Amonium asetat
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Amonium etanoat
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEBI | |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
C2H7NO2 | |
Massa molar | 77,08 g·mol−1 |
Penampilan | Kristal padat putih White solid crystals, higroskopis |
Bau | Agak berbau asetat |
Densitas | 1,17 g/cm3 (20 °C)[1] 1,073(0) g/cm3 (25 °C) |
Titik lebur | 113 °C (235 °F; 386 K) [4] |
102 g/100 mL (0 °C) 148 g/100 mL (4 °C)[1] 143 g/100 mL (20 °C) 533 g/100 mL (80 °C) | |
Kelarutan | Larut dalam alkohol, SO2, aseton, amonia cair[2] |
Kelarutan dalam metanol | 7,89 g/100 mL (15 °C)[1][3] 131,24 g/100 g (94,2 °C)[2] |
Kelarutan dalam dimetilformamida | 0,1 g/100 g[2] |
Keasaman (pKa) | 9,9 |
Kebasaan (pKb) | 33 |
-41,1·10−6 cm3/mol | |
Viskositas | 21 |
Struktur | |
Ortorombik | |
Termokimia | |
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−615 kJ/mol[2] |
Bahaya | |
Bahaya utama | Irritant |
Lembar data keselamatan | JT Baker |
Piktogram GHS | [3] |
Keterangan bahaya GHS | {{{value}}} |
H303, H316, H320, H333[3] | |
P281, P335[3] | |
Titik nyala | 136 °C (277 °F; 409 K) [3] |
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |
LD50 (dosis median)
|
386 mg/kg (mencit, intravena)[2] |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Amonium asetat adalah senyawa kimia dengan rumus NH4CH3CO2. Senyawa ini berupa padatan putih yang higroskopis dan dapat dibuat dari reaksi antara amonia dan asam asetat. Amonium asetat tersedia di pasaran.[5]
Kegunaan
[sunting | sunting sumber]Amonium asetat merupakan prekursor untuk asetamida:[6]
Selain itu, digunakan pula sebagai diuretik.[5]
Larutan dapar
[sunting | sunting sumber]Sebagai garam dari asam lemah dan basa lemah, amonium asetat sering digunakan dengan asam asetat untuk membuat larutan dapar. Amonium asetat bersifat volatil pada tekanan rendah. Oleh karena itu, NH4CH3CO2 telah digunakan untuk menggantikan dapar sel dengan garam non-volatil dalam penyiapan sampel untuk spektrometri massa.[7] Berdasarkan alasan itu pula, amonium asetat juga populer sebagai dapar untuk fase gerak KCKT dengan deteksi ELSD. Garam volatil lainnya yang juga telah digunakan untuk kegunaan ini antara lain amonium format.
Kegunaan lain
[sunting | sunting sumber]- Penghilang es yang dapat terbiodegradasi.
- Katalis dalam kondensasi Knoevenagel dan sebagai sumber amonia dalam reaksi Borch dalam sintesis organik.
- Zat pengendap protein dalam dialisis untuk menghilangkan kontaminan melalui difusi.
- Pereaksi dalam kimia kimia pertanian untuk menentukan kapasitas pertukaran kation tanah dan menentukan ketersediaan kalium dalam tanah di mana ion amonium bertindak selaku kation pengganti untuk kalium.
Bahan tambahan pangan
[sunting | sunting sumber]Amonium asetat juga digunakan sebagai bahan tambahan pangan sebagai pengatur keasaman; Nomor INS 264. Ia disetujui untuk digunakan di Australia dan Selandia Baru,[8] tetapi tidak termasuk dalam Permenkes RI No 033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.[9]
Produksi
[sunting | sunting sumber]Amonium asetat dibuat melalui netralisasi asam asetat dengan amonium karbonat atau dengan menjenuhkan asam asetat glasial dengan amonia.[10] Kristal amonium asetat sulit diperoleh karena sifatnya yang higroskopis.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Pradyot, Patnaik (2003). Handbook of Inorganic Chemicals. The McGraw-Hill Companies, Inc. ISBN 0-07-049439-8.
- ^ a b c d e http://chemister.ru/Database/properties-en.php?dbid=1&id=354
- ^ a b c d e f "Safety Data Sheet of Ammonium Acetate" (PDF). tedia.com. Tedia Company Inc. 2011-08-12. Diakses tanggal 2014-06-10.
- ^ Davidson, Arthur W.; McAllister, Walter H. (1930). "SOLUTIONS OF SALTS IN PURE ACETIC ACID. II. SOLUBILITIES OF ACETATES1". Journal of the American Chemical Society. 52 (2): 507–519. doi:10.1021/ja01365a010. ISSN 0002-7863.
- ^ a b Hosea Cheung; Robin S. Tanke; G. Paul Torrence (2005), "Acetic Acid", Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH, doi:10.1002/14356007.a01_045.pub2
- ^ Coleman, G. H. (1923). "Acetamide". Org. Synth. 3: 3; Coll. Vol. 1: 3.
- ^ Berman, Elena S. F.; Fortson, Susan L.; Checchi, Kyle D.; Wu, Ligang; Felton, James S.; Kuang Jen, J. Wu; Kulp, Kristen S. (2008). "Preparation of single cells for imaging/profiling mass spectrometry". J Am Soc Mass Spectrom. 19: 1230–1236. doi:10.1016/j.jasms.2008.05.006.
- ^ Australia New Zealand Food Standards Code "Standard 1.2.4 - Labelling of ingredients". Diakses tanggal 2011-10-27.
- ^ "PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 033 TAHUN 2012 TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN", kemkes.go.id, diakses tanggal 2020-03-27
- ^ Brannt, William (1914). A practical treatise on the manufacture of vinegar. Lancaster, PA: Henry Carey Baird & Co. hlm. 316–317.