Wilayah Geotermal Maranda
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2022. |
Wilayah Geotermal Maranda atau Daerah Panas Bumi Maranda (bahasa Inggris: Maranda Geothermal Area) adalah sebuah daerah penghasil energi panas bumi non-vulkanik yang berada di wilayah desa Maranda, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Partikel-partikel seperti sumber air panas, lumpur pot, dan tanah mengepul terdapat di daerah ini. Suhu dari partikel-partikel tersebut berkisar dari 42 °C-100 °C. Ph cairan di wilayah ini berkisar 6,4-9,5. Kegiatan panas bumi berhubungan dengan aktivitas magma termuda (granit intrusi) yang terjadi pada masa Pliosen-Pleistosen. Sistem panas bumi Maranda memiliki tipe perairan klorida berdasarkan diagram Cl-SO4-HCO3 dan plot di zona ekuilibrium parsial pada diagram Na-K-Mg. Suhu di kawah bagian dalam berkisar dari 160 °C-180 °C berdasarkan geotermometri air.[1]
Pada tahun 2011, Pusat Sumber Daya Geologi-Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan survei geologi detail dan geokimia pada daerah panas bumi Maranda.[2] Survei tersebut menyimpulkan bahwa luas areal prospek daerah panas bumi Maranda ± dari 11,04 km2.[3] Potensi terduga di daerah panas bumi Maranda adalah sebesar 20 MWe.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Yushantarti & Setiawan 2015, hlm. 1.
- ^ Surya, Bakrun & Ary 2015, hlm. 2.
- ^ Surya, Bakrun & Ary 2015, hlm. 11.
- ^ Surya, Bakrun & Ary 2015, hlm. 12.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Surya, Dendi; Bakrun, -; Ary, K. (2011). "Penyelidikan Geofisika Terpadu Daerah Panas Bumi Maranda, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah" (PDF). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Bandung: Pusat Sumber Daya Geologi.
- Yushantarti, Anna; Setiawan, Dede Iim (2015). "Geochemistry of A Non Volcanic Geothermal Area in Maranda, Poso Regency, Central Sulawesi, Indonesia" (PDF). Universitas Stanford. Bandung: Pusat Sumber Daya Geologi.