Lompat ke isi

Cisompet, Garut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Cisompet adalah salah satu kecamatan yang terletak di bagian selatan di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Cisompet memiliki 11 (sebelas) Desa dengan pusat pemerintahan terletak di Desa Cisompet. Cisompet berjarak 66 Km dari ibukota Kabupaten Garut yakni Kecamatan Tarogong Kidul dan 133 Km dari Kota Bandung, Jawa Barat.

Cisompet
ᮎᮤᮞᮧᮙ᮪ᮕᮦᮒ᮪
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenGarut
Pemerintahan
 • CamatFahmi Prayoga, S.STP., M.Ak. (2022)
Populasi
 • Total55,918 jiwa
Kode pos
44174
Kode Kemendagri32.05.28 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3205090 Edit nilai pada Wikidata
Luas17.225 Ha
Kepadatan122 jiwa/km²
Situs webhttps://kecamatancisompet.id/
Peta
PetaKoordinat: 7°33′4.43920″S 107°48′40.16758″E / 7.5512331111°S 107.8111576611°E / -7.5512331111; 107.8111576611

Terdapat beberapa versi dari asal usul penamaan Kecamatan Cisompet. Salah satunya adalah berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda yakni Ci yang berarti air, dan Sompét yang artinya adalah sumbatan air. Sungai yang mengalir di Cisompet pada zaman dahulu hingga sekarang salah satunya adalah sungai Ci Kaso yang hulu sungainya berada di perkampungan desa Cisompet pada saat itu. Dari keadaan lokasi hulu sungai Ci Kaso yang berada di daerah sekitar perkampungan ini, menyebabkan nama perkampungan berkembang semakin besar dari waktu ke waktu menjadi Cisompet.

Sungai Ci Kaso, Garut merupakan sungai yang melewati wilayah patilasan dan perkampungan kuno Gunung Nagara di Desa Depok, Cisompet salah satu perkampungan tradisional bercorak kebudayaan Sunda kuno dan tempat pemakaman tokoh-tokoh kerajaan Islam, yakni Eyang Ruhi Kudratullah dan Prabu Kiansantang. Perkampungan ini berperan penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Garut Selatan, terutama di Kecamatan Cisompet.

Cisompet mulai berdiri sebagai wilayah (onderdistrik) pada tahun 1882 sebagai bagian dari Kawedanan Nagara yang berpusat di Pameungpeuk, memiliki wilayah administratif yang meliputi onderdistrik Pameungpeuk, Bodjong, Rantjaherang, dan Cisompet itu sendiri. Wilayah tersebut kemudian hari berganti nama menjadi Kecamatan Pameungpeuk.

Perkebunan Boenisari Lendra Cisompet pada tahun 1920

Kecamatan Pameungpeuk, termasuk didalamnya wilayah Kecamatan Cisompet, awalnya akan dimasukkan dalam Kabupaten Soekapoera (sekarang Kabupaten Tasikmalaya) sebelum dialihkan kedalam wilayah Kabupaten Limbangan (sekarang Kabupaten Garut).

Suasana Perkampungan Warga di Kecamatan Cisompet tahun 1925
Suasana perkampungan warga Desa Depok di kecamatan Cisompet tahun 1925

Pada tahun 1920, berdiri perkebunan pertama di Kecamatan Cisompet yakni perkebunan Boenisari Lendra sebagai perkebunan karet pertama di wilayah selatan kabupaten Garut. Pada awal abad ke-20, perkebunan ini dimiliki oleh perusahaan "Plantagen Gesellschaft Boenisari". Kemudian, pada tahun 1920-an, perkebunan karet ini diakuisisi oleh perusahaan ban multinasional asal Italia, Pirelli, dengan nilai akuisisi sebesar f 1.350.000. Perusahaan Pirelli kemudian mengoperasikan perkebunan ini dengan nama "Cultuur-Industrie- en Handel Maatscahppij Pirelli Java", perkebunan ini menjadi salah satu sentra penting penghasil Karet di Priangan bagian Timur dan hasil perkebunan dikirim ke berbagai daerah hingga diekspor keluar negeri melalui jalur Pelabuhan Cilautereun, Pameungpeuk pada saat itu.

Pada tahun 1920, wilayah Desa Panyindangan sebagai bagian dari Kecamatan Cisompet saat itu menjadi tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa Sukanagara). Nama "Panyindangan" berasal dari aktivitas orang Belanda yang menandakan tempat persinggahan mereka di wilayah tersebut, menunjukkan hubungan antara masyarakat lokal dengan orang Belanda pada masa itu.

Kecamatan Cisompet juga dikenal sebagai petilasan Tanah Sancang utama di Garut Selatan, terutama di Desa Cikondang. Di wilayah utara, seperti Desa Neglasari dan Margamulya, terdapat daerah yang disebut Gunung Gelap yang konon menjadi tempat legendaris bagi pertarungan antara dua jawara sakti yang tercatat dalam legenda lokal di masyarakat sekitar.

Kelurahan/desa

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Cisompet memiliki 11 (sebelas) Desa dengan pembagian administratif sebagai berikut:

  1. Cihaurkuning
  2. Cikondang
  3. Cisompet
  4. Depok
  5. Jatisari
  6. Margamulya
  7. Neglasari
  8. Panyindangan
  9. Sindangsari
  10. Sukamukti
  11. Sukanagara

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Cisompet terletak di Bagian Selatan Kabupaten Garut berbatasan dengan beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Garut yakni

Batas Wilayah Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut
Utara Kecamatan Cikajang, Kecamatan Singajaya
Selatan Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Cibalong
Barat Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Pakenjeng
Timur Kecamatan Cihurip, Kecamatan Cibalong, Kecamatan Pendeuy

Penggunaan Lahan

[sunting | sunting sumber]

Mayoritas wilayah Kecamatan Cisompet berada di ketinggian 100-900 meter di atas permukaan laut (DPL), Cisompet memiliki beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini.

Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat sangat beragam jenis penggunaan lahan. Wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut menyebabkan terjadi keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini. Produksi utama dari Kecamatan Cisompet adalah perkebunan sayuran dan buah-buahan seperti Jahe, Cabai Rawit, Bayam, dan Kapulaga. Pesawahan serta tegalan yang cukup luas juga berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar,

Kondisi topografi yang beragam mulai dari dataran rendah di wilayah Desa Depok hingga dataran tinggi di wilayah Desa Neglasari dan Margamulya, memberikan peluang bagi pengembangan berbagai jenis aktivitas ekonomi dan pariwisata untuk kemajuan sektor pertanian dan penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet.

Kecamatan Cisompet memiliki iklim tropis basah menurut klasifikasi Koppen yang bervariasi, keadaannya mirip dengan kondisi iklim di Kecamatan Pakenjeng. Wilayah daerah ini menampilkan kontur yang beragam, mulai dari dataran tinggi yang sejuk di desa Neglasari hingga dataran rendah yang mendekati kontur pantai di bagian selatan, terutama di desa Depok. Suhu rata-rata di kecamatan Cisompet setiap tahunnya yakni 18°C hingga 28°C dengan rata-rata curah hujan 2300 hingga 2800mm setiap tahunnya.

Sumber Daya Alam

[sunting | sunting sumber]

Sektor pertanian di Kecamatan Cisompet, Garut, memiliki ragam komoditas unggulan yang mendukung perekonomian lokal. Di antaranya adalah manggis ( Desa Depok, Sukanagara, Sukamukti, dan Cihaurkuning). Selain itu, ditemukan kebun pisang di Desa (Sukanagara, Depok, Neglasari, Cikondang, dan Jatisari), sedangkan ubi kayu umumnya ditanam di Desa Panyindangan. Kecamatan ini juga terkenal dengan produksi mangga di wilayah Desa Depok dan Desa Cisompet, serta perkebunan coklat di Cisompet dan Sindangsari. Petai juga menjadi komoditas penting yang tersebar di Depok, Sukanagara, dan Sukamukti.

Di sektor perkebunan, Kecamatan Cisompet turut berperan dalam produksi komoditas seperti cengkeh (Sukamukti, Sukanagara), kakao, kelapa (Depok, Sukanagara), kopi, nilam, dan karet (Sindangsari, Cisompet), serta banyak perkebunan teh di Neglasari dan sebagian Sindangsari Utara.

Sementara itu, sektor perikanan darat juga memiliki peran penting dalam ekonomi lokal Kecamatan Cisompet, dengan sumbangan produksi mencapai 250,36 ton pada tahun 2023. Potensi perikanan darat di wilayah ini menunjukkan pentingnya pengelolaan sumber daya perairan yang tepat untuk mendukung keberlanjutan sektor perikanan dan perekonomian masyarakat di Kecamatan Cisompet.

Masyarakat Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut sebagian besar bekerja sebagai petani, dan juga pedagang. Hasil komoditas pertanian utama dari kecamatan Cisompet adalah sayuran, teh, padi dan karet yang dikelola oleh perusahaan untuk diekspor ke berbagai daerah atau untuk konsumsi rumah tangga pribadi saja.

Kecamatan ini memiliki pasar tradisional utama yakni pasar Tradisional Kecamatan Cisompet, Garut sebagai tempat jual beli dan juga pusat ekonomi terpenting bagi masyarakat sekitar.

Kecamatan Cisompet juga memiliki satu ritel minimarket nasional yakni Alfamart yang berlokasi di ibukota Kecamatan, Desa Cisompet. Dan untuk kegiatan perbankan terdapat satu kantor cabang bank BRI di Kecamatan Cisompet yang beralamat di Desa Cisompet.

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Kependudukan

[sunting | sunting sumber]

Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 55.918 jiwa, terdiri dari 28.582 laki-laki dan 27.336 perempuan Kecamatan ini memiliki kepadatan penduduk 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971. dengan rincian data penduduk per masing-masing desa yakni sebagai berikut:

Desa Laki-Laki (Orang) Perempuan (Orang) Jumlah (Orang)
1. Cikondang 3.583 3.378 6.961
2. Neglasari 3.044 3.002 6.046
3. Depok 2.971 2.950 5.921
4. Jatisari 2.848 2.710 5.558
5. Panyindangan 2.854 2.605 5.459
6. Sukanagara 2.724 2.568 5.292
7. Sindangsari 2.332 2.261 4.593
8. Sukamukti 2.268 2.226 4.494
9. Cisompet 2.271 2.210 4.481
10. Cihaurkuning 2.468 2.337 4.805
11. Margamulya 1.219 1.089 2.308
Kecamatan Cisompet 28.582 27.336 55.918

Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari Suku Sunda, dengan persentase mencapai 98,12% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya Suku Jawa, Melayu, Minangkabau, Batak dan bersama dengan suku-suku lainnya dalam jumlah yang lebih kecil.

Mayoritas penduduk Kecamatan Cisompet menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian, perdagangan, dan agrobisnis lainnya. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis dan ekonomi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian.

Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kecamatan Cisompet adalah bahasa Sunda dialek Priangan Timur sebagai bahasa Ibu dan bahasa komunikasi.

Bahasa Indonesia juga aktif dituturkan sebagai bahasa kerja, pendidikan dan komunikasi antar-suku bagi masyarakat di Kecamatan Cisompet.

Mayoritas penduduk kecamatan Cisompet menganut Agama Islam.

Telekomunikasi

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Cisompet merupakan wilayah yang dapat dijangkau oleh sinyal telekomunikasi seluler 4G di beberapa wilayah dari berbagai operator telepon seluler nasional Indonesia (Telkomsel, Indosat dan XL Axiata) dengan kualitas sinyal yang beragam, di beberapa desa terutama desa yang jaraknya jauh dari jalan raya dan terpencil biasanya kualitas sinyal seluler melemah atau tidak ada sama sekali.

Selain itu, jaringan telepon dan internet kabel dari Telkom Indonesia dapat menjangkau beberapa wilayah kecamatan Cisompet dan sekitarnya dengan kode nomor telepon +62 262 - (513-xxx).

Kecamatan Cisompet memiliki cabang kantor Pos Indonesia dan jasa pengiriman logistik dari penyedia jasa lainnya dengan kode pos 44174.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun ajaran 2022/2023 data-data sarana pendidikan di Kecamatan Cisompet secara umum yakni sebagai berikut

Tingkat Pendidikan Negeri Swasta Jumlah
Taman Kanak-Kanak (TK) - 5 5
Raudatul Athfal (RA) - 12 12
Sekolah Dasar (SD) 45 - 45
Madrasah Ibtidaiyah (MI) - 5 5
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6 5 11
Madrasah Tsanawiyah (MTs) - 5 5
Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 2 3
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) - 2 2
Madrasah Aliyah (MA) - 2 2
Jumlah 90

Sekolah Dasar

[sunting | sunting sumber]

Sekolah Dasar di Cisompet tersebar di11 desa seluruh Kecamatan Cisompet, rata-rata masing-masing desa memiliki 4 Sekolah Dasar Negeri/Swasta.

Sekolah Menengah Pertama

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Cisompet memiliki beberapa sekolah menengah pertama negeri yakni sebagai berikut

  1. SMP Negeri 1 Cisompet
  2. SMP Negeri 2 Cisompet
  3. SMP Negeri 3 Cisompet
  4. SMP Negeri 4 Cisompet
  5. SMP Negeri 5 Cisompet
  6. SMP Negeri Satu Atap 1 Cisompet

Sekolah Menengah Atas

[sunting | sunting sumber]

Terdapat 5 (lima) Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Cisompet dengan data sebagai berikut

  1. SMA Negeri 22 Garut (dahulu SMA Negeri 1 Cisompet)
  2. SMA Al-Hasbillah Cisompet
  3. SMA Plus Al-Muqorrobin Cisompet
  4. SMK Gunung Nagara
  5. SMK Nurul Huda Yaspinda

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Cisompet menyediakan beragam sarana kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakatnya. Terdapat 1 (satu) Puskesmas Daerah Tingkat Pertama (DTP I) di Desa Cisompet dan 8 (delapan) Puskesmas Pembantu yang tersebar di berbagai desa.

Selain itu, terdapat juga delapan Balai Pengobatan yang memberikan layanan kesehatan dasar kepada penduduk setempat. Kecamatan ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), 2 (dua) toko obat (Apotek), serta 1 (satu) Poned yang turut mendukung upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Cisompet terletak sekitar 66 Km atau 3 jam perjalanan darat dari Ibukota Kabupaten Garut dan 133 Km atau 4 jam 50 menit perjalanan darat dari Kota Bandung tepat dilintasi oleh Jalur Kabupaten penghubung antara Kota Garut dengan wilayah Garut bagian selatan yaitu Jalan Raya Pameungpeuk - Garut.

Wilayah ini dilalui oleh berbagai sarana transportasi umum seperti minibus (elp) yang menghubungkan Kota Bandung, Garut, Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong.

Transportasi lokal di Kecamatan Cisompet didukung oleh angkutan desa yang dikenal dengan sebutan Cisompetan, yang melayani beberapa rute terutama antara Desa Depok menuju Kecamatan Pameungpeuk setiap hari dari pukul 05.00 hingga 12.00 WIB, serta tersedia Pangkalan Ojek yang tersebar di berbagai desa.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Tempat Wisata

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Cisompet merupakan kecamatan yang memiliki banyak tempat wisata indah tersebar di setiap desa. Dengan tempat-tempat wisata yakni

  1. Curug Dengdeng, Desa Margamulya
  2. Curug Cisanggiri, Desa Cikondang
  3. Curug Jagapati, Desa Neglasari
  4. Curug Jatisari, Desa Jatisari
  5. Curug Neglasari, Desa Neglasari
  6. Leuwi Kanjeng Dalem, Desa Cikondang
  7. Leuwi Tamiang, Desa Depok
  8. Leuwi Taruna, Desa Cikondang
  9. Padepokan Gunung Nagara, Desa Depok
  10. Warudoyong, Desa Panyindangan
  11. Puncak Lendra, Desa Neglasari

Makanan Khas

[sunting | sunting sumber]

Cisompet memiliki beberapa makanan khas yang menjadi komoditas unggul ekonomi masyarakat dan menjadi ciri khas kebudayaan lokal kecamatan Cisompet yakni

  1. Wajit Cisompet
  2. Comring Cisompet
  3. Sale Pisang Desa Depok, Cisompet
  4. Opak Cisompet