1 Korintus 4
Tampilan
1 Korintus 4 | |
---|---|
Kitab | Surat 1 Korintus |
Kategori | Surat-surat Paulus |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 7 |
1 Korintus 4 (atau "I Korintus 4", disingkat "1Kor 4") adalah bagian surat rasul Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Dikarang oleh rasul Paulus dan Sostenes[3] di Efesus.[4]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450)
- Papirus 11 (abad ke-7; terlestarikan: ayat 3)
- Papirus 68 (abad ke-7; terlestarikan: ayat 12-17, 19-21)
- Pasal ini dibagi atas 21 ayat.
- Berisi pengajaran bahwa Tuhanlah satu-satunya hakim dan supaya jemaat Korintus merendahkan diri.
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal:
- 1 Korintus 4:1–5 = Tuhan adalah satu-satunya hakim
- 1 Korintus 4:6–21 = Rendahkanlah dirimu
Ayat 9
[sunting | sunting sumber]- Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.[5]
Di sini Paulus mencatat berbagai pencobaan yang dialami oleh para rasul. Kata kerja "memberikan ... tempat" menyarankan bahwa Allah telah menetapkan para rasul untuk menjalani kehidupan yang penuh penderitaan, untuk dilihat oleh dunia, oleh para malaikat dan oleh jemaat.
- Paulus menderita kekurangan (bahkan pada saat menulis surat ini pun) hal-hal seperti makanan, minuman, dan pakaian yang layak. Ia dihina, diperlakukan dengan kasar, dan hidup mengembara. Ia bekerja keras siang dan malam, dicaci maki, dianiaya, difitnah, dan dianggap "sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu" (bandingkan 2 Korintus 4:8–9; 6:4–5,8–10; 11:23–29; 12:10).
- Walaupun pada satu sisi penderitaan itu merupakan satu penunjukan khusus kepada pelayanan rasuli (bandingkan Kisah Para Rasul 9:16), itu juga sesuatu yang lazim bagi semua orang percaya yang, dipersatukan dengan Kristus, melawan dosa, kebejatan, Iblis, kejahatan duniawi, dan ketidakadilan. Penderitaan mereka dipandang sebagai suatu persekutuan dalam penderitaan Kristus (Roma 8:17; Filipi 1:29; 3:10; 1 Tesalonika 3:3).[6]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Apolos
- Timotius
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Kisah Para Rasul 16, Roma 8, 2 Korintus 4, 2 Korintus 6, 2 Korintus 11, Filipi 1, Filipi 2, Filipi 3, 1 Tesalonika 3
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ 1 Korintus 1:1
- ^ 1 Korintus 16:8
- ^ 1 Korintus 4:9
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks 1 Korintus 4 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 1 Korintus 4
- (Indonesia) Referensi silang 1 Korintus 4
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 1 Korintus 4
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 1 Korintus 4