Bakasura (Mahabharata)
बकासुर | |
---|---|
Tokoh Mahabharata | |
Nama | Bakasura |
Ejaan Dewanagari | बकासुर |
Ejaan IAST | Bakāsura |
Kitab referensi | Mahabharata (Adiparwa) |
Kediaman | Ekacakra |
Ras | raksasa |
Dalam mitologi Hindu, Bakasura (Dewanagari: बकासुर; IAST: Bakāsura ) atau Raksasa Baka (Dewanagari: बक; IAST: Baka ) adalah nama seorang raksasa (asura). Dalam kitab Mahabharata, Bakasura merupakan raksasa pemakan manusia yang tinggal di sebuah gua sebelah gunung dekat wilayah Ekacakra. Raksasa tersebut meneror penduduk Ekacakra selama kurang lebih tiga belas tahun, sampai akhirnya Bima dari Kerajaan Kuru datang dan membunuhnya.[1]
Kisah dalam Mahabharata
[sunting | sunting sumber]Dalam Mahabharata jilid pertama, yaitu Adiparwa diceritakan bahwa Bakasura senang mengganggu penduduk Ekacakra dan membunuh manusia tanpa pandang bulu. Untuk mengatasi keresahan penduduk desa, maka dibuatlah sebuah peraturan agar penduduk mengirimkan segerobak makanan serta seorang manusia ke hadapan raksasa Baka. Peraturan itu dilaksanakan secara bergilir dan dimaksudkan agar Baka tidak menyerang penduduk desa dengan semena-mena.[1]
Ketika para Pandawa beserta ibunya berdiam di Ekacakra (setelah kejadian kebakaran Laksagreha), mereka tidak mengetahui hal tersebut. Akhirnya Bima (salah satu Pandawa) dan Kunti (ibu para Pandawa) mengetahui tentang kebuasan raksasa Baka dari seorang brahmana yang telah menyediakan mereka tempat tinggal. Atas perintah dari Kunti, Bima pergi untuk membawa segerobak makanan ke gua raksasa Baka, dan berencana untuk membunuhnya. Mulanya rencana tersebut diragukan oleh Yudistira, tetapi setelah Kunti meyakinkan bahwa kekuatan Bima sangat dahsyat, Yudistira mengizinkan Bima untuk pergi.[2]
Sesampainya di gua Bakasura, Bima menyantap makanan yang seharusnya dipersembahkan untuk Bakasura. Bakasura yang melihat kejadian tersebut sebagai suatu penghinaan, mengancam Bima dan mengajaknya bertanding. Akhirnya, pertempuran terjadi antara kedua makhluk itu. Namun kehebatan Bima tidak sebanding dengan Bakasura. Bima meremukkan tubuh raksasa itu dengan lututnya, seperti mematahkan sebatang tebu. Bakasura berteriak lalu mati. Melihat Baksura telah mati, raksasa-raksasa lain menghampiri Bima. Dengan ancaman yang ditujukan kepada raksasa-raksasa tersebut, Bima telah membuat mereka lari tunggang langgang dan tak pernah kembali lagi. Kemudian, mayat Bakasura diseret sampai di pintu gerbang Ekacakra.[3][4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b www.wisdomlib.org (2012-06-15). "Bakasura, Bakāsura: 4 definitions". www.wisdomlib.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-13.
- ^ Gopal, Madan (1990). K.S. Gautam, ed. India through the ages. Publication Division, Ministry of Information and Broadcasting, Government of India. hlm. 75.
- ^ Dharma, Krishna (2020-08-18). Mahabharata: The Greatest Spiritual Epic of All Time (dalam bahasa Inggris). Simon and Schuster. hlm. 77–81. ISBN 978-1-68383-920-0.
- ^ Mittal, J. P. (2006). History of Ancient India (A New Version) (dalam bahasa Inggris). Atlantic Publishers & Dist. hlm. 484. ISBN 978-81-269-0616-1.