Hubungan luar negeri Korea Selatan
Artikel ini adalah bagian dari seri Politik dan Ketatanegaraan Republik Korea |
Konstitusi |
Korea Selatan saat ini menjalin hubungan diplomatik dengan 191 negara di dunia. Sejak tahun 1991, negara tersebut menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bersamaan dengan Korea Utara. Korea Selatan juga telah menjadi tuan rumah bagi sejumlah acara internasional penting, seperti Olimpiade Musim Panas 1988, Piala Dunia FIFA 2002 (bersama Jepang), Kejuaraan Dunia IAAF 2011 di Daegu, dan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang.
Korea Selatan merupakan anggota dari berbagai organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD/DAC), ASEAN Plus Three, KTT Asia Timur (EAS), dan G-20. Selain itu, negara ini juga merupakan anggota pendiri Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) dan KTT Asia Timur.
Pada tanggal 1 Januari 2007, Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Ban Ki-moon, menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB hingga 31 Desember 2016.
Korea Selatan telah menyelenggarakan KTT Korea Selatan-Kepulauan Pasifik pada tahun 2023 dan KTT Korea Selatan-Afrika pada tahun 2024. Negara ini juga sedang mempromosikan KTT Korea Selatan-Asia Tengah untuk memperdalam kerja sama dengan negara-negara berkembang. [1]
Partisipasi Organisasi Internasional
[sunting | sunting sumber]Untuk ekonomi dan keuangan
- Klub Paris
- IFC (International Finance Corporation)
- IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)
- IDA (International Development Association)
- OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)
- MIGA (Multilateral Investment Guarantee Agency)
- ICSID (International Centre for Settlement of Investment Disputes)
- ADB (Asian Development Bank)
- AIIB (Asian Infrastructure Investment Bank)
- AfDB (African Development Bank)
- AfDF (African Development Fund)
- EBRD (European Bank for Reconstruction and Development)
- IADB (Inter-American Development Bank)
- MIF (Multilateral Investment Fund)
- CFC (Caribbean Development Fund)
- CABEI (Central American Bank for Economic Integration)
- BIS (Bank for International Settlements)
- Bank Sentral Asia Tenggara
- Pertemuan Eksekutif Bank-Bank Sentral Asia Timur dan Pasifik
- FSB (Financial Stability Board)
- Bank Dunia (MIGA, EBRD, ITC)
- WTO (World Trade Organization)
- IMO (International Maritime Organization)
- IMF (International Monetary Fund)
- WBG (World Bank Group)
- IPEF (Indo-Pacific Economic Framework)
- APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)[2]
Untuk energi dan kimia:
- IEA (International Energy Agency)
- IAEA (International Atomic Energy Agency)
- OPCW (Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons)
- CTBTO (Comprehensive Test Ban Treaty Organization)
Untuk keamanan:
- NATO (Global Partner)
- MIKTA (Mexico, Indonesia, Korea Selatan, Turkey, Australia)
- OSCE (Organization for Security and Co-operation in Europe)
Untuk pangan:
- IGA (Intergovernmental Group on Trade in Agricultural Commodities)
- WFP (World Food Programme)
- UNICEF (United Nations Children's Fund)
- FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations)
- IFAD (International Fund for Agricultural Development)
Untuk budaya:
- BIE (Bureau International des Expositions)
- UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)
- UNWTO (United Nations World Tourism Organization)
- IOM (International Organization for Migration)
- AIPH (International Association of Horticultural Producers)
- IOC (International Olympic Committee)
- OCA (Olympic Council of Asia)
- IPC (International Paralympic Committee)
Untuk keadilan:
- ICAO (International Civil Aviation Organization)
- ICPO (Interpol)
Untuk mendukung negara berkembang:
- UNDP (United Nations Development Programme)
- DAC (Development Assistance Committee)
Lainnya:
- PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
- G-20
- IPU (Inter-Parliamentary Union)
- UNEP (United Nations Environment Programme)
- ILO (International Labour Organization)
- ITU (International Telecommunication Union)
- UNIDO (United Nations Industrial Development Organization)
- UPU (Universal Postal Union)
- WHO (World Health Organization)
- WIPO (World Intellectual Property Organization)
- WMO (World Meteorological Organization)
- GGGI (Global Green Growth Institute)
Kebijakan Luar Negeri
[sunting | sunting sumber]Lihat juga: Strategi Indo-Pasifik Korea Selatan
Strategi Indo-Pasifik Korea Selatan adalah sebuah strategi komprehensif yang mencakup bidang ekonomi dan keamanan negara-negara Indo-Pasifik. Saat mengumumkan strategi tersebut, negara ini menyatakan, "Sambil memperkuat tatanan internasional berbasis aturan yang mendukung Indo-Pasifik yang stabil dan makmur, kami akan bekerja menuju tatanan regional yang memungkinkan beragam negara untuk bekerja sama dan makmur bersama."[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "'K-Silk Road' puts Korea, Central Asia together". koreatimes (dalam bahasa Inggris). 2024-06-27. Diakses tanggal 2024-09-09.
- ^ "산업통상자원부 블로그 : 네이버 블로그". blog.naver.com. Diakses tanggal 2024-09-09.
- ^ "Foreign relations of South Korea". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2024-09-06.