Comac C919
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Mei 2017)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
Tipe | Pesawat terbang berbadan sempit |
---|---|
Produsen | Comac |
Perancang | Wu Guanghui |
Terbang perdana | 5 Mei 2017 |
Diperkenalkan | 28 Mei 2023 dengan China Eastern Airlines |
Status | Beroperasi |
Tahun produksi | 2015–sekarang |
Jumlah produksi | 11 |
Comac C919 adalah pesawat terbang berbadan sempit yang dikembangkan oleh produsen pesawat terbang asal Tiongkok, Comac.
C919 merupakan bagian dari tujuan jangka panjang Tiongkok untuk memecah duopoli Airbus dan Boeing, dan dimaksudkan untuk menyaingi Airbus A320, Boeing 737, dan Irkut MS-21. Pengembangan dimulai pada tahun 2008. Prototipenya mulai diproduksi pada Desember 2011, dengan prototipe pertamanya siap pada 2 November 2015 dan melakukan penerbangan perdananya pada 5 Mei 2017. Pesawat ini telah mendapat sertifikasi kelaikan udara dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok pada 29 September 2022[1] dan pesawat pertama untuk layanan komersial akan dikirim ke pelanggan pertamanya, China Eastern Airlines pada 9 Desember 2022 di Shanghai.[2]
Pesawat ini terbuat dari aluminium paduan, ditenagai oleh mesin turbofan CFM International LEAP atau ACAE CJ-1000A, dan mampu membawa 156 hingga 168 penumpang dalam konfigurasi operasi normal hingga 5.555 km (3000 nmi).
Pengembangan
[sunting | sunting sumber]Program ini diluncrukan pada tahun 2008 dan awalnya menargetkan akan melakukan penerbangan perdana pada tahun 2014.[3] Comac mengajukan sertifikat tipe pesawat dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok pada 28 Oktober 2010.[4] Pada tahun 2012, kepala strategi Airbus, Marwan Lahoud berasumsi bahwa pesawat tersebut akan bersaing dengan Airbus pada tahun 2020.[5]
Produksi prototipe C919 pertama dimulai pada 9 Desember 2011.[6] Aerodinamika C919 dirancang dengan bantuan superkomputer Tianhe-2.[7] Produksi tahunan ditargetkan mencapai 150 pesawat pada tahun 2020.[8] Bombardier Aerospace asal Kanada mulai berkolaborasi pada Maret 2012 untuk layanan rantai pasokan, sistem kelistrikan, antarmuka pengguna, kokpit, pelatihan penerbangan, dukungan uji terbang, penjualan, dan pemasaran.[9]
Anggaran pembangunannya yang diumumkan adalah 58 miliar yuan ($9,5 miliar) tetapi biaya aslinya diperkirakan lebih dari $20 miliar.[10] Pada November 2014 dalam Zhuhai Airshow, diumumkan bahwa penerbangan pertama akan ditunda hingga 2017.[11] Pada 2 November 2015, Comac meluncurkan pesawat C919 pertamanya.[12][13][14]
Pada tanggal 12 Juli, uji statis pesawat mensimulasikan manuver 2,5g dengan beban akhir 150%, hingga menekuk bagian ujung sayap hampir tiga meter selama tiga detik.[15]
Uji penerbangan
[sunting | sunting sumber]Tes taxi dalam kecepatan tinggi selesai pada April 2017[16] dan penerbangan pertama berlangsung pada 5 Mei 2017.[17][18] Badan Keselamatan Penerbangan Eropa dimaksudkan untuk memvalidasi sertifikat tipe Tiongkok.[19] C919 direncanakan akan melalui uji terbang sebesar 4.200 jam, lebih tinggi dari 3.000 jam dari yang biasanya diperlukan untuk pesawat badan sempit Airbus atau Boeing.[20]
Pada 28 September, penerbangan keduanya dilakukan pada ketinggian 10.000 kaki (3.000 m), yang berlangsung selama 2 jam 46 menit, meskipun seharusnya berlangsung satu jam lagi.[21]
Penerbangan ketiga dilakukan pada tanggal 3 November dalam waktu 3 jam 45 menit, mencapai ketinggian 3.000 m (9.800 kaki).[22] Uji cpba dipindahkan pada 10 November dari Shanghai ke Xi'an untuk melanjutkan program uji terbangnya, penerbangan 2 jam 24 menit, 1.300 km (700 nmi) mencapai 7.800 m (25.600 kaki) dan Mach 0,74 (825 km/jam; 445 kn).[23]
Prototipe keduanya melakukan penerbangan pertama pada 17 Desember 2017. Program uji terbang mengalokasikan tiga prototipe pertama untuk kinerja pesawat dan pengujian mesin dan sistem tenaga, prototipe keempat untuk avionik dan sistem kelistrikan, dan prototipe kelima dan keenam untuk fasilitas penumpang. termasuk kabin dan sistem informasi.
Pada bulan Oktober 2018, desain dek penerbangan dievaluasi ulang untuk mematuhi FAR Part 25.1302 Amerika Serikat, ini bukan ]untuk CAAC tetapi diperlukan untuk sertifikasi FAA agar bisa menjualnya di luar Tiongkok, akibat kurangnya pengalaman dalam proses desain pesawat. Mengembangkan mesin asli Tiongkok untuk menggantikan CFM Leap-1C akan memakan waktu setidaknya 15 tahun lagi.[24]
Pada akhir 2018, prototipe pertama memasuki uji terbang flutter setelah menyelesaikan uji darat.[25] Prototipe ketiga melakukan penerbangan perdananya pada tanggal 28 Desember selama 1 jam 38 menit.[26]
Prototipe keempat melakukan penerbangan perdananya pada 1 Agustus 2019 dari Bandara Internasional Pudong Shanghai.[27][18] Prototipe kelima melakukan penerbangan pertamanya pada 24 Oktober 2019, juga dari bandara Shanghai; prototipe kelima melakukan uji coba kondisi cuaca ekstrem, sistem kontrol lingkungan, sistem drainase, dan pasokan listrik.[28]
Pada 27 November 2020, C919 menerima otorisasi inspeksi jenisnya dari CAAC, yang berarti bahwa "rancangan pesawat telah terselesaikan dan terverifikasi, dan tidak ada perubahan besar yang dapat dilakukan pada strukturnya."[29]
Setelah menyelesaikan pengujian cuaca dingin di Mongolia Dalam Tiongkok, C919 dijadwalkan untuk melakukan uji terbang dalam kondisi beku dari Bandara Internasional London di Ontario, Kanada selama Maret 2021. Namun, pengujian ini mungkin tertunda tergantung perkembangan pandemi COVID-19.
C919 menyelesaikan uji terbang pra-pengiriman pertamanya di Bandara Internasional Pudong Shanghai. Comac melaporkan bahwa pesawat (B-001J, MSN107) berhasil menyelesaikan sesi uji coba selama 3 jam pada 14 Mei 2022.[30] Pesawat dengan livery China Eastern Airlines itu direncanakan akan dikirim tahun ini.[31] Pada Mei 2022, jet tersebut dibanderol dengan harga 653 juta yuan (US$101 juta), hampir menyamai Airbus A320neo dan Boeing 737 MAX, dan dua kali lipat dari harga awal yang diantisipasi sebesar US$50 juta.[32]
Pada 29 September 2022, CAAC mengeluarkan sertifikat kelaikudaraan C919 kepada COMAC.[1] Sepuluh minggu kemudian, pesawat C919 pertama dikirim ke pelanggan peluncuran China Eastern Airlines pada 9 Desember 2022 di Shanghai.[31]
Desain
[sunting | sunting sumber]Konfigurasi dan kinerja
[sunting | sunting sumber]Dimensi pesawat C919 mirip dengan Airbus A320; badan pesawatnya memiliki lebar 3,96 meter dan tinggi 4,166 meter dengan penampang melintang 12,915 meter persegi. Ini memungkinkan perangkat ULD dapat digunakan untuk kedua pesawat. Lebar sayapnya adalah 33,6 meter (35,4 meter dengan winglet).[33] Kapasitas daya angkut pesawat ini didesain mencapai 20,4 ton. Desainnya memungkinkan pesawat dapat terbang dalam kecepatan jelajah Mach 0,785 (450 kn; 834 km/jam) dengan ketinggian operasional 12.200 meter (39.800 kaki). Akan ada dua varian: versi standar dengan jangkauan 4.075 km (2.200 nm), dan versi jarak jauh 5.555 km (2.999 nm). C919 memiliki desain yang konservatif, karena mirip dengan A320 yang berusia 30 tahun lebih tua.[34]
Konstruksi
[sunting | sunting sumber]Kotak sayap tengah, kotak sayap luar, panel sayap, flap, dan aileron akan dibuat di Xi'an, sementara bagian tengah badan pesawat akan dibangun di Hongdu.[35] Paduan aluminium-lithium menyumbang 8,8% dari struktur pesawat dan bahan komposit sebesar 12%.[36] Rangka pesawat sebagian besar akan dibuat dari aluminium paduan. Desain dan perakitan pesawat dilakukan di Shanghai.
Sayap
[sunting | sunting sumber]Sayapnya memiliki desain superkritis untuk meningkatkan efisiensi aerodinamis sebesar 20% dan mengurangi hambatan sebesar 8% dibandingkan dengan sayap non-superkritis.[37] Kotak sayap tengah awalnya dimaksudkan untuk menggunakan komposit serat karbon. Kemudian diubah menjadi desain aluminium untuk mengurangi kerumitan desain.[38]
Sistem
[sunting | sunting sumber]Nasel mesin, pembalik daya dorong, dan sistem pembuangan akan disediakan oleh Nexcelle, dengan fitur seperti konfigurasi saluran masuk lanjutan, penggunaan ekstensif komposit dan perawatan akustik, serta pembalik daya dorong yang dioperasikan secara elektrik.[39] Michelin akan memasok ban radial Air X.[40] Arsitektur avionik modular terintegrasinya didasarkan pada Eternet.[34] Roda pendarat dibuat oleh perusahaan patungan antara Liebherr dari Jerman dan Landing Gear Advanced Manufacturing Corp milik Avic: Liebherr LAMC Aviation.[41]
Sementara seluruh badan pesawat dibuat oleh Avic asal Tiongkok, sebagian besar sistem dibuat oleh perusahaan patungan Barat-Tiongkok: UTAS untuk tenaga listrik, proteksi kebakaran dan penerangan; Rockwell Collins untuk sistem kabin dan avionik, Thales untuk IFE, Honeywell untuk kontrol penerbangan, APU, roda dan rem; Moog untuk perangkat pengangkat tinggi; Parker untuk sistem hidrolika, aktuator, dan sistem bahan bakar, Liebherr untuk roda pendaratan dan sistem ECS; dan mesin CFM dan Nexcelle nacelle yang seluruhnya buatan asing.[42]
Mesin
[sunting | sunting sumber]Pratt & Whitney dan CFM International menawarkan diri untuk menyuplai mesin pesawat C919, masing-masing PW1000G dan LEAP-1C;[43] akhirnya dipilihlah LEAP-1C.[44]
AVIC Commercial Aircraft Engine Co juga ditugaskan untuk mengembangkan mesin buatan sendiri untuk pesawat tersebut.[45] ACAE CJ-1000A diresmikan pada Zhuhai Airshow 2012.
Perakitan mesin CJ-1000AX pertama selesai dalam 18 bulan pada bulan Desember 2017. Rencana akan mulai beroperasi pada tahun 2021.[46] Mesin itu pertama kali bekerja pada Mei 2018 dengan kecepatan inti 6.600 rpm.[47]
Pada bulan Februari 2020, Reuters melaporkan bahwa pemerintah AS mempertimbangkan untuk memblokir GE untuk menjual mesin LEAP-1C ke Comac karena kekhawatiran akan adanya rekayasa balik, persaingan dengan Boeing, dan penggunaan teknologi oleh militer.[48] Presiden Donald Trump mengatakan bahwa keamanan nasional seharusnya tidak menjadi alasan untuk melakukan pembatasan perdagangan.[49] AS akhirnya memberi GE lisensi untuk menjual mesin tersebut.[50]
Pengiriman dan pesanan
[sunting | sunting sumber]Pengiriman
[sunting | sunting sumber]Pesawat C919 operasional pertama yang ditujukan untuk layanan komersial dikirim ke China Eastern Airlines pada 9 Desember 2022.[31] Pesawat kedua, ketiga, keempat, dan kelima dikirimk ke China Eastern masing-masing pada tanggal 14 Juli 2023, 9 Desember 2023, 2 Januari 2024, dan 2 Maret 2024, sehingga menyelesaikan pesanan awal China Eastern.[51][52][53]
Maskapai | Pengiriman | |||
---|---|---|---|---|
2022 | 2023 | 2024 | ||
China Eastern Airlines | 1 | 2 | 2 | |
Total | 5 |
Pesanan
[sunting | sunting sumber]Pada bulan September 2023, dilaporkan pesanan C919 telah mencapai 1.061 buah pesawat.[54]
Pelanggan | Pesanan | Opsi |
---|---|---|
ABC Financial Leasing | 65 | 10 |
AerCap | 20 | — |
Air China | 100[55] | 15 |
AVIC International Leasing | 15 | 15 |
Bank of Communications Financial Leasing | 30 | — |
BOC Aviation | 20 | — |
Brunei GallopAir | 15 | — |
CCB Financial Leasing | 50 | — |
CDB Leasing | 10 | — |
China Aircraft Leasing Co. | 20 | — |
China Eastern Airlines | 105[56] | 15[57][58] |
China Huarong Financial Leasing | 30 | — |
China Southern Airlines | 105 | 15 |
Citic Financial Leasing | 18 | — |
Hainan Airlines | 20 | — |
Hebei Airlines | 20 | — |
Huabao Leasing | 15 | 15 |
ICBC Financial Leasing | 100 | — |
Industrial Bank | 20 | — |
Joy Air | 20 | — |
Nuclear Construction Financial Leasing | 20 | 20 |
Ping An Leasing | 50 | — |
Sichuan Airlines | 20 | — |
SPDB Financial Leasing | 5 | 15 |
Tibet Airlines | 40[59] | — |
Total | 933 | 120 |
Spesifikasi
[sunting | sunting sumber]Varian | C919-100[a][60] |
---|---|
Kokpit | 2 pilots |
Kursi | 158 ((8J + 150Y)) sampai 192 (1-kelas HD)[61] |
Kapasitas kargo | 452 m3 (16.000 cu ft) |
Panjang | 389 m (1.276 ft 3 in) |
Rentang sayap | 358 m (1.174 ft 6 in) |
Area sayap | 12.915 m2 (139.020 sq ft) |
Tinggi | 1.195 m (3.920 ft 7 in) |
Tinggi badan pesawat | 4.166 m (13.668 ft 0 in) |
Lebar badan pesawat | 396 m (1.299 ft 3 in) |
Muatan maksimum | 18.900 kg (41.700 pon) |
OEW | 45.700 kg (100.800 pon) |
MTOW | 75.100 kg (165.600 pon)
ER: 78.900 kg (173.900 pon) |
Kapasitas bahan bakar | 24.917 L (6.582 US gal) |
Mesin (×2) | CFM LEAP-1C |
Diameter kipas | 78 in (198 cm) |
Gaya dorong lepas landas maksimum | 0,12663 kN (28,468 lbf)
ER: 0,13345 kN (30,000 lbf) |
Jelajah | Mach 785 (452.604 kn; 838.223 km/h; 520.848 mph) |
Jangkauan (STD PL) | 4.139 km (2.235 nmi; 2.572 mi)
ER: 5.576 km (3.011 nmi; 3.465 mi) |
Batas ketinggian | 12.100 m (39.800 ft)[62] |
Lepas landas (MTOW, ISA) | 2.052 m (6.732 ft)
ER: 2.125 m (6.972 ft) |
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pengembangan terkait
Pesawat dengan peran, konfigurasi, dan era yang sebanding
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "China Certifies COMAC C919, Five Years After First Flight | Aviation Week Network". aviationweek.com. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ Reuters (2022-12-09). "China Eastern takes delivery of the world's first made-in-China C919 jet | CNN Business". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "COMAC launches C919 inaugural flight | Aviation Week Network". aviationweek.com. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Yeo2010-11-16T05:52:00+00:00, Ghim-Lay. "Zhuhai10: Comac releases C919 specifications". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "Airbus to Seek Alliances as Rivals Try to Sell Big Planes". www.chinaaviationdaily.com. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "COMAC begins pilot production of C919 jet - People's Daily Online". web.archive.org. 2013-09-23. Archived from the original on 2013-09-23. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "China's Tianhe-2 retains supercomputer crown - Xinhua | English.news.cn". web.archive.org. 2014-06-29. Archived from the original on 2014-06-29. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "StackPath". www.industryweek.com. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Toh2013-12-04T07:46:54+00:00, Mavis. "Comac and Bombardier discuss next phase of collaboration". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "C919 May Be Largely Limited To Chinese Market | Aviation Week Network". aviationweek.com. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "China Planemaker Gets New Orders in Fight With Airbus, Boeing". Bloomberg.com (dalam bahasa Inggris). 2014-11-11. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "China's Comac rolls out C919 jet, ground tests to start soon". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2015-11-02. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "China rolls out indigenous C919 jet in a bid to compete with Boeing, Airbus". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 2015-11-02. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ CNN, By Steven Jiang. "China to take on Boeing, Airbus with homegrown C919 passenger jet". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Waldron2018-07-13T02:36:33+01:00, Greg. "PICTURES: C919 undergoes ultimate wing load test". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "COMAC C919 completes high-speed taxi tests; cleared for first flight | Aviation Week Network". aviationweek.com. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "China's first big passenger plane takes off for maiden flight". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2017-05-05. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ a b "Latest C919 Prototype Completes Maiden Flight". Airliner World. October 2019: 17.
- ^ "Pike: Space force should be established | Aviation Week Network". aviationweek.com. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Hashim2018-10-26T15:48:58+01:00, Firdaus. "ANALYSIS: Comac marches forward with ARJ21 and C919". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Waldron2017-09-28T03:11:24+01:00, Greg. "Comac C919 completes two hour second flight". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Toh2017-11-03T07:37:33+00:00, Mavis. "C919 takes third flight; engines start up on FTA 2". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Toh2017-11-10T08:22:45+00:00, Mavis. "Comac transfers C919 to Xian for flight tests". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Meszaros, Jennifer. "Comac C919 Stumbles on FAA Flight Deck Standards". Aviation International News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Waldron2018-12-18T03:32:14+00:00, Greg. "Comac gears up for C919 flutter tests". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Waldron2018-12-28T08:19:07+00:00, Greg. "PICTURES: Third C919 prototype operates first flight". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Chua2019-08-01T07:55:27+01:00, Alfred. "PICTURE: Fourth C919 prototype completes test flight". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Chua2019-10-24T09:15:00+01:00, Alfred. "Fifth C919 prototype completes test flight". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Chua2020-11-28T02:30:00+00:00, Alfred. "Comac C919 enters final flight test stage". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "Chinese rival to B737 and A320 jets completes Shanghai flight test". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 2022-05-14. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ a b c "First C919 jet to be delivered completes successful maiden test flight-Xinhua". english.news.cn. Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ Auto, Hermes (2022-05-17). "China-developed C919 jet expected price doubles, to match Boeing and Airbus | The Straits Times". www.straitstimes.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24.
- ^ "Comac Begins Building C919 Narrowbody Structure | AWIN content from Aviation Week". web.archive.org. 2017-04-21. Archived from the original on 2017-04-21. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ a b Fehrm, Bjorn (2018-01-03). "United Aircraft's and COMAC's eventful year". Leeham News and Analysis (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "COMAC C919 - program supplier guide | Airframer". www.airframer.com. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "COMAC Rolls Out First C919 in Shanghai__Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd". web.archive.org. 2016-05-17. Archived from the original on 2016-05-17. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "CHINA TODAY". www.chinatoday.com.cn. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ Toh2014-07-04T08:36:46+01:00, Mavis. "Xian Aircraft rolls out first C919 centre wing box". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "High-Tech Nacelle For C919 Said To Be World's First | Aviation Week Network". aviationweek.com. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "Michelin Air: The very best in aviation tires". web.archive.org. 2017-04-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-21. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "Third Comac C919 Flight Test Aircraft To Fly This Year | Aviation Week Network". aviationweek.com. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "C-S Aviation Services | Aviation Week Network". aviationweek.com. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ O’Keeffe2009-10-05T14:24:00+01:00, Niall. "Pratt offers geared turbofan for China's C919 airliner". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ Kaminski-Morrow2009-12-21T12:41:21+00:00, David. "CFM to build LEAP-X engine in China after C919 deal". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "C919 set to fly with imported engines initially". archive.shine.cn. 2011-11-03. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ Trimble2017-12-29T18:34:33+00:00, Stephen. "China completes assembly of first high-bypass turbofan engine". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ Toh2018-05-18T07:53:58+01:00, Mavis. "C919's local engine alternative powered up". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "U.S. weighs blocking GE engine sales for China's new airplane: sources". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2020-02-15. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "Trump blasts proposed U.S. restrictions on sale of jet parts to China". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2020-02-18. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "Exclusive: U.S. grants GE license to sell engines for China's new airplane". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2020-04-07. Diakses tanggal 2022-12-19.
- ^ "C919 occupancy rate tops 80 per cent, up to 8 more to be delivered in 2023". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 2023-07-25. Diakses tanggal 2024-05-09.
- ^ Kong, Dimsumdaily Hong (2023-07-16). "China Eastern Airlines receives second domestically produced C919 airliner for commercial operation". Dimsum Daily (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-09.
- ^ Zhang, Albee; Goh, Brenda; News, Reuters. "China Eastern Airlines received 4th C919 jet from Chinese planemaker COMAC". www.zawya.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-09.
- ^ 王颂. "Chinese aircraft maker receives over 1,000 C919 jet orders". China Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-09.
- ^ Chua2024-04-26T14:38:00+01:00, Alfred. "Air China signs for 100 C919s". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-04-29.
- ^ Yu, Sophie; Goh, Brenda; Goh, Brenda (28 September 2023). "China Eastern Airlines to buy 100 C919 planes, aircraft's largest ever order". Reuters. Diakses tanggal September 28, 2023.
- ^ Vinholes, Thiago (2022-11-21). "First series-production C919 emerges in China Eastern Airlines livery". Air Data News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-29.
- ^ "東航砸重金買28架國產飛機 C919客機身價曝光". chinatimes. 11 May 2022. Diakses tanggal 7 January 2023.
- ^ Peters, Luke (20 February 2024). "Tibet Airlines has ordered COMAC C919s and ARJ21s". Aerotime.
- ^ COMAC. "C919 Aircraft Characteristics for Airport Planning" (PDF).
- ^ "World's first C919 aircraft delivered to China Eastern Airlines__Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd".
- ^ Perrett, Bradley (11 February 2020). "COMAC C919 Testing Exceeds Cruise Speed, Reaches Ceiling". Aviation Week. Diakses tanggal 8 June 2023.
- C919 Program official page Diarsipkan 2015-02-10 di Wayback Machine. at Commercial Aircraft Corporation of China
- Analysis: COMAC attempts to break the Airbus-Boeing duopoly Fuentes, 2011
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan