Lompat ke isi

Bitowa, Manggala, Makassar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bitowa
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KotaMakassar
KecamatanManggala
Kodepos
90233
Kode Kemendagri73.71.12.1008 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7371101007 Edit nilai pada Wikidata
Luas1,68 km²
Jumlah penduduk10.421 jiwa (2019)
Kepadatan... jiwa/km²
Jumlah RT29
Jumlah RW5
Peta
PetaKoordinat: 5°9′52.65180″S 119°28′21.19883″E / 5.1646255000°S 119.4725552306°E / -5.1646255000; 119.4725552306

Bitowa adalah nama sebuah kelurahan di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kelurahan ini memiliki luas wilayah sekitar ± 1,68 km² yang terdiri dari 29 RT dan 5 RW. Secara astronomis, kelurahan ini berada pada titik koordinat 5°09'52.60" LS dan 119°28'21.00" BT. Jumlah penduduk Kelurahan Bitowa pada tahun 2019 tercatat 10.421 jiwa. Kelurahan ini dimekarkan dari Kelurahan Antang pada pemekaran daerah di Kota Makassar tahun 2015.[1][2] Kantor kelurahan ini beralamat di Jl. Ujung Bori Lama No. 2, Kota Makassar.[3]

Kronik nama

[sunting | sunting sumber]
Di Kelurahan Bitowa terdapat beberapa nama kampung sebagai berikut:

1. Kampung Bitoa

Pada zaman Kerajaan Gowa, ada seseorang yang dianggap sebagai orang baik/bijak/mulia, kemudian dilaporkan kepada raja tentang orang tersebut. Kemudian raja berkata bahwa kalau orang tersebut "orang baik", maka carikanlah tempat tinggal untuknya, maka orang tersebut ditunjukkan sebuah tempat untuk ditinggali. Setelah itu, orang melihat perangainya dan melaporkan kepada raja bahwa orang tersebut adalah "tau boto" yang berarti "orang baik/bijak atau orang suci". Sehingga tempat tinggal orang suci tersebut dinamakan "Botoa" yang sampai saat ini akhirnya disebut "Bitoa" atau Kampung Bitoa.

2. Kampung Ujung Bori

Seiring waktu berjalan, "orang suci" tersebut tinggal di Botoa/Bitoa, maka ia meminta untuk pindah tempat tinggal dari Botoa/Bitoa sebab di tempat itu tidak ada air. Maka kemudian "orang suci" tersebut dibawa ke arah timur dan ia ditinggalkan (niboli) di suatu tempat yang disebut "jumbori" yang saat ini disebut "ujung bori".

3. Kampung Pattunuang

Asal nama Kampung Pattunuang disebabkan pada saat itu terdapat kolam (balang) yang terletak di sebelah barat daya dari Antang. Di kolam tersebut terdapat banyak ikan yang dikenal sebagai Balang Karaeng yang berarti balang (kolam) milik karaeng/raja. Balang Karaeng disebut juga balang baine. Setahun sekali, raja datang ke tempat tersebut untuk mengambil ikan dan membakarnya kemudian. Sehingga tempat tersebut dinamakan sebagai 'Pattunuang' yang berarti tempat pembakaran.[3]

Pembentukan

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Bitowa terbentuk sebagai hasil pemekaran Kelurahan Antang dalam Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Pemekaran ini ditetapkan dalam Pasal 4 dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pembentukan Kelurahan Minasa Upa, Kelurahan Bonto Duri, Kelurahan Biring Romang, Kelurahan Bitowa, Kelurahan Laikang, Kelurahan Berua, Kelurahan Katimbang, Kelurahan Bakung, Kelurahan Buntusu, Kelurahan Kapasa Raya.[4]

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Bitowa memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
utara Kelurahan Tello Baru
selatan Kelurahan Manggala dan Kelurahan Biring Romang
barat Kelurahan Antang
timur Kelurahan Manggala dan Kabupaten Maros

[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]