Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Pengantar tentang virus
Pengusulan sudah berlangsung selama dua minggu dan sudah mendapatkan tinjauan dari 5 pengguna (termasuk salah satunya adalah ibu Anya yang merupakan pakar di bidangnya). Semua saran juga sudah dikerjakan dengan baik. Terima kasih atas pertisipasi penulis dan peninjau. Artikel ini menjadi bukti hebatnya gotong royong di Wikipedia. Mimihitam 16 April 2020 18.00 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini disetujui.
Artikel hasil terjemahan "gotong royong" dari en:Introduction to viruses. Melihat artikel tentang virus sangat banyak dikunjungi bulan lalu, semoga kehadiran artikel pengantar ini bisa memberi lebih banyak manfaat bagi pengunjung WBI. Mohon masukan selanjutnya. RianHS (bicara) 2 April 2020 13.33 (UTC)
- Tag Anya Iziatanaf juga :) Seperti disebutkan di pengantar Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan, enggak usah segan untuk memberi masukan.. artikel tidak mungkin sempurna, dan pasti ada celah yang bisa diperbaiki dengan bantuan pembaca lain... HaEr48 (bicara) 3 April 2020 01.18 (UTC)
Baiklah. Aku baca nanti ya. Masih sibuk banget belum balik ke rumah ini. Anya Iziatanaf (bicara) 3 April 2020 19.47 (UTC)
Komentar dari Mimihitam
[sunting sumber]Terima kasih atas kerja kerasnya bung @RianHS dan @HaEr48 dalam menerjemahkan artikel ini. Saya akan baca dan tinjau artikelnya secara rinci. Sepintas sih terjemahannya sudah sangat bagus dan mudah untuk dipahami oleh awam seperti saya. Berikut adalah beberapa komentar awal untuk dipertimbangkan.
- Apakah kira-kira bisa ditambahkan bagian yang membahas apakah virus itu "kehidupan" atau bukan? Mungkin isinya bisa mirip dengan Kehidupan#Virus. Karena ada yang bilang kalau virus itu bukan kehidupan karena tidak bermetabolisme dan hanya bergantung pada sel inang yang hidup.
- Selesai. Sudah ditambahkan di sini. Mohon dicek. -- RianHS (bicara) 2 April 2020 23.10 (UTC)
- Sudah bagus sekali, terima kasih Mimihitam 3 April 2020 06.48 (UTC)
- Kalau bagian ini sudah ditambahkan, mungkin perlu hati-hati dalam menggunakan terminologi "hidup", "mati", dan "membunuh"/"dibunuh". Bisa diganti dengan, misalnya, "dihancurkan".
- WHO menyebutnya inaktivasi. Apa perlu dibuatkan subjudulnya sendiri? -- RianHS (bicara) 2 April 2020 23.10 (UTC)
- @RianHS boleh juga tuh, mungkin bisa sekalian ditambahkan berapa lama virus rata-rata bisa bertahan kalau nggak ketemu reseptor. Mimihitam 3 April 2020 06.48 (UTC)
- Selesai. Sudah ditambahkan. Survivabilitas virus sangat bervariasi, lebih baik dibahas di artikel masing-masing artikel virus atau penyakitnya, misalnya di sini dan di sini. -- RianHS (bicara) 3 April 2020 08.20 (UTC)
- @RianHS boleh juga tuh, mungkin bisa sekalian ditambahkan berapa lama virus rata-rata bisa bertahan kalau nggak ketemu reseptor. Mimihitam 3 April 2020 06.48 (UTC)
- WHO menyebutnya inaktivasi. Apa perlu dibuatkan subjudulnya sendiri? -- RianHS (bicara) 2 April 2020 23.10 (UTC)
- Yang benar "virus dengue" atau "virus demam berdarah"?
- Demi akurasi istilah, saya rasa lebih tepat virus dengue. Ada beberapa penyakit yang termasuk dalam kelompok "demam berdarah" (hemorrhagic fever), misalnya en:Viral hemorrhagic fever, en:Ebola hemorrhagic fever, dan en:Crimean–Congo hemorrhagic fever. Semuanya diakibatkan oleh virus. -- RianHS (bicara) 3 April 2020 01.25 (UTC)
- Aku lihat ada kalimat yang mengutip sumber New York Times, apa tidak jomplang dengan sumber-sumber ilmiah lainnya?
- Aku rasa dalam kasus ini tidak apa, karena fakta di kalimat itu merupakan fakta "sederhana" (misalnya ukurannya 10x lebih panjang virus influenza dan 1000x lebih besar secara volume, penemuannya mengejutkan ilmuwan), yang tidak akan disebutkan di paper aslinya tetapi cukup berguna untuk memberikan konteks penemuan tersebut untuk pembaca pemula (target artikel ini). HaEr48 (bicara) 3 April 2020 01.12 (UTC)
Segitu dulu dari saya. Mimihitam 2 April 2020 13.56 (UTC)
Lanjutan:
- Baru kepikiran juga, di bagian imunitas soal kulit sudah disinggung, tapi kira-kira apakah perlu juga ditambahkan kalau reseptor virus bisa masuk lewat membran mukosa, makanya disarankan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut? (atau virus juga bisa ditransmisikan lewat seks anal atau oral karena ada membran mukosa juga)
- Menurut saya, pembahasan untuk hal ini bukan di subjudul dengan artikel utama Sistem imun bawaan, tapi Penularan penyakit (yang sayangnya baru paragraf pembukanya yang sudah saya terjemahkan). Di subjudul "Virus dan penyakit" sudah ada kalimat, Untuk mencegah infeksi dan penyebaran penyakit, perlu diketahui cara penyebaran masing-masing jenis virus. Kalau dijabarkan, ujung-ujungnya versi ringkas dari artikel penularan penyakit. Bagaimana baiknya? -- RianHS (bicara) 3 April 2020 08.39 (UTC)
- Menurutku bisa ditulis begini. "Untuk mencegah infeksi dan penyebaran penyakit, perlu diketahui cara penyebaran masing-masing jenis virus. Sebagai contoh, virus X... membran mukosa... Mimihitam 3 April 2020 09.30 (UTC)
- Selesai. Sudah ditambahkan, sebelum kalimat tersebut. -- RianHS (bicara) 4 April 2020 04.00 (UTC)
- Menurut saya, pembahasan untuk hal ini bukan di subjudul dengan artikel utama Sistem imun bawaan, tapi Penularan penyakit (yang sayangnya baru paragraf pembukanya yang sudah saya terjemahkan). Di subjudul "Virus dan penyakit" sudah ada kalimat, Untuk mencegah infeksi dan penyebaran penyakit, perlu diketahui cara penyebaran masing-masing jenis virus. Kalau dijabarkan, ujung-ujungnya versi ringkas dari artikel penularan penyakit. Bagaimana baiknya? -- RianHS (bicara) 3 April 2020 08.39 (UTC)
- Di bagian "Efek terhadap sel inang", istilah "infeksi yang tahan lama" agak aneh untuk dibaca
- Selesai.
Sudah diganti jadi infeksi persisten dan dipranalakan ke kronis.-- RianHS (bicara) 3 April 2020 08.39 (UTC) - Kalimat ini diubah, sekarang memakai istilah siklus lisogenik yang sudah dijelaskan di subjudul sebelumnya. -- RianHS (bicara) 4 April 2020 07.50 (UTC)
- Selesai.
- Penjelasan soal latensi mungkin bisa agak ditambah sedikit supaya tahu kenapa virus macam virus herpes bisa seperti itu
- Sudah. HaEr48 (bicara) 3 April 2020 14.23 (UTC)
- Selesai. Siklus lisogenik sudah dijelaskan di subjudul "Siklus" untuk memudahkan penjelasan tentang hal ini. -- RianHS (bicara) 4 April 2020 07.50 (UTC)
- Di bagian "Pandemi dan kemunculan penyakit", apa SARS dan MERS benar-benar sudah bisa dianggap sebagai pandemi?
- Subjudul ini aslinya bernama "Pandemic and emergent" yang merujuk pada Pandemi dan en:Emerging infectious disease (belum ada artikelnya di WBI). Jadi, penyakit yang ada di teksnya tidak harus berstatus pandemi. Saya terjemahkan dulu artikel EID baru nanti ditambahkan ke kalimat terkait SARS & MERS. -- RianHS (bicara) 3 April 2020 08.39 (UTC)
- Terima kasih :) Mimihitam 3 April 2020 09.30 (UTC)
- Selesai. Sudah ditambahkan. Subjudulnya diubah menjadi "Kemunculan penyakit baru dan pandemi". -- RianHS (bicara) 4 April 2020 01.29 (UTC)
- " Virus ini diduga berasal dari kelelawar" --> ada juga penelitian yang mengatakan virusnya bermutasi lewat perantara tenggiling
- Selesai. Asal-usul SARS-CoV-2 masih diperdebatkan, apakah bersifat zoonotik atau tidak. Saya tambahkan kalimat yang netral untuk menjelaskan kemungkinan dari kelelawar atau tenggiling. RianHS (bicara) 4 April 2020 04.00 (UTC)
- "dan jam malam diberlakukan di beberapa kota besar di seluruh dunia" -> sepertinya bukan jam malam, tetapi kewajiban untuk berdiam di rumah sepanjang hari?
- Selesai. Terima kasih koreksinya. Artikel en:Curfew diterjemahkan jadi jam malam yang malah mempersempit makna. Sudah diganti: Akibat pandemi ini, berbagai negara mengambil kebijakan yang mengubah keseharian hidup penduduknya, seperti karantina wilayah, perintah untuk tinggal di rumah, dan pembatasan perjalanan internasional. -- RianHS (bicara) 5 April 2020 01.45 (UTC)
- "Ketika pengendalian infeksi virus tumbuhan dianggap ekonomis (misalnya pada buah-buahan menahun), diupayakan untuk membunuh vektor dan menghilangkan inang alternatif seperti gulma" --> kalimat kedua sebaiknya dirombak jadi SPO(K) supaya tidak jadi kalimat menggantung
- Selesai. Sudah diganti: Pengendalian infeksi virus tumbuhan, misalnya dengan membunuh vektor dan menghilangkan inang alternatif seperti gulma, akan dilakukan jika upaya tersebut membawa keuntungan ekonomis (contohnya pada perkebunan buah-buahan menahun). -- RianHS (bicara) 5 April 2020 01.45 (UTC)
- Di bagian "Pertahanan terhadap bakteriofag", mungkin bisa ditambahkan sedikit soal "perang senjata" antara bakteri dengan bakteriofag supaya lebih menarik. Contoh sumber: [1] [2]
- Selesai. Sudah ditambahkan di sini. -- RianHS (bicara) 5 April 2020 03.44 (UTC)
- "Vaksin yang berisi virus hidup yang dilemahkan bisa berbahaya untuk orang-orang dengan sistem imun yang lemah, hingga menyebabkan penyakit aslinya" --> Mungkin keterangan di ujung bisa diperjelas jadi "karena malah bisa menyebabkan penyakit yang ingin dicegah"?
- Sudah. HaEr48 (bicara) 3 April 2020 14.23 (UTC)
- Di bagian "Obat antivirus", mungkin perlu diklarifikasi: walaupun obatnya efektif, tetapi virusnya sebenarnya masih tetap ada di tubuh inangnya. Contoh yang paling jelas adalah HIV: viral loadnya bisa dibuat sangat sedikit, tetapi kalau berhenti mengonsumsi obatnya nanti HIVnya bakal berganda lagi.
- Sudah ditambahkan sedikit penjelasan mengenai fungsi kerja obat antivirus dan keterbatasnnya, walaupun tidak ada redaksi persis seperti yang diminta. HaEr48 (bicara) 3 April 2020 14.23 (UTC)
- " Jumlah virus di lautan semakin berkurang di lepas pantai dan lebih dalam ke dalam air karena jumlah organisme inang lebih sedikit." --> "lebih dalam ke dalam air" agak janggal, mohon diperbaiki
- Selesai. Sudah diganti: Jumlah virus di lautan semakin berkurang di area pantai dan laut dalam karena jumlah organisme inang lebih sedikit di area-area tersebut. -- RianHS (bicara) 5 April 2020 01.45 (UTC)
- Bagian "Peranan dalam ekologi" kok lebih terkesan seperti "peranan dalam ekologi laut"? Terutama karena ada pembahasan khusus soal mamalia laut.
- Selesai. Subjudulnya diubah jadi "Peranan dalam ekosistem laut" karena sumber-sumber ilmiah lebih banyak ke arah situ. Peranan virus di ekosistem non-perairan sangat minim. -- RianHS (bicara) 5 April 2020 01.45 (UTC)
Terkait dengan paragraf pembukanya, sejumlah keterangan tidak dapat ditemukan di bagian isinya.
- Perbedaan dengan prion disebutkan di paragraf pembuka, tetapi tidak ada di tubuh artikelnya, jadinya kalimatnya tidak ada sumbernya. Mungkin perlu ditambahkan karena soal prion ini juga menarik.
- Selesai. Sudah ditambahkan di paragraf pertama subjudul "Virus dan penyakit". -- RianHS (bicara) 5 April 2020 16.31 (UTC)
- Paragraf ketiga di paragraf pembuka malah lebih komprehensif daripada pengantar bagian "Virus dan penyakit", seharusnya dibalik. Misalnya di bagian "Virus dan penyakit" tidak disebutkan soal transmisi fekal-oral dan penularan lewat percikan, sementara di paragraf pembuka malah disebutkan.
- Paragraf ketiga di paragraf pembuka sudah diringkas. Sebaliknya, paragraf kedua di subjudul "Virus dan penyakit" sudah dikembangkan.
Apa perlu memberi referensi di tiap jenis metode penularan virus?-- RianHS (bicara) 5 April 2020 16.31 (UTC) - Selesai. Tiap metode penularan sudah diberi referensi ilmiah. -- RianHS (bicara) 8 April 2020 07.11 (UTC)
- Paragraf ketiga di paragraf pembuka sudah diringkas. Sebaliknya, paragraf kedua di subjudul "Virus dan penyakit" sudah dikembangkan.
- "Virus influenza, misalnya, sering kali bermutasi sehingga diperlukan vaksin baru setiap tahun." keterangan yang ini juga belum dijelaskan di bagian isi
- Selesai. Sudah ditambahkan di subjudul "Vaksinasi". -- RianHS (bicara) 5 April 2020 16.31 (UTC)
- "Penyakit yang dapat berpindah dari hewan ke manusia disebut zoonosis." idem ditto
- Selesai. Sudah ditambahkan di paragraf ketiga subjudul "Virus dan penyakit". -- RianHS (bicara) 5 April 2020 16.31 (UTC)
Terima kasih. Mimihitam 3 April 2020 06.48 (UTC)
Oh iya, itu halaman Daftar penyakit menular masih merah. Karena pranalanya ada di bagian "Untuk contoh-contoh yang lebih luas, lihat Daftar penyakit menular.", pranalanya perlu dibirukan atau dihapus saja. Mimihitam 4 April 2020 09.11 (UTC)
- Selesai. Dihapus saja, saya tidak yakin bisa membuat artikel itu dalam waktu dekat. -- RianHS (bicara) 5 April 2020 01.48 (UTC)
Komentar dari Anya Iziatanaf
[sunting sumber]Terima kasih buat Mas RianHS, Mas HaEr48 dan Mas AMA Ptk yang sudah menerjemahkan artikel ini. Ini tinjauan pertama saya, harap dimaklumi dan mohon maaf kalau ada kekeliruan. Saya dapat banyak informasi baru dan perubahan informasi yang berbeda dengan yang dulu pernah saya baca. :)
- "Virus, terutama yang memiliki RNA, dapat bermutasi dengan cepat dan memunculkan tipe baru yang tidak dapat diatasi dengan cepat oleh sistem imun inang mereka." --> Mengingat virus ada dua jenis saja, virus DNA dan RNA, apakah penggunaan kata "terutama" berarti virus DNA yang bermutasi dengan cepat tapi virus RNA lebih cepat? Sekilas buat saya, kata memiliki bermakna kalau virus ini punya materi lain selain RNA, padahal RNA itu materi tunggal.
- Selesai. Sudah diperjelas: Virus dapat mengalami mutasi genetik. Virus RNA bermutasi lebih cepat dibandingkan virus DNA sehingga ... -- RianHS (bicara) 7 April 2020 03.29 (UTC)
- "...dan ahli mikrobiologi Prancis-Kanada Félix d'Herelle menggambarkan virus yang, ketika ditambahkan ke bakteri yang tumbuh pada agar, akan membentuk area kematian bakteri." --> sepertinya istilah area kematian bakteri kurang tepat. Setahu saya penyebutannya daerah/area bakteri mati.
- Sudah diuraikan: Ahli mikrobiologi Prancis-Kanada Félix d'Herelle juga menemukan bahwa penambahan virus ke dalam media agar yang ditumbuhi bakteri akan mematikan bakteri pada agar tersebut. Kematian bakteri ditandai oleh terbentuknya zona bening atau jernih pada agar, yang sebelumnya terlihat kusam akibat pertumbuhan bakteri. Penghitungan zona yang tidak ditumbuhi bakteri ini ... Bagaimana? -- RianHS (bicara) 7 April 2020 03.29 (UTC)
- "Beberapa virus tidak dapat tumbuh dalam telur ayam, tetapi masalah ini diselesaikan pada tahun 1949 ketika John Franklin Enders, Thomas Huckle Weller, dan Frederick Chapman Robbins menumbuhkan virus polio dalam biakan sel hewan hidup." --> mungkin kata "diselesaikan" bisa diganti dengan "terpecahkan"?
- Selesai. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 03.29 (UTC)
- "Sebagian virus lainnya memiliki DNA alih-alih RNA; virus-virus ini membuat mRNA seperti halnya sebuah sel." --> kalimat ini mungkin bisa diperjelas.
- Diperjelas jadi "Sebagian virus lainnya memiliki DNA, bukan RNA; golongan virus ini membuat mRNA dari DNA dengan proses yang sama seperti proses sebuah sel" HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- Di bagian inaktivasi virus sudah disebutkan bahwa metode pelarut organik/deterjen tidak efektif untuk virus yang tidak memiliki selubung, sedangkan penggunaan pH asam efektifitasnya terbatas, mungkin perlu ditambahkan redaksi kalau metode pasteurisasi atau pemanasan lainnya yang efektif untuk virus jenis ini.
- Selesai. Sudah dijelaskan bahwa pasteurisasi efektif untuk semua virus. Metode alternatif (iradiasi sinar UV, sinar gama, dan pemberian iodin) juga sudah diuraikan lebih lanjut. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 08.11 (UTC)
- "Saat sebuah virus menginfeksi sel, virus tersebut mengendalikan sel inangnya untuk memperbanyak virus itu, dengan membuat sel inang menyalin DNA dan RNA virus dan membuat protein yang kemudian bergabung untuk membentuk partikel virus baru" --> kata "dan" mungkin bisa diganti dengan kata "atau" sehingga tidak ada kesan kalau satu virus bukan hanya punya DNA, tapi punya RNA juga.
- Sudah. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- Sepertinya pranala tropisme di bagian siklus sel bukan tropisme yang dimaksudkan. Untuk virus, lebih tepatnya tropisme jaringan (pranalanya ke artikel tropisme tumbuhan)
- Ah benar juga :) Aku ubah pranalanya, nanti aku birukan. Terima kasih ketelitiannya. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- "Sebagian virus, seperti Papilomavirus, dapat menyebabkan sel memperbanyak diri tak terkendali dan menjadi penyebab kanker,[52] sedangkan sebagian virus lainnya, seperti virus Epstein-Barr, membuat sel memperbanyak diri tanpa menjadi ganas." --> saya kurang yakin apakah pernyataan virus Epstein barr tidak berhubungan dengan keganasan, bisa diterima. EB virus itu penyebab keganasan untuk Limfoma Hodgkin (yang tipe klasik) sama Limfoma Burkitt (yang varian Afrika kalau nggak salah ingat).
- Anya Iziatanaf Terima kasih koreksinya.. kayaknya aku yang salah terjemahkan. Kalau membaca referensinya, sepertinya kadang menimbulkan limfoma, tetapi kadang cuma proliferasi benign saja. Aku ubah jadi begini "sedangkan sebagian virus lainnya seperti virus Epstein-Barr juga membuat sel memperbanyak diri, tetapi tidak selalu bersifat ganas" Sudah tepat belum? Kalau ada saran lain juga boleh. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 13.14 (UTC)
- iya bener, nggak 100% menyebabkan keganasan sih, tapi juga bukan 100% tidak ganas. Sip, udah OK Anya Iziatanaf (bicara) 6 April 2020 15.09 (UTC)
- "Beberapa virus berpindah melalui kontak langsung antara individu terinfeksi dengan individu sehat, misalnya virus rabies yang menular melalui gigitan hewan" --> Rabies tidak menular dari satu individu ke individu lain melalui kontak langsung (kalau kalimat yang dipisah dengan tanda koma ini dimaksudkan sebagai kalimat yang berhubungan). Ini dengan asumsi saya, kalau individu itu orang per orang.
- Selesai. Contoh virus yang menular dengan kontak langsung diganti dengan herpes simpleks. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 08.11 (UTC)
- Mungkin herpes bibir sedikit kurang tepat. Biasanya disebut herpes oral. Karena yang kena bukan hanya bibir tapi di mulut secara keseluruhan, bisa di sudut mulut, gusi, lidah, bagian dalam pipi atau langit-langit mulut. (walaupun biasa juga disebut herpes labialis, dan labia artinya bibir)
- Selesai.
- "Sistem imun bawaan ini tidak bertambah kuat jika infeksi diulangi, dan tidak memiliki "memori" akan infeksi sebelumnya." --> Biasanya yang dipakai istilah infeksi berulang alih-alih infeksi diulangi.
- Sudah. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- "Infeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius. Selain virus, bakteri, jamur, dan prion juga dapat menimbulkan infeksi." --> di kalimat kedua apakah maksudnya bahwa selain virus ada 3 lagi penyebab infeksi? Atau selain virus, bakteri, jamur, dan prion, ada lagi yang lain yang belum disebutkan?
- Selesai. Sudah diubah: Infeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius. Selain virus, infeksi juga dapat diakibatkan oleh bakteri, jamur, dan prion. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 08.11 (UTC)
- "Sepanjang abad ke-20, ada empat pandemi yang diakibatkan oleh virus influenza; pandemi flu yang terjadi pada tahun 1918, 1957, dan 1968 berlangsung sangat parah" --> Apakah bisa ditambahkan lagi kapan pandemi influenza yang satunya lagi. Walaupun maksudnya 3 tahun yang disebutkan berlangsung sangat parah, tapi menurut saya, kalau statusnya sudah pandemi, sudah bisa dikategorikan parah karena tersebar secara luas.
- Selesai. Masing-masing tahun sudah dipranalakan ke artikel pandemi flu. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 08.11 (UTC)
- "Contohnya adalah kulit hewan, terutama permukaannya, yang terbuat dari sel-sel mati dan mencegah masuknya virus ke tubuh inang." --> Apakah maksudnya begini : Contohnya adalah kulit hewan, terutama permukaannya yang tersusun/terdiri dari sel-sel mati, akan mencegah masuknya virus ke tubuh inang? Atau terbuat dari sel-sel mati dan mencegah masuknya virus kedudukannya setara dalam kalimat?
- Maksudnya yang pertama. Aku ubah jadi gini: Contohnya adalah kulit hewan (terutama permukaan luarnya yang memiliki lapisan sel-sel mati) yang mencegah masuknya virus ke tubuh inang. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- Untuk "Teori keluar dari sel", bagaimana jika diganti "teori berasal dari sel"?
- Aku juga sempat mikir itu, tapi teori regresi juga bisa disebut "berasal dari sel", makanya aku pilih "keluar dari sel" yang lebih spesifik. Bedanya kalau teori regresi selnya lama-lama berubah jadi virus sedangkan kalau keluar dari sel hanya potongan DNA/RNA yang keluar dari sel lalu menjadi virus. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 12.47 (UTC)
- Seingatku teori asal virus itu progressive hypothesis, regressive hypothesis sama virus-first hypothesis (Ini kalau nggak salah, belum bisa konfirmasi ini, text booknya di Makassar, hehe). Referensi yang di artikel ini gak bisa aku buka. Tadi pas baca bagian yang ini, aku langsung lihat di artikel aslinya (karena Mas HaEr48 nerjemahinnya dari sini kan, ya). Ternyata di artikel aslinya memang begitu. Kalau kayak gini, boleh diubah tidak seperti artikel yang berbahasa Inggrisnya, nggak ya? Nanti aku coba cari referensi yang bagus. Atau Mas RianHS bisa ngintip di text booknya? Hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 6 April 2020 15.09 (UTC)
- @Anya Iziatanaf: jadi kan ada 3: 1) regressive theory 2) cellular origin theory=escape theory="escape from cell" theory 3) coevolution theory=virus-first theory. Aku cek sumber-sumbernya memang banyak sinonimnya, tetapi inti penjelasannya sama. Aku terjemahkan saja 1) teori regresif 2) teori keluar dari sel 3) teori koevolusi. Kalau ada istilah Indonesia yang lebih umum di buku teks, akan aku ganti. HaEr48 (bicara) 6 April 2020 16.04 (UTC)
- @Anya Iziatanaf: Wah, buku teks saya berbahasa Inggris semua. Saya cari-cari dulu. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 08.11 (UTC)
- Seingatku teori asal virus itu progressive hypothesis, regressive hypothesis sama virus-first hypothesis (Ini kalau nggak salah, belum bisa konfirmasi ini, text booknya di Makassar, hehe). Referensi yang di artikel ini gak bisa aku buka. Tadi pas baca bagian yang ini, aku langsung lihat di artikel aslinya (karena Mas HaEr48 nerjemahinnya dari sini kan, ya). Ternyata di artikel aslinya memang begitu. Kalau kayak gini, boleh diubah tidak seperti artikel yang berbahasa Inggrisnya, nggak ya? Nanti aku coba cari referensi yang bagus. Atau Mas RianHS bisa ngintip di text booknya? Hehe. Anya Iziatanaf (bicara) 6 April 2020 15.09 (UTC)
- Untuk MERS sama SARS berarti dianggap bagian dari "kemunculan penyakit baru" dan bukan bagian "pandemi" kan, ya? Karena sependek ingatan saya dua penyakit ini statusnya tidak pernah jadi pandemi (mudah-mudahan nggak salah ingat)
- Iya, hal ini juga sudah ditanyakan Bung Mimi di atas. Apa masih ada struktur kalimat yang perlu diubah?
Sepertinya segini aja, sudah saya susur dari atas ke bawah. Beberapa poin-poin di atas yang mungkin ada yang bisa langsung saya ganti saja. Tapi saya nunggu diskusinya dulu. Siapa tahu persepsinya beda. Sekali lagi, maaf kalau ada keliru-kelirunya ya. Salahin Mas HaEr48 aja :P Anya Iziatanaf (bicara) 6 April 2020 04.42 (UTC)
- @Anya Iziatanaf: Terima kasih tinjuannya yang sangat bermutu dan bermanfaat :) HaEr48 (bicara) 6 April 2020 13.14 (UTC)
Komentar dari AMA Ptk
[sunting sumber]- Jikalau diperbolehkan, bahagian "Kemunculan penyakit baru dan endemi" nak saya kutipkan referensi daripada Jared Diamond.
- Boleh, jika dirasa menambah kekayaan informasi dan masih berkaitan dengan subjudul tersebut. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
- @AMA Ptk RianHS aku malah tidak menyarankan karena Jared Diamond itu pakar ornitologi, bukan virologi atau epidemiologi Mimihitam 7 April 2020 12.51 (UTC)
- Boleh, jika dirasa menambah kekayaan informasi dan masih berkaitan dengan subjudul tersebut. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
- Dah tu, apakah kawan² ada mengetahui pula soal "virofage", istilah selain "bacteriophage"? Sy baru dapat ini ilmu dari satu bacaan di internet. Ini menarik, sebab bagaikan "virus-makan-virus" dan ada sy lihat kajiannya di internet. Kiranya tak salah jika dibahas barang sekilas lalu.
- Terima kasih informasinya. Saya juga baru tahu. Colek Bung HaEr48, kira-kira virofag ini ditaruh di subjudul mana ya? di en:Virus pun hanya ditulis secuil di subjudul "Co-evolution hypothesis", di artikel introduksinya tidak disinggung sama sekali. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
- @RianHS: tergantung informasi yang tersedia sih. Misal, kalau informasi tentang daur hidupnya ada, bisa jadi tambahan di bagian daur hidup kalau ada yang daur hidupnya butuh virus lain. Aku juga baru tahu, nyari-nyari sebentar belum banyak info yang bisa ditulis di artikel untuk level pengantar seperti ini. HaEr48 (bicara) 7 April 2020 12.47 (UTC)
- Selesai. Viroid dan virofag sudah dijelaskan secara singkat di "Asal-usul: Teori koevolusi". -- RianHS (bicara) 9 April 2020 06.34 (UTC)
- @RianHS: tergantung informasi yang tersedia sih. Misal, kalau informasi tentang daur hidupnya ada, bisa jadi tambahan di bagian daur hidup kalau ada yang daur hidupnya butuh virus lain. Aku juga baru tahu, nyari-nyari sebentar belum banyak info yang bisa ditulis di artikel untuk level pengantar seperti ini. HaEr48 (bicara) 7 April 2020 12.47 (UTC)
- Terima kasih informasinya. Saya juga baru tahu. Colek Bung HaEr48, kira-kira virofag ini ditaruh di subjudul mana ya? di en:Virus pun hanya ditulis secuil di subjudul "Co-evolution hypothesis", di artikel introduksinya tidak disinggung sama sekali. -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
- Lalu saya liat pada subbagian "Pada manusia", ada ditulis "pembawa". Baiknya "pengantara" saja dgn diberi tulisan dlm tanda kurung carrier. Semata², sy lihat pers² dan media² masih susah cari apa padanan kata yg tepat soal carrier. Mudah²an dr Wikipedia, kita bs membawakan idea² baru lain soal kebahasaan.
- Frasa pengantara virus atau perantara virus umumnya merujuk pada vektor, baik vektor mekanis maupun biologis. Istilah perantara juga dipakai untuk menyebut inang perantara (intermediate host) dalam simbiosis parasitisme. Hubungan virus dan sel inang bukanlah parasitisme, jadi tidak cocok pakai istilah inang perantara. Dalam konteks orang dan virus, carrier sudah banyak diterjemahkan sebagai "orang pembawa virus" oleh situs web berita. Istilah reservoir, vektor, dan pembawa terkadang digunakan secara tumpang tindih (overlapping), terlebih dalam teks nonilmiah. Namun, sependek pengetahuan saya, manusia bisa sebagai dianggap sebagai reservoir dan pembawa, tapi tidak sebagai vektor . Mbak Anya Iziatanaf mungkin ada komentar? -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
- Paleovirologi tak dibahas selintas lalu di artikel itu? Sy ada lihat video yutub yg membukakan bhw virus boleh jadi telah ada sejak jutaan tahun lalu.
- Paleovirologi secara umum diuraikan di subjudul Asal-usul. Mungkin ada saran yang lebih spesifik, kekurangannya di mana? -- RianHS (bicara) 7 April 2020 09.00 (UTC)
Sekian. Makasih. --AMA Ptk (bicara) 6 April 2020 11.52 (UTC)
Komentar dari Masjawad99
[sunting sumber]Terima kasih untuk yang sudah membantu mengembangkan artikel penting ini. Saya mungkin hanya akan mengomentari sedikit saja karena pengetahuan saya juga agak terbatas untuk topik ini.
- "Alih-alih memiliki sel yang dapat melakukan pembelahan seperti kebanyakan makhluk hidup, virus tidak memiliki sel;" --> Kalimatnya agak redundan dan kurang enak, tapi saya tidak yakin bagaimana alternatif yang tepat. Kata-kata seperti "virus tidak memiliki sel" (sepertinya ada disebut tiga kali secara keseluruhan dalam artikel) bagi saya mengesankan bahwa virus merupakan entitas yang hierarkinya lebih tinggi daripada sel (sehingga bisa disebut "memiliki/tidak memiliki" sel). Apakah ada cara lain untuk menyampaikan maksud ini? Mungkin "Virus tidak sama dengan sel, yang mampu melakukan pembelahan diri"?
- Disederhanakan menjadi, Virus sendiri tidak memiliki sel. Mohon ditinjau apakah narasinya sudah enak atau belum? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- Saya sendiri masih kurang sreg dengan penggunaan kata "tidak memiliki" di situ, tapi sepertinya tidak ada alternatif lain, jadi ini sudah cukup. Masjawad99💬 8 April 2020 17.43 (UTC)
- Disederhanakan menjadi, Virus sendiri tidak memiliki sel. Mohon ditinjau apakah narasinya sudah enak atau belum? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- "materi genetik berupa DNA atau RNA" --> jika yang dimaksud adalah "either DNA or RNA", mungkin akan lebih gamblang jika ditambahkan kata "saja" setelah RNA.
- Selesai. Terima kasih -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- "Gen virus terbuat dari DNA (asam deoksiribonukleat) atau RNA (asam ribonukleat), tergantung jenis virus." --> ini juga, mungkin lebih gamblang jika dibuat semisal "terbuat dari DNA (asam deoksiribonukleat) saja atau RNA (asam ribonukleat) saja". Juga, "tergantung jenis virus" memberi kesan bahwa jenis virus menentukan materi genetik yang dimilikinya; jika dirasa kurang tepat mungkin bisa dihapus saja.
- Selesai. Terima kasih -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- "banyak virus menghasilkan protein enzim" --> "banyak virus yang mampu menghasilkan protein enzim"
- Selesai. Teksnya juga diubah mengikuti perubahan pada artikel bahasa Inggrisnya: Banyak virus yang mampu menghasilkan enzim, jenis protein yang mendorong terjadinya reaksi kimia. Beberapa enzim ini, disebut DNA polimerase dan RNA polimerase, berfungsi membuat salinan DNA atau RNA. -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- "Sebagian virus, seperti Papilomavirus, dapat [...] menjadi penyebab kanker, sedangkan sebagian virus lainnya seperti virus Epstein-Barr juga membuat sel memperbanyak diri, tetapi kadang tanpa sifat ganas." --> mungkin bisa ditambahkan bahwa kanker = tumor ganas, biar "ganas" yang dimaksud dalam kalimat kedua lebih gamblang maksudnya.
- Selesai. Sudah diubah: Sebagian virus lainnya seperti virus Epstein-Barr juga membuat sel memperbanyak diri dengan berbagai manifestasi, terkadang berupa tumor jinak dan kadang tumor ganas (kanker).
- ini jadi lebih enak dibaca Masjawad99💬 8 April 2020 17.43 (UTC)
- Selesai. Sudah diubah: Sebagian virus lainnya seperti virus Epstein-Barr juga membuat sel memperbanyak diri dengan berbagai manifestasi, terkadang berupa tumor jinak dan kadang tumor ganas (kanker).
- Apakah istilah "penyakit infeksius" = "penyakit infeksi"? Jika ya, mungkin lebih baik pakai yang kedua saja, karena sepertinya lebih dikenal oleh awam.
- Sepertinya ini bias dari saya sendiri. Frasa bahasa Inggrisnya adalah infectious disease. Dilihat sekilas dari penelusuran google, penyakit infeksi lebih sering dipakai dalam kedokteran, sedangkan penyakit infeksius dalam kedokteran hewan. Begitu pula dengan infectious agent, sepertinya lebih dikenal sebagai agen infeksi dibandingkan agen infeksius. Apakah mau diseragamkan semua menjadi infeksi (tanpa -us)? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- Lebih baik diseragamkan semua tanpa -us, karena itu yang paling umum, kecuali jika kata "infeksius" tersebut dipakai sebagai kata sifat (misalnya seperti dalam kalimat "Tindakan untuk menonaktifkan virus sehingga ia tidak lagi menjadi infeksius disebut inaktivasi virus.") Masjawad99💬 8 April 2020 17.43 (UTC)
- Selesai. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 04.15 (UTC)
- Lebih baik diseragamkan semua tanpa -us, karena itu yang paling umum, kecuali jika kata "infeksius" tersebut dipakai sebagai kata sifat (misalnya seperti dalam kalimat "Tindakan untuk menonaktifkan virus sehingga ia tidak lagi menjadi infeksius disebut inaktivasi virus.") Masjawad99💬 8 April 2020 17.43 (UTC)
- Sepertinya ini bias dari saya sendiri. Frasa bahasa Inggrisnya adalah infectious disease. Dilihat sekilas dari penelusuran google, penyakit infeksi lebih sering dipakai dalam kedokteran, sedangkan penyakit infeksius dalam kedokteran hewan. Begitu pula dengan infectious agent, sepertinya lebih dikenal sebagai agen infeksi dibandingkan agen infeksius. Apakah mau diseragamkan semua menjadi infeksi (tanpa -us)? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- Paragraf pertama pada bagian #Virus dan penyakit saya rasa terlalu di luar topik untuk artikel pengantar mengenai virus. Hapus saja keseluruhannya, atau kalau pun ada yang mau dipertahankan, paling cukup kalimat pertama saja ("Infeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius").
- Saat diterjemahkan, memang hanya kalimat pertama yang ada: Infeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius. Di atas, Bung Mimihitam mengusulkan untuk memberi penjelasan terhadap prion, yang disebut di paragraf pembuka tapi tidak disebut di badan artikel. Saat mengembangkan kalimat-kalimat selanjutnya saya juga berpikir kalau ini agak melenceng. Alternatifnya ada dua: (1) Menghilangkan kata prion di paragraf pembuka supaya di teks ini tidak usah dibahas lagi; atau (2) Info tentang prion lebih diringkas lagi, mungkin hanya 1-2 kalimat? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 06.07 (UTC)
- Saya pribadi lebih cenderung pada opsi (1), karena tanpa bahasan tentang perbedaan dengan prion pun artikel ini sudah sangat komprehensif. Kalaupun tetap ingin dipertahankan, mungkin lebih baik ditambahkan rujukannya langsung di kalimat di paragraf pembuka, jadi tidak perlu dijabarkan lebih lanjut di bagian isi.
- Selesai. Prion di paragraf pembuka dihilangkan, sedangkan di subjudul "Virus dan penyakit" disembunyikan dulu. Kalau sampai akhir peninjauan tidak ada pendapat-pendapat lain, akan dihilangkan secara permanen. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 04.15 (UTC)
- Saya pribadi lebih cenderung pada opsi (1), karena tanpa bahasan tentang perbedaan dengan prion pun artikel ini sudah sangat komprehensif. Kalaupun tetap ingin dipertahankan, mungkin lebih baik ditambahkan rujukannya langsung di kalimat di paragraf pembuka, jadi tidak perlu dijabarkan lebih lanjut di bagian isi.
- Saat diterjemahkan, memang hanya kalimat pertama yang ada: Infeksi virus pada sel inang dapat menimbulkan penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit infeksius. Di atas, Bung Mimihitam mengusulkan untuk memberi penjelasan terhadap prion, yang disebut di paragraf pembuka tapi tidak disebut di badan artikel. Saat mengembangkan kalimat-kalimat selanjutnya saya juga berpikir kalau ini agak melenceng. Alternatifnya ada dua: (1) Menghilangkan kata prion di paragraf pembuka supaya di teks ini tidak usah dibahas lagi; atau (2) Info tentang prion lebih diringkas lagi, mungkin hanya 1-2 kalimat? -- RianHS (bicara) 8 April 2020 06.07 (UTC)
- "virus yang lebih berbahaya disebut bersifat virulen" --> jika virulen diantonimkan dengan "jinak", apakah kata "virulen" bisa dipadankan dengan "ganas"? Atau mungkin bisa disebut dua-duanya ("virulen atau ganas"), sekadar supaya lebih mudah dipahami maksudnya.
- Selesai. Sudah diganti: Sementara itu, virus yang lebih ganas dan berbahaya disebut bersifat virulen. -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
- "Obat-obatan antivirus berfungsi [...] tanpa efek negatif terhadap organisme inang" --> apa semua antivirus benar-benar tidak memiliki efek negatif? Jika tidak, mungkin tambahkan kata "idealnya" atau semacamnya.
- Selesai. Memang perlu ditambah kata "idealnya", karena kalimat selanjutnya menjelaskan bahwa obat seperti ini sulit dicari. -- RianHS (bicara) 8 April 2020 05.57 (UTC)
Mungkin itu saja dulu. Masjawad99💬 7 April 2020 16.33 (UTC)
Tambahan lagi:
- Bagian "Virus dapat berkembang biak dengan cepat..." hingga "... sel yang diinfeksi virus." tidak ada rujukan sama sekali.
- Selesai. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 04.15 (UTC)
- "Penyakit-penyakit baru ini dapat menyebar secara lokal maupun global (pandemi)." --> ini sepertinya perlu diberi rujukan juga.
- Selesai. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 04.15 (UTC)
- Apakah plasmid "bergerak" atau "berpindah"? "Bergerak" mengindikasikan kemampuan untuk memindahkan diri, kalau "berpindah" bisa saja karena faktor lain.
- Selesai. Terima kasih atas ketelitian tata bahasanya. Sudah diganti jadi berpindah karena melibatkan berbagai proses yang kompleks. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 04.15 (UTC)
Masjawad99💬 8 April 2020 17.43 (UTC)
Sepertinya cukup sampai sini saja tanggapan pendek dari saya. Saya Mendukung artikel ini menjadi Artikel Pilihan. Masjawad99💬 9 April 2020 04.54 (UTC)
- @Masjawad99: Terima kasih banyak atas tinjauannya yang sangat bermanfaat. -- RianHS (bicara) 9 April 2020 06.34 (UTC)
Komentar dari Hanamanteo
[sunting sumber]- Kamus Besar Bahasa Indonesia
- "Antibiotik, bukan antibiotika.
- Sudah HaEr48 (bicara) 9 April 2020 12.44 (UTC)
- Bagian pembuka
- "..., lebih dari 4.800 spesies virus telah dideskripsikan dengan baik, ..." maksudnya sudah diketahui dengan jelas?
- RianHS: apakah deskripsi di konteks ini maksudnya deskripsi spesies? HaEr48 (bicara) 9 April 2020 12.44 (UTC)
- Ya, betul. Sudah 4.800-an virus yang sudah diidentifikasi, diberi nama, dan ditempatkan dalam tingkat spesies oleh ICTV. — RianHS (bicara) 9 April 2020 23.28 (UTC)
- "Ukuran virus berkisar dari 20 hingga 300 nanometer; artinya, ..." Kurang tepat jika menggunakan titik koma dan koma setelah "artinya", mungkin bisa diganti "... nanometer, yang berarti ..."
- Sudah HaEr48 (bicara) 9 April 2020 12.44 (UTC)
- "Virus korona" semestinya diganti menjadi "koronavirus", sebab ditulis bergandengan, bukan dipisah.
- Sudah HaEr48 (bicara) 9 April 2020 12.44 (UTC)
- @Hanamanteo dan HaEr48: Nah, ini menarik. Menurut saya, “tidak haram” kok menuliskan virus korona. Saya cerita agak panjang ya. Sejak akhir Januari, saya sudah mengembangkan artikel terkait koronavirus di WBI. Waktu itu, saya nulisnya “virus korona”. Pada awal Februari, saya bertanya di Warung Kopi di sini dan dijawab bahwa sesuai glosarium Pusba, istilah bahasa Indonesianya yaitu “koronavirus”. Saya ikut saja dan mengubah semua penulisan virus korona di WBI menjadi koronavirus. Belakangan, pada akhir Maret, IvanLanin menyatakan di sini dan di sini bahwa coronavirus diterjemahkan jadi virus korona. Argumennya sama dengan apa yang saya sampaikan di Warkop, bahwa coronavirus bukanlah nama takson (nama ilmiah), tapi nama umum. Dalam FAQ di situs web ICTV juga sudah dijelaskan kalau nama umum virus boleh diterjemahkan dalam bahasa lokal dan alfabet lokal.
- Saya juga ngubek-ubek glosarium Pusba dan kateglo, lalu menemukan pola yang sama: kalau bahasa Inggrisnya dua kata (abcd virus), maka bahasa Indonesianya juga dua kata (virus abcd); kalau bahasa Inggrisnya satu kata (abcvirus), maka bahasa Indonesianya juga ikut satu kata (abcdvirus, disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia). Masalahnya, tulisan bahasa Inggris yang dijadikan patokan kadang tidak konsisten, kadang satu kata (papillomavirus) dan kadang dua kata (papilloma virus). Akibatnya, terjemahan di glosarium masing-masing jadi papilomavirus dan virus papiloma.
- Kembali ke penulisan virus korona dalam artikel. Sekarang, di situ tulisannya “virus influenza, virus parainfluenza, dan koronavirus”. Rasanya janggal karena tidak seragam. Kalau mau enak dibaca, lebih baik ditulis seragam: “influenzavirus, parainfluenzavirus, dan koronavirus”, tapi kalau diminta memilih, saya lebih suka pakai “virus influenza, virus parainfluenza, dan virus korona”. Toh, ketiganya bukan nama takson, tapi nama umum, sama seperti penulisan virus herpes dan virus ebola di bagian lain artikel. Hehe, maaf jadi panjang banget. — RianHS (bicara) 9 April 2020 23.28 (UTC)
- Terima kasih penjelasannya bung RianHS. Kalau gitu apa sebaliknya dikembalikan saja? HaEr48 (bicara) 10 April 2020 03.21 (UTC)
- Iya, dua penulisan koronavirus sudah saya kembalikan ke virus korona, yang lain tetap koronavirus. -- RianHS (bicara) 10 April 2020 04.13 (UTC)
- Terima kasih penjelasannya bung RianHS. Kalau gitu apa sebaliknya dikembalikan saja? HaEr48 (bicara) 10 April 2020 03.21 (UTC)
- Sifat biologi
- "Gen virus terbuat dari DNA (asam deoksiribonukleat) saja atau RNA (asam ribonukleat) saja." Mengapa kepanjangan itu tidak digunakan di kalimat pertama yang menggunakan kata DNA atau RNA? Saya lihat kepanjangan itu juga tidak ditulis di bagian pembuka
- Sudah di pindahkan ke bangian pembuka dan penyebutan pertama di tubuh artikel. HaEr48 (bicara) 9 April 2020 12.44 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.