Arish
Arish kota kota besar | |||||
---|---|---|---|---|---|
العريش (ar) | |||||
Tempat | |||||
Negara berdaulat | Mesir | ||||
Governorate of Egypt (en) | Kegubernuran Syamal Sina' | ||||
Ibu kota dari | |||||
Negara | Mesir | ||||
Penduduk | |||||
Keseluruhan | 164.830 (2012 ) | ||||
Geografi | |||||
Ketinggian | 15 m | ||||
Sejarah | |||||
Kejadian penting | |||||
Informasi tambahan | |||||
Zona waktu |
Arish atau el-Arīsh (bahasa Arab: العريش ) adalah ibu kota dan kota terbesar (dengan jumlah penduduk 114.900) dari Governorat Shamal Sina', Mesir, yang terletak di pantai laut tengah dan di semenanjung Sinai, 344 kilometer dari Kairo.[butuh rujukan]
El Arish selama Perang Enam Hari dan Kontroversi
[sunting | sunting sumber]Dalam sebuah pertemuan untuk Radio Israel pada tanggal 16 Agustus 1995, Aryeh Yitzhaki yang dahulu bertugas di Pusat Pengajian Sejarah Angkatan Bersenjata Israel di Universiti Bar-Ilan menuduh bahwa pasukan Israel melakukan pembunuhan sehingga 1.000 orang Mesir yang tak bersenjata dibunuh oleh Angkatan Bersenjata Israel. Tuduhan itu menerima perhatian yang meluas di Israel serta di seluruh dunia. Namun, Yitzhaki kemudian diketahui bahwa ia merupakan seorang ahli Partai Tsomet yang diketuai oleh Rafael Eitan. Meir Pa'il yang pernah memperkerjakan Yitzhaki sebagai asisten, menyatakan bahwa Yitzhaki mempunyai niat terselubung untuk mengalihkan perhatian orang dari penuduhan oleh Jendral Arye Biro tentang keikutsertaan Yitzhaki dalam pembunuhan 49 orang tawanan perang pada saat perang tahun 1956.[butuh rujukan]
Walaupun tuduhan Yitzhaki tidak pernah disahkan, banyak anggota militer yang tampil ke depan semasa perdebatan negara di Israel yang penuh dengan kontroversi untuk mengatakan bahawa mereka telah menyaksikan pembunuhan tawanan tidak bersenjata. Ahli sejarah militer Israel, Uri Milstein, dilaporkan berkata bahwa banyak kejadian yang serupa telah dilakukan dalam peperangan itu: "Itu bukan dasar resmi, tetapi terdapat suasana bahwa perbuatan itu tidak salah. Sebagian panglima besar memutuskan untuk membuatnya, dan ada yang enggan berbuat demikian. Tetapi setiap orang tahu akan perkara itu".[butuh rujukan]
Dokumen Angkatan Bersenjata Israel pada tanggal 11 Juni 1967 menunjukan adanya larangan untuk membunuh tawanan, dan menjelaskan kedudukan resmi Israel. Namun, tidak terdapat dokumen resmi Israel yang membenarkan skala pembunuhan untuk ditaksirkan dengan tepat.[butuh rujukan]
Menurut laporan New York Times pada tanggal 21 September 1995, Mesir telah mengumumkan penemuan dua kuburan yang berisi banyak orang dan tidak dalam di El Arish, Sinai, di mana terdapat jasad 30-60 tawanan Mesir yang ditembak oleh tentara Israel selama perang enam hari. Israel dilaporkan menawarkan ganti rugi kepada keluarga korban.[butuh rujukan]
Menurut arsip resmi Israel, sebanyak 4.338 tentara Mesir telah ditangkap oleh Angkatan Bersenjata Israel. 11 tentara Israel telah ditangkap oleh tentara Mesir. Pertukaran tawanan selesai pada tanggal 23 Januari 1968.[butuh rujukan]