Darjah Utama Seri Mahkota Negara
Darjah Utama Seri Mahkota Negara | |
---|---|
Dianugerahkan oleh Yang di-Pertuan Agong | |
Tipe | Tanda kehormatan |
Dibentuk | 16 Agustus 1958 |
Negara | Malaysia |
Motto | "Berpegang Tegoh Pada Allah" (Melayu kuno) (Berpegang Teguh kepada Allah) |
Dianugerahkan kepada | Raja Permaisuri Agong dan penguasa di Malaysia, kepala negara asing serta orang-orang terhormat. |
Status | Masih dianugerahkan |
Penguasa | Yang di-Pertuan Agong |
Gelar akhiran | D.M.N. |
Statistik | |
Penganugerahan pertama | 1958[1] |
Penganugerahan terakhir | 2023 |
Jumlah penerima | 44 penerima 68 penerima khusus |
Prioritas | |
Tingkat lebih tinggi | Darjah Yang Maha Utama Kerabat Diraja Malaysia[2] |
Tingkat lebih rendah | Darjah Yang Mulia Pangkuan Negara[2] |
Darjah Utama Seri Mahkota Negara (secara harfiah berarti Orde Utama Sri Mahkota Negara; disingkat D.M.N.) adalah sebuah tanda kehormatan federal di Malaysia. Tingkatannya berada setingkat di bawah Darjah Yang Maha Utama Kerabat Diraja Malaysia. Tanda kehormatan ini hanya terdiri atas satu kelas. Darjah Utama Seri Mahkota Negara ditetapkan pada 16 Agustus 1958 dan diundangkan pada 21 Agustus 1958.[3]
Ikhtisar
[sunting | sunting sumber]Darjah Utama Seri Mahkota Negara hanya terdiri atas satu kelas dan pemberiannya dibatasi hanya untuk 30 orang yang masih hidup. Tanda kehormatan ini diberikan kepada Raja Permaisuri Agong (Ratu Malaysia) dan penguasa di Malaysia yang baru saja dilantik. 15 dari total kuota diberikan untuk kepala negara asing, pangeran negara lain, dan orang-orang yang terhormat. Tanda kehormatan ini tidak membawa gelar apapun.[3]
Penerima
[sunting | sunting sumber]D.M.N.
[sunting | sunting sumber]Berikut daftar penerima biasa Darjah Seri Mahkota Negara.[1]
- 1958: Tuanku Abdul Rahman, Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan
- 1958: Sultan Abu Bakar, Sultan Pahang
- 1958: Hisamuddin Alam Shah, Sultan Selangor
- 1958: Sultan Ibrahim, Sultan Johor
- 1958: Sultan Ibrahim, Sultan Kelantan
- 1958: Sultan Ismail Nasiruddin Shah, Sultan Terengganu
- 1958: Tuanku Syed Putra, Raja Perlis
- 1958: Sultan Yussuf Izzuddin Shah, Sultan Perak
- 1959: Sultan Abdul Halim, Sultan Kedah
- 1960: Sultan Ismail, Sultan Johor
- 1961: Tuanku Munawir, Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan
- 1961: Sultan Yahya Petra, Sultan Kelantan
- 1961: Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, Sultan Selangor
- 1962: Tengku Budriah, Raja Permaisuri Agong
- 1963: Sultan Idris Iskandar al-Mutawakkil Alallahi Shah, Sultan Perak
- 1966: Tengku Intan Zaharah, Raja Permaisuri Agong
- 1968: Tuanku Ja'afar, Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan
- 1970: Tunku Abdul Rahman, Perdana Menteri Malaysia
- 1971: Tuanku Hajah Bahiyah, Raja Permaisuri Agong
- 1974: Sultan Haji Ahmad Shah, Sultan Pahang
- 1976: Tun Abdul Razak, Perdana Menteri Malaysia (anumerta)
- 1976: Tengku Zainab, Raja Permaisuri Agong
- 1979: Sultan Ismail Petra, Sultan Kelantan
- 1979: Tengku Haji Afzan, Raja Permaisuri Agong
- 1980: Tunku Kurshiah, Raja Permaisuri Agong
- 1981: Sultan Mahmud, Sultan Terengganu
- 1984: Sultan Iskandar, Sultan Johor
- 1984: Sultanah Zanariah, Raja Permaisuri Agong
- 1985: Sultan Azlan Shah, Sultan Perak
- 1989: Tuanku Bainun, Raja Permaisuri Agong
- 1994: Tunku Najihah, Raja Permaisuri Agong
- 1999: Tuanku Siti Aishah, Raja Permaisuri Agong
- 1999: Sultan Mizan Zainal Abidin, Sultan Terengganu
- 2001: Tuanku Syed Sirajuddin, Raja Perlis
- 2001: Tengku Fauziah, Raja Permaisuri Agong
- 2003: Sultan Sharafuddin Idris Shah, Sultan Selangor
- 2007: Sultanah Nur Zahirah, Raja Permaisuri Agong
- 2009: Tuanku Muhriz, Yang di-Pertuan Besar Negeri Sembilan
- 2011: Sultan Muhammad V, Sultan Kelantan
- 2012: Sultanah Haminah Hamidun, Raja Permaisuri Agong
- 2014: Sultan Nazrin Shah, Sultan Perak
- 2015: Sultan Ibrahim Ismail, Sultan Johor
- 2018: Sultan Sallehuddin, Sultan Kedah
- 2019: Sultan Abdullah, Sultan Pahang[4]
- 2019: Tunku Azizah Aminah, Raja Permaisuri Agong[5][6]
- 2024: Raja Zarith Sofiah, Raja Permaisuri Agong[7]
D.M.K. (K)
[sunting | sunting sumber]Berikut daftar penerima khusus (kehormatan) Darjah Seri Mahkota Negara.[1]
- 1958: Omar Ali Saifuddien III, Sultan Brunei
- 1959: Carlos P. Garcia, Presiden Filipina
- 1960: Ngô Đình Diệm, Presiden Vietnam
- 1962: Muhammad Ayub Khan, Presiden Pakistan
- 1962: Bhumibol Adulyadej, Raja Thailand
- 1962: Sirikit, Permaisuri Thailand
- 1963: Norodom Sihanouk, Raja Kamboja
- 1964: Norodom Kantol, Perdana Menteri Kamboja
- 1964: Sisowath Kossamak, Ibu Suri Kamboja
- 1964: Hirohito, Kaisar Jepang
- 1965: Park Chung Hee, Presiden Korea Selatan
- 1965: Yuk Young-soo, Ibu Negara Korea Selatan
- 1965: Gamal Abdul Nasir, Presiden Mesir
- 1965: Hussein bin Talal, Raja Yordania
- 1965: Tahia Kazem, Ibu Negara Mesir
- 1967: Heinrich Lübke, Presiden Jerman
- 1967: Wilhelmine Lübke, Pasangan Presiden Jerman
- 1968: Haile Selassie, Kaisar Eithopia
- 1968: Ferdinand Marcos, Presiden Filipina
- 1968: Imelda Marcos, Ibu Negara Filipina
- 1968: Mohammad Reza Pahlavi, Shah Iran
- 1968: Farah Pahlavi, Permaisuri Iran
- 1970: Akihito, Putra Mahkota Jepang
- 1970: Shōda Michiko, Putri Mahkota Jepang
- 1970: Soeharto, Presiden Indonesia
- 1970: Siti Hartinah, Ibu Negara Indonesia
- 1972: Elizabeth II, Ratu Britania Raya
- 1980: Hassanal Bolkiah, Sultan Brunei
- 1980: Jabir al-Ahmad al-Jabir Al Sabah, Emir Kuwait
- 1981: Chun Doo-hwan, Presiden Korea Selatan
- 1981: Lee Soon-ja, Ibu Negara Korea Selatan
- 1982: Khalid bin Abdulaziz Al Saud, Raja Arab Saudi
- 1982: Nicolae Ceaușescu, Presiden Romania
- 1986: Richard von Weizsäcker, Presiden Jerman
- 1986: Marianne von Weizsäcker, Pasangan Presiden Jerman
- 1988: Roh Tae-woo, Presiden Korea Selatan
- 1988: Kim Ok-suk, Ibu Negara Korea Selatan
- 1990: Carlos Andrés Pérez, Presiden Venezuela
- 1991: Carlos Salinas de Gortari, Presiden Meksiko
- 1991: Carlos Menem, Presiden Argentina
- 1991: Fernando Collor de Mello, Presiden Brazil
- 1991: Qaboos bin Said al-Said, Raja Oman
- 1991: Patricio Aylwin, Presiden Chili
- 1995: Eduardo Frei Ruiz-Tagle, Presiden Chili
- 1995: Fernando Henrique Cardoso, Presiden Brazil
- 1995: Fidel Ramos, Presiden Filipina
- 1995: Juan Carlos I, Raja Spanyol
- 1995: Martti Ahtisaari, Presiden Finlandia
- 1996: Alberto Fujimori, Presiden Peru
- 1996: Carl XVI Gustaf, Raja Swedia
- 1996: Julio María Sanguinetti, Presiden Uruguay
- 1996: Kim Young-sam, Presiden Korea Selatan
- 1996: Norodom Monineath, Ratu Kamboja
- 1997: Aleksander Kwaśniewski, Presiden Polandia
- 1997: Roman Herzog, Presiden Jerman
- 1998: Hassan Gouled Aptidon, Presiden Djibouti
- 2000: Hamad bin Isa al-Khalifah, Raja Bahrain
- 2001: Andrés Pastrana Arango, Presiden Kolombia
- 2001: Fidel Castro, Presiden Kuba
- 2002: Stjepan Mesić, Presiden Kroasia
- 2003: Carlo Azeglio Ciampi,
- 2005: Silvia Sommerlath, Ratu Swedia
- 2007: Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Indonesia
- 2009: Michelle Bachelet, Presiden Chili
- 2010: Hamad bin Khalifa al-Tsani, Emir Qatar
- 2017: Raja Salman, Raja Arab Saudi
- 2019: Saleha, Permaisuri Brunei
- 2022: Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turkiye
- 2023: Albert II, Pangeran Monako
- 2023: Muhammad bin Zayid Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Semakan Penerima Darjah Kebesaran, Bintang dan Pingat" (dalam bahasa Melayu). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-19. Diakses tanggal 2021-06-15.
- ^ a b "PANDUAN PENCALONAN DKBPP 2018" (PDF) (dalam bahasa Melayu). Bahagian Istiadat & Urusetia Persidangan Antarabangsa. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-08-26. Diakses tanggal 2018-09-05.
- ^ a b "Darjah Utama Seri Mahkota Negara" (dalam bahasa Melayu). Perpustakaan Negara Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Mei 2012. Diakses tanggal 2018-09-05.
- ^ "Agong receives Darjah Utama Seri Mahkota Negara award". Bernama.com. 14 February 2019. Diakses tanggal 20 February 2019.
- ^ Bernama (11 July 2019). "Agong receives DKM award | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 January 2021.
- ^ BERNAMA (11 July 2019). "Agong berkenan terima darjah D.K.M". Sinar Harian (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 27 January 2021.
- ^ "YANG DI-PERTUAN AGONG DAN RAJA PERMAISURI AGONG DIPERSEMBAHKAN DARJAH KEBESARAN PERSEKUTUAN". @officialsultanibrahim via Instagram (dalam bahasa Melayu). 5 June 2024. Diakses tanggal 5 June 2024.