Bani Qusyair
Bani Qusyair (bahasa Arab: بنو قشير) adalah cabang keluarga dari suku Arab Bani Amir, yang menurut sejarah bermukim di Jazirah Arab bagian tengah lalu menyebar ke Khurasan, Irak, dan Mesopotamia Atas.
Silsilah
[sunting | sunting sumber]Menurut tradisi silsilah Arab, Qusyair adalah putra Ka'ab bin Rabi'ah bin Amir, sehingga menjadikan mereka cabang keluarga dari Bani Ka'ab, yang merupakan cabang dari suku besar Bani Amir. Saudara laki-laki Qusyair adalah Uqail dan Ja'dah, leluhur dari suku besar Bani Uqail dan Bani Ja'dah.[1] Ibu Qusyair adalah Raithah binti Kunfudh bin Malik dari Bani Sulaim.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada periode pra-Islam, Bani Qusyair terikat dengan suku induknya, Bani Amir, dan tinggal di wilayah Yamamah (Arab tengah).[1] Mereka terlibat dalam semua perang antara Bani Amir dan suku-suku saingannya, khususnya Bani Tamim dan Bani Syaiban.[1] Dalam salah satu perang ini, pemimpin Qusyair Malik bin Salamah al-Khair, yang dikenal sebagai Dzu ar-Ruqaibah, menawan kepala suku Syaiban Hajib bin Zurarah.[1] Keluarga Salamah al-Khair adalah keluarga pangeran dari Bani Qusyair.[1]
Bani Qusyair memeluk Islam bersama dengan Bani Amir pada tahun 630. Selama penaklukan Muslim di Suriah dan Mesopotamia, Bani Qusyair ikut berpartisipasi, tetapi tidak memainkan peran penting. Setelah penaklukan, sebagian besar anggota dari mereka menetap di wilayah timur kekhalifahan, seperti Khurasan. Selama periode Umayyah (661–750), mereka mempertahankan jumlah dan kekuasaan yang besar di provinsi itu dan banyak gubernurnya, termasuk Zurarah bin Uqbah, berasal dari keluarga Salamah al-Khair.[1]
Tokoh
[sunting | sunting sumber]Berikut adalah di antara tokoh-tokoh dari Bani Qusyair:[2][3]
- Zurarah bin Uqbah
- Ziyad bin Abdurrahman, gubernur Khurasan pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
- Jayyasy bin Qais bin al-A'war bin Qusyair, prajurit dalam Pertempuran Yarmuk. Ia berhasil membunuh 1.000 orang pasukan Kristen dan kakinya dipotong dalam pertempuran.
- Kultsum bin Iyadh, gubernur Ifriqiyah pada masa Khalifah Hisyam bin Abdul Malik.[4]
- Balj bin Bisyr bin Iyadh, keponakan Kultsum dan gubernur Al-Andalus.
- Bakar bin Muhammad bin al-Ala', qadhi mazhab Maliki.
- Bahz bin Hakim
- Muslim bin al-Hajjaj
- Abdul Karim bin Hawazin al-Qusyairi.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g Della Vida 1986, hlm. 526.
- ^ Ibnu Hazm. "Jamharah Ansab Al-Arab - jilid 1". lib.eshia.ir (dalam bahasa Arab). hlm. 289. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-06-29.
- ^ Ibnu Hazm. "Jamharah Ansab Al-Arab - jilid 1". lib.eshia.ir (dalam bahasa Arab). hlm. 290. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-05-28.
- ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Kitab Al-A'lam Az-Zarkali - Kultsum bin Iyadh - Al-Maktaba al-Shamela". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 231. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-21. Diakses tanggal 2023-05-21.
- ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Kitab Al-A'lam Az-Zarkali - al-Qusyairi - Al-Maktaba al-Shamela". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 57. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-28. Diakses tanggal 2024-03-13.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Della Vida, G. Levi (1986). "Kushayr". Dalam Bosworth, C. E.; van Donzel, E.; Lewis, B.; Pellat, Ch. Encyclopaedia of Islam. Volume V: Khe–Mahi (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 526. ISBN 978-90-04-07819-2.