Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung
Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung | |
---|---|
Lokasi di Jawa | |
Letak | Jawa Tengah, Indonesia |
Kota terdekat | Kota Kebumen |
Koordinat | 7°34′S 109°44′E / 7.567°S 109.733°E |
Luas | 22.150 m² |
Didirikan | 2006 |
Pengunjung | 15.647 Pengunjung (2015) |
Pihak pengelola | Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia |
Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung adalah sebuah cagar alam nasional yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Keragaraman geologi di Kawasan Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung ditetapkan melalui Kepmen ESDM No. 2187K/40/MEM/ 2006. Penetepan tersebut berdasarkan PP 26/2008, di antaranya tertuang pada Pasal 51 PP 26/2008 tentang kawasan lindung geologi sebagai salah satu kawasan lindung nasional. Berdasarkan PP baru itu, kawasan lindung geologi adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian gejala geologi yang mencakup kawasan cagar alam geologi, kawasan rawan bencana alam geologi, dan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah. Di antara tiga kawasan lindung geologi tersebut, kawasan cagar alam geologi lah yang keutamaan-nilainya diperuntukkan bagi ilmu pengetahuan, pendidikan, dan pariwisata.[1]
Lokasi
[sunting | sunting sumber]Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung secara geografi berada di Pegunungan Serayu Selatan yang meliputi tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung berjarak 10 Km dari Kebumen, 119 Km dari Yogyakarta, 158 Km dari Semarang, dan 429 Km dari Bandung dan 433 Km dari Jakarta. Berikut ini wilayah yang mencangkup kawasan Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung:
- Kabupaten Kebumen
- Kabupaten Banjarnegara
- Kabupaten Wonosobo
Kekayaan Geologi
[sunting | sunting sumber]Kekayaan geologi di Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung sangat penting karena mengandung berbagai fenomena geologi unik yang jarang ditemukan di tempat lainnya, bahkan di dunia. Berkembangnya teori Tektonika Lempeng (Plate Tectonic) pada 1970-1980 ternyata banyak didukung oleh bukti-bukti geologi yang dikumpulkan dari lapangan di Karangsambung. Kawasan Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung menyimpan berbagai fenomena geologi yang sangat unik, setidaknya terdapat 32 situs gelogi di kawasan ini. Ini tidak lepas dari letak geografis wilayah ini sekitar 120 juta tahun lalu yang merupakan dasar laut dan menjadi pertemuan lempeng benua dan samudra. Proses subduksi selama ratusan juta tahun menyebabkan batu-batuan purba itu tersingkap ke permukaan.
Seperti batuan metamorf serpentinit yang merupakan batuan berwarna kehijauan dan berasal dari perut Bumi di bawah lantai samudra. Batu ini merupakan batu ultrabasa hasil pembekuan magma pada kerak samudra. Formasi batu ini berubah saat bersentuhan dengan air laut dan berubah lagi ketika masuk zona tunjaman dan terangkat ke permukaan Bumi. Salah satu kekayaan utama cagar alam geologi ini adalah batuan metamorf sekis mika. Batuan tertua ini tersingkap dan menjadi pembentuk fondasi Pulau Jawa. Pengukuran dengan radioaktif menunjukkan batuan ini berumur 121 juta tahun, dari zaman kapur. Fenomena geologi lain yang tersingkap di kawasan Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung adalah situs batu rijang dan lava basal berbentuk bantal. Batuan sedimen ini terbentuk di dasar samudra purba 80 juta tahun lampau. Batu ini memberi fakta kuat bahwa dahulu kawasan Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung adalah dasar samudra yang terangkat oleh proses geologi. Selain itu masih banyak fenomena geologi yang dapat dijumpai seperti aneka batu mulia. Beberapa batu beku seperti basal, granit, gabro, andesit, diabas dan dasit. Kemudian batuan sedimen di antaranya rijang, konglomerat, batu pasir, batu gamping, batu gamping merah dan kalkarenit. Selanjutnya, jenis batuan metamorf itu misalnya kuarsit, serpentinit, sekis mika, filit, karmer dan gnels.[2]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung digunakan untuk tempat penelitian dan kuliah lapangan oleh para peneliti dan sejumlah Perguruan Tinggi/ Universitas di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, kawasan ini juga kerpa dikunjungi masyarakat umum, siswa Sekolah Menengah Atas hingga Taman Kanak-kanak sebagai wisata edukasi. Di kawasan Cagar Alam Nasional Geologi Karangsambung terdapat kampus lapangan sekaligus sebagai kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti Asrama, Kelas, hingga Museum Geologi.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]