Lompat ke isi

Zodia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Zodia
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Genus: Euodia
Spesies:
E. sauveolens
Nama binomial
Euodia sauveolens
Sinonim

Evodia sauveolens

Zodia (Euodia sauveolens, sinonim: Evodia sauveolens) adalah tumbuhan yang masih tergolong dari suku jeruk-jerukan (Rutacea) dan merupakan tanaman endemik Indonesia yang berasal dari Papua, tetapi kini tanaman zodia sudah mulai dibudidayakan di berbagai tempat. Tanaman ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat asli Papua sebagai sebagai media untuk mengusir serangga dan nyamuk dengan cara dengan cara mengusapkan daun zodia ke seluruh tubuh.

Klasifikasi Cronquist

[sunting | sunting sumber]

Klasifikasi Ilmiah Zodia menurut sistem klasifikasi Cronquist yaitu:

  • Kerajaan: Plantae;
  • Divisi: Spermatophyta
  • Sub Divisi: Magnoliophyta;
  • Kelas: Magnoliopsida;
  • Ordo: Sapindales;
  • Famili: Rutaceae;
  • Genus: Euodia;
  • Spesies: Euodia suaveolens.

Ciri-Ciri Tanaman Zodia

[sunting | sunting sumber]
  • Zodia merupakan tanaman perdu dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) yang mempunyai tinggi berkisar antara 50–200 cm dengan rata-rata tinggi berkisar antara 75 cm.
  • Daun pohon zodia berbentuk pipih memanjang agak lentur dengan warna kuning kehijau-hijauan, panjang daunnya berkisar antara 2–30 cm.
  • Tanaman zodia dapat mencapai ukuran 2 meter bila tumbuh di daerah bebas.

Identifikasi Tanaman Zodia

[sunting | sunting sumber]
  • Daun:
    • Bentuk daun lonjong atau lanset dengan panjang sekitar 10-15 cm dan lebar sekitar 2-3 cm. Daunnya tipis, berwarna hijau kekuningan, dan permukaan daun halus.
    • Daun Zodia mengeluarkan aroma khas yang harum dan segar ketika diusap, terutama karena mengandung minyak atsiri (terutama linalool dan apinene) yang dipercaya efektif untuk mengusir nyamuk.
  • Batang:
    • Batangnya ramping, berkayu, dan tumbuh tegak lurus. Batang tanaman ini bercabang banyak dan bisa mencapai ketinggian sekitar 50 cm hingga 2 meter.
    • Warna batangnya biasanya hijau kecokelatan.
  • Akar:
    • Akar Zodia adalah jenis akar serabut yang menyebar dan dangkal, cocok untuk pot atau langsung ditanam di tanah.
  • Bunga:
    • Zodia menghasilkan bunga yang berwarna putih kekuningan, namun bunga tanaman ini jarang terlihat karena lebih dikenal karena daunnya.

Daerah Penyebaran Dan Penanaman

[sunting | sunting sumber]

Tanaman zodia banyak menyebar dan mampu hidup pada ketinggian antara 400-2000 meter dari permukaan laut sebagaimana halnya di pedalaman Memberamo, Papua tempat tanaman ini pertama ditemukan.

Pada umumnya tanaman ini ditanam di dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan, namun zodia dapat juga ditanam di luar ruangan seperti di halaman rumah.

Cara Memperbanyak

[sunting | sunting sumber]

Tanaman ini sangat mudah diperbanyak, yaitu melalui biji dan stek ranting. Biasanya apabila kita sudah memiliki tanaman yang sudah berbunga dan berbiji, maka bijinya akan jatuh dan tumbuh disekitar tanaman.

Hasil Uji

[sunting | sunting sumber]

Zodia (Evodia suaveolens) yang termasuk ke dalam keluarga Rutaceae, dikatakan mengandung evodiamine dan rutaecarpine. Dari beberapa literatur, tanaman ini bermanfaat sebagai anti-kanker. Menurut hasil analisis yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) dengan gas kromatografi, minyak yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool (46%) dan a-pinene (13,26%) di mana linalool sudah sangat dikenal sebagai pengusir (repellent) nyamuk.

Dari pengujian yang dilakukan penulis terhadap nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti) yang sering membuat heboh masyarakat, yaitu dengan cara menggosokkan daun zodia ke lengan, lalu lengannya dimasukkan ke kotak yang berisi nyamuk demam berdarah dan dibandingkan dengan lengan yang tanpa digosok dengan daun zodia, menunjukkan bahwa daun zodia mampu menghalau nyamuk selama enam jam dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70%.

Pemanfaatan

[sunting | sunting sumber]

Tanaman Zodia (Evodia Sauveolens) talah lama di pergunakan oleh penduduk asli papua sebagai pengusir serangga dan nyamuk. Tanaman zodia mengeluarkan aroma khas yang tidak disukai oleh nyamuk sehingga nyamuk tidak berani mendekat dan pergi.

Tanaman Zodia (Evodia Sauveolens) akan mengeluarkan aroma yang khas bila daun-daunnya saling bergesekan. Aroma yang keluar akibat pergesekan daun zodia inilah yang tidak disukai dan mampu mengusir nyamuk. Karenanya sebagai tanaman pengusir nyamuk, cukup menanam * tanaman ini di pot yang ditarud di sudut ruangan atau dekat jendela. Memperindah ruangan dengan Zodia, tanaman yang sekaligus mempunyai khasiat sebagai pengusir nyamuk sepertinya bukan sebuah pilihan yang jelek. Kecuali bagi nyamuk itu sendiri.

Di daerah sentani, Zodia digunakan sebagai penghilang bau badan. Tanaman Zodia tersebut dioleskan pada tubuh, pada saat akan pesta. Aroma tubuh yang kurang sedap menjadi harum wangi Zodia. Selain sebagai penghilang bau badan, juga dijadikan kalung sewaktu upacara adat. Daun dan bunga zodia dirangkai dengan tali, lalu dikalungkan di leher.Karena bau Zodia yang menyengat,diduga tanaman zodia bisa untuk mengusir nyamuk.

Kadang-kadang digunakan sebagai tonik atau penambah stamina tubuh. Sementara kulit batang yang direbus digunakan sebagai pereda demam malaria.

Kandungan

[sunting | sunting sumber]

Menurut penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari dari daun tanaman zodia mengandung linalool (46%) dan a-pinene (13,26%). Linalool sendiri dikenal sebagai pengusir nyamuk.

Aroma khas zodia tidak disukai nyamuk. Kemungkinan besar karena adanya senyawa evodiamine dan rutaecarpine yang tidak disukai serangga. Daun zodia dapat menghalau nyamuk selama enam jam dengan daya halau (Daya Proteksi) sebesar lebih dari 70%, selain itu lengan yang digigi oleh nyamuk demam berdarah akan cepat sembuh (Bentol dan Gatal) apabila digosok dengan daun zodia.

Referensi

[sunting | sunting sumber]