Lompat ke isi

Bahasa Penesak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Melayu Penesak
BPS: 0053 4
باسو ڤنساق
baso Penesak
baso diri
Dituturkan diIndonesia
Wilayah
EtnisPenesak
Penutur
130.000
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
  • Austronesia Lihat butir Wikidata
    • Melayu-Polinesia Lihat butir Wikidata
      • Melayu-Sumbawa atau Kalimantan Utara Raya (diperdebatkan)
Kode bahasa
ISO 639-3(kode pen telah digabungkan ke mui pada tahun 2007)[1]
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
mui-pen
Glottologpane1234  (Panesak)[2]
Linguasfer31-MFA-dk
IETF
BPS (2010)0053 4
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Penesak
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Penesak atau Melayu Penesak adalah ragam Melayik dari cabang Musi yang dituturkan oleh Suku Penesak yang tersebar di sebagian wilayah Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.[3]

Klasifikasi

[sunting | sunting sumber]

Bersama dengan ragam Belide dan Lematang, ragam Penesak termasuk ke dalam subkluster dialek "Dataran Rendah", yang lebih dekat dengan bahasa Palembang dibandingkan dengan ragam-ragam kluster Musi lainnya. Secara internal, McDowell & Anderbeck (2020) menggolongkan bahasa Penesak ke dalam empat ragam geografis, yaitu Burai, Penesak (Tanjung Batu), Meranjat, dan Pedamaran.

Dialek Burai merefleksikan bunyi Proto-Melayik *a di akhir sebagai [ɨ], sementara dialek Tanjung Batu, Meranjat, dan Pedamaran menggunakan bunyi [o]. Beberapa peneliti di masa lalu terkadang menggolongkan ragam Pedamaran dan ragam Pegagan ke dalam bahasa Ogan, walaupun ketiganya memiliki perbedaan mendasar dalam perubahan bunyi dan kosakata. McDowell & Anderbeck menggolongkan ragam Ogan di daerah Ulu ke dalam rumpun Barisan Selatan, dan memasukkan Pegagan ke dalam subkluster Musi Hulu bersama ragam-ragam Musi Sekayu, Rawas, dan Col.[3]

Demografi dan persebaran

[sunting | sunting sumber]

Jumlah penutur bahasa Penesak pada sekitar awal tahun 2000-an diperkirakan sebanyak 130.000 jiwa. Wilayah pertuturan bahasa Penesak dipisahkan oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Ogan dan Sungai Komering. Kawasan utama penutur bahasa Penesak terletak di sebelah barat Sungai Ogan, terutama di sekitar Tanjung Batu, sementara dialek Pedamaran dituturkan secara terpisah di sebelah timur Sungai Komering, ke arah selatan dari Kayu Agung. Menurut salah satu riwayat setempat, penutur bahasa Penesak di Pedamaran merupakan keturunan perantau dari Tanjung Batu yang membuka lahan di seberang Sungai Komering.[3]

Bahasa Indonesia Bahasa Palembang Bahasa Penesak
ini ini iko
sebentar sedenget tegal
yang yang endèk
begini, seperti ini mak ini, cak Ini bak iko
jarang jarang tak kalo
tidak ada katik tak naro
lihat jingok, selik liat
kakek/nenek yai/nyai gedèh jantan/gedèh betino
kecil kecik kecèt
laki-laki lanang jantan
kita kito diri, kito
orang uwong orang
sendiri dewek surang
jangan jangan dalah
mereka dio wong durang

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Change Request Documentation: 2007-182". SIL International. 
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Panesak". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ a b c McDowell, Jonathan; Anderbeck, Karl (2020). The Malay Lects of Southern Sumatra. JSEALS Special Publication. 7. University of Hawai'i Press. hlm. 16. hdl:10524/52473. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]