Witarmin
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Witarmin | |
---|---|
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-7 | |
Masa jabatan 1970–1975 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, Hindia Belanda | 2 Februari 1925
Meninggal | 5 Juli 1983 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia | (umur 58)
Suami/istri | Ny. Suratmi |
Anak | 1. Nunuk Indrinuswati 2. Wiwiek Dwi Judajati 3. Anik Umi Heriyani 4. Sudiono |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1942 - 1983 |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri (Kopassandha) |
Sunting kotak info • L • B |
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Witarmin adalah tokoh penumpas pembrontakan Gerakan 30 September 1965 di Blitar Selatan, Jawa Timur. Witarmin adalah kapten Pembela Tanah Air (PETA) pada 1942.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Witarmin lahir di Kutorejo, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur pada 2 Februari 1925, Meninggal pada 9 Juli 1987. Ia adalah seorang cucu dari Carik Kertosono dan anak tunggal dari pasangan Samin Sastra Miharjo dan Wiji. Sejak kanak-kanak ia tinggal di Kutorejo, Kertosono pertama-tama pendidikan yang di tempuh yaitu Vervolkachool dan Schakelschool, kemudia H.I.S ketiganya merupakan pendidikan dasar pada jaman kolonial Belanda. Mengingat keadaan sosial ekonomi orang tuanya, ia terpaksa tidak mengenyam sekolah tingkat menengah. Namun ia bukan anak yang statis sejak kanak-kanak hingga menjelang remaja, ia termasuk pemuda yang dinamis.
Ia juga di angkat anak oleh Kiai Haji Machrus Ali, Kiai Machrus adalah Ketua Syuriah NU Jawa Timur dan pengasuh Pesantren Nirboyo, Kediri, ia diambil anak sejak berpangkat Kapten, "Sayang tak diambil menantu," ketika itu sudah beristri.
Karier Militer
[sunting | sunting sumber]Pada jaman pendudukan Jepang, ia memasuki Resentai (Pendidikan Militer) di Magelang, kemudian melanjutkan di Bogor ia lulus angkatan pertama dengan pangkat shodancho atau komandan platon sejak tahun 1943 ia ditugaskan sebagai tentara PETA di Dai I Saidan di asrama Sukorame Kediri. Teman-teman akrabnya membantu Witarmin dalam peperangan yang ada di Kertosono adalah Amir Murtono, Imam Samudi, Subkan, Kartijo. Pada tahun 1965 saat pemberontakan G30SPKI di Blitar Selatan, Witarmin memimpin pemusnahan PKI. Jasanya diabadikan dengan dibangunnya patung Kolonel Inf Witarmin di Blitar dan Monumen Trisula.
Riwayat Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- SMA Gajah Madha Kertosono
- PETA (1943)
Riwayat Jabatan
[sunting | sunting sumber]- Komandan Peleton Sukorame, Kediri (1943)
- Komandan Kompi Yon IV di Nganjuk (1945)
- Wakil Komandan Batalyon 501 di Tuban (1955-1956)
- Komandan Batalyon 501 di Tuban (1956-1958)
- Komandan Batalyon 510 di Banyuwangi (1958)
- Kastaf Resimen 19 di Jember (1961-1962)
- Kastaf Brigade 2 Caduad di Malang (1962)
- Komandan Brigif Linud 18/Trisula (1966-1969)
- Wadan Puspassus/RPKAD (1969-1970)
- Komandan RPKAD (1970-1975)
- Pangdam VIII/Brawijaya (1975-1981)
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Tanda Jasa yang diperoleh Letjen Witarmin antara lain:
- Bintang Gerilya
- Bintang Sewindu APRI
- Satyalancana Kesetiaan 8 tahun
- Satyalancana Kesetiaan 16 tahun
- Satyalancana Sapta Marga
- Satyalancana Dharma
- Satyalancana G.O.M. I
- Satyalancana G.O.M. IV
- Satyalancana Wira Dharma
- Satyalancana Penegak
Meninggal Dunia
[sunting | sunting sumber]Witarmin wafat pada tanggal 9 Juli 1987 di RS. DR. Soetomo Surabaya karena menderita sakit lever dan diabetes, dan dimakamkan di JL.Bandung Taman Makam Pahlawan.[1][2] Saat ini mamanya diabadikan menjadi nama jalan, Jl. Letjen Witarmin, Dadapan, Kedung Bunder, Kec. Sutojayan, Kabupaten Blitar.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: tidak ada |
Komandan Brigif Linud 18/Trisula 1966 - 1969 |
Diteruskan oleh: Kolonel Inf Soegondo |
Didahului oleh: Brigjen TNI Widjoyo Suyono |
Komandan RPKAD 1970 - 1975 |
Diteruskan oleh: Brigjen TNI Yogie Suardi Memet |
Didahului oleh: Mayjen TNI Widjoyo Suyono |
Panglima Kodam VIII/Brawijaya 1975 - 1981 |
Diteruskan oleh: Mayjen TNI Moergito |