Lompat ke isi

Anjlokan kereta api Kalimenur 2023

Koordinat: 7°51′55.4716″S 110°12′28.2888″E / 7.865408778°S 110.207858000°E / -7.865408778; 110.207858000
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Anjlokan kereta api Kalimenur 2023
Proses evakuasi kereta api Argo Wilis yang melibatkan sebuah kereta derek (crane) yang didatangkan dari Solo Balapan.
Rincian
Tanggal17 Oktober 2023; 13 bulan lalu (2023-10-17)
LetakPetak jalan antara Stasiun Wates dan Stasiun Sentolo, tepatnya di tikungan besar bekas Stasiun Kalimenur.
Koordinat7°51′55.4716″S 110°12′28.2888″E / 7.865408778°S 110.207858000°E / -7.865408778; 110.207858000
NegaraIndonesia
JalurJalur kereta api Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan
OperatorKereta Api Indonesia
Jenis kecelakaananjlokan kereta
PenyebabTidak adanya penurunan batas kecepatan ketika jalur sedang diperbaiki karena rel mengalami kondisi buckling statis atau memuai
Statistik
Kereta api
Penumpang
    • 472 orang (Argo Semeru)
    • 288 orang (Argo Wilis)[1]
Luka-luka31 orang (28 luka ringan, 1 rawat inap, dan 1 rawat jalan)

Anjlokan kereta api Kalimenur 2023 merupakan peristiwa anjlokan kereta yang terjadi di Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo pada 17 Oktober 2023.[2] Peristiwa ini diawali dengan anjloknya KA 17 Argo Semeru dengan relasi Surabaya GubengGambir di jalur hilir.[2] Beberapa saat kemudian, KA 6 Argo Wilis dengan relasi Bandung–Surabaya Gubeng melintas di jalur hulu dan menyerempet sebagian rangkaian KA 17 Argo Semeru yang keluar jalur.[3] Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi 32 orang mengalami luka-luka dan perjalanan kereta api terganggu hingga belasan jam.[4]

Kronologi

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan Oktober 2023, temperatur udara yang terukur adalah ± 36˚C dengan temperatur tertinggi rel sebesar 54˚C, dimana temperature tertinggi rel di bulan Oktober 2023 mengalami kenaikan temperatur sebesar 5˚C dibandingkan dengan temperatur tertinggi rel di bulan Mei 2023.[4]

Pada tanggal 17 Oktober 2023, pukul 12.14 WIB terdapat laporan dari Kepala Urusan (Kaur) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Resort Jalan Rel (JR) 6.3 Wates yang melakukan penugasan inspeksi jalan rel di KA 5 Argo Wilis, menginformasikan kepada Kepala UPT Resor JR 6.3 Wates bahwa terdapat rel bergelombang di jalur hilir Km 520 + 400 petak jalan SentoloWates. Selanjutnya Kaur UPT Resort JR 6.3 Wates menugaskan petugas perbaikan jalan rel untuk melakukan perbaikan.

Pada pukul 12.35 WIB, Pusat Kendali memastikan kembali kondisi jalur hilir di Km 520 + 400 ke Kepala UPT Resort JR 6.3 Wates, dan mendapatkan informasi bahwa jalur dapat dilewati dengan kecepatan normal, terasa ada goyangan, tetapi jalur aman untuk dilewati kereta api.

Pada pukul 12.43 WIB, proses pekerjaan tindak lanjut laporan goyangan keras dengan melakukan perbaikan geometri jalan rel lengkung masih dilakukan.

Pukul 12.46 WIB, Pusat Kendali kembali mendapatkan informasi dari Kepala UPT Resort JR 6.3 Watesbahwa lokasi aman dilalui kereta api dan informasi tersebut kemudian diteruskan ke Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) KA 571A Bandara YIA bahwa batas kecepatan di jalur hilir KM 520 + 400 sesuai dengan batas kecepatan di lengkung 28i sebesar 80 km/jam.

Pukul 12.54 WIB, KA 571A melewati jalur hilir di Km 520 + 400 dan ASP KA 571A merasakan adanya goyangan keras. Informasi goyangan keras tersebut kemudian dilaporkan ke Pusat Kendali dan kemudian Pusat Kendali kembali meneruskan informasi ini kepada Kepala UPT Resort JR 6.3 Wates.

Informasi adanya goyangan keras ini oleh Pusat Kendali disampaikan juga kepada ASP KA 17 Argo Semeru yang berada di stasiun Yogyakarta.[4]

Kereta api Argo Semeru dengan nomor KA 17 diberangkatkan normal pukul 09.05 WIB dari Stasiun Surabaya Gubeng.[5] Pukul 12.58 WIB, KA 17 Argo Semeru berangkat dari stasiun Yogyakarta, dan di lokasi jalur hilir KM 520 + 400 masih dilakukan pekerjaan perbaikan geometri jalan rel di lengkung sebagai tindak lanjut laporan goyangan keras oleh personil UPT Resort JR 6.3 Wates. Pusat Kendali memastikan kembali ke Kepala UPT Resort 6.3 Watesterkait kondisi goyangan keras pada jalur hilir di KM 520 + 400 dan mendapatkan mendapatkan informasi yang sama yaitu jalur dapat dilalui dengan kecepatan sesuai dengan batas kecepatan 80 km/jam, meskipun ada goyangan tapi aman untuk dilewati kereta api.[4]

Pukul 13.03 WIB, Pusat Kendali meneruskan informasi tersebut kepada ASP KA 17 Argo Semeru dan menyarankan untuk berhati – hati.

Pada pukul 13.12 WIB, KA 17 Argo Semeru melintas langsung Stasiun Sentolo. Pada pukul 13.15 WIB, KA 17 Argo Semeru mengalami anjlok di jalur hilir KM 520+400 petak jalan Stasiun SentoloStasiun Wates.

Pada pukul 13.16 WIB, pada arah berlawanan KA 6 Argo Wilis melaju di jalur hulu dari arah Stasiun Wates menuju stasiun Sentolo dengan kecepatan 76 km/jam sesuai dengan batas kecepatan di lengkung 28u sebesar 80 km/jam. Sedangkan posisi kereta ke–6 (K1 0 18 63) dari rangkaian KA 17 Argo Semeru yang anjlok 4 as di jalur hilir KM 520 + 400 petak jalan Stasiun Sentolo–Stasiun Wates, menghalangi ruang bebas pada jalur hulu. Sehingga terjadi tabrakan antara lokomotif CC 206 13 53 dari rangkaian KA 6 Argo Wilis dengan kereta ke-6 dari rangkaian KA 17 Argo Semeru yang anjlok.[4]

Berdasarkan Laporan Akhir Komite Nasional Keselamatan Transportasi, sebanyak 32 orang mengalami luka-luka akibat peristiwa ini. 2 orang rawat jalan, 1 orang diharuskan rawat inap dan sisanya dilakukan perawatan di tempat.[4][1] Luka terparah yang dialami penumpang berupa cedera dislokasi.[6]

Dampak anjlokan KA 17 Argo Semeru di petak jalan Sentolo – Wates, Daop 6 Yogyakarta terhadap prasarana perkeretaapian adalah rel patah, bantalan rusak sebanyak ± 300 bantalan dan penambat rusak sebanyak ± 600 penambat. Kereta ke–6 (K1 0 18 63) dari rangkaian KA 17 Argo Semeru mengalami kerusakan sangat parah.

Beberapa KA tertahan di Stasiun Kutoarjo hingga Stasiun Sragen, dan beberapa KA lainnya dilakukan pembatalan perjalanan. Perjalanan KA yang melewati lokasi kejadian dialihkan melalui jalur utara.[4]

Proses Evakuasi

[sunting | sunting sumber]

Penumpang Argo Semeru yang masih dapat melanjutkan perjalanan dievakuasi menggunakan rangkaian Kereta api Bandara Yogyakarta International Airport menuju Stasiun Wates untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api Sawunggalih hingga Stasiun Gambir.[7] Sementara itu, penumpang Argo Wilis dievakuasi menuju Stasiun Yogyakarta dan dialihkan ke kereta api Sancaka untuk melanjutkan perjalanan menuju Surabaya.[8][9]

Tertutupnya jalur hulu serta hilir menyebabkan kereta api tidak dapat melintas di jalur selatan dan tengah Jawa. Oleh karena itu, seluruh perjalanan kereta api jarak jauh yang dijadwalkan melintas di lokasi kejadian dialihkan menuju jalur utara Jawa, melalui Semarang dan Tegal.[8] Kereta api komuter Prambanan Ekspres dan kereta api Bandara YIA juga dibatalkan perjalanannya hingga jalur kereta api dapat dilintasi kembali.[10][11]

Proses evakuasi melibatkan 4 crane, 1 kereta penolong, dan 1 kereta MTT.[12] Pada pukul 16.12 WIB, rangkaian kereta api Argo Wilis berhasil dievakuasi dari jalur hulu dan ditarik mundur ke arah barat, menuju Stasiun Wates.[6] Pada keesokan harinya, 18 Oktober pukul 09.56 WIB, seluruh kereta milik Argo Semeru yang anjlok berhasil dievakuasi dari jalur hilir.[13]

Proses perbaikan jalur hulu dan hilir dilakukan setelah evakuasi selesai. Sekitar 60 personel, 2 unit kereta MTT, dan 1 unit kereta PBR dikerahkan untuk memperbaiki kedua jalur. Perbaikan ini juga menggunakan 350 buah bantalan rel, 200 meter potongan rel, dan 400 meter kubik batu kricak.[14]

Pada 18 Oktober pukul 11.35 WIB, jalur hulu dapat dilalui dan kereta api Argo Lawu menjadi kereta pertama yang melintas.[12] Pada pukul 22.10 WIB, perbaikan jalur hilir telah selesai dilakukan dan dapat dilewati oleh kereta api Senja Utama Yogyakarta dengan batas kecepatan 5 km/jam pada pukul 22.38 WIB. Pada pukul 23.25 WIB, batas kecepatan ditingkatkan menjadi 10 km/jam.[15] Mulai 21 Oktober, lokasi anjlokan dapat dilalui dengan kecepatan normal, yakni 80 km/jam.[14]

KNKT menyimpulkan bahwa anjlokan dari KA 17 Argo Semeru di KM. 520 + 420 jalur hilir petak jalan antara Stasiun SentoloStasiun Wates disebabkan oleh terjadinya kondisi buckling statis atau tekuk statis serta tidak adanya penurunan batas kecepatan operasional kereta api ketika rel mengalami kondisi tersebut. Beberapa faktor yang berkontribusi yakni tidak adanya penurunan batas kecepatan saat dilakukan perbaikan, serta Unit Jalan Rel dan Jembatan yang tidak sepenuhnya memahami kondisi buckling statis.[4][16]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Saputro, Febrianto Adi. "31 Orang Terluka Akibat Anjloknya KA Semeru dan KA Argo Wilis". Republika. Yogyakarta: MahakaX. Diakses tanggal 2023-10-17. 
  2. ^ a b "Kereta Argo Semeru Anjlok di Wates, Penumpang Berhamburan". CNN Indonesia. Yogyakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2023-10-17. 
  3. ^ "Tabrak Ekor KA Argo Semeru di Sentolo, KA Argo Wilis Sudah Berusaha Ngerem". Detik. Yogyakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2023-10-17. 
  4. ^ a b c d e f g h https://knkt.go.id/Repo/Files/Laporan/Perkeretaapian/2023/KNKT.23.10.04.02-Final-Report.pdf
  5. ^ "KA Argo Semeru Anjlok dan Terguling di Wates". Medcom. Yogyakarta: Media Group. 2023-10-17. Diakses tanggal 2023-10-17. 
  6. ^ a b "KA Argo Wilis yang Serempet KA Argo Semeru Anjlok Berhasil Dievakuasi". CNN Indonesia. Yogyakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2023-10-17. 
  7. ^ "Penumpang Kereta Anjlok di Wates Dievakuasi Pakai KA Bandara". CNN Indonesia. Yogyakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2023-10-17. 
  8. ^ a b Hayat, Wiji Nur. "Imbas KA Argo Semeru Vs Wilis, 5 Perjalanan Kereta Putar Arah". CNBC Indonesia. Yogyakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2023-10-17. 
  9. ^ Devi, Aprilia. "Penumpang KA Argo Wilis Dipindah Naik Sancaka, Terlambat Hampir 4 Jam". Detik. Surabaya: Trans Media. Diakses tanggal 2023-10-17. 
  10. ^ Zamani, Labib (2023-10-17). "Imbas KA Argo Semeru Anjlok, Perjalanan Prameks Relasi Yogyakarta-Kutoarjo Dibatalkan Sementara Halaman all". Kompas.com. Yogyakarta: KG Media. Diakses tanggal 2023-10-17. 
  11. ^ Pangaribowo, Wisang Seto (2023-10-17). "KA Argo Semeru Anjlok di Kulon Progo, 18 Kereta Bandara Batal Berangkat". Kompas.com. Yogyakarta: KG Media. Diakses tanggal 2023-10-19. 
  12. ^ a b "Jalur Antara Sentolo – Wates Sudah Dapat Dilalui KA dengan Kecepatan Terbatas" (Siaran pers). Yogyaakrta: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 2023-10-18. Diakses tanggal 2023-10-19. 
  13. ^ "Evakuasi KA Argo Semeru Anjlok di Wates Rampung, Jalur Bisa Dilalui". CNN Indonesia. Yogyakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2023-10-19. 
  14. ^ a b "Jalur KA Antara Sentolo – Wates Sudah Bisa Dilalui Kecepatan Normal" (Siaran pers). Yogyakarta: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 2023-10-22. Diakses tanggal 2023-10-23. 
  15. ^ Saputro, Febrianto Adi (2023-10-19). "KAI Pastikan Jalur Sentolo-Wates Sudah Bisa Dilalui". Republika. Yogyakarta: MahakaX. Diakses tanggal 2023-10-19. 
  16. ^ "KNKT - ANJLOKAN KA 17 SEMERU DI KM 520 4 PETAK JALAN STASIUN SENTOLO – WATES DAOP 6 YOGYAKARTA TANGGAL 17 OKTOBER 2023". knkt.go.id. Diakses tanggal 2024-05-28.