Wikipedia:WikiGalir/Contoh naskah
Halaman utama | Hadiah | Teknis kompetisi | Panduan perekaman | Tanya jawab |
Pembuatan naskah | Proses perekaman | Contoh naskah |
Contoh naskah ini dipersiapkan untuk membuat artikel lisan Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952. Versi artikel yang digunakan adalah versi tanggal 14 Maret 2022.
Naskah dimulai dari bawah garis ini
Rekaman suara ini berisi versi lisan dari artikel Wikipedia bahasa Indonesia berjudul Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952 yang direkam oleh nama pengguna Elis (WMID). Rekaman ini menggunakan versi artikel per tanggal 14 Maret 2022.
Rekaman suara pada artikel ini dibuat dalam 3 bagian. Anda mendengarkan bagian pertama yang berisi paragraf pembuka dan daftar isi. Bagian kedua berisi bab 1 Latar belakang sampai bab 2 Tim Indonesia. Bagian ketiga merupakan bagian terakhir dari rekaman suara artikel ini, yang membahas bab 3 Hasil sampai dengan bab 4 Kelanjutan.
Bagian pertama dimulai sekarang. Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952, dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia gratis, di I D titik Wikipedia titik org Indonesia mengikuti Olimpiade Musim Panas untuk pertama kalinya dalam Olimpiade 1952 di Helsinki, Finlandia. Indonesia, yang kurang dari dua tahun sebelumnya mengakhiri perang kemerdekaannya, mengirimkan tiga atlet putra dan merupakan salah satu tim terkecil pada Olimpiade tersebut. Bertarung di cabang angkat besi, atletik, dan renang, Tim Indonesia kali ini tidak memperoleh medali apapun. Dari ketiga atlet yang dikirim, Thio Ging Hwie menempati posisi ke-8 dalam angkat besi kelas ringan putra, Maram Sudarmodjo menempati posisi ke-20 dalam lompat tinggi putra, sedangkan Habib Suharko tidak lolos babak penyisihan renang gaya dada 200 m putra.
Daftar Isi
Artikel Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952 memiliki empat bab, antara lain
Bab 1 Latar belakang
Bab 2 Tim Indonesia
Bab 3 Hasil
Bab 4 Kelanjutan.
Artikel ini memiliki kotak info berisi ringkasan dari artikel.
Berikut informasi yang tertera pada kotak info
Di awal kotak info terdapat bendera Indonesia
Setelah itu diikuti oleh informasi antara lain
Kode IOC untuk Indonesia adalah I N A
Komite Olimpiade Nasional yang diakui adalah Komite Olimpiade Indonesia
Situs web untuk Komite Olimpiade Indonesia adalah nocindonesia titik id
Kemudian diikuti oleh informasi Penampilan pada Olimpiade Musim Panas 1952 di Helsinki
Peserta dari Indonesia berjumlah 3 orang dan mengikuti 3 cabang olahraga
Pembawa bendera pada seremoni tidak diketahui
Indonesia tidak mendapatkan medali selama Olimpiade Musim Panas 1952 di Helsinki.
Pembacaan kotak info merupakan penutup dari artikel lisan Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952 bagian pertama. Pada bagian selanjutnya membahas Latar belakang sampai Tim Indonesia. Rekaman ini dilisensikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0, tersedia di creative commons titik org garis miring licenses garis miring by strip S A garis miring empat titik nol
Akhir dari bagian satu. Dilanjutkan dengan bagian dua. Naskah dimulai dari bawah garis ini
Rekaman suara ini berisi versi lisan dari artikel Wikipedia bahasa Indonesia berjudul Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952 yang direkam oleh nama pengguna Elis (WMID). Rekaman ini menggunakan versi artikel per tanggal 14 Maret 2022.
Anda mendengarkan bagian kedua dari rekaman artikel ini. Bagian ini menjelaskan bab 1 Latar belakang sampai bab 2 Tim Indonesia.
Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952, dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia gratis, di I D titik Wikipedia titik org.’’ Bab 1 Latar belakang Republik Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 1945, sebelumnya negara ini adalah jajahan Belanda dengan nama Hindia Belanda dan selama Perang Dunia II berada di bawah pendudukan Jepang. Pada 1946, negara yang baru merdeka ini mendirikan Komite Olimpiade Nasionalnya dengan nama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). Indonesia mulai mengadakan pesta olahraga pertamanya, Pekan Olahraga Nasional di Surakarta pada 1948. Indonesia tidak berhasil mengikuti Olimpiade 1948 di London karena sedang terjadinya Perang Kemerdekaan melawan Belanda yang berusaha kembali menguasai Indonesia. Pada 1951, Indonesia ikut serta Pesta Olahraga Asia pertama di New Delhi, India. Pada 1952, PORI yang telah berganti nama menjadi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), dan Indonesia diterima untuk debut mengikuti Olimpiade pada tahun itu di Helsinki, Finlandia. Bab 2 Tim Indonesia Tim Indonesia terdiri dari tiga atlet putra, yakni atlet lompat tinggi Maram Sudarmodjo, perenang Habib Suharko, dan atlet angkat berat Thio Ging Hwie. Mereka dipilih dari para peserta Pekan Olahraga Nasional 1948 dan anggota tim Indonesia pada Pesta Olahraga Asia 1951. Maram Sudarmodjo adalah mantan tentara pelajar dalam perang kemerdekaan dan kelak akan menjadi seorang letnan kolonel di TNI AU. Sebelumnya, ia meraih medali emas pada PON 1948 dan medali perunggu pada Pesta Olahraga Asia 1951, keduanya dengan lompatan 1,89 m. Thio Ging Hwie adalah atlet etnis Tionghoa pertama yang mewakili Indonesia dalam pertandingan olahraga dunia. Selain mereka bertiga, Indonesia juga mengirimkan seorang pemegang bendera untuk upacara pembukaan. Delegasi Indonesia juga tercatat disertai dua orang pengurus dan satu pengamat, dan enam kartu pers diberikan untuk Indonesia. Dengan hanya tiga atlet, Indonesia menjadi salah satu tim terkecil pada Olimpiade 1952, setelah Tiongkok, Guyana, dan Panama (masing-masing satu atlet) maupun Trinidad dan Tobago serta Liechtenstein (masing- masing dua atlet). Berikut ada tiga gambar dalam bab ini. Gambar 1 dengan takarir Tim Indonesia di Helsinki. Ketiga atlet berada di barisan tengah. Gambar 2 dengan takarir delegasi Indonesia pada upacara pembukaan. Gambar 3 dengan takarir Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952 beserta panitia pengantar. Pembacaan bab 2 Tim Indonesia merupakan penutup dari artikel lisan Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952 bagian kedua. Bagian rekaman selanjutnya yakni bagian tiga yang sekaligus merupakan bagian terakhir dari rekaman suara artikel ini, yang membahas bab 3 Hasil sampai bab 4 Kelanjutan.
Rekaman ini dilisensikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0, tersedia di creative commons titik org garis miring licenses garis miring by strip S A garis miring empat titik nol.”
Akhir dari bagian dua. Dilanjutkan dengan bagian tiga. Naskah dimulai dari bawah garis ini
Rekaman suara ini berisi versi lisan dari artikel Wikipedia bahasa Indonesia berjudul Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952 yang direkam oleh nama pengguna Elis (WMID). Rekaman ini menggunakan versi artikel per tanggal 14 Maret 2022.
Anda mendengarkan bagian ketiga sekaligus bagian terakhir dari rekaman ini. Bagian ini menjelaskan bab 3 hasil sampai bab 4 Kelanjutan.
Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952, dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia gratis, di I D titik Wikipedia titik org.’’ Bab 3 Hasil Subbab 3.1 Angkat besi Atlet Thio Ging Hwie mewakili Indonesia dalam angkat besi kelas ringan putra. Ia menyelesaikan tiga angkatan military press: 97,5 kg, 102,5 kg, dan 105 kg. Angkatan terakhirnya merupakan angkatan terbaik untuk kelas ringan Olimpiade kaliini, bersama-sama dengan lima atlet lain yang mencatat angka sama. Untuk angkatan snatch, awalnya ia berhasil dengan 87,5 kg, lalu gagal mengangkat 92,5 kg, dan pada kesempatan ketiga berhasil mengangkat 92,5 kg. Untuk clean and jerk, ia berturut-turut berhasil mengangkat beban 120 kg, 125 kg, dan 130 kg. Dari ketiga jenis angkatan ini, total catatan terbaiknya adalah 327,5 kg. Angka ini menempatkannya di posisi ke-8 dalam klasemen akhir. Medali emas dimenangkan oleh Tommy Kono dari Amerika Serikat, dengan total angkatan 362,5 kg. Dalam artikel Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952 pada subbab 3.1 Angkat besi terdapat tabel yang menyajikan informasi tentang hasil olimpiade untuk angkat besi.
Atlet angkat besi Thio Ging Hwie dengan nomor kelas ringan putra (60–67,5 kg). Dengan snatch hasil 130,0 kilogram dan menempati peringkat 6. Clean and jerk dengan hasil 92 kilogram dan menempati peringkat 18. Military press dengan hasil 105,0 kilogram dan menempati peringkat 1. Total beban yang diangkat 327,1 kilogram dengan menempati peringkat akhir 8. Subbab 3.2 Atletik Madam Sudarmodjo, yang ikut serta dalam lompat tinggi putra, adalah satu-satunya wakil Indonesia dalam atletik. Pada babak penisihan, ia masuk dalam Grup B. Ia berhasil melakukan lompatan 180 cm, 184 cm, dan 187 cm, dan berada di posisi ke-14 dalam Grup B dan posisi ke-26 secara keseluruhan. Dengan hasil ini, ia maju ke babak final. Pada babak final, ia bisa melewatkan mistar pertama (170 cm) berkat hasilnya dipenyisihan. Lalu, ia berhasil melewati mistar 180 cm pada lompatan pertama, tetapi selanjutnya ia gagal melompati mistar 190 cm setelah tiga percobaan. Dengan hasil ini, ia berada di posisi ke-20 pada klasemen akhir. Medali emas dimenangkan oleh Buddy Davis dari Amerika Serikat, dengan lompatan terbaik 204 cm. Dalam artikel Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952 pada subbab 3.2 Atletik terdapat tabel yang menyajikan informasi tentang hasil olimpiade untuk olahraga atletik. Nama atlet Maram Sudarmojo dengan nomor loncat tinggi putra. Pada babak penyisihan dengan hasil 1,87 meter dan menempati peringkat 26. Dan pada babak final memperoleh hasil 1.80 meter dengan menempati peringkat final 20.
Subbab 3.3 Renang Satu-satunya perenang Indonesia, Habib Suharko mengikuti gaya dada putra 200 m. Pada babak penyisihan, ia mencatat waktu 2 menit 51,3 detik, berada pada posisi ke-5 dalam grup 5, dan tidak lolos ke babak selanjutnya. Dalam artikel Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952 pada subbab 3.3 Atletik terdapat tabel yang menyajikan informasi tentang hasil olimpiade untuk olahraga renang.
Nama atlet Habib Suharko, dengan nomor gaya dada 200 m putra. Pada babak penyisihan menempuh waktu 2 menit 51,3 detik dengan menempati peringkat 8. Tidak lolos semifinal. Bab 4 Kelanjutan Olimpiade ini berakhir tanpa medali untuk tim Indonesia. Setelah penampilan perdana pada 1952 ini, Indonesia ikut serta sejumlah olimpiade musim panas selanjutnya tanpa perolehan medali, hingga akhirnya trio Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani berhasil meraih medali perak pada Olimpiade 1988 di Seoul cabang panahan. Medali emas baru diraih pada olimpiade berikutnya, di Barcelona pada tahun 1992 dari cabang bulu tangkis. Pembacaan bab 4 Kelanjutan merupakan penutup dari bagian tiga yang sekaligus bagian terakhir dari artikel lisan Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952. Rekaman ini dilisensikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0, tersedia di creative commons titik org garis miring licenses garis miring by strip S A garis miring empat titik nol.”
Akhir dari bagian tiga dan keseluruhan naskah.