Yusuf Sharifuddin Muzaffar Shah dari Perak
Idris Shah II يوسف شرف الدين مظفر شاه | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Perak Darul Ridzuan Ke-XXVII | |||||||||
Sultan Perak Ke-27 | |||||||||
Berkuasa | 11 Mei 1886 – 26 Juli 1887 | ||||||||
Penobatan | 7 Oktober 1886 | ||||||||
Pendahulu | Sultan Abdullah Muhammad Shah II Habibullah Ibni Al-Marhum Sultan Ja’afar Safiuddin Mu’adzam Shah Waliullah | ||||||||
Penerus | Sultan Idris Murshidul Azzam Shah Rahmatullah Ibni Al-Marhum Raja Bendahara Alang Iskandar Teja | ||||||||
Kematian | 26 Juli 1887 Sayong, Kuala Kangsar, Perak, Malaya Britania Raya | ||||||||
Pemakaman | |||||||||
Pasangan | Toh Puan Besar Raja Fatimah Binti Toh Besar Indira Bongsu | ||||||||
Keturunan |
| ||||||||
| |||||||||
Ayah | Sultan Abdullah Muhammad Shah I I'tikadullah Ibni Al-Marhum Raja Bendahara Abdul Rahman Shah I | ||||||||
Ibu | Raja Ngah Aminah binti Almarhum Raja Alang Radin | ||||||||
Agama | Sunni Islam |
Sultan Yusuf Sharifuddin Muzaffar Shah telah dilantik menjadi Sultan Perak yang ke-27 bagi menggantikan Sultan Abdullah Muhammad Shah II dari tahun 1874 ke 1877. Baginda adalah putera Almarhum Sultan Abdullah Muhammad Shah I (Sultan Perak yang ke-22). Semasa Sultan Jaafar Mua'azzam Shah mangkat pada tahun 1865, dan juga semasa Sultan Ali Al-Mukammal Inayat Shah mangkat, baginda telah tidak dipilih menjadi Raja Bendahara walaupun baginda layak dan berhak. Ini disebabkan ramai Raja-raja dan orang besar-besar Perak tidak sukakan baginda. Apabila Raja Muda Raja Abdullah dipilih menjadi Sultan Perak yang ke-26, baginda telah diangkat menjadi Raja Muda supaya dapat menguatkan kedudukannya, dan pada masa itu baginda bersemayam di Senggang.[1]
Riwayat
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1877, Sultan Abdullah Muhammad Shah II berangkat ke Singapura karena dipanggil oleh Pemerintah Inggris sehubungan dengan penyelidikan pembunuhan JWW Birch di Pasir Salak , ia diangkat menjadi Bupati Perak dan ia dipindahkan ke Sayong.
Raja Idris Shah I ibni Almarhum Bendahara Raja Alang Iskandar diperbolehkan meninggalkan Perak dari Singapura untuk membantu mertuanya, Raja Yusuf diangkat menjadi Bupati Perak, sedangkan Raja Idris diangkat sebagai Raja Bendahara Perak.
Menyusul kemudian dibentuklah Dewan Negara (atau lebih dikenal dalam bahasa Inggris dengan sebutan 'Dewan Negara Perak') yang anggotanya terdiri dari Raja Yusuf (Bupati) sebagai Presiden, Hugh Low (Residen Inggris), Raja Idris, Kapitan Chung Keng Kwee (Ketua Dewan Negara Tiongkok). Ho Kuan atau Hai San) dan Kapitan Chin Ah Yam (Ketua Kelompok Tionghoa Si Kuan atau Ghi Hin) dibentuk. Konferensi pertama Dewan diadakan di Kuala Kangsar pada tanggal 10 September 1877 untuk merundingkan kebijakan pemerintah negara bagian.
Pada masa menjabat bupati, banyak tambang timah yang dibuka di kawasan Kinta. Orang Tionghoa tersebut datang ke kawasan Kinta untuk bekerja di industri pertambangan timah. Begitu pula dengan orang Melayu dari Sumatera , Jawa , dan Kalimantan yang datang ke Perak untuk mencari pekerjaan di pertambangan. Pada bulan Juni 1885, jalur kereta api pertama di Malaya dari Taiping ke Port Weld (sekarang dikenal sebagai Kuala Sepetang) dibangun dan dioperasikan. Sebagaimana disebutkan di atas, pada tanggal 7 Oktober 1886, ia diproklamasikan sebagai Sultan Perak dan bertempat tinggal di Sayong Tebing. Pada saat yang sama, Raja Bendahara Raja Idris diangkat menjadi Raja Muda Perak dan kemudian menjadi penggantinya.
Wafat
[sunting | sunting sumber]Sultan Yusuf Sharifuddin Muzaffar Shah memerintah Negara Bagian Perak hanya selama sepuluh bulan, dan meninggal pada tanggal 26 Juli 1887 di Sayong. Beliau secara anumerta dianugerahi Marhum Ghafirullah. Makam aslinya terletak di Sayong Tebing namun dipindahkan ke kawasan Masjid Sayong Tengah.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Senarai Sultan Perak Terdahulu". sultan.perak.gov.my. Diakses tanggal 2023-01-09.