Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Terminal Joyoboyo
Pengusulan ditutup karena sepertinya pengusul masih membutuhkan lebih banyak waktu untuk merombak artikelnya. Pengusul diundang untuk kembali mencalonkan artikelnya setelah proses perombakan diselesaikan. Terima kasih banyak atas kerja keras pengusul dalam mengembangkan artikelnya. Danu Widjajanto (bicara) 12 September 2021 23.06 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Pencalonan artikel ini dikembalikan kepada pengusulnya.
- Pengusul: Mujionomaruf (b • k • l)
- Status: Tidak akan dilanjutkan
Artikel yang sesuai dengan kaidah2 Wiki serta artikel mengenai terminal bus dengan deskripsi2 yang lebih lengkap dari artikel terminal bus serupa lainnya. MMaruf | Bicara 23 Juni 2021 16.12 (UTC)
Komentar Danu Widjajanto
[sunting sumber]- @Mujionomaruf Wah menarik, belum pernah kita dapat pengusulan tentang terminal bus . Ngomong2 aku ada beberapa komentar awal sebelum masuk ke peninjauan yang lebih dalam:
- Referensinya masih perlu dirapikan. Semua kata "Admin", "Administrator", dan "Redaksi" dihapus saja, kalau memang tidak ada nama penulisnya tidak perlu dicantumkan. Selain itu, beberapa namanya malah kurang tepat, seperti "nGalamediaLABS".
- Bagian sejarah perlu diubah menjadi prosa alih-alih dalam bentuk tabel.
- Peran paragraf pembuka adalah untuk merangkum isi artikel, jadi saranku agar informasi yang ada di situ ditempatkan di bagian tubuh artikel jika relevan, lalu setelah itu paragraf pembukanya bisa dirombak untuk merangkum bagian-bagian inti dari artikelnya (sejarah, status terminal, dll)
Segitu dulu, terima kasih. Danu Widjajanto (bicara) 23 Juni 2021 18.09 (UTC)
- @Danu Widjajanto: Terimakasih saran perbaikannya Pak, akan segera diperbaiki. MMaruf | Bicara
@Mujionomaruf masih mau dilanjutkan tidak bung? Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 11.31 (UTC)
Komentar Medelam
[sunting sumber]Halo. Terima kasih atas usahanya mengembangkan artikel ini. Saya sependapat dengan Danu Widjajanto yang telah menyatakan pandangannya di atas, namun saya mau menambahkan satu hal saja. Saya melihat mayoritas artikel ini membahas mengenai rute yang ada di terminal ini. Rute cukup 'reaktif' dalam arti bisa jadi berubah dalam waktu yang cepat. Dalam hal ini saya tidak melihat/menemukan referensi yang dapat menuliskan rute ini dalam situs daring, sehingga mungkin saja artikel ini menjadi tidak lagi menunjukkan info yang ter-update dalam waktu yang singkat. Alternatifnya adalah menuliskan sampai kapan rute ini disusun (menggunakan templat {{as of}}
), namun jika sudah terlalu jauh jarak dari waktu pembaruan terakhir ke kondisi terkini, maka perubahannya bisa jadi signifikan.
Selain itu, mungkin bisa dijelaskan (jika ada) masalah yang terkait dengan terminal ini, misal bagaimana kepadatan penumpang di sana, lalu perbandingan dengan terminal lain di sekitarnya, manfaat keberadaan terminal ini, yang dapat saja diambil dari jurnal-jurnal ilmiah atau penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Demikian yang dapat saya sampaikan. Salam. Medelam (bicara) 24 Juni 2021 01.57 (UTC)
- @Medelam: Benar Pak, rute angkot benar2 'reaktif', apalagi peristiwa pandemi ini juga sangat mempengaruhi operasional angkot. Sulit untuk menemukan referensi primer mengenai rute angkot yang ter-uptodate. MMaruf | Bicara 24 Juni 2021 03.56 (UTC)
Alternatifnya bisa saja cukup disebutkan daerah2 yang dijangkau angkot di terminal ini, dan tidak perlu ada daftar rute karena rute angkot memang tidak stabil, hal ini penting untuk memenuhi kriteria AP “stabil”. Daftar rute mungkin bisa masuk artikelnya sendiri “Daftar rute bus dan angkot di Terminal Joyoboyo”. Salam. Danu Widjajanto (bicara) 24 Juni 2021 06.02 (UTC)
Komentar Rtnf
[sunting sumber]- Untuk referensi yang mengarah ke repositori karya ilmiah universitas (Repository Unair/Digilib UIN Surabaya). Mungkin sebaiknya dicantumkan afiliasi Fakultas/Jurusan. Jadi bukan
Primadana, M.J. (2019). "Terminal Joyoboyo Surabaya Tahun 1970-1991". Repository Unair. Diakses tanggal 2021-05-22.
tetapiPrimadana, M.J. (2019). "Terminal Joyoboyo Surabaya Tahun 1970-1991". Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Airlangga. Diakses tanggal 2021-05-22.
- Mengenai simbol lambang rute angkot (lingkaran berwarna, dengan kode huruf "D"/"F"/dll), itu bagaimana ya? Apa itu simbol lambang rute angkot resmi? Atau dibuat sendiri, berdasarkan kode warna dan kode huruf berdasarkan pengamatan di body mobil angkot?
- Mengenai "web resmi terminal" (https://terminaljoyoboyo.wordpress.com/ , https://purabayabusterminal.wordpress.com). Apa itu benar-benar resmi dikelola oleh pihak terminalnya?
- Mengenai definisi terminal penumpang tipe B, apakah itu didefinisikan secara resmi melalui Keputusan Menteri Perhubungan No 30 /1995? Kalau iya, mungkin bisa dibuatkan artikel wikinya sendiri. Artikelnya dapat berisi definisi menurut keputusan menteri, berikut daftar beberapa terminal di Indonesia yang termasuk klasifikasi itu.
Rtnf (bicara) 24 Juni 2021 03.13 (UTC)
- @Rtnf:, Terimasih masukannya.
- Mengenai simbol lambang rute angkot, kode warna maupun kode trayek adalah resmi. Saya mengadopsi simbol2 tersebut ke dalam simbol yang saya buat sendiri. Saya meniru penggunaan simbol2 pada referensi templat {{adjacent stations}} di halaman-halaman Transjakarta. (saya masih belum bisa buat templatnya, tetapi hanya bisa membuag simbolnya saja, hehe)
- Mengenai web terminal kok pakai wordpress? web tersebut benar2 pernah dikelola Dishub sebelum era masuknya sosial media. Saat ini web tersebut sudah tidak difungsikan lagi, karena informasi atau berita2 terkini diupload di media sosial seperti FB, IG, dll. (saya lampirkan alamat sosial media di bagian pranala luar)
- Mengenai artikel terminal penumpang tipe B, benar, itu berdasar Permen Kemenhub No 30 /1995 dan ada pengganti Permen juga (saya lupa, tapi ada). Terimakasih idenya Pak, sepertinya perlu di buat artikel tersendiri. MMaruf | Bicara 24 Juni 2021 04.18 (UTC)
@Mujionomaruf: Kebetulan, saya juga tertarik untuk mendokumentasikan rute bus dan rute angkot yang saya ketahui. Setahu saya, kode identifikasi angkot itu hanyalah menggunakan 3 metode ini : 1. Kode warna body mobil angkot 2. Kode alfanumerik rute (misal 11b, 45) 3. Nama rute (misal "cisitu-tegalega") atau nama tujuan utama rute (misal "narogong" saja, untuk angkot rute terminal bekasi-narogong).
Kalau ternyata simbol yang anda buat sudah mengacu pada kode alfanumerik dan kode warna body mobil angkot, berarti simbol tersebut sudah cukup baik.
Selain informasi berbentuk artikel wikipedia ini, apakah anda juga tahu mengenai "rute-rute detil" setiap angkot/bis yang ada di terminal? Jalan apa saja yang ditempuh rute tersebut? Kalau iya, mungkin kita bisa bekerjasama untuk membuat "database angkutan umum indonesia", yang juga terintegrasi dengan petanya. Kebetulan, saya sedang melakukan penelitian di bidang ini.
Rtnf (bicara) 24 Juni 2021 04.30 (UTC)
@Rtnf: Tidak selalu tahu, Pak, tapi memang harus 'mencari tahu' dulu mengenai rute-rute detil setiap angkutan umum, hehe MMaruf | Bicara 24 Juni 2021 08.57 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.