Lompat ke isi

Gao Qifeng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gao Qifeng
Nama asal高奇峰
LahirGao Weng (高嵡)
13 Juni 1889
County Panyu, Guangdong, Tiongkok
Meninggal2 November 1933(1933-11-02) (umur 44)
Shanghai, Tiongkok
Gerakan politikAliran Lingnan
Gao Qifeng
Hanzi:

Gao Qifeng (Hanzi: 高奇峰; Pinyin: Gāo Qífēng; 13 Juni 1889– November 1933) adalah seorang pelukis Tiongkok yang mendirikan Aliran Lingnan bersama saudaranya Gao Jianfu dan sesama seniman Chen Shuren.

Menjadi yatim piatu di usia muda, Gao menghabiskan sebagian besar masa kecilnya mengikuti saudaranya, mempelajari teknik Ju Lian sebelum pergi ke Tokyo untuk belajar melukis Barat dan Jepang. Saat di luar negeri, Gao bergabung dengan Tongmenghui, dan setelah kembali ke Tiongkok, ia menerbitkan The True Record untuk menantang dinasti Qing dan, kemudian, pemerintah Beiyang. Meskipun ditawari posisi di Republik Tiongkok yang baru, Gao memilih untuk fokus pada seninya. Ia pindah ke Guangzhou pada tahun 1918, mengambil serangkaian posisi mengajar yang berpuncak dengan jabatan profesor kehormatan di Universitas Lingnan pada tahun 1925. Jatuh sakit pada tahun 1929, Gao meninggalkan kota itu menuju Pulau Ersha, tempat ia mendirikan Studio Tianfang.

Dalam lukisannya, Gao memadukan pendekatan tradisional Tiongkok dengan pendekatan asing, menggunakan teknik Jepang untuk cahaya dan bayangan serta pemahaman Barat tentang geometri dan perspektif. Meskipun ia melukis pemandangan dan figur, ia paling dikenal karena lukisannya tentang hewan, terutama elang, singa, dan harimau. Dalam sapuan kuasnya, ia memadukan kekuatan teknik saudaranya dengan keanggunan Chen. Gao mengajar banyak siswa, termasuk Chao Shao-an dan Huang Shaoqiang; ia sangat dekat dengan Zhang Kunyi, yang mungkin pernah menjalin hubungan asmara dengannya.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Gao lahir dengan nama Gao Weng (高嵡) di Kotapraja Yuangang, Kabupaten Panyu, Guangdong,[1] pada 13 Juni 1889. Keluarganya miskin, dan ayahnya Boxiang wafat pada 1895; ibunya menyusul dua tahun kemudian.[2] Dalam keadaan yang mengenaskan, Gao dibawa untuk tinggal dengan seorang kerabat.[2] Sebagai salah satu dari enam bersaudara,[a] ia sengat dekat dengan kakaknya Jianfu dan mengikutinya dalam kesenian.[3]

Pada masa muda, Gao mempelajari teknik lukis infusi air dan "tak bertulang" yang dipakai oleh Ju Lian.[2] Sumber-sumber tak sepakat soal cikal bakal pengetahuan tersebut. Gao Jianfu diketahui belajar di bawah bimbingan Ju di Paviliun Xiaoyue Qin miliknya,[b] dan kemudian ia sering mengaitkan ajaran mereka dengan saudaranya.[4] Pihak lain berpendapat bahwa Gao Qifeng belajar langsung dengan Ju.[c] Tak ada bahan arsip yang ditemukan mendukung anggapan tersebut,[5] dan Ralph Croizier menyatakan dalam kajiannya dari Sekolah Lingnan bahwa, jika benar, gao, belajar pada Ju hanya secara singkat.[6]

Gao masuk sekolah Kristen pada usia empat belas tahun,[6] dan kemudian masuk ke agama Kristen. Pada pertengahan 1900-an, ia mengambil perhatian terhadap Pastor Wu Shiqing, yang gemar melukis kap-kap lampu di toko kaca Yongming Zhai miliknya. Ia kemudian berkarya dengan saudara Wu, Jinghun untuk membuka gerai toko lainnya.[7] pada masa dewasa, ia mengambil nama kehormatan Qifeng.[1] Pada lukisan-lukisan awalnya, ia memakai nama seni Fei Pu (飞瀑); suatu segel yang ditandatangani olehnya pada lukisan-lukisan buatannya ditandai dengan Sketsa Fei Pu.[1]

Karir artistik

[sunting | sunting sumber]

Pada 1907, Gao datang ke Tokyo dengan saudaranya untuk meneruskan pendidikan seni.[8] Kala Jianfu masuk ke Sekolah Seni Rupa Murni Tokyo,[9] Gao menjadi murid Tanaka Raishō.[8] Ia juga nampaknya mendapatkan pengaruh dari para seniman seperti Takeuchi Seihō dan Hashimoto Kansetsu.[10] Seluruh seniman tersebut mempromosikan gaya nihonga, yang memadukan teknik Barat dengan taknik Jepang.[d][11] Sepanjang pembelajarannya, Gao mempelajari unsur-unsur Barat pada perspektif dan sketsa[8] dan menjadi familiar dengan karya-karya aliran Kyoto. Ia mengembangkan gaya yang memadukan berbagai pengaruh tersebut, dengan tujuan untuk mencampur naturalisme seni rupa Barat dengan lirikisme dan filsafat lukisan Tiongkok tradisional.[9]

The True Record, dengan ilustrasi sampul karya Gao

Sepulangnya ke Tiongkok pada 1908,[8] Gao bersaudara pindah ke Nanhai.[12] Gao Qifeng menjadi guru di Sekolah Menengah Nanhai, sesambil juga mempelajari psikologi dan sosiologi, menganggap bahwa kebenaran, kebaikan, dan keindahan seni rupa dapat lebih menyatakan kondisi manusia dengan penglihatan terhadap masalah masyarakat.[e] Mengajar seni, Gao percaya akan perkenanan transmisi pengetahuan yang lebih baik dari kondisi etika dan sosial.[9] Pada 1908, ia menyumbangkan beberapa lukisan untuk mendanai para korban banjir di barat Guangdong.[13]

Di Jepang, Gao bersaudara bergabung dengan Tongmenghui, sebuah organisasi yang didirikan untuk menggulingkan dinasti Qing.[14] Gao Jianfu mengadakan pembunuhan terhadap beberapa pemimpin Qing, dengan kematian Panglima Fengshan dikaitkan dengan pelukis yang direkrut olehnya.[14] Gao Qifeng juga diyakini terlibat dalam sel tersebut,[15] dan teman sekaligus rekan revolusionernya Wang Jingwei menyatakan bahwa ia tidur di ruang penuh suara ledakan.[16] Usai Revolusi 1911, kakak beradik tersebut meminta jabatan dalam pemerintahan baru Republik Tiongkok yang dibentuk oleh Sun Yat-sen, namun ditolak.[15]

Sebagai gantinya, Gao bersaudara pindah ke Shanghai dan mendirikan The True Record, sebuah majalah format besar yang berisi gambar, lukisan, kartun, lukisan kronik, esai, ulasan, dan sketsa.[9] Majalah nasionalis tersebut, yang sebagian dinaungi oleh pemerintah baru,[17] menerbitkan tujuh belas edaran antara Juni 1912 dan Maret atau April 1913, dengan Gao Qifeng sebagai kepala penyunting.[18] Gao bersaudara meyakini bahwa gambar-gambar dapat dengan baik "menumbuhkan pemikiran patriotik masyarakat dan mendukung tatanan perjuangan sosial".[f][15] Dalam esai, kedua kakak beradik tersebut diminta untuk membuat kesepakatan baru terhadap seni, serta penunjangan dalam pendidikan seni; bagian lain dari majalah tersebut menawarkan berita dan tanggapan sosial.[14] Mereka juga menentang peningkatan otoritarian pemerintahan Beiyang.[9]

Gao – yang menulis dengan Xie Yingbo dan Ma Xiaojin – menerbitkan sebuah artikel pada 1913 yang mengecam Presiden Sementara Yuan Shikai dalam pembunuhan pemimpin nasionalis Song Jiaoren. Menurut penulis Cai Dengshan [zh], Yuan kemudian mengeluarkan perintah untuk penangkapan mereka, dan Gao mulai mengasingkan diri ke Jepang.[9] Klaim tersebut tak didukung banyak cendekiawan,[g][15] meskipun Gao dianggap menjalani waktu mempalajari cetak balok kayu di Jepang.[19] Kala dasawarsa berlanjut dan demokrasi Tiongkok berkembang menjadi korupsi dan warlordisme, Jianfu makin terputus dengan politik; kritikus seni Li Yuzhong berpendapat bahwa Qifeng nampaknya dipengaruhi oleh saudaranya terkait hal tersebut.[15]

Pada 1910an, Gao bersaudara mendirikan Institut Aestetik, sebuah galeri terpadu, balai pameran, dan rumah penerbitan, di Shanghai.[1] Melalui toko buku, mereka menjual reproduksi-reproduksi lukisan Tiongkok dan Barat,[15] termasuk karya-karya mereka sendiri.[14] Kala dasawarsa berlanjut, Gao mencurahkan dirinya secara khusus untuk menulis dan mengajar. Ia pindah ke Guangzhou pada 1918 untuk memimpin Departemen Seni dan Pembuatan Cetak di Sekolah Industrial Kelas A.[20] Ia juga mendirikan Museum Aestetik di Jalan Fuxue Barat.[9] Pada 1925, Gao diangkat menjadi profesor kehormatan di Universitas Lingnan (kini bagian dari Universitas Sun Yat-sen).[19] Ia menyediakan lahan kala ia mendirikan sebuah studio.[9] Menurut kurator Christina Chu, ini adalah tahun-tahun paling produktifnya.[21]

Sepanjang 1920an, Gao meraih peningkatan pengakuan atas karya seninya, dan ia sering muncul dalam The Young Companion, sebuah majalah bergambar dwibahasa yang terbit di Shanghai.[22] Sebelum pembangunan Balai Peringatan Sun Yat-sen, Gao dibujuk untuk mengkontribusikan tiga karyanya: Elang Laut (海鷹), Kuda Putih di Sungai Musim Gugur (秋江白馬), dan Singa (雄獅). Sepanjang hidupnya, Sun Yat-sen mengekspresikan kekagumannya pada lukisan-lukisan tersebut. Namun, tak ada yang masih dilestarikan.[23]

Tahun-tahun selanjutnya dan kematian

[sunting | sunting sumber]
Makam Gao di Gunung Qixia

Pada sekitar tahun 1929, Gao jatuh sakit akibat pneumonia[24] dan memindahkan dirinya dari kota untuk pemulihan, masuk ke Rumah Perawatan Zhujiang di Pulau Ersha, Sungai Mutiara.[25] Usai setahun, Gao dikeluarkan, memilih untuk mendirikan Studio Tianfang[h] di pulau tersebut untuk meneruskan karyanya. Disana, ia mengajar sejumlah murid, dengan tujuh yang paling terkenal dikenal sebagai Tujuh Tianfeng.[9] Namun, Gao masih sakit, dan produktivitasnya menurun. Ia hanya melakukan satu kunjungan, ke Guilin pada 1931, untuk menemukan inspirasi dan material baru.[26]

Pada 1933, sebuah pameran lukisan Tiongkok kontemporer dijadwalkan di Berlin.[i][5] Gao terpilih menjadi perwakilan pemerintah,[j] dan dibujuk untuk dayang ke Shanghai untuk pertemuan dini.[19] Saat berlabuh dari Guangzhou, Gao jatuh sakit, dan rekan penumpangnya Ye Gongchuo mengupayakan bantuan medis. Gao didiagnosa mengidap tuberkulosis. Setelah kapal datang ke Shanghai, ia dibawa ke Rumah Sakit Dahua.[9]

Gao wafat pada 2 November 1933, dalam usia 44 tahun. Sebelum kematiannya, ia meminta agar karya-karya seninya disumbangkan ke museum-museum dan studio seni Paviliun Tianfeng miliknya dihimpun sebagai Akademi Lukisan Qifeng.[19] Atas permintaannya, persiapan pemakaman ditangani oleh muridnya Fan Tchunpi. Sebuah upacara peringatan diadakan di Rumah Duka Tiongkok, Jalan Haige (kini Jalan Huashan), dihadiri oleh para seniman seperti Chen Shuren dan Ye Gongchuo, serta para politikus seperti Wang Jingwei, Cai Yuanpei, dan Wu Tiecheng. Belasungkawa lain datang dari Sun Fo, Ju Zheng, dan Zhang Ji.[27] Jasad Gao kemudian dibawa oleh muridnya Zhang Kunyi ke Guangdong, tempat ia dikebumikan di Pemakaman Kristen Henan. Pemerintah nasional menyumbangkan 2.000 yuan (setara ¥186.000 pada 2019) untuk menutup pengeluaran.[15]

Zhang mendorong negara untuk memberikan pengakuan terhadap Gao,[28] mencari dukungan dari sejumlah politikus lain, yang meliputi Sun Fo, Cai Yuanpei, dan Yu Youren. Mereka mengajukan petisi agar Gao dikebumikan ulang lebih dekat ke ibukota nasional di Nanjing, dengan alasan bahwa ia mendapatkan pengakuan karena jasanya pada negara serta keterampilan artistiknya.[15] Petisi tersebut diterima, dan Gao dikebumikan ulang di Gunung Qixia pada 27 Desember 1936. Sebuah mausoleum didirikan, sebagai penanda yang menunjukkan inskripsi oleh Presiden saat itu Lin Sen: "Makam Mr. Gao Qifeng, Sang Legenda Lukisan".[k][29]

Catatan penjelas

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Selain Qifeng, yang merupakan putra kelima, keluarganya meliputi Guiting (桂庭), Lingsheng (灵生), Guantian (冠天), Jianfu (剑父), dan Jianseng (剑僧) (Cai 2023). Salah satunya, Lingsheng, lahir dari istri kedua Gao Boxiang (Chu 1981, hlm. 6).
  2. ^ (Croizier 2023, hlm. 16) menerjemahkannya menjadi Balai kecapi Berbisik.
  3. ^ Contohnya, (Croizier 2023, hlm. 16) yang menyebutnya dalam Biographical Dictionary of Republican China; Ou Haonian dari Museum Seni Rupa Murni Lingnan juga menyatakan bahwa Gao Qifeng belajar langsung pada Ju Lian (Ou, Gao Qifeng) .
  4. ^ Seni rupa kontemporer di Jepang pada zaman Meiji terbagi antara yōga, yang mendorong realisme gaya Barat pada tingkat tinggi, dan nihonga, yang mendorong perpaduan realisme dengan unsur-unsur tradisional. Gao Jianfu bergabung dengan serikat-serikat kesenian dengan kedua gaya tersebut (Chu 1981, hlm. 7).
  5. ^ (Chu 1981, hlm. 8) mengutip bahwa Gao berujar, "In our endeavour to learn how to paint ... kami tak hanya harus memanfaatkan diri kami sendiri dengan pengetahuan berguna tentang anatomi, pewarnaan, sinar dan bayangan, filsafat, alam, enam prinsip yang ditangani oleh para seniman kuno, dan pengembangan seni rupa, namun juga melakukan penelitian dekat dalam alam psikologi dan sosiologi dalam rangka agar kami meraih gagasan jelas dari apa yang paling diadaptasi ke kebutuhan masyarakat saat ini. Kami dapat memakai prinsip penglihatan, alam, dan keindahan dan beralih ke gambaran inspirasi dan alegori semacam itu sebagaimana akan menaungi sorotan bercak masyarakat." Terjemahan oleh Chu.
  6. ^ Aslinya: 「唤起人群爱国之思想,扶植社会进行之秩序」
  7. ^ Pengasingan Gao ke Jepang juga disebutkan oleh Museum Seni Rupa Hong Kong (Urban Council 1981, hlm. 22) dan (Liang 2022b). Namun, Liang dan Cai berbeda pendapat soal tahun kepulangan Gao ke Tiongkok. (Liang 2022b) berpendapat bahwa Gao kembali ke Tiongkok pada awal 1914, sementara (Cai 2023) beranggapan bahwa ia baru kembali usai kematian Yuan Shikai pada 1916.
  8. ^ Juga "Paviliun". Tianfang diterjemahkan menjadi "Angin Sorgawi" (HKHM, The Heavenly Breeze)(Croizier 2023, hlm. 86).
  9. ^ Berjudul Ausstellung Chinesische Malerei der Gegenwart ("Pameran Lukisan Tiongkok Kontemporer") (Liang 2022a), ini adalah salah satu dari beberapa acara yang menyoroti lukisan Tiongkok yang diadakan di Eropa antara 1931 dan 1935; yang lainnya diadakan di Frankfurt (1931), Paris (1933), dan London (1935) (Su 2021, hlm. 144).
  10. ^ Perwakilan lainnya meliputi Xu Beihong, Chen Shuren, Liu Haisu, dan Ye Gongchuo (Cai 2023). Liu menjadi penyelenggara utama (Su 2021, hlm. 136).
  11. ^ Aslinya: 「畫聖高奇峰先生之墓」

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Karya yang dikutip

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • 高奇峰先生遺畫集 [Collected Paintings by the Late Gao Qifeng] (dalam bahasa Tionghoa). Shanghai: Min Xiang. 1935. OCLC 849043342. 
  1. ^ a b c d Zhu 2017.
  2. ^ a b c Chu 1981, hlm. 6.
  3. ^ Chu 1981, hlm. 6; Guangdong Museum 2017
  4. ^ Lihat, contohnya, (Chu 1981, hlm. 6) dan (Croizier 2023, hlm. 16)
  5. ^ a b Liang 2022a.
  6. ^ a b Croizier 2023, hlm. 16.
  7. ^ Cai 2023; Chu 1981, hlm. 7; Chu 1998, hlm. 67
  8. ^ a b c d Guangdong Museum 2017.
  9. ^ a b c d e f g h i j Cai 2023.
  10. ^ Chu 1998, hlm. 67; Croizier 2023, hlm. 41
  11. ^ Chu 1981, hlm. 7.
  12. ^ Chu 1981, hlm. 8.
  13. ^ Urban Council 1981, hlm. 22.
  14. ^ a b c d Andrews & Shen 2012, hlm. 35.
  15. ^ a b c d e f g h Wang 2008.
  16. ^ Croizier 2023, hlm. 63.
  17. ^ Chu 1998, hlm. 69.
  18. ^ Floriani 2023, hlm. 224; Liang 2022b
  19. ^ a b c d Ou, Gao Qifeng.
  20. ^ Cai 2023; Ou, Gao Qifeng
  21. ^ Chu 1981, hlm. 10.
  22. ^ Pickowicz 2013, hlm. 232.
  23. ^ Chu 1998, hlm. 70; Croizier & Liang 2022; Ou, Gao Qifeng
  24. ^ Chu 1998, hlm. 71.
  25. ^ Cai 2023; Zhu 2017; HKHM, The Heavenly Breeze
  26. ^ Chu 1981, hlm. 11.
  27. ^ Cai 2023; Liang 2022a
  28. ^ Chen 2009.
  29. ^ Liang 2022a; Ou, Gao Qifeng