Yang Tercinta
Yang Tercinta | |
---|---|
Sutradara | Eddy Suhendro |
Produser | Marissa Haque Mila Anthonius Basyariah Hutagaol |
Ditulis oleh | Eddy Suhendro |
Pemeran | Marissa Haque Ikang Fawzi Dolly Martin Sophan Sophiaan Maudy Wilhelmina Tabah Penemuan Merry Meriam Krisna Mukti Teuku Ryan Minati Atmanegara Widyawati Soraya Haque Rina Hasyim Ekki Soekarno Claudia Hidayat |
Penata musik | Ekki Soekarno |
Sinematografer | Amir Badios |
Penyunting | Muljo Handojo |
Tanggal rilis | 1991 |
Durasi | 90 menit |
Negara | Indonesia |
Yang Tercinta adalah film Indonesia tahun 1991 dengan disutradarai oleh Eddy Suhendro yang dibintangi oleh Marissa Haque dan Ikang Fawzi.
Film ini meraih nominasi dalam Festival Film Indonesia 1991 untuk Pemeran Pembantu Pria (Sophan Sophiaan).[1]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Barli (Ikang Fawzi), wartawan, didatangi teman lamanya. Ia diberi tiket dan uang 5.000 dollar agar menemui seorang gadis, Bunga (Marrisa Haque), di Amsterdam karena "ancaman moral". Bunga perlahan-lahan bisa didekati. Bunga tiba-tiba disuruh belajar ke Belanda atas biaya perusahaan, dan disinilah terkuak bahwa dia sudah mempunyai calon suami yang bernama Denny (Dolly Martin), anak Umar Abdulah (Sophan Sophiaan). Anehnya setiap Bunga mengirim surat, tidak pernah dibalas Denny. Semua ini ulah Umar. Saat pesta ulang tahun ke 25 perkawinan Umar, Bunga diperkenalkan padanya. Ia melihat Bunga mengenakan sebuah bros, yang diberikan ibunya. Umar langsung sadar bahwa Bunga adalah anak kandungnya, hasil percintaannya dengan ibu Bunga, seorang lima orang Belanda (Minati Atmanegara) serta dua penyanyi cantik, (Maudy Wilhelmina, Merry Meriam) serta adik penyanyi cantik (Teuku Ryan) dan dua suaminya penyanyi cantik (Tabah Penemuan, Krisna Mukti), waktu istrinya (Widyawati) mengandung Denny dan sakit-sakitan, dia diam-diam berhubungan dengan ibunya Bunga. Demi gengsi dan martabat keluarga serta dicap sebagai suami yang setia dan kini sudah menjadi seorang konglomerat, ia menyembunyikan semua rahasia dan dosanya.
Ia ingin menyelesaikan masalah ini dengan caranya. Barli diculik dan diberitahu masalah sebenarnya. Barli mau membantu dengan caranya, meski sebelumnya sudah menolak ketika temannya datang lagi minta bantuan untuk masalah "ancaman moral", tetapi tidak jelas duduk perkaranya. Barli berangkat lagi ke Belanda dan membeberkan seluruh masalahnya. Ia membawa foto pertemuan Umar dan ibu Bunga, yang sudah kawin dengan orang Indonesia lain dan tinggal di Medan. Foto itu hasil jepretan secara diam-diam. Saat itu Umar minta bantuan ibu Bunga agar Denny jangan sampai kawin dengan Bunga. Maka Bunga bersedia diajak pulang ke Indonesia. Ia diminta Umar untuk datang ke sebuah pertemuan keluarga di rumah. Dihadapan istri dan anak-anaknya, Umar mengakui perbuatannya. Melyana (Soraya Haque), yang begitu mengagungkan ayahnya,langsung marah. Begitu juga istrinya. Denny kabur dengan mobil dan mengalami kecelakaan. Bunga kembali ke Belanda. Barli diminta Umar untuk menemui Bunga lagi, apalagi ia bertugas meliput perang di Yugoslavia. Bunga dan Barli akhirnya menjadi sepasang kekasih.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Laman Yang Tercinta[pranala nonaktif permanen], diakses pada 17 Februari 2010
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri[pranala nonaktif permanen]