Bandar Udara Tanah Merah
Bandar Udara Tanah Merah Tanah Merah Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Pengelola | Kementerian Perhubungan | ||||||||||
Melayani | Tanah Merah dan Mappi | ||||||||||
Lokasi | Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, Indonesia | ||||||||||
Ketinggian dpl | 25,4 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 6°05′49″S 140°18′13″E / 6.096926°S 140.303564°E | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Lokasi di Papua Selatan Lokasi di Indonesia | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Sumber: DJPU[1] |
Bandar Udara Tanah Merah (bahasa Inggris: Tanah Merah Airport) (IATA: TMH, ICAO: WAKT) adalah bandar udara yang terletak di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, Provinsi Indonesia. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.400 m x 44 m meter. Akses untuk mencapai kota ada Angkutan Kota Tanah Merah dan Bus Kopatarah Jaya pilihan yang ada juga mobil travel atau ojek.
Kecelakaan dan insiden
[sunting | sunting sumber]Tanggal 28 Juli 2008 sekitar pukul 09.15 WIT, pesawat Pelita Air Service jenis DASH-7 dengan nomor penerbangan Pelita-547 dari Jayapura terperosok di Bandara Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul, Papua, beberapa saat setelah mendarat. Seluruh penumpang yang berjumlah 28 orang dan merupakan rombongan Gubernur Papua Barnabas Suebu dan tiga awak pesawat bernomor lambung PK-PSY yang dipiloti Ardy Tedjo itu selamat. Mereka keluar dari badan pesawat tanpa cedera melalui pintu belakang pesawat. Awalnya, saat tiba di Bandara Tanah Merah pesawat mendarat dengan mulus di landas pacu. Kemudian pesawat bergerak menuju lapangan parkir (apron). Namun, ketika membelok untuk masuk apron, roda kiri pesawat berbaling-baling empat buah itu tiba-tiba terperosok ke dalam tanah lembek cukup dalam sehingga pesawat tiba-tiba terhenti bergerak dan miring ke kiri. Awak pesawat yang terdiri atas pilot Ardy Tedjo, kopilot H Ribuan dan dua awak lainnya Perry Rehata dan Meinasta segera membuka pintu pesawat dan menurunkan penumpang dengan selamat.[2]
Tanggal 14 Juni 2009, hari Minggu, pukul 09.20, pesawat terbang Express Air jenis Dornier D328-100 bernomor badan PK-TXN, mengalami kecelakaan saat mendarat. Pesawat yang sudah menyentuh landasan itu kemudian berbelok ke kanan keluar dari lintasan dan berhenti setelah menabrak tanggul yang lebih tinggi. Pesawat yang dipiloti oleh Alexander Jonathan Darcy (berkebangsaan Inggris) dengan Co-Pilot Anggara Pratama Putra, berangkat dari Bandar Udara Sentani Jayapura membawa penumpang 25 orang dewasa, 1 anak-anak, 2 balita dengan 4 awak pesawat. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Direktorat Jenderal Perhubungan Udara". Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Diakses tanggal 2024-04-07.
- ^ Media Indonesia
- ^ Pernyataan Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti dalam jumpa pers di Departemen Perhubungan, Jl Merdeka Barat, Jakarta, Senin (15/6/2009)
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Dirjen Perhubungan Udara