa ditemukan di referensi yang diberikan [Kosuta, M. (2017), "The Aṅgulimāla-Sutta: The Power of the Fourth Kamma", Journal of International Buddhist Studies, 8 (2): halaman 41] tertulis "Indeed, in the Vinaya-pitaka Mahāvagga 1 due to public outcry to thief wearing a 'finger-garland' being ordained, the Buddha prohibits ordaining thieves who wear emblems (dhaja-baddha) (Oldenburg, 1997, p.74)", dan referensi tambahan yang saya temukan di VINAYA-PIṬAKA Volume IV (MAHĀVAGGA) halaman 130-131. Mungkin keterangan ini bisa ditambahkan di edisi bahasa Indonesia. Salam ~~Pierrewee (bicara) 6 Maret 2020 20.16 WIB
- @Pierrewee Terima kasih banyak karena sudah menemukan jawabannya . Mohon maaf nih sebelumnya, tetapi mas Pierre bersedia membantu menambahkan di artikelnya nggak? Soalnya kalau saya sendiri yang menambahkan rasanya kurang cocok karena saya bukan ahli di bidang agama Buddha, sementara pengusul juga kelihatannya tidak tahu sama sekali soal artikel yang dia kembangkan sendiri. Terima kasih banyak sebelumnya. Mimihitam 6 Maret 2020 14.20 (UTC)
- Selesai Sudah saya tambahkan. ~~Pierrewee (bicara) 6 Maret 2020 22.20 WIB
- @Mimihitam alasannya bisa ditemukan di referensi yang diberikan [Kosuta, M. (2017), "The Aṅgulimāla-Sutta: The Power of the Fourth Kamma", Journal of International Buddhist Studies, 8 (2): halaman 41] tertulis "Indeed, in the Vinaya-pitaka Mahāvagga 1 due to public outcry to thief wearing a 'finger-garland' being ordained, the Buddha prohibits ordaining thieves who wear emblems (dhaja-baddha) (Oldenburg, 1997, p.74)", dan referensi tambahan yang saya temukan di VINAYA-PIṬAKA Volume IV (MAHĀVAGGA) halaman 130-131. Mungkin keterangan ini bisa ditambahkan di edisi bahasa Indonesia. Salam ~~Pierrewee (bicara) 6 Maret 2020 20.16 WIB
- "Mereka juga mempermasalahkan argumen metrikal Gomrich, sehingga tidak sependapat dengan hipotesis Gomrich terkait Angulimala." ==> "argumen metrikal" itu apa? Aku jadi kurang jelas mereka tidak sependapatnya gara2 apa.
- @M. Adiputra: --Glorious Engine (bicara) 9 Maret 2020 10.15 (UTC)
- Sebenarnya ini terjemahan yang tidak saya ubah (dari revisi sebelumnya). Saya pun belum mencari tahu artinya. -- Adiputra बिचर -- 9 Maret 2020 13.33 (UTC)
- @Pierrewee: --Glorious Engine (bicara) 14 Maret 2020 00.00 (UTC)
- @Mimihitam dan M. Adiputra: Aku baca sumbernya di JSTOR, sepertinya Gombrich berusaha membaca ulang/merevisi teks yang biasanya dibaca "cirassam vata me mahito mahesi / mahävanam samanoyam paccavädi" menjadi "ciram vatä me mahito maheso / mahävanam päpuni saccavâdï". Salah satu argumen yang digunakan Gombrich adalah versi tersebut metrumnya lebih cocok (ini yang disebut metrical argument di artikel tsb. Penjelasan mengenai teori Gambrich ada di hal. 171-172, sedangkan penolakan dari Mudagamuwa dan von Rospatt ada di hal 172-173. Saranku agar yang mengerti topik ini bisa membaca dan merangkum "argumen metrikal" ini sedikit di artikel, supaya jelas apa yang dibantah. Aku sendiri banyak enggak mengerti istilah yang digunakan di paper, sehingga kurang pede untuk merangkumnya. Kalau perlu PDF nya, bisa aku kirim lewat surel. HaEr48 (bicara) 22 Maret 2020 19.22 (UTC)
- Setelah aku pertimbangkan lagi, sepertinya detailnya terlalu rinci, yang perlu dibahas di situ adalah fakta bahwa argumen Gombrich tidak didukung konsensus ilmiah... jadi aku sembunyikan saja dari artikelnya. Mimihitam 3 April 2020 20.43 (UTC)
- @Mimihitam dan M. Adiputra: Aku baca sumbernya di JSTOR, sepertinya Gombrich berusaha membaca ulang/merevisi teks yang biasanya dibaca "cirassam vata me mahito mahesi / mahävanam samanoyam paccavädi" menjadi "ciram vatä me mahito maheso / mahävanam päpuni saccavâdï". Salah satu argumen yang digunakan Gombrich adalah versi tersebut metrumnya lebih cocok (ini yang disebut metrical argument di artikel tsb. Penjelasan mengenai teori Gambrich ada di hal. 171-172, sedangkan penolakan dari Mudagamuwa dan von Rospatt ada di hal 172-173. Saranku agar yang mengerti topik ini bisa membaca dan merangkum "argumen metrikal" ini sedikit di artikel, supaya jelas apa yang dibantah. Aku sendiri banyak enggak mengerti istilah yang digunakan di paper, sehingga kurang pede untuk merangkumnya. Kalau perlu PDF nya, bisa aku kirim lewat surel. HaEr48 (bicara) 22 Maret 2020 19.22 (UTC)
- "Cendekiawan kajian agama Buddha L. S. Cousins juga mengungkapkan keraguan terhadap teori Gombrich." ==> alasannya apa?
- Ternyata catatan kakinya mengarah ke jurnal.[1] Mungkin kepanjangan kalau dijabarkan, maka diarahkan langsung ke sana. Saya pun enggan untuk membuat kesimpulannya :D -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 03.16 (UTC)
- @M. Adiputra itu book review sih sebenarnya, bukan artikel jurnal yang secara khusus membantah teori Gombrich... saranku bagian "Cendekiawan kajian agama Buddha L. S. Cousins juga mengungkapkan keraguan terhadap teori Gombrich" mending dihapus saja. Mimihitam 7 Maret 2020 09.53 (UTC)
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 7 Maret 2020 13.29 (UTC)
- Ternyata catatan kakinya mengarah ke jurnal.[1] Mungkin kepanjangan kalau dijabarkan, maka diarahkan langsung ke sana. Saya pun enggan untuk membuat kesimpulannya :D -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 03.16 (UTC)
- "ikonografi Dionisian" maksudnya apa? Mungkin bisa dijelaskan secara singkat karena istilah Dionisian kemudian dipakai lagi.
- SelesaiSaya tambahi keterangan "(dewa anggur Yunani kuno)" --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.13 (UTC)
- kalau begitu "tema Dionisian dalam mitologi dan seni rupa Yunani" itu maksudnya apa? Mimihitam 6 Maret 2020 09.16 (UTC)
- Konteksnya adalah en:Apollonian and Dionysian, konsep dikotomi dalam filsafat Barat. Sepertinya perlu dibuatkan artikel. -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 03.16 (UTC)
- Ya aku rasa harus cek sumber Brancaccio 1999, hlm. 112–4 untuk tahu secara pasti yang dimaksud itu apa. Tapi aku di sini berperan sebagai peninjau dan yang semestinya mengecek adalah pengusul. Mimihitam 7 Maret 2020 09.56 (UTC)
- @Pierrewee: --Glorious Engine (bicara) 14 Maret 2020 00.00 (UTC)
- Sudah aku hapus akhirnya karena setelah aku baca artikelnya Brancaccio, sepertinya tidak terlalu substansial untuk dibahas di artikelnya. Mimihitam 3 April 2020 20.56 (UTC)
- Bisa dijelaskan secara singkat sikap henti itu apa?
- Ini saya terjemahkan dari stillness. Saya padankan stillness dengan "henti". Stillness adalah kata benda, jadi saya pakai "henti", sementara "diam" adalah kata kerja. Konteksnya adalah, Angulimala menyuruh Buddha untuk berhenti, sedangkan Buddha sendiri menyatakan bahwa dia telah berhenti. Henti yang dia maksud berbeda dengan henti sebagaimana persepsi Angulimala. Demikianlah konteksnya. -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 03.16 (UTC)
- @M. Adiputra kalau begitu boleh diperjelas di artikelnya nggak? Mimihitam 9 Maret 2020 10.26 (UTC)
- Tampaknya sudah tertulis demikian. -- Adiputra बिचर -- 9 Maret 2020 13.33 (UTC)
- @M. Adiputra sudah aku coba perjelas sedikit paragrafnya, silakan diubah kalau misalkan ada yang tidak sesuai. Mimihitam 9 Maret 2020 14.03 (UTC)
- Tampaknya sudah tertulis demikian. -- Adiputra बिचर -- 9 Maret 2020 13.33 (UTC)
- Ini saya terjemahkan dari stillness. Saya padankan stillness dengan "henti". Stillness adalah kata benda, jadi saya pakai "henti", sementara "diam" adalah kata kerja. Konteksnya adalah, Angulimala menyuruh Buddha untuk berhenti, sedangkan Buddha sendiri menyatakan bahwa dia telah berhenti. Henti yang dia maksud berbeda dengan henti sebagaimana persepsi Angulimala. Demikianlah konteksnya. -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 03.16 (UTC)
- "Ia tak lagi diapresiasi sebagai orang yang bertalenta dalam hal akademik." --> aku jadi bertanya-tanya, sekolahnya Angulimala sebelumnya itu sekolahan apa ya? Apakah ada rinciannya?
- Yang dimaksud "orang yang bertalenta dalam hal akademik" bukan Angulimala, tapi Ahiṃsaka --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.12 (UTC)
- @Glorious Engine astaga, sampeyan yang nerjemahin artikelnya loh :))) Itu di paragraf pembukanya jelas-jelas tertulis "Angulimala lahir dengan nama Ahiṃsaka" :)))))))))))) Mimihitam 6 Maret 2020 09.13 (UTC)
- Konteksnya adalah, sebelum menjadi begal, Angulimala bernama Ahimsaka, seorang murid di Taxila yang sangat berbakat. Namun semua pencapaiannya tidak diakui lagi, malah gurunya sendiri yang memerintahkannya untuk melakukan tugas berbahaya sebagai syarat kelulusannya. Demikian konteksnya. Jika ada kata yang menimbulkan salah tafsir, silakan diperbaiki. -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 03.16 (UTC)
- @M. Adiputra yang ini sudah jelas, pertanyaanku sih cuma satu, itu sekolahnya sekolah macam apa? Seperti sekolah pada zaman modern, atau sekolah keagamaan, atau sekolah bela diri? Mimihitam 7 Maret 2020 09.53 (UTC)
- Dari buku yang saya baca, beberapa pendidikan yang diperoleh di Taxila kuno antara lain: sastra, astronomi, bela diri, pengobatan, menjinakkan gajah, dll. -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 13.28 (UTC)
- @M. Adiputra boleh tahu nama buku dan halaman persisnya nggak? Mungkin bisa ditambahkan keterangan catatan kaki untuk yang ingin tahu lebih lanjut. Mimihitam 9 Maret 2020 10.18 (UTC)
- Buku komik Angulimala karya Handaka Vijjananda, terbitan Ehipassiko Foundation. -- Adiputra बिचर -- 9 Maret 2020 13.33 (UTC)
- @Pierrewee: --Glorious Engine (bicara) 14 Maret 2020 00.00 (UTC)
- @Mimihitam, @Glorious Engine Dari sumber referensi Angulimāla by G.K. Ananda Kumarasiri di halaman 8, disebutkan bahwa (terjemahan) "Ketika dia dewasa, sebagai pengakuan atas prestasi akademiknya yang luar biasa dan latar belakang keluarganya dari Brahmin yang terhormat, dia terpilih masuk ke Universitas Takkasila (Taxila) yang terkenal. Tidak hanya itu, dia diberi hak cukup istimewa untuk belajar di bawah bimbingan guru terkemuka, Acariya Disapamuk." Saat itu, Takkasila (Taxila) merupakan pusat pembelajaran yang terkenal di India kuno. Cuma tidak disebutkan secara spesifik ilmu apa saja yang dipelajari di sana, sebagaimana dapat ditemukan pada halaman 9: (terjemahan) "Merupakan tradisi yang lazim berlaku (saat itu) bagi seorang siswa untuk belajar di bawah (bimbingan) seorang acariya (guru) yang akan mengajar para siswanya selama sekitar delapan hingga sepuluh tahun, memberikan semua pengetahuan yang telah dia kumpulkan melalui pembelajaran dan pengalaman." Lebih lanjut, di buku "8 Jayamaṅgala - Berkah Kejayaan Sang Buddha" yang ditulis oleh Acharya Buddharakkhita, terbitan Pustaka Karaniya (Juli 2003), pada bagian "Tunduknya Aṅgulimāla" (halaman 57), disebutkan bahwa "Dia dikirim ayahnya untuk belajar ke Takkasilā, sebuah sekolah pendidikan yang terkenal di mancanegara. Di sana, Ahiṁsaka belajar di bawah bimbingan seorang guru (ācharya) yang terkenal...Selama bertahun-tahun, ia mendapatkan banyak penghargaan dan menguasai banyak pelajaran, termasuk seni bela diri." ~~Pierrewee (bicara) 15 Maret 2020 00.15 WIB
- @Pierrewee wah terima kasih sudah menemukan informasinya. Boleh ditambahkan ke artikelnya nggak? Karena akan sangat informatif untuk pembaca. Maaf kalau merepotkan dan terima kasih. Mimihitam 14 Maret 2020 17.18 (UTC)
- @Mimihitam Selesai sudah saya tambahkan. Sama-sama dan salam, ~~Pierrewee (bicara) 15 Maret 2020 00.42 WIB
- Yang dimaksud "orang yang bertalenta dalam hal akademik" bukan Angulimala, tapi Ahiṃsaka --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.12 (UTC)
- Istilah kapelan apa cocok untuk dipakai dalam konteks Buddha?
- Nggak masalah, artikel en:Unified Buddhist Church saja bisa pakai istilah Church (gereja) dalam konteksnya --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.10 (UTC)
- Itu kan dalam bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia belum tentu cocok kecuali kalau istilahnya memang dipakai sama penganut agama Buddhanya sendiri. Mimihitam 6 Maret 2020 09.12 (UTC)
- Dalam konteks Indonesia pun, banyak istilah Buddha yang juga berunsur Kristen, contoh kebaktian, sekolah Minggu, dll --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.15 (UTC)
- Ya pertanyaannya apakah istilah "kapelan" juga dipakai oleh penganut Buddha di Indonesia? Sama kalau kita menerjemahkan "Buddhist monk", kita tidak terjemahkan jadi "biarawan Buddha" tokh? Mimihitam 6 Maret 2020 09.19 (UTC)
- "Biarawan" itu kata netral, bisa dipake Kristen maupun Buddha, cuman kalo dalam konteks Buddha lebih sering disebut "biksu" --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.22 (UTC)
- Saya menemukan artikel terkait "kapelan Buddhis" di Kisah Kapelan Buddhis yang Melayani di Kemiliteran AS, salah satu bagian isinya tertulis "Kapelan (Inggris: chaplain) sendiri adalah agamawan yang bertugas untuk kelompok khusus seperti pada universitas, tentara, penjara. Istilah ini berasal dari istilah dalam Kekristenan, namun kini di dunia Barat istilah ini mengacu pada semua agamawan dari semua agama." Jadi menurut saya bisa dipakai dalam konteks agama lain, termasuk Buddhisme. ~~Pierrewee (bicara) 6 Maret 2020 20.37 WIB
- "Biarawan" itu kata netral, bisa dipake Kristen maupun Buddha, cuman kalo dalam konteks Buddha lebih sering disebut "biksu" --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.22 (UTC)
- Nggak masalah, artikel en:Unified Buddhist Church saja bisa pakai istilah Church (gereja) dalam konteksnya --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.10 (UTC)
Terima kasih. Mimihitam 6 Maret 2020 08.48 (UTC)
- @Glorious Engine bung GE, saranku kepada bung selaku pengusul, kalau nggak tahu jawaban terhadap beberapa pertanyaan yang substansif jangan ditebak-tebak/dijawab asal-asalan.. mending minta tolong mas @M. Adiputra atau @Jnanabhadra. Mimihitam 6 Maret 2020 09.17 (UTC)
Saya panggil @William Surya Permana: juga, siapa tau juga ngerti --Glorious Engine (bicara) 6 Maret 2020 09.22 (UTC)
Saya sudah menambahkan beberapa komentar. -- Adiputra बिचर -- 7 Maret 2020 03.16 (UTC)
Komentar HaEr48
[sunting sumber]Menurutku penulisan artikel ini sudah cukup bagus, strukturnya rapi, dan referensinya memadai. Gaya penulisan baik, walaupun ada perbaikan yang perlu dilakukan.
- Aku coba perbaiki sebagian di sini, silakan diperiksa kalau ada yang kurang tepat.
- Trims
--Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.11 (UTC)
- Harap juga diperiksa lagi keakuratan terjemahannya kalau-kalau ada yang terlewat. Soalnya aku masih menemukan yang agak menyimpang, misal "merujuk kepada naskah Tionghoa" padahal seharusnya "yang disebut-sebut dalam berbagai naskah Tionghoa" (referred to in Chinese texts)
- Trims
--Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.11 (UTC)
- "Cerita Angulimala sangat dikenal dalam tradisi Theravāda.": Bagaimana kalau ditambah sedikit untuk memperkenalkan bagi pembaca yang belum tahu istilah "Theravāda". Misal: "Cerita Angulimala sangat dikenal dalam tradisi Buddhis, terutama Theravāda" atau "Cerita Angulimala sangat dikenal dalam tradisi Theravāda, yaitu salah satu aliran Agama Buddha".
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.11 (UTC)
- "Berbagai pustaka mengisahkan kehidupan masa lampau sebelum Angulimala bertemu Buddha Gautama": bagaimana kalau "sebelum Angulimala lahir dan bertemu Buddha Gautama" , agar jelas kalau "kehidupan masa lampau" ini maksudnya bukan masa muda?
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.13 (UTC)
- Angulimala lahir di Sāwatī:.. Apa bisa disebutkan Sawati ini sekarang di kawasan mana?
- Selesai ditambahkan dengan "(sekarang Uttar Pradesh, India)" --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.15 (UTC)
- Di bagian #Sumber pustaka dan epigrafi, "commentary" disebut "komentar" sedangkan di #Masa muda disebut "ulasan"? Bagaimana kalau diseragamkan? Dan dicocokkan dengan istilah yang digunakan di kalangan Buddhis Indonesia
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.15 (UTC)
- "Versi tersebut kesannya memberikan pembenaran atas tindak pembunuhan yang dilakukan Angulimala": di bahasa Inggrisnya "Aṅgulimāla's killing": (pembunuhan Angulimala, killing = tunggal bukan jamak). Tapi aku juga bingung bagian mana yang membenarkan pembunuhan Angulimala.
- Di kalimat sebelumnya ada kata "ia bersumpah akan membalas dendam". Mungkin yang dimaksud adalah musuh-musuhnya terlahir kembali sebagai para korbannya --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.18 (UTC)
- Tetapi kalau yang dimaksud adalah pembunuhan musuh-musuhnya, bahasa Inggrisnya akan "killings" (jamak), bukan "killing". Apa bahasa Inggrisnya yang salah, atau kita yang salah ngerti? Minta pendapat Mimihitam juga. HaEr48 (bicara) 27 Maret 2020 02.29 (UTC)
- @HaEr48 Yang aku tangkap sih cerita soal kehidupan Angulimala sebelum reinkarnasi itu adalah upaya untuk membenarkan segala pembunuhan yang dilakukan oleh Angulimala untuk mengumpulkan jari yang dia jadikan untaian. Jadi diterjemahkan jadi "tindak pembunuhan" aku rasa ga masalah. Mimihitam 27 Maret 2020 08.39 (UTC)
- Tetapi kalau yang dimaksud adalah pembunuhan musuh-musuhnya, bahasa Inggrisnya akan "killings" (jamak), bukan "killing". Apa bahasa Inggrisnya yang salah, atau kita yang salah ngerti? Minta pendapat Mimihitam juga. HaEr48 (bicara) 27 Maret 2020 02.29 (UTC)
- Di kalimat sebelumnya ada kata "ia bersumpah akan membalas dendam". Mungkin yang dimaksud adalah musuh-musuhnya terlahir kembali sebagai para korbannya --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.18 (UTC)
- Bagian yang supranatural seperti tentang mata batin atau Angulimala yang tidak berhasil mengejar Sang Buddha yang hanya berjalan, di kalimatnya diawali dengan tambahan seperti "Menurut keterangan/kepercayaan/tulisan XX, meskipun Angulimala berlari secepat mungkin, ia tak kunjung berhasil ..." untuk menjaga netralitas wikipedia mengenai hal-hal seperti ini.
- Sumber-sumbernya sudah dijelaskan dalam bagian Angulimala#Sumber_pustaka_dan_epigrafi, sama seperti Kleopatra#Sastra_dan_historiografi_Romawi --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.21 (UTC)
- Ya, aku juga udah lihat, tapi itu kan digabung semua. Saranku untuk yang supranatural bisa ditegaskan dan dispesifikkan dekat kalimatnya. Kalau biografi Kleopatra kan tidak ada supranatural. HaEr48 (bicara) 23 Maret 2020 03.02 (UTC)
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 03.12 (UTC)
- @Glorious Engine: yang mata batin juga dong. HaEr48 (bicara) 27 Maret 2020 02.14 (UTC)
- @HaEr48 sudah aku bantu perbaiki tuh, silakan dicek. Mimihitam 3 April 2020 21.15 (UTC)
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 03.12 (UTC)
- Ya, aku juga udah lihat, tapi itu kan digabung semua. Saranku untuk yang supranatural bisa ditegaskan dan dispesifikkan dekat kalimatnya. Kalau biografi Kleopatra kan tidak ada supranatural. HaEr48 (bicara) 23 Maret 2020 03.02 (UTC)
- Sumber-sumbernya sudah dijelaskan dalam bagian Angulimala#Sumber_pustaka_dan_epigrafi, sama seperti Kleopatra#Sastra_dan_historiografi_Romawi --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.21 (UTC)
- cerita Angulimala tak mengandung bentuk keadilan restoratif maupun transformatif: pranalakan yang merah, atau gunakan kata-kata lain sehingga jelas maksudnya tanpa pranala
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.39 (UTC)
- Bagaimana kalau "kalung jari" diganti "untaian jari", sesuai terjemahan Cintiawati dan Anggawati yang disebut di artikel
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.39 (UTC)
- Caption gambar Buddhagosa, Taxila, dan Satish Kumar harap ditambah sedikit agar jelas hubungannya dengan teks.
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.39 (UTC)
- Yang "Satish Kumar, seorang aktivis yang menulis kembali cerita Angulimala dalam buku pendeknya The Buddha and the Terrorist.". Bagaimana kalau alih-alih "menulis kembali", kita sebut "mengadaptasi" atau "menulis versi baru"? Mengingat membaca teksnya sepertinya dia bukan sekedar menulis tetapi memadukan dan mereka ulang. HaEr48 (bicara) 27 Maret 2020 02.29 (UTC)
- Selesai --What a joke (bicara) 2 April 2020 23.29 (UTC)
- Yang "Satish Kumar, seorang aktivis yang menulis kembali cerita Angulimala dalam buku pendeknya The Buddha and the Terrorist.". Bagaimana kalau alih-alih "menulis kembali", kita sebut "mengadaptasi" atau "menulis versi baru"? Mengingat membaca teksnya sepertinya dia bukan sekedar menulis tetapi memadukan dan mereka ulang. HaEr48 (bicara) 27 Maret 2020 02.29 (UTC)
- Selesai --Glorious Engine (bicara) 23 Maret 2020 02.39 (UTC)
--Terima kasih. HaEr48 (bicara) 22 Maret 2020 19.45 (UTC)
- @HaEr48 masih ada masukan lagi atau kira-kira sudah oke? Mimihitam 3 April 2020 21.15 (UTC)
- @Mimihitam: Dari aku sudah OK. Terima kasih sudah diklarifikasi pertanyaan terakhirnya. HaEr48 (bicara) 3 April 2020 21.40 (UTC)
- @HaEr48 masih ada masukan lagi atau kira-kira sudah oke? Mimihitam 3 April 2020 21.15 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Pengusulan sudah berlangsung selama dua minggu dan sudah mendapatkan tinjauan dari 5 pengguna (termasuk salah satunya adalah ibu Anya yang merupakan pakar di bidangnya). Semua saran juga sudah dikerjakan dengan baik. Terima kasih atas pertisipasi penulis dan peninjau. Artikel ini menjadi bukti hebatnya gotong royong di Wikipedia. Mimihitam 16 April 2020 18.00 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini disetujui.
Artikel hasil terjemahan "gotong royong" dari en:Introduction to viruses. Melihat artikel tentang virus sangat banyak dikunjungi bulan lalu, semoga kehadiran artikel pengantar ini bisa memberi lebih banyak manfaat bagi pengunjung WBI. Mohon masukan selanjutnya. RianHS (bicara) 2 April 2020 13.33 (UTC)
- Tag Anya Iziatanaf juga :) Seperti disebutkan di pengantar Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan, enggak usah segan untuk memberi masukan.. artikel tidak mungkin sempurna, dan pasti ada celah yang bisa diperbaiki dengan bantuan pembaca lain... HaEr48 (bicara) 3 April 2020 01.18 (UTC)
Baiklah. Aku baca nanti ya. Masih sibuk banget belum balik ke rumah ini. Anya Iziatanaf (bicara) 3 April 2020 19.47 (UTC)
Komentar dari Mimihitam
[sunting sumber]Terima kasih atas kerja kerasnya bung @RianHS dan @HaEr48 dalam menerjemahkan artikel ini. Saya akan baca dan tinjau artikelnya secara rinci. Sepintas sih terjemahannya sudah sangat bagus dan mudah untuk dipahami oleh awam seperti saya. Berikut adalah beberapa komentar awal untuk dipertimbangkan.
- Apakah kira-kira bisa ditambahkan bagian yang membahas apakah virus itu "kehidupan" atau bukan? Mungkin isinya bisa mirip dengan Kehidupan#Virus. Karena ada yang bilang kalau virus itu bukan kehidupan karena tidak bermetabolisme dan hanya bergantung pada sel inang yang hidup.
- Selesai. Sudah ditambahkan di sini. Mohon dicek. -- RianHS (bicara) 2 April 2020 23.10 (UTC)
- Sudah bagus sekali, terima kasih Mimihitam 3 April 2020 06.48 (UTC)
- Kalau bagian ini sudah ditambahkan, mungkin perlu hati-hati dalam menggunakan terminologi "hidup", "mati", dan "membunuh"/"dibunuh". Bisa diganti dengan, misalnya, "dihancurkan".
- WHO menyebutnya inaktivasi. Apa perlu dibuatkan subjudulnya sendiri? -- RianHS (bicara) 2 April 2020 23.10 (UTC)
- @RianHS boleh juga tuh, mungkin bisa sekalian ditambahkan berapa lama virus rata-rata bisa bertahan kalau nggak ketemu reseptor. Mimihitam 3 April 2020 06.48 (UTC)
- Selesai. Sudah ditambahkan. Survivabilitas virus sangat bervariasi, lebih baik dibahas di artikel masing-masing artikel virus atau penyakitnya, misalnya di sini dan di sini. -- RianHS (bicara) 3 April 2020 08.20 (UTC)
- @RianHS boleh juga tuh, mungkin bisa sekalian ditambahkan berapa lama virus rata-rata bisa bertahan kalau nggak ketemu reseptor. Mimihitam 3 April 2020 06.48 (UTC)
- WHO menyebutnya inaktivasi. Apa perlu dibuatkan subjudulnya sendiri? -- RianHS (bicara) 2 April 2020 23.10 (UTC)
- Yang benar "virus dengue" atau "virus demam berdarah"?
- Demi akurasi istilah, saya rasa lebih tepat virus dengue. Ada beberapa penyakit yang termasuk dalam kelompok "demam berdarah" (hemorrhagic fever), misalnya en:Viral hemorrhagic fever, en:Ebola hemorrhagic fever, dan en:Crimean–Congo hemorrhagic fever. Semuanya diakibatkan oleh virus. -- RianHS (bicara) 3 April 2020 01.25 (UTC)
- Aku lihat ada kalimat yang mengutip sumber New York Times, apa tidak jomplang dengan sumber-sumber ilmiah lainnya?
- Aku rasa dalam kasus ini tidak apa, karena fakta di kalimat itu merupakan fakta "sederhana" (misalnya ukurannya 10x lebih panjang virus influenza dan 1000x lebih besar secara volume, penemuannya mengejutkan ilmuwan), yang tidak akan disebutkan di paper aslinya tetapi cukup berguna untuk memberikan konteks penemuan tersebut untuk pembaca pemula (target artikel ini). HaEr48 (bicara) 3 April 2020 01.12 (UTC)
Segitu dulu dari saya. Mimihitam 2 April 2020 13.56 (UTC)
Lanjutan:
- Baru kepikiran juga, di bagian imunitas soal kulit sudah disinggung, tapi kira-kira apakah perlu juga ditambahkan kalau reseptor virus bisa masuk lewat membran mukosa, makanya disarankan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut? (atau virus juga bisa ditransmisikan lewat seks anal atau oral karena ada membran mukosa juga)
- Menurut saya, pembahasan untuk hal ini bukan di subjudul dengan artikel utama Sistem imun bawaan, tapi Penularan penyakit (yang sayangnya baru paragraf pembukanya yang sudah saya terjemahkan). Di subjudul "Virus dan penyakit" sudah ada kalimat, Untuk mencegah infeksi dan penyebaran penyakit, perlu diketahui cara penyebaran masing-masing jenis virus. Kalau dijabarkan, ujung-ujungnya versi ringkas dari artikel penularan penyakit. Bagaimana baiknya? -- RianHS (bicara) 3 April 2020 08.39 (UTC)
- Menurutku bisa ditulis begini. "Untuk mencegah infeksi dan penyebaran penyakit, perlu diketahui cara penyebaran masing-masing jenis virus. Sebagai contoh, virus X... membran mukosa... Mimihitam 3 April 2020 09.30 (UTC)
- Selesai. Sudah ditambahkan, sebelum kalimat tersebut. -- RianHS (bicara) 4 April 2020 04.00 (UTC)
- Menurut saya, pembahasan untuk hal ini bukan di subjudul dengan artikel utama Sistem imun bawaan, tapi Penularan penyakit (yang sayangnya baru paragraf pembukanya yang sudah saya terjemahkan). Di subjudul "Virus dan penyakit" sudah ada kalimat, Untuk mencegah infeksi dan penyebaran penyakit, perlu diketahui cara penyebaran masing-masing jenis virus. Kalau dijabarkan, ujung-ujungnya versi ringkas dari artikel penularan penyakit. Bagaimana baiknya? -- RianHS (bicara) 3 April 2020 08.39 (UTC)
- Di bagian "Efek terhadap sel inang", istilah "infeksi yang tahan lama" agak aneh untuk dibaca
- Selesai.
Sudah diganti jadi infeksi persisten dan dipranalakan ke kronis.-- RianHS (bicara) 3 April 2020 08.39 (UTC) - Kalimat ini diubah, sekarang memakai istilah siklus lisogenik yang sudah dijelaskan di subjudul sebelumnya. -- RianHS (bicara) 4 April 2020 07.50 (UTC)
- Selesai.
- Penjelasan soal latensi mungkin bisa agak ditambah sedikit supaya tahu kenapa virus macam virus herpes bisa seperti itu
- Sudah. HaEr48 (bicara) 3 April 2020 14.23 (UTC)
- Selesai. Siklus lisogenik sudah dijelaskan di subjudul "Siklus" untuk memudahkan penjelasan tentang hal ini. -- RianHS (bicara) 4 April 2020 07.50 (UTC)
- Di bagian "Pandemi dan kemunculan penyakit", apa SARS dan MERS benar-benar sudah bisa dianggap sebagai pandemi?
- Subjudul ini aslinya bernama "Pandemic and emergent" yang merujuk pada Pandemi dan en:Emerging infectious disease (belum ada artikelnya di WBI). Jadi, penyakit yang ada di teksnya tidak harus berstatus pandemi. Saya terjemahkan dulu artikel EID baru nanti ditambahkan ke kalimat terkait SARS & MERS. -- RianHS (bicara) 3 April 2020 08.39 (UTC)
- Terima kasih :) Mimihitam 3 April 2020 09.30 (UTC)
- Selesai. Sudah ditambahkan. Subjudulnya diubah menjadi "Kemunculan penyakit baru dan pandemi". -- RianHS (bicara) 4 April 2020 01.29 (UTC)
- " Virus ini diduga berasal dari kelelawar" --> ada juga penelitian yang mengatakan virusnya bermutasi lewat perantara tenggiling
- Selesai. Asal-usul SARS-CoV-2 masih diperdebatkan, apakah bersifat zoonotik atau tidak. Saya tambahkan kalimat yang netral untuk menjelaskan kemungkinan dari kelelawar atau tenggiling. RianHS (bicara) 4 April 2020 04.00 (UTC)
- "dan jam malam diberlakukan di beberapa kota besar di seluruh dunia" -> sepertinya bukan jam malam, tetapi kewajiban untuk berdiam di rumah sepanjang hari?
- Selesai. Terima kasih koreksinya. Artikel en:Curfew diterjemahkan jadi jam malam yang malah mempersempit makna. Sudah diganti: Akibat pandemi ini, berbagai negara mengambil kebijakan yang mengubah keseharian hidup penduduknya, seperti karantina wilayah, perintah untuk tinggal di rumah, dan pembatasan perjalanan internasional. -- RianHS (bicara) 5 April 2020 01.45 (UTC)
- "Ketika pengendalian infeksi virus tumbuhan dianggap ekonomis (misalnya pada buah-buahan menahun), diupayakan untuk membunuh vektor dan menghilangkan inang alternatif seperti gulma" --> kalimat kedua sebaiknya dirombak jadi SPO(K) supaya tidak jadi kalimat menggantung
- Selesai. Sudah diganti: Pengendalian infeksi virus tumbuhan, misalnya dengan membunuh vektor dan menghilangkan inang alternatif seperti gulma, akan dilakukan jika upaya tersebut membawa keuntungan ekonomis (contohnya pada perkebunan buah-buahan menahun). -- RianHS (bicara) 5 April 2020 01.45 (UTC)
- Di bagian "Pertahanan terhadap bakteriofag", mungkin bisa ditambahkan sedikit soal "perang senjata" antara bakteri dengan bakteriofag supaya lebih menarik. Contoh sumber: [2] [3]
- Selesai. Sudah ditambahkan di sini. -- RianHS (bicara) 5 April 2020 03.44 (UTC)
- "Vaksin yang berisi virus hidup yang dilemahkan bisa berbahaya untuk orang-orang dengan sistem imun yang lemah, hingga menyebabkan penyakit aslinya" --> Mungkin keterangan di ujung bisa diperjelas jadi "karena malah bisa menyebabkan penyakit yang ingin dicegah"?
- Sudah. HaEr48 (bicara) 3 April 2020 14.23 (UTC)
- Di bagian "Obat antivirus", mungkin perlu diklarifikasi: walaupun obatnya efektif, tetapi virusnya sebenarnya masih tetap ada di tubuh inangnya. Contoh yang paling jelas adalah HIV: viral loadnya bisa dibuat sangat sedikit, tetapi kalau berhenti mengonsumsi obatnya nanti HIVnya bakal berganda lagi.
- Sudah ditambahkan sedikit penjelasan mengenai fungsi kerja obat antivirus dan keterbatasnnya, walaupun tidak ada redaksi persis seperti yang diminta. HaEr48 (bicara) 3 April 2020 14.23 (UTC)
- " Jumlah virus di lautan semakin berkurang di lepas pantai dan lebih dalam ke dalam air karena jumlah organisme inang lebih sedikit." --> "lebih dalam ke dalam air" agak janggal, mohon diperbaiki
- Selesai. Sudah diganti: Jumlah virus di lautan semakin berkurang di area pantai dan laut dalam karena jumlah organisme inang lebih sedikit di area-area tersebut. -- RianHS (bicara) 5 April 2020 01.45 (UTC)
- Bagian "Peranan dalam ekologi" kok lebih terkesan seperti "peranan dalam ekologi laut"? Terutama karena ada pembahasan khusus soal mamalia laut.
- Selesai. Subjudulnya diubah jadi "Peranan dalam ekosistem laut" karena sumber-sumber ilmiah lebih banyak ke arah situ. Peranan virus di ekosistem non-perairan sangat minim. -- RianHS (bicara) 5 April 2020 01.45 (UTC)
Terkait dengan paragraf pembukanya, sejumlah keterangan tidak dapat ditemukan di bagian isinya.
- Perbedaan dengan prion disebutkan di paragraf pembuka, tetapi tidak ada di tubuh artikelnya, jadinya kalimatnya tidak ada sumbernya. Mungkin perlu ditambahkan karena soal prion ini juga menarik.
- Selesai. Sudah ditambahkan di paragraf pertama subjudul "Virus dan penyakit". -- RianHS (bicara) 5 April 2020 16.31 (UTC)
- Paragraf ketiga di paragraf pembuka malah lebih komprehensif daripada pengantar bagian "Virus dan penyakit", seharusnya dibalik. Misalnya di bagian "Virus dan penyakit" tidak disebutkan soal transmisi fekal-oral dan penularan lewat percikan, sementara di paragraf pembuka malah disebutkan.
- Paragraf ketiga di paragraf pembuka sudah diringkas. Sebaliknya, paragraf kedua di subjudul "Virus dan penyakit" sudah dikembangkan.
Apa perlu memberi referensi di tiap jenis metode penularan virus?-- RianHS (bicara) 5 April 2020 16.31 (UTC) - Selesai. Tiap metode penularan sudah diberi referensi ilmiah. -- RianHS (bicara) 8 April 2020 07.11 (UTC)
- Paragraf ketiga di paragraf pembuka sudah diringkas. Sebaliknya, paragraf kedua di subjudul "Virus dan penyakit" sudah dikembangkan.
- "Virus influenza, misalnya, sering kali bermutasi sehingga diperlukan vaksin baru setiap tahun." keterangan yang ini juga belum dijelaskan di bagian isi
- Selesai. Sudah ditambahkan di subjudul "Vaksinasi". -- RianHS (bicara) 5 April 2020 16.31 (UTC)
- "Penyakit yang dapat berpindah dari hewan ke manusia disebut zoonosis." idem ditto
- Selesai. Sudah ditambahkan di paragraf ketiga subjudul "Virus dan penyakit". -- RianHS (bicara) 5 April 2020 16.31 (UTC)
Terima kasih. Mimihitam 3 April 2020 06.48 (UTC)
Oh iya, itu halaman Daftar penyakit menular masih merah. Karena pranalanya ada di bagian "Untuk contoh-contoh yang lebih luas, lihat Daftar penyakit menular.", pranalanya perlu dibirukan atau dihapus saja. Mimihitam 4 April 2020 09.11 (UTC)
- Selesai. Dihapus saja, saya tidak yakin bisa membuat artikel itu dalam waktu dekat. -- RianHS (bicara) 5 April 2020 01.48 (UTC)
Komentar dari Anya Iziatanaf
[sunting sumber]Terima kasih buat Mas RianHS, Mas HaEr48 dan Mas AMA Ptk yang sudah menerjemahkan artikel ini. Ini tinjauan pertama saya, harap dimaklumi dan mohon maaf kalau ada kekeliruan. Saya dapat banyak informasi baru dan perubahan informasi yang berbeda dengan yang dulu pernah saya baca. :)
- "Virus, terutama yang memiliki RNA, dapat bermutasi dengan cepat dan memunculkan tipe baru yang tidak dapat diatasi dengan cepat oleh sistem imun inang mereka." --> Mengingat virus ada dua jenis saja, virus DNA dan RNA, apakah penggunaan kata "terutama" berarti virus DNA yang bermutasi dengan cepat tapi virus RNA lebih cepat? Sekilas buat saya, kata memiliki bermakna kalau virus ini punya materi lain selain RNA, padahal RNA itu materi tunggal.
- Selesai. Sudah diperjelas: Virus dapat mengalami mutasi genetik. Virus RNA bermutasi lebih cepat dibandingkan virus DNA sehingga ... -- RianHS (bicara) 7 April 2020 03.29 (UTC)
- "...dan ahli mikrobiologi Prancis-Kanada Félix d'Herelle menggambarkan virus yang, ketika ditambahkan ke bakteri yang tumbuh pada agar, akan membentuk area kematian bakteri." --> sepertinya istilah area kematian bakteri kurang tepat. Setahu saya penyebutannya daerah/area bakteri mati.
- Sudah diuraikan: Ahli mikrobiologi Prancis-Kanada Félix d'Herelle juga menemukan bahwa penambahan virus ke dalam media agar yang ditumbuhi bakteri akan mematikan bakteri pada agar tersebut. Kematian bakteri ditandai oleh terbentuknya zona bening atau jernih pada agar, yang sebelumnya terlihat kusam akibat pertumbuhan bakteri. Penghitungan zona yang tidak ditumbuhi bakteri ini ... Bagaimana? -- RianHS (bicara) 7 April 2020 03.29 (UTC)
- "Beberapa virus tidak dapat tumbuh dalam telur ayam, tetapi masalah ini diselesaikan pada tahun 1949 ketika John Franklin Enders, Thomas Huckle Weller, dan Frederick Chapman Robbins menumbuhkan virus polio dalam biakan sel hewan hidup." --> mungkin kata "diselesaikan" bisa diganti dengan "terpecahkan"?
- Selesai. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 03.29 (UTC)
- "Sebagian virus lainnya memiliki DNA alih-alih RNA; virus-virus ini membuat mRNA seperti halnya sebuah sel." --> kalimat ini mungkin bisa diperjelas.
- Diperjelas jadi "Sebagian virus lainnya memiliki DNA, bukan RNA; golongan virus ini membuat mRNA dari DNA dengan proses yang sama seperti proses sebuah sel" HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- Di bagian inaktivasi virus sudah disebutkan bahwa metode pelarut organik/deterjen tidak efektif untuk virus yang tidak memiliki selubung, sedangkan penggunaan pH asam efektifitasnya terbatas, mungkin perlu ditambahkan redaksi kalau metode pasteurisasi atau pemanasan lainnya yang efektif untuk virus jenis ini.
- Selesai. Sudah dijelaskan bahwa pasteurisasi efektif untuk semua virus. Metode alternatif (iradiasi sinar UV, sinar gama, dan pemberian iodin) juga sudah diuraikan lebih lanjut. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 08.11 (UTC)
- "Saat sebuah virus menginfeksi sel, virus tersebut mengendalikan sel inangnya untuk memperbanyak virus itu, dengan membuat sel inang menyalin DNA dan RNA virus dan membuat protein yang kemudian bergabung untuk membentuk partikel virus baru" --> kata "dan" mungkin bisa diganti dengan kata "atau" sehingga tidak ada kesan kalau satu virus bukan hanya punya DNA, tapi punya RNA juga.
- Sudah. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- Sepertinya pranala tropisme di bagian siklus sel bukan tropisme yang dimaksudkan. Untuk virus, lebih tepatnya tropisme jaringan (pranalanya ke artikel tropisme tumbuhan)
- Ah benar juga :) Aku ubah pranalanya, nanti aku birukan. Terima kasih ketelitiannya. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- "Sebagian virus, seperti Papilomavirus, dapat menyebabkan sel memperbanyak diri tak terkendali dan menjadi penyebab kanker,[52] sedangkan sebagian virus lainnya, seperti virus Epstein-Barr, membuat sel memperbanyak diri tanpa menjadi ganas." --> saya kurang yakin apakah pernyataan virus Epstein barr tidak berhubungan dengan keganasan, bisa diterima. EB virus itu penyebab keganasan untuk Limfoma Hodgkin (yang tipe klasik) sama Limfoma Burkitt (yang varian Afrika kalau nggak salah ingat).
- Anya Iziatanaf Terima kasih koreksinya.. kayaknya aku yang salah terjemahkan. Kalau membaca referensinya, sepertinya kadang menimbulkan limfoma, tetapi kadang cuma proliferasi benign saja. Aku ubah jadi begini "sedangkan sebagian virus lainnya seperti virus Epstein-Barr juga membuat sel memperbanyak diri, tetapi tidak selalu bersifat ganas" Sudah tepat belum? Kalau ada saran lain juga boleh. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 13.14 (UTC)
- iya bener, nggak 100% menyebabkan keganasan sih, tapi juga bukan 100% tidak ganas. Sip, udah OK Anya Iziatanaf (bicara) 6 April 2020 15.09 (UTC)
- "Beberapa virus berpindah melalui kontak langsung antara individu terinfeksi dengan individu sehat, misalnya virus rabies yang menular melalui gigitan hewan" --> Rabies tidak menular dari satu individu ke individu lain melalui kontak langsung (kalau kalimat yang dipisah dengan tanda koma ini dimaksudkan sebagai kalimat yang berhubungan). Ini dengan asumsi saya, kalau individu itu orang per orang.
- Selesai. Contoh virus yang menular dengan kontak langsung diganti dengan herpes simpleks. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 08.11 (UTC)
- Mungkin herpes bibir sedikit kurang tepat. Biasanya disebut herpes oral. Karena yang kena bukan hanya bibir tapi di mulut secara keseluruhan, bisa di sudut mulut, gusi, lidah, bagian dalam pipi atau langit-langit mulut. (walaupun biasa juga disebut herpes labialis, dan labia artinya bibir)
- Selesai.
- "Sistem imun bawaan ini tidak bertambah kuat jika infeksi diulangi, dan tidak memiliki "memori" akan infeksi sebelumnya." --> Biasanya yang dipakai istilah infeksi berulang alih-alih infeksi diulangi.
- Sudah. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- "Infeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius. Selain virus, bakteri, jamur, dan prion juga dapat menimbulkan infeksi." --> di kalimat kedua apakah maksudnya bahwa selain virus ada 3 lagi penyebab infeksi? Atau selain virus, bakteri, jamur, dan prion, ada lagi yang lain yang belum disebutkan?
- Selesai. Sudah diubah: Infeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius. Selain virus, infeksi juga dapat diakibatkan oleh bakteri, jamur, dan prion. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 08.11 (UTC)
- "Sepanjang abad ke-20, ada empat pandemi yang diakibatkan oleh virus influenza; pandemi flu yang terjadi pada tahun 1918, 1957, dan 1968 berlangsung sangat parah" --> Apakah bisa ditambahkan lagi kapan pandemi influenza yang satunya lagi. Walaupun maksudnya 3 tahun yang disebutkan berlangsung sangat parah, tapi menurut saya, kalau statusnya sudah pandemi, sudah bisa dikategorikan parah karena tersebar secara luas.
- Selesai. Masing-masing tahun sudah dipranalakan ke artikel pandemi flu. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 08.11 (UTC)
- "Contohnya adalah kulit hewan, terutama permukaannya, yang terbuat dari sel-sel mati dan mencegah masuknya virus ke tubuh inang." --> Apakah maksudnya begini : Contohnya adalah kulit hewan, terutama permukaannya yang tersusun/terdiri dari sel-sel mati, akan mencegah masuknya virus ke tubuh inang? Atau terbuat dari sel-sel mati dan mencegah masuknya virus kedudukannya setara dalam kalimat?
- Maksudnya yang pertama. Aku ubah jadi gini: Contohnya adalah kulit hewan (terutama permukaan luarnya yang memiliki lapisan sel-sel mati) yang mencegah masuknya virus ke tubuh inang. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- Untuk "Teori keluar dari sel", bagaimana jika diganti "teori berasal dari sel"?
- Aku juga sempat mikir itu, tapi teori regresi juga bisa disebut "berasal dari sel", makanya aku pilih "keluar dari sel" yang lebih spesifik. Bedanya kalau teori regresi selnya lama-lama berubah jadi virus sedangkan kalau keluar dari sel hanya potongan DNA/RNA yang keluar dari sel lalu menjadi virus. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- Seingatku teori asal virus itu progressive hypothesis, regressive hypothesis sama virus-first hypothesis (Ini kalau nggak salah, belum bisa konfirmasi ini, text booknya di Makassar, hehe). Referensi yang di artikel ini gak bisa aku buka. Tadi pas baca bagian yang ini, aku langsung lihat di artikel aslinya (karena Mas HaEr48 nerjemahinnya dari sini kan, ya). Ternyata di artikel aslinya memang begitu. Kalau kayak gini, boleh diubah tidak seperti artikel yang berbahasa Inggrisnya, nggak ya? Nanti aku coba cari referensi yang bagus. Atau Mas RianHS bisa ngintip di text booknya? Hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 6 April 2020 15.09 (UTC)
- @Anya Iziatanaf: jadi kan ada 3: 1) regressive theory 2) cellular origin theory=escape theory="escape from cell" theory 3) coevolution theory=virus-first theory. Aku cek sumber-sumbernya memang banyak sinonimnya, tetapi inti penjelasannya sama. Aku terjemahkan saja 1) teori regresif 2) teori keluar dari sel 3) teori koevolusi. Kalau ada istilah Indonesia yang lebih umum di buku teks, akan aku ganti. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 16.04 (UTC)
- @Anya Iziatanaf: Wah, buku teks saya berbahasa Inggris semua. Saya cari-cari dulu. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 08.11 (UTC)
- Seingatku teori asal virus itu progressive hypothesis, regressive hypothesis sama virus-first hypothesis (Ini kalau nggak salah, belum bisa konfirmasi ini, text booknya di Makassar, hehe). Referensi yang di artikel ini gak bisa aku buka. Tadi pas baca bagian yang ini, aku langsung lihat di artikel aslinya (karena Mas HaEr48 nerjemahinnya dari sini kan, ya). Ternyata di artikel aslinya memang begitu. Kalau kayak gini, boleh diubah tidak seperti artikel yang berbahasa Inggrisnya, nggak ya? Nanti aku coba cari referensi yang bagus. Atau Mas RianHS bisa ngintip di text booknya? Hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 6 April 2020 15.09 (UTC)
- Untuk MERS sama SARS berarti dianggap bagian dari "kemunculan penyakit baru" dan bukan bagian "pandemi" kan, ya? Karena sependek ingatan saya dua penyakit ini statusnya tidak pernah jadi pandemi (mudah-mudahan nggak salah ingat)
- Iya, hal ini juga sudah ditanyakan Bung Mimi di atas. Apa masih ada struktur kalimat yang perlu diubah?
Sepertinya segini aja, sudah saya susur dari atas ke bawah. Beberapa poin-poin di atas yang mungkin ada yang bisa langsung saya ganti saja. Tapi saya nunggu diskusinya dulu. Siapa tahu persepsinya beda. Sekali lagi, maaf kalau ada keliru-kelirunya ya. Salahin Mas HaEr48 aja :P Anya Iziatanaf (bicara) 6 April 2020 04.42 (UTC)
- @Anya Iziatanaf: Terima kasih tinjuannya yang sangat bermutu dan bermanfaat :) HaEr48 (bicara) 6 April 2020 13.14 (UTC)
Komentar dari AMA Ptk
[sunting sumber]- Jikalau diperbolehkan, bahagian "Kemunculan penyakit baru dan endemi" nak saya kutipkan referensi daripada Jared Diamond.
- Boleh, jika dirasa menambah kekayaan informasi dan masih berkaitan dengan subjudul tersebut. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
- @AMA Ptk RianHS aku malah tidak menyarankan karena Jared Diamond itu pakar ornitologi, bukan virologi atau epidemiologi Mimihitam 7 April 2020 12.51 (UTC)
- Boleh, jika dirasa menambah kekayaan informasi dan masih berkaitan dengan subjudul tersebut. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
- Dah tu, apakah kawan² ada mengetahui pula soal "virofage", istilah selain "bacteriophage"? Sy baru dapat ini ilmu dari satu bacaan di internet. Ini menarik, sebab bagaikan "virus-makan-virus" dan ada sy lihat kajiannya di internet. Kiranya tak salah jika dibahas barang sekilas lalu.
- Terima kasih informasinya. Saya juga baru tahu. Colek Bung HaEr48, kira-kira virofag ini ditaruh di subjudul mana ya? di en:Virus pun hanya ditulis secuil di subjudul "Co-evolution hypothesis", di artikel introduksinya tidak disinggung sama sekali. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
- @RianHS: tergantung informasi yang tersedia sih. Misal, kalau informasi tentang daur hidupnya ada, bisa jadi tambahan di bagian daur hidup kalau ada yang daur hidupnya butuh virus lain. Aku juga baru tahu, nyari-nyari sebentar belum banyak info yang bisa ditulis di artikel untuk level pengantar seperti ini. HaEr48 (bicara) 7 April 2020 12.47 (UTC)
- Selesai. Viroid dan virofag sudah dijelaskan secara singkat di "Asal-usul: Teori koevolusi". -- RianHS (bicara) 9 April 2020 06.34 (UTC)
- @RianHS: tergantung informasi yang tersedia sih. Misal, kalau informasi tentang daur hidupnya ada, bisa jadi tambahan di bagian daur hidup kalau ada yang daur hidupnya butuh virus lain. Aku juga baru tahu, nyari-nyari sebentar belum banyak info yang bisa ditulis di artikel untuk level pengantar seperti ini. HaEr48 (bicara) 7 April 2020 12.47 (UTC)
- Terima kasih informasinya. Saya juga baru tahu. Colek Bung HaEr48, kira-kira virofag ini ditaruh di subjudul mana ya? di en:Virus pun hanya ditulis secuil di subjudul "Co-evolution hypothesis", di artikel introduksinya tidak disinggung sama sekali. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
- Lalu saya liat pada subbagian "Pada manusia", ada ditulis "pembawa". Baiknya "pengantara" saja dgn diberi tulisan dlm tanda kurung carrier. Semata², sy lihat pers² dan media² masih susah cari apa padanan kata yg tepat soal carrier. Mudah²an dr Wikipedia, kita bs membawakan idea² baru lain soal kebahasaan.
- Frasa pengantara virus atau perantara virus umumnya merujuk pada vektor, baik vektor mekanis maupun biologis. Istilah perantara juga dipakai untuk menyebut inang perantara (intermediate host) dalam simbiosis parasitisme. Hubungan virus dan sel inang bukanlah parasitisme, jadi tidak cocok pakai istilah inang perantara. Dalam konteks orang dan virus, carrier sudah banyak diterjemahkan sebagai "orang pembawa virus" oleh situs web berita. Istilah reservoir, vektor, dan pembawa terkadang digunakan secara tumpang tindih (overlapping), terlebih dalam teks nonilmiah. Namun, sependek pengetahuan saya, manusia bisa sebagai dianggap sebagai reservoir dan pembawa, tapi tidak sebagai vektor . Mbak Anya Iziatanaf mungkin ada komentar? -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
- Paleovirologi tak dibahas selintas lalu di artikel itu? Sy ada lihat video yutub yg membukakan bhw virus boleh jadi telah ada sejak jutaan tahun lalu.
- Paleovirologi secara umum diuraikan di subjudul Asal-usul. Mungkin ada saran yang lebih spesifik, kekurangannya di mana? -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
Sekian. Makasih. --AMA Ptk (bicara) 6 April 2020 11.52 (UTC)
Komentar dari Masjawad99
[sunting sumber]Terima kasih untuk yang sudah membantu mengembangkan artikel penting ini. Saya mungkin hanya akan mengomentari sedikit saja karena pengetahuan saya juga agak terbatas untuk topik ini.
- "Alih-alih memiliki sel yang dapat melakukan pembelahan seperti kebanyakan makhluk hidup, virus tidak memiliki sel;" --> Kalimatnya agak redundan dan kurang enak, tapi saya tidak yakin bagaimana alternatif yang tepat. Kata-kata seperti "virus tidak memiliki sel" (sepertinya ada disebut tiga kali secara keseluruhan dalam artikel) bagi saya mengesankan bahwa virus merupakan entitas yang hierarkinya lebih tinggi daripada sel (sehingga bisa disebut "memiliki/tidak memiliki" sel). Apakah ada cara lain untuk menyampaikan maksud ini? Mungkin "Virus tidak sama dengan sel, yang mampu melakukan pembelahan diri"?
- Disederhanakan menjadi, Virus sendiri tidak memiliki sel. Mohon ditinjau apakah narasinya sudah enak atau belum? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- Saya sendiri masih kurang sreg dengan penggunaan kata "tidak memiliki" di situ, tapi sepertinya tidak ada alternatif lain, jadi ini sudah cukup. Masjawad99💬 8 April 2020 17.43 (UTC)
- Disederhanakan menjadi, Virus sendiri tidak memiliki sel. Mohon ditinjau apakah narasinya sudah enak atau belum? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- "materi genetik berupa DNA atau RNA" --> jika yang dimaksud adalah "either DNA or RNA", mungkin akan lebih gamblang jika ditambahkan kata "saja" setelah RNA.
- Selesai. Terima kasih -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- "Gen virus terbuat dari DNA (asam deoksiribonukleat) atau RNA (asam ribonukleat), tergantung jenis virus." --> ini juga, mungkin lebih gamblang jika dibuat semisal "terbuat dari DNA (asam deoksiribonukleat) saja atau RNA (asam ribonukleat) saja". Juga, "tergantung jenis virus" memberi kesan bahwa jenis virus menentukan materi genetik yang dimilikinya; jika dirasa kurang tepat mungkin bisa dihapus saja.
- Selesai. Terima kasih -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- "banyak virus menghasilkan protein enzim" --> "banyak virus yang mampu menghasilkan protein enzim"
- Selesai. Teksnya juga diubah mengikuti perubahan pada artikel bahasa Inggrisnya: Banyak virus yang mampu menghasilkan enzim, jenis protein yang mendorong terjadinya reaksi kimia. Beberapa enzim ini, disebut DNA polimerase dan RNA polimerase, berfungsi membuat salinan DNA atau RNA. -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- "Sebagian virus, seperti Papilomavirus, dapat [...] menjadi penyebab kanker, sedangkan sebagian virus lainnya seperti virus Epstein-Barr juga membuat sel memperbanyak diri, tetapi kadang tanpa sifat ganas." --> mungkin bisa ditambahkan bahwa kanker = tumor ganas, biar "ganas" yang dimaksud dalam kalimat kedua lebih gamblang maksudnya.
- Selesai. Sudah diubah: Sebagian virus lainnya seperti virus Epstein-Barr juga membuat sel memperbanyak diri dengan berbagai manifestasi, terkadang berupa tumor jinak dan kadang tumor ganas (kanker).
- ini jadi lebih enak dibaca Masjawad99💬 8 April 2020 17.43 (UTC)
- Selesai. Sudah diubah: Sebagian virus lainnya seperti virus Epstein-Barr juga membuat sel memperbanyak diri dengan berbagai manifestasi, terkadang berupa tumor jinak dan kadang tumor ganas (kanker).
- Apakah istilah "penyakit infeksius" = "penyakit infeksi"? Jika ya, mungkin lebih baik pakai yang kedua saja, karena sepertinya lebih dikenal oleh awam.
- Sepertinya ini bias dari saya sendiri. Frasa bahasa Inggrisnya adalah infectious disease. Dilihat sekilas dari penelusuran google, penyakit infeksi lebih sering dipakai dalam kedokteran, sedangkan penyakit infeksius dalam kedokteran hewan. Begitu pula dengan infectious agent, sepertinya lebih dikenal sebagai agen infeksi dibandingkan agen infeksius. Apakah mau diseragamkan semua menjadi infeksi (tanpa -us)? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- Lebih baik diseragamkan semua tanpa -us, karena itu yang paling umum, kecuali jika kata "infeksius" tersebut dipakai sebagai kata sifat (misalnya seperti dalam kalimat "Tindakan untuk menonaktifkan virus sehingga ia tidak lagi menjadi infeksius disebut inaktivasi virus.") Masjawad99💬 8 April 2020 17.43 (UTC)
- Selesai. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 04.15 (UTC)
- Lebih baik diseragamkan semua tanpa -us, karena itu yang paling umum, kecuali jika kata "infeksius" tersebut dipakai sebagai kata sifat (misalnya seperti dalam kalimat "Tindakan untuk menonaktifkan virus sehingga ia tidak lagi menjadi infeksius disebut inaktivasi virus.") Masjawad99💬 8 April 2020 17.43 (UTC)
- Sepertinya ini bias dari saya sendiri. Frasa bahasa Inggrisnya adalah infectious disease. Dilihat sekilas dari penelusuran google, penyakit infeksi lebih sering dipakai dalam kedokteran, sedangkan penyakit infeksius dalam kedokteran hewan. Begitu pula dengan infectious agent, sepertinya lebih dikenal sebagai agen infeksi dibandingkan agen infeksius. Apakah mau diseragamkan semua menjadi infeksi (tanpa -us)? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- Paragraf pertama pada bagian #Virus dan penyakit saya rasa terlalu di luar topik untuk artikel pengantar mengenai virus. Hapus saja keseluruhannya, atau kalau pun ada yang mau dipertahankan, paling cukup kalimat pertama saja ("Infeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius").
- Saat diterjemahkan, memang hanya kalimat pertama yang ada: Infeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius. Di atas, Bung Mimihitam mengusulkan untuk memberi penjelasan terhadap prion, yang disebut di paragraf pembuka tapi tidak disebut di badan artikel. Saat mengembangkan kalimat-kalimat selanjutnya saya juga berpikir kalau ini agak melenceng. Alternatifnya ada dua: (1) Menghilangkan kata prion di paragraf pembuka supaya di teks ini tidak usah dibahas lagi; atau (2) Info tentang prion lebih diringkas lagi, mungkin hanya 1-2 kalimat? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 06.07 (UTC)
- Saya pribadi lebih cenderung pada opsi (1), karena tanpa bahasan tentang perbedaan dengan prion pun artikel ini sudah sangat komprehensif. Kalaupun tetap ingin dipertahankan, mungkin lebih baik ditambahkan rujukannya langsung di kalimat di paragraf pembuka, jadi tidak perlu dijabarkan lebih lanjut di bagian isi.
- Selesai. Prion di paragraf pembuka dihilangkan, sedangkan di subjudul "Virus dan penyakit" disembunyikan dulu. Kalau sampai akhir peninjauan tidak ada pendapat-pendapat lain, akan dihilangkan secara permanen. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 04.15 (UTC)
- Saya pribadi lebih cenderung pada opsi (1), karena tanpa bahasan tentang perbedaan dengan prion pun artikel ini sudah sangat komprehensif. Kalaupun tetap ingin dipertahankan, mungkin lebih baik ditambahkan rujukannya langsung di kalimat di paragraf pembuka, jadi tidak perlu dijabarkan lebih lanjut di bagian isi.
- Saat diterjemahkan, memang hanya kalimat pertama yang ada: Infeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius. Di atas, Bung Mimihitam mengusulkan untuk memberi penjelasan terhadap prion, yang disebut di paragraf pembuka tapi tidak disebut di badan artikel. Saat mengembangkan kalimat-kalimat selanjutnya saya juga berpikir kalau ini agak melenceng. Alternatifnya ada dua: (1) Menghilangkan kata prion di paragraf pembuka supaya di teks ini tidak usah dibahas lagi; atau (2) Info tentang prion lebih diringkas lagi, mungkin hanya 1-2 kalimat? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 06.07 (UTC)
- "virus yang lebih berbahaya disebut bersifat virulen" --> jika virulen diantonimkan dengan "jinak", apakah kata "virulen" bisa dipadankan dengan "ganas"? Atau mungkin bisa disebut dua-duanya ("virulen atau ganas"), sekadar supaya lebih mudah dipahami maksudnya.
- Selesai. Sudah diganti: Sementara itu, virus yang lebih ganas dan berbahaya disebut bersifat virulen. -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- "Obat-obatan antivirus berfungsi [...] tanpa efek negatif terhadap organisme inang" --> apa semua antivirus benar-benar tidak memiliki efek negatif? Jika tidak, mungkin tambahkan kata "idealnya" atau semacamnya.
- Selesai. Memang perlu ditambah kata "idealnya", karena kalimat selanjutnya menjelaskan bahwa obat seperti ini sulit dicari. -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
Mungkin itu saja dulu. Masjawad99💬 7 April 2020 16.33 (UTC)
Tambahan lagi:
- Bagian "Virus dapat berkembang biak dengan cepat..." hingga "... sel yang diinfeksi virus." tidak ada rujukan sama sekali.
- Selesai. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 04.15 (UTC)
- "Penyakit-penyakit baru ini dapat menyebar secara lokal maupun global (pandemi)." --> ini sepertinya perlu diberi rujukan juga.
- Selesai. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 04.15 (UTC)
- Apakah plasmid "bergerak" atau "berpindah"? "Bergerak" mengindikasikan kemampuan untuk memindahkan diri, kalau "berpindah" bisa saja karena faktor lain.
- Selesai. Terima kasih atas ketelitian tata bahasanya. Sudah diganti jadi berpindah karena melibatkan berbagai proses yang kompleks. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 04.15 (UTC)
Masjawad99💬 8 April 2020 17.43 (UTC)
Sepertinya cukup sampai sini saja tanggapan pendek dari saya. Saya Mendukung artikel ini menjadi Artikel Pilihan. Masjawad99💬 9 April 2020 04.54 (UTC)
- @Masjawad99: Terima kasih banyak atas tinjauannya yang sangat bermanfaat. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 06.34 (UTC)
Komentar dari Hanamanteo
[sunting sumber]- Kamus Besar Bahasa Indonesia
- "Antibiotik, bukan antibiotika.
- Sudah HaEr48 (bicara) 9 April 2020 12.44 (UTC)
- Bagian pembuka
- "..., lebih dari 4.800 spesies virus telah dideskripsikan dengan baik, ..." maksudnya sudah diketahui dengan jelas?
- RianHS: apakah deskripsi di konteks ini maksudnya deskripsi spesies? HaEr48 (bicara) 9 April 2020 12.44 (UTC)
- Ya, betul. Sudah 4.800-an virus yang sudah diidentifikasi, diberi nama, dan ditempatkan dalam tingkat spesies oleh ICTV. — RianHS (bicara) 9 April 2020 23.28 (UTC)
- "Ukuran virus berkisar dari 20 hingga 300 nanometer; artinya, ..." Kurang tepat jika menggunakan titik koma dan koma setelah "artinya", mungkin bisa diganti "... nanometer, yang berarti ..."
- Sudah HaEr48 (bicara) 9 April 2020 12.44 (UTC)
- "Virus korona" semestinya diganti menjadi "koronavirus", sebab ditulis bergandengan, bukan dipisah.
- Sudah HaEr48 (bicara) 9 April 2020 12.44 (UTC)
- @Hanamanteo dan HaEr48: Nah, ini menarik. Menurut saya, “tidak haram” kok menuliskan virus korona. Saya cerita agak panjang ya. Sejak akhir Januari, saya sudah mengembangkan artikel terkait koronavirus di WBI. Waktu itu, saya nulisnya “virus korona”. Pada awal Februari, saya bertanya di Warung Kopi di sini dan dijawab bahwa sesuai glosarium Pusba, istilah bahasa Indonesianya yaitu “koronavirus”. Saya ikut saja dan mengubah semua penulisan virus korona di WBI menjadi koronavirus. Belakangan, pada akhir Maret, IvanLanin menyatakan di sini dan di sini bahwa coronavirus diterjemahkan jadi virus korona. Argumennya sama dengan apa yang saya sampaikan di Warkop, bahwa coronavirus bukanlah nama takson (nama ilmiah), tapi nama umum. Dalam FAQ di situs web ICTV juga sudah dijelaskan kalau nama umum virus boleh diterjemahkan dalam bahasa lokal dan alfabet lokal.
- Saya juga ngubek-ubek glosarium Pusba dan kateglo, lalu menemukan pola yang sama: kalau bahasa Inggrisnya dua kata (abcd virus), maka bahasa Indonesianya juga dua kata (virus abcd); kalau bahasa Inggrisnya satu kata (abcvirus), maka bahasa Indonesianya juga ikut satu kata (abcdvirus, disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia). Masalahnya, tulisan bahasa Inggris yang dijadikan patokan kadang tidak konsisten, kadang satu kata (papillomavirus) dan kadang dua kata (papilloma virus). Akibatnya, terjemahan di glosarium masing-masing jadi papilomavirus dan virus papiloma.
- Kembali ke penulisan virus korona dalam artikel. Sekarang, di situ tulisannya “virus influenza, virus parainfluenza, dan koronavirus”. Rasanya janggal karena tidak seragam. Kalau mau enak dibaca, lebih baik ditulis seragam: “influenzavirus, parainfluenzavirus, dan koronavirus”, tapi kalau diminta memilih, saya lebih suka pakai “virus influenza, virus parainfluenza, dan virus korona”. Toh, ketiganya bukan nama takson, tapi nama umum, sama seperti penulisan virus herpes dan virus ebola di bagian lain artikel. Hehe, maaf jadi panjang banget. — RianHS (bicara) 9 April 2020 23.28 (UTC)
- Terima kasih penjelasannya bung RianHS. Kalau gitu apa sebaliknya dikembalikan saja? HaEr48 (bicara) 10 April 2020 03.21 (UTC)
- Iya, dua penulisan koronavirus sudah saya kembalikan ke virus korona, yang lain tetap koronavirus. -- RianHS (bicara) 10 April 2020 04.13 (UTC)
- Terima kasih penjelasannya bung RianHS. Kalau gitu apa sebaliknya dikembalikan saja? HaEr48 (bicara) 10 April 2020 03.21 (UTC)
- Sifat biologi
- "Gen virus terbuat dari DNA (asam deoksiribonukleat) saja atau RNA (asam ribonukleat) saja." Mengapa kepanjangan itu tidak digunakan di kalimat pertama yang menggunakan kata DNA atau RNA? Saya lihat kepanjangan itu juga tidak ditulis di bagian pembuka
- Sudah di pindahkan ke bangian pembuka dan penyebutan pertama di tubuh artikel. HaEr48 (bicara) 9 April 2020 12.44 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
diluluskan setelah nominasi dibuka hampir tiga bulan, dan sudah menerima tinjauan dari tiga pengguna termasuk tinjauan komprehensif. HaEr48 (bicara) 23 April 2020 12.50 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini disetujui. HaEr48 (bicara) 23 April 2020 12.50 (UTC)
Artikel tentang pejuang kemerdekaan Kenya. Isinya sudah sangat lengkap dan diterjemahkan dari versi Inggris yang sudah melalui peninjauan komprehensif. Mimihitam 30 Januari 2020 13.11 (UTC)
Komentar dari Glorious Engine
[sunting sumber]- "Britania" ganti jadi "Britania Raya"
- Sepertinya sama saja
- "ia pulih di rumah temannya di misi Presbyterian Tumutumu" Presbyterian ganti jadi Presbiterian. Ngomong-ngomong pemakaian kata "di misi" juga kayaknya kurang tepat, mungkin cocoknya "yang berada dalam misi"
- Sudah aku ganti, dan sudah aku tambahkan "kompleks misi Presbiterian Tumutumu"
- "Kenyatta telah menerima "aktivisme Pan Afrikan radikal" yang sangat berbeda dari padangan konservatif"
- Sudah diperbaiki.
- "penjajahan" ganti jadi "pemerintahan kolonial"
- Sepertinya sama saja.
- "Saat berada di penjara, Kenyatta membaca buku-buku tentang Islam, Hinduisme, Buddhisme, dan Konfusianisme." Kalo orang Indonesia biasanya nyebut "Hindu, Buddha, dan Konghucu"
- Sudah aku ganti.
--Glorious Engine (bicara) 31 Januari 2020 00.14 (UTC)
Komentar Hartono W
[sunting sumber]- Bagian "Buku-buku Jomo Kenyatta" kalau bisa ada kalimat penjelasannya itu buku apa. Kalau bisa jangan ngulang judul artikel di judul bagian.
- Sudah dijelaskan kok di bagian isi, coba saja diccek. Mimihitam 8 Maret 2020 20.25 (UTC)
- Maksudnya subbagian itu kasi kalimat. Misal, "Berikut merupakan sejumlah buku yang dikarang oleh Kenyatta". Karena kalau cuman ditulis begitu, secara orang awam malah mengira buku biografi yang ngebahas Kenyatta. Hartono W (bicara) 10 Maret 2020 17.16 (UTC)
- Sudah aku tambahkan "karya" supaya jelas. Mimihitam 14 Maret 2020 18.03 (UTC)
- Sudah dijelaskan kok di bagian isi, coba saja diccek. Mimihitam 8 Maret 2020 20.25 (UTC)
- Wikifikasinya coba dicek lagi, bahkan ada paragraf yang nggk ada wikifikasinya (misal: Masa kecil: sekitar tahun 1890–1914)
- Tidak ada aturan yang mengatakan semua paragraf harus ada wikifisasi. Wikifisasi hanya diperlukan untuk konsep yang tidak familiar, nama tempat, nama partai, dll, yang membantu pembaca menggali lebih lanjut. Mimihitam 8 Maret 2020 20.25 (UTC)
- Emang gak wajib, tapi nggk lazim memang kalo nggk ada wikifikasi di satu paragraf. Tapi kalo ngkk ada yaudah. Hartono W (bicara) 10 Maret 2020 17.16 (UTC)
- Tidak ada aturan yang mengatakan semua paragraf harus ada wikifisasi. Wikifisasi hanya diperlukan untuk konsep yang tidak familiar, nama tempat, nama partai, dll, yang membantu pembaca menggali lebih lanjut. Mimihitam 8 Maret 2020 20.25 (UTC)
- Pranala merahnya emang nggk banyak, tapi masih cukup ada beberapa artikel yang mungkin penting dibiruin.
- Nanti akan aku kurangi lagi, cuma untuk kriteria AP aku rasa sudah oke. Mimihitam 8 Maret 2020 20.25 (UTC)
- Ok, udah lumayan biru. Hartono W (bicara) 10 Maret 2020 17.16 (UTC)
- Nanti akan aku kurangi lagi, cuma untuk kriteria AP aku rasa sudah oke. Mimihitam 8 Maret 2020 20.25 (UTC)
Ya cukup deh. Hartono W (bicara) 3 Maret 2020 01.41 (UTC)
Komentar HaEr48
[sunting sumber]Baru baca setengah. Tetapi sudah ditulis dengan bagus sekali, referensi memadai, dan diterjemahkan dari artikel en.wp yang sudah berstatus Pilihan. Sekadar beberapa komentar:
- Nama lahirnya sebenarnya siapa? Sepertinya nama Jomo Kenyatta baru digunakan di akhir, tetapi nama yang pertama disebutkan di artikel hanyalah Kamau wa Ngengi yang terjadi setelah dia berumur belasan tahun
- Nama lahirnya "Kamau", sudah aku tambahkan. Mimihitam 16 April 2020 17.27 (UTC)
- Apa sebaiknya untuk menceritakanmasa mudanya digunakan namanya pada masa itu, alih-alih nama "Kenyatta" yang anakronistik
- Sepertinya tidak masalah karena dia lebih dikenal dengan nama Kenyatta, sebagai perbandingan di artikel Soekarno kita tidak pakai "Kusno" untuk membahas dirinya sebelum usia 11 tahun. Sama juga dengan Josef Stalin kita tidak harus pakai "Ioseb Besarionis dze Jughashvili" untuk membahas masa kecilnya. Mimihitam 16 April 2020 17.27 (UTC)
- Disambiguasi: Petrus, komuni, Yahudi. Silakan hidupkan WP:SETELJINGGA untuk memudahkan deteksi.
- "Stone dalam bahasa Inggris berarti "batu", dan dalam Injil Matius 16:18 tertulis: …" Apakah memang karena ayat ini secara khusus, ataukah karena secara umum nama Petrus/Peter secara etimologi memang berarti batu.
- Bukan. Harus dibaca lengkap ayatnya, Yesus pernah berkata kepada Petrus "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku (...)." Makanya Petrus jadi Paus pertama dalam sejarah. Mimihitam 16 April 2020 17.27 (UTC)
- Iya, tapi memang dalam bahasa Inggris nama/akar kata "Peter" sendiri sudah terkait dengan batu karena alasan etimologis, tanpa ada referensi sespesifik itu. Bahkan ada di kata semacam "petrify" atau "saltpetre". Apa sumbernya mengaitkan penamaan ini dengan ayat spesifik itu? Kalau tidak, aku sarankan dihilangkan/diganti dengan yang lebih umum aja agar tidak WP:RISETASLI. HaEr48 (bicara) 17 April 2020 13.08 (UTC)
- @Mimihitam: yang ini bagaimana? HaEr48 (bicara) 22 April 2020 04.44 (UTC)
- @HaEr48 sudah aku hapus ayatnya. Mimihitam 22 April 2020 09.04 (UTC)
- Iya, tapi memang dalam bahasa Inggris nama/akar kata "Peter" sendiri sudah terkait dengan batu karena alasan etimologis, tanpa ada referensi sespesifik itu. Bahkan ada di kata semacam "petrify" atau "saltpetre". Apa sumbernya mengaitkan penamaan ini dengan ayat spesifik itu? Kalau tidak, aku sarankan dihilangkan/diganti dengan yang lebih umum aja agar tidak WP:RISETASLI. HaEr48 (bicara) 17 April 2020 13.08 (UTC)
- Bukan. Harus dibaca lengkap ayatnya, Yesus pernah berkata kepada Petrus "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku (...)." Makanya Petrus jadi Paus pertama dalam sejarah. Mimihitam 16 April 2020 17.27 (UTC)
- "pada dasarnya Badan Lahan akan memegang semua lahan di cagar penduduk asli yang akan diamanahkan kepada setiap kelompok suku" Saran agar diperbaiki redaksinya, jadi yang akan memegang itu Badan Lahan atau setiap kelompok suku?
- Sudah aku perjelas jadi "Lahan akan memegang semua lahan di cagar penduduk asli, dan lahan tersebut dianggap diamanahkan kepada setiap kelompok suku. ". Mimihitam 16 April 2020 17.27 (UTC)
- "Kenyatta disebut sebagai penyuntingnya": Disini maksudnya apakah editor dalam artian kepala redaksi?
- Sudah aku perjelas jadi "redaktur", dan setelah itu ada penjelasan "meskipun Murray-Brown merasa bahwa Kenyatta bukanlah orang yang membimbing konten majalah tersebut dan tugasnya hanya menerjemahkan ke dalam bahasa Kikuyu". Mimihitam 16 April 2020 17.27 (UTC)
- Di kota tersebut, Kenyatta bertemu dengan W. McGregor Ross di Royal Empire Society.: Apakah profesi/jabatan dari Ross ini?\
- Sepertinya dia sudah tidak menjabat apa-apa pada saat itu, sebelum kembali ke London tahun 1922, dia pernah menjabat sebagai Direktur Pekerjaan Umum Protektorat Afrika Timur. Mimihitam 16 April 2020 17.56 (UTC)
- martabatnya meningkat di kalangan suku Kikuyu: saran, "ia menjadi semakin disegani …"
- Sudah. Bagus sekali, terima kasih. Mimihitam 16 April 2020 17.27 (UTC)
- kemudian citranya dirusak oleh media Soviet: terjemahan agak kaku
- Sudah aku ganti jadi bentuk aktif supaya lebih jelas. Mimihitam 16 April 2020 17.27 (UTC)
- Mungkin bisa disebutkan "The Negro Worker" dan "Labour Monthly" itu majalah/koran negara dari mana.
- Sudah aku sebutkan "terbitan Komintern" dan "majalah berhaluan kiri asal Britania Raya"
- Akibatnya, Kantor Kolonial Britania kembali membuka berkas mengenai Kenyatta: bagaimana kalau membuka kembali kasus, atau berkas kasus? Sepertimya "membuka berkas" di B. Indonesia kurang idiomatis seperti B. Inggris sehingga harus eksplisit sedikit
- Sudah aku ganti jadi "membuka kasus", terima kasih. Mimihitam 16 April 2020 17.34 (UTC)
- yang dapat menyeretnya ke meja hijau. Kalau saran dari en:WP:IDIOMS sebaiknya idiom seperti ini dihindari
- Sudah aku ganti. Mimihitam 16 April 2020 17.34 (UTC)
- ia menulis sebuah esai untuk United Society for Christian Literature: apa ini koran/majalah/organisasi?
- Sudah aku tambahkan "perkumpulan". Mimihitam 16 April 2020 17.48 (UTC)
- pemerintah Kenya melarang organisasi KCA pada tahun 1940: saran, "KCA dinyatakan sebagai organisasi terlarang … " lebih umum. Demikian juga dengan "pemerintah secara resmi melarang KAU " di bagian bawah.
- Sudah, terima kasih. Mimihitam 16 April 2020 17.48 (UTC)
- Kenyatta disambut oleh istri pertamanya dan anak-anak mereka: apa ini Grace Wahu yang disebutkan di awal? Dan apakah mereka belum bercerai?
- Betul, Kenyatta memang berpoligami. Mimihitam 16 April 2020 17.48 (UTC)
- Kenyatta menikahi istri keempatnya, Ngina, yang merupakan salah satu dari segelintir siswi di sekolahnya: apa bisa disebutkan umur atau tahun lahir dari Ngina?
- Sudah aku tambahkan "kelahiran 1933". Mimihitam 16 April 2020 17.48 (UTC)
- Pada Oktober 1952, Kenyatta ditangkap dan dibawa Nairobi: apa bisa disebutkan alasan penangkapan dari pemerintah?
- Alasannya sudah disebutkan di situ: "Aparat Kenya beranggapan bahwa dengan menahan Kenyatta, pergolakan sipil dapat diredam". Kemudian juga dijelaskan "mereka mulai menyelidiki berkas-berkas pribadi Kenyatta untuk mendapatkan bukti kegiatan terlarang.[208] Pada akhirnya, mereka mendakwa Kenyatta dan lima anggota senior KAU sebagai dalang Mau Mau, sebuah kelompok terlarang." Mimihitam 16 April 2020 17.48 (UTC)
- pemerintah tahu bahwa ia akan mendukung mereka: "mereka" ini pemerintah atau para terdakwa. Mungkin mendukung jg bisa diganti "memihak"
- Sudah aku perjelas "aparat tahu bahwa ia akan memihak pemerintah" Mimihitam 16 April 2020 17.48 (UTC)
- menihilkan: membatalkan?
- Menihilkan lebih spesifik karena artinya sedari awal pengadilannya memang dianggap tidak pernah berlangsung dan tidak sah, beda dengan membatalkan putusan yang sudah dijatuhkan dan sebelumnya memang dianggap sah. Mimihitam 16 April 2020 17.48 (UTC)
- Pemilu 1961 itu sebenarnya membentuk pemerintahan apa, kan masih belum merdeka, dan pemerintahan sendiri baru dibentuk Juni 1963 setelah pemilu selanjutnya?
- Sudah aku tambahkan "Menjelang pemilihan umum Kenya 1961 untuk memilih anggota Dewan Legislatif". Di koloni memang suka ada dewan perwakilan kok, termasuk di Hindia Belanda: Pemilihan umum Volksraad Hindia Belanda 1931. Mimihitam 16 April 2020 17.48 (UTC)
Nanti dilanjutkan lagi. -- HaEr48 (bicara) 16 April 2020 03.05 (UTC)
- Edna dan Peter juga didatangkan untuk upacara ini: Disebutkan siapa itu Edna dan Peter karena penyebutannya sebelumnya sudah jauh diatas.
- Agak repetitif takutnya, soalnya di bagian "Kepala Kenyan African Union: 1946–1952" sudah disebutkan lagi. Mimihitam 19 April 2020 15.27 (UTC)
- Kenyatta menunjuk McKenzie (seorang petani kulit putih) sebagai Menteri Pertanian dan Lahan: apa ada nama lengkapnya?
- Sudah aku tambahkan Bruce McKenzie, terima kasih atas kejeliannya. Mimihitam 19 April 2020 15.27 (UTC)
- ia diserang oleh Martin Webster: saran disebutkan diserang secara fisik atau sekedar serangan di media dsb
- Sudah aku perjelas "diserang secara fisik". Mimihitam 19 April 2020 15.27 (UTC)
- Kenyatta memiliki tiga istri: bisa disebutkan kalau dia berpoligami (atau tidak menceraikan istri sebelumnya), untuk membedakan dengan orang yang punya 3 istri karena berganti-ganti.
- Sudah aku sebutkan secara eksplisit "mengamalkan poligami" Mimihitam 21 April 2020 09.48 (UTC)
- Di artikelnya disebutkan ada empat istri tuh (bukan tiga). Mungkin disebutkan saja semua nama dan tahun menikahnya di bagian #Keluarga Kenyatta.
- Sudah aku sebutkan semua beserta tahun menikahnya. Mimihitam 21 April 2020 09.48 (UTC)
- "Dari semua anaknya, Margaret adalah orang kepercayaan terdekatnya" apakah ada anak lain dari dua yang disebutkan sebelumnya?
- Kenyatta punya 8 anak, sudah aku tambahkan semuanya di bagian "Kehidupan pribadi dan kepribadian" Mimihitam 21 April 2020 09.48 (UTC)
- Dalam buku Facing Mount Kenya, Kenyatta menentang sikap para misionaris terhadap pemujaan nenek moyang yang amat meremehkan, dan ia menyebut praktik ini sebagai "komuni nenek moyang": Terjemahannya jadi multitafsir, bisa dibaca "pemujaan" atau "nenek moyang"nya yang meremehkan.
- Sudah aku ganti jadi "Kenyatta menentang sikap para misionaris yang amat meremehkan pemujaan nenek moyang" Mimihitam 21 April 2020 09.48 (UTC)
- Bagian pembuka menyebut "pasukan Kenya juga bentrok dengan gerakan separatis Somalia di Provinsi Timur Laut pada masa Perang Shifta": Sedangkan di tubuh artikel kesannya konflinya terjadi melawan negara Somalia sendiri (bukan separatis). "Kenya masih berselisih dengan Somalia perihal wilayah sengketa di Distrik Perbatasan Timur Laut. Pada masa kekuasaan Kenyatta, Somalia menjadi salah satu ancaman terbesar bagi pemerintahannya. Untuk meredam kekerasan yang dipicu oleh gerilyawan shifta Somalia, Kenyatta mengirim pasukan ke wilayah tersebut pada Desember 1963" Saran untuk disesuaikan dengan yang benar. dan mungkin pranala perang shifta juga disebutkan di tubuh artikel.
- Itu memang ada dua konflik, sengketa wilayah sama pemerintah Somalia (yang belum jadi perang) sama perang melawan gerilyawan beretnis Somalia. Sudah aku perjelas di tubuh artikel "Untuk meredam kekerasan yang dipicu oleh gerilyawan shifta yang beretnis Somalia", dan Perang Shifta juga sudah aku pranalakan. Mimihitam 21 April 2020 09.48 (UTC)
-- HaEr48 (bicara) 17 April 2020 13.08 (UTC)
- Gambar-gambar sudah memiliki lisensi yang sesuai. HaEr48 (bicara) 23 April 2020 12.48 (UTC)
- @HaEr48 maaf agak tertunda balasnya karena sempat nyari sumber buat keluarga Kenyatta, apakah masih ada masukan lagi? Mimihitam 21 April 2020 09.48 (UTC)
- Setuju Dari segi cakupan, gaya penulisan, dan kelengkapan referensi aku rasa sudah sesuai dengan kriteria Artikel Pilihan. HaEr48 (bicara) 23 April 2020 12.48 (UTC)
- @HaEr48 maaf agak tertunda balasnya karena sempat nyari sumber buat keluarga Kenyatta, apakah masih ada masukan lagi? Mimihitam 21 April 2020 09.48 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.