AI Dungeon
AI Dungeon | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Diterbitkan di |
| ||||||||||
Genre | Fiksi interaktif | ||||||||||
Lisensi | lisensi MIT | ||||||||||
Model bisnis | Gratis dimainkan | ||||||||||
Bahasa | Daftar | ||||||||||
| |||||||||||
| |||||||||||
Penilaian | |||||||||||
| |||||||||||
| |||||||||||
AI Dungeon adalah permainan petualangan teks gratis untuk dimainkan yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menghasilkan konten tanpa batas. Permainan ini memungkinkan pemain untuk membuat dan membagikan pengaturan petualangan khusus mereka sendiri. Versi pertama permainan ini tersedia di Colab pada Mei 2019, dan versi keduanya (awalnya disebut AI Dungeon 2) dirilis secara daring untuk iOS dan Android pada Desember 2019. Model AI kemudian ditingkatkan pada Juli 2020. Pada Januari 2021, AI Dungeon dirilis di Steam, awalnya sebagai permainan berbayar yang memungkinkan pemain menggunakan model Griffin tanpa dibatasi penggunaan 'energi' dalam game. Akan tetapi setelah pembaharuan Unchained yang memungkinkan model Griffin digunakan sepenuhnya gratis, AI Dungeon di Steam berubah menjadi permainan free-to-play.
Permainan
[sunting | sunting sumber]AI Dungeon adalah permainan petualangan teks. Namun tidak seperti permainan petualangan teks biasa yang menggunakan konten yang sudah ditulis sebelumnya,[1] AI Dungeon menggunakan kecerdasan buatan untuk menghasilkan alur cerita terbuka tanpa batas secara efektif.[2][3][4]
Saat pertama kali memulai permainan, pemain akan disambut dengan pembukaan berikut:
"You're about to enter a world of endless possibilities, where you can do absolutely anything you can imagine.... Will you proceed?"[5] ("Anda akan memasuki dunia dengan kemungkinan tak terbatas, di mana Anda dapat melakukan apa pun yang dapat Anda bayangkan.... Bersediakah Anda melanjutkan?")
Pemain kemudian diminta untuk memilih latar untuk petualangan mereka (fantasi, misteri, apokaliptik, cyberpunk, apokaliptik zombi, custom, dan konten spesial yang diarsipkan),[6][7] diikuti oleh opsi lain (seperti tipe dan nama tokoh yang akan dimainkan).[8]
Setelah memulai petualangan, ada tiga metode interaksi utama yang dapat dipilih untuk masukan teks dari pemain:[9]
- Do: Harus diikuti oleh kata kerja, memungkinkan pemain untuk melakukan suatu tindakan.
- Say: Harus diikuti dengan kalimat dialog, memungkinkan pemain untuk berkomunikasi dengan karakter lain.
- Story: Harus diikuti dengan kalimat yang menjelaskan sesuatu yang terjadi untuk mengembangkan cerita.
- See: Harus diikuti dengan kalimat deskriptif, memungkinkan AI untuk membuat gambar sesuai deskripsi yang diberikan.
Kecerdasan buatan dalam permainan ini memungkinkannya beradaptasi dan merespon hampir semua tindakan yang dimasukkan oleh pemain.[10] Memberikan input kosong juga dapat digunakan untuk meminta AI menghasilkan cerita lebih lanjut.
Konten buatan pengguna
[sunting | sunting sumber]Selain latar cerita yang sudah tersedia di AI Dungeon, pemain juga dapat membuat latar ceritanya sendiri. Cukup dengan memilih mode "custom" dan menjelaskan latar cerita dalam format teks, AI kemudian akan melanjutkan cerita berdasarkan masukan latar cerita oleh pemain.[6][9]
Petualangan khusus yang dibuat pemain juga dapat dipublikasikan untuk dimainkan orang lain dengan cara mereka sendiri. Permainan ini menyediakan antarmuka untuk menjelajahi petualangan yang dipublikasikan, bersama dengan kemampuan untuk meninggalkan komentar dan tombol suka (like).
Multipemain
[sunting | sunting sumber]AI Dungeon juga dilengkapi mode multipemain (multiplayer), di mana pemain yang berbeda masing-masing memiliki karakter khusus, dan dapat berinteraksi bergantian dengan AI dalam sesi permainan yang sama. Mode ini mendukung permainan online di beberapa perangkat atau dengan gaya "pass-n-play" menggunakan perangkat bersama.[11][12]
Berbeda dengan mode pemain tunggal yang dimana aksi dan cerita menggunakan sudut pandang orang kedua ("you..."), cerita dalam mode multipemain disajikan menggunakan sudut pandang orang ketiga ("he...", "she...").[12]
Setiap pemain di mode ini diberikan izin tambahan sehingga mereka dapat mengawasi AI dan membuat modifikasi pada keluarannya.[11][12]
Mode multipemain juga memungkinkan fitur premium untuk digunakan bersama. Katakanlah ada empat orang yang bermain bersama, dan satu orang yang menjadi host berlangganan fitur premium, maka otomatis anggota pemain lainnya juga dapat menikmati fitur premium tanpa harus ikut membayar. (dibutuhkan pemastian)
Dunia
[sunting | sunting sumber]AI Dungeon juga memberi pemain kemampuan untuk mengatur petualangan mereka dalam 'Dunia' tertentu, yang memberikan konteks pada lingkungan yang lebih luas tempat petualangan berlangsung. Fitur ini pertama kali dirilis dengan dua dunia berbeda yang tersedia untuk dipilih:
- "Xaxas adalah dunia yang damai dan sejahtera. Dunia tempat semua ras hidup bersama dalam harmoni."[13]
- "Kedar adalah dunia naga, iblis, dan monster. "
Fitur premium
[sunting | sunting sumber]Permainan ini juga memiliki fitur tambahan untuk pemain yang berlangganan premium bulanan, seperti:
- Akses ke model AI yang lebih baik, yaitu Dragon dan Wyvern.[14] Untuk pengguna non-premium hanya bisa mengakses model Griffin.
- Akses ke mode Hydra yang membuat respon dari AI model apapun lebih masuk akal daripada mode non-Hydra.
- Kecepatan respon AI 4 kali lebih cepat daripada non-premium.
- Lebih banyak opsi gaya untuk pembuatan gambar AI, untuk non-premium hanya bisa mengakses pixel art.
- Daya ingat konteks AI lebih banyak daripada non-premium.
- Kemampuan untuk mengonfigurasi pengaturan lanjutan, seperti panjang dan tingkat keacakan tanggapan.
- Akses untuk memainkan permainan berbasis AI lainnya di Voyage.
Konten artbreeder
[sunting | sunting sumber]AI Dungeon juga menyediakan kemampuan bagi pemain untuk memilih avatar yang dibuat untuk diri mereka sendiri yang dibuat oleh Artbreeder, sebuah situs kecerdasan buatan yang menggunakan teknologi generative adversarial network (GAN) untuk menggabungkan dan menyintesis gambar..[15]
Pengembangan
[sunting | sunting sumber]AI Dungeon Classic (awal GPT-2)
[sunting | sunting sumber]Versi pertama AI Dungeon (terkadang disebut sebagai AI Dungeon Classic[16][17]) dirancang dan dibuat oleh Nick Walton dari laboratorium pemelajaran dalam 'Persepsi, Kontrol, dan Kognisi' milik Brigham Young[10] pada Maret 2019, selama hackathon.[18][19] Sebelumnya, Walton pernah bekerja sebagai karyawan magang di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang kendaraan otonom.[10]
Kontroversi
[sunting | sunting sumber]Bagian ini hanya berdasar pada satu sumber dan ingatan penulis saja, sehingga informasinya mungkin kurang tepat atau kurang netral. |
Sekitar tahun 2020 sampai 2021, ada kontroversi yang merusak reputasi AI Dungeon. Para pemain mendapati akun mereka diblokir secara tiba-tiba karena mereka terdeteksi memainkan cerita yang bersifat NSFW. Sebenarnya AI Dungeon sudah memiliki sistem filter yang akan memblokir masukan yang bersifat NSFW dari pemain dan mencegah respon yang serupa datang dari AI. Filter ini bisa dimatikan untuk pemain yang lebih dari umur 18 tahun. Akan tetapi, filter ini cukup glitchy dan terkadang mendeteksi respon yang sebenarnya aman-aman saja sebagai respon NSFW. Namun filter ini tidak hanya bekerja apabila diaktifkan saja, karena walaupun sudah dinonaktifkan, filter di AI Dungeon akan tetap mendeteksi respon NSFW yang terlalu melewati batas, bahkan sampai memblokir akun pemain sepenuhnya. Pemain yang terlanjur diblokir tidak bisa membatalkan langganan premium. Sekilas untuk pemain yang bermain dengan SFW akan baik-baik saja, tapi ternyata masukan NSFW juga datang dari respon AI. Jadi, AI Dungeon membuat respon yang NSFW, tapi yang disalahkan adalah pemain.
Hal ini tentu saja memicu kemarahan dari komunitas AI Dungeon yang merasa tidak berbuat kesalahan tapi terkena blokir. Para pemain juga merasa privasi mereka dilanggar karena AI Dungeon melihat isi cerita mereka. Kontroversi ini, digabung dengan kemampuan AI yang buruk dalam bercerita sukses membuat rata-rata rating AI Dungeon di Google Play Store jatuh ke sekitar 2-3 bintang.
Seorang koder dengan julukan AuroraPurgatio menemukan bahwa model AI di AI Dungeon dilatih dari berbagai fiksi penggemar dan parodi yang diambil dari internet, kebanyakan berisikan konten-konten NSFW yang bahkan terkadang melewati batas. Jadi, AI di AI Dungeon dilatih dengan cerita yang tidak diperbolehkan oleh sistemnya sendiri.
Quach, Katyanna (2021-10-08). "How not to train your Dragon: What happens when you teach an AI game sex-abuse stories then blame players". The Register. Diakses tanggal 2023-04-09.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Nelius, Joanna (03-08-2020). "This AI-Powered Choose-Your-Own-Adventure Text Game Is Super Fun and Makes No Sense". Gizmodo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 04-08-2020.
- ^ Macgregor, Jody (December 8, 2019). "This AI writes a text adventure while you play it". PC Gamer. Diakses tanggal December 10, 2019.
- ^ Vincent, James (December 6, 2019). "This AI text adventure game has pretty much infinite possibilities". The Verge. Diakses tanggal December 10, 2019.
- ^ Grannell, Craig (2020-01-12). "App of the week: AI Dungeon". Stuff (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-11.
- ^ Staff, Ars (20-01-2020). "The machines are whispering: We tested AI Dungeon 2 and cannot stop laughing". Ars Technica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11-07-2020.
- ^ a b Mundy, Jon (2020-02-28). "AI Dungeon - freeform narrative adventures". TapSmart (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-12.
- ^ Kulp, Patrick (2020-07-24). "A Cutting-Edge Storytelling AI Co-Wrote This Story on Itself". Adweek (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-29.
- ^ McDonald, Glenn (2020-03-18). "I slayed dragons with an AI-powered dungeon master". Experience Magazine (dalam bahasa Inggris).
- ^ a b Robertson, Adi (30 Desember, 2019). "The infinite text adventure AI Dungeon 2 is now easy to play online". The Verge. Diakses tanggal 6 Maret, 2020.
- ^ a b c Harris, John (2020-01-09). "Creating the ever-improvising text adventures of AI Dungeon 2". Gamasutra (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-26.
- ^ a b Dawe, Liam (15-04-2020). "The AI generated text adventure 'AI Dungeon' can now be played online with others". GamingOnLinux (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11-07-2020.
- ^ a b c Walton, Nick (09-04-2020). "AI Dungeon Multiplayer is Out!". Medium (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11-07-2020.
- ^ Orr, Andrew (2020-10-01). "Delve Into the 'AI Dungeon' for Text-Based Adventures". The Mac Observer (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-03.
- ^ Cox, Matt (2020-08-03). "Console an AI about its lack of sentience in AI Dungeon 2". Rock, Paper, Shotgun (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-03.
- ^ Kulicki, Maks (2020-05-22). "3 Artificial Intelligence tools to enhance your creativity". Medium (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-26.
- ^ Hitt, Tarpley (12-09-2019). "Meet the Mormon Gamer Who Took Dungeons & Dragons Online". The Daily Beast (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17-07-2020.
- ^ Olson, Mathew (17-12-2019). "AI Dungeon 2, the Text Adventure Where You Can do Nearly Anything, Is Now on Mobile". USgamer (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-20. Diakses tanggal 30-07-2020.
- ^ Knight, Will (28-02-2020). "Forget Chess—the Real Challenge Is Teaching AI to Play D&D". Wired (dalam bahasa Inggris). ISSN 1059-1028. Diakses tanggal 16-07-2020.
- ^ Walton, Nick (14-07-2020). "AI Dungeon: Dragon Model Upgrade". Medium (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15-07-2020.