Bahasa Proto-Mongolik adalah rekonstruksi bahasainduk dari semua semua bahasa Mongolik. Bahasa ini kemudian berkembang menjadi Mongol Pertengahan, bahasa yang digunakan pada masa Jenghis Khan dan Kekaisaran Mongol. Sebagian besar fitur bahasa Mongol modern dengan demikian dapat ditunjukkan sebagai keturunan dari Mongol Tengah. Pengecualian adalah akhiran jamak Mongolik Umum -cAgA- ("lakukan bersama"), yang dapat direkonstruksi dari bahasa-bahasa Mongolik modern tetapi tidak ada bukti tertulisnya di Mongol Pertengahan.
Mengenai zaman ketika bahasa Proto-Mongolik dituturkan, Juha Janhunen berpendapat bahwa perkembangan bahasa-bahasa Mongolik dari Proto-Mongolik dimulai kurang dari 800 tahun yang lalu, jadi sebelum pemerintahan Jenghis Khan.[2]
Salah satu cara bahasa Proto-Mongolik membentuk jamak adalah dengan menambahkan -s atau -ud menjadi sebuah kata. -s akan ditambahkan ke kata-kata yang berakhiran vokal, misalnya ere ("pria") akan menjadi eres. -ud kan ditambahkan ke kata-kata yang berakhiran konsonan, misalnya nom ("buku") akan menjadi nomud. Namun, untuk kata-kata yang diakhiri dengan konsonan n, l, atau r akan kehilangan huruf terakhir, dan hanya menambahkan d, misalnya kan ("pangeran") akan menjadi kad ("putri").[5]