I Gede Ngurah Swajaya
I Gede Ngurah Swajaya | |
---|---|
Duta Besar Indonesia untuk Swiss ke-20 | |
Mulai menjabat 26 Juni 2023 | |
Presiden | Joko Widodo |
Pengganti Petahana | |
Duta Besar Indonesia untuk Singapura ke-20 | |
Masa jabatan 23 Desember 2015 – 14 September 2020 | |
Presiden | Joko Widodo |
Pendahulu Andri Hadi | |
Utusan Tetap Indonesia untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ke-1 | |
Masa jabatan 20 Januari 2010 – 2013 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru Pengganti Rahmat Pramono | |
Duta Besar Indonesia untuk Kamboja ke-10 | |
Masa jabatan 2009–2010 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Pendahulu Nurrochman Oerip Pengganti Soehardjono Sastromihardjo | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 11 Maret 1962 Singaraja, Bali, Indonesia |
Suami/istri | Ni Nyoman Mahaswi Astama
(m. 1987) |
Anak | 2 |
Almamater | Universitas Udayana Universitas Tufts |
Profesi | Birokrat |
Sunting kotak info • L • B |
I Gede Ngurah Swajaya (lahir 11 Maret 1962), adalah seorang diplomat Indonesia yang menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss sejak Juni 2023.[1] Sebelumnya ia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura dari 2015 hingga 2020[2] dan Utusan Tetap Indonesia untuk ASEAN dari 2010 hingga 2013.[3]
Riwayat Hidup
[sunting | sunting sumber]Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Ngurah lahir di Singaraja, Bali, Indonesia. Dia adalah anak tertua dari I Gede Kawijaya, S.H, yang juga menjabat sebagai PNS dengan jabatan terakhir sebagai kepala Badan Pertanahan Nasional untuk Pemerintah Provinsi Bali. Ngurah pada masa kecilnya dibesarkan di Surabaya dan Bali dengan tiga adik laki-lakinya.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Ngurah mengikuti pendidikan pada salah satu universitas di Bali, Universitas Udayana dari 1981-1986 dengan mengambil jurusan hukum, dan kemudian mendapat gelar Master of Arts (MA), dari Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Boston, MA, Amerika Serikat.
Karier
[sunting | sunting sumber]Ngurah bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada tahun 1986, dan mendapat tugas pertamanya sebagai Sekretaris Ketiga di Kedutaan besar republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, di Bonn darii tahun 1991-1995. Ia kemudian ditugaskan sebagain utusan retap RI untuk PBB, di Kota New York, Amerika Serikat dari tahun 1999-2003.
Di Kementerian Luar Negeri, Ngurah Swajaya menjabat sebagai Direktur Ekonomi Multilateral dan Lingkungan Kerjasama, dan Direktur Kerjasama Politik Keamanan ASEAN sampai tahun 2009.[4]
Ngurah Swajaya dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai Duta Besar Luar Biasa Republik Iindonesia dan berkuasa penuh untuk Kerajaan Kamboja pada tanggal 30 januari 2009, dari tahun 2009-2010.[5] Ia menyerahkan surat kepercayaan dari Presiden Republik Indonesia kepada yang Mulia, Raja Kamboja, Raja Norodom Sihamoni pada April 22, 2009.[6] Ngurah kemudian ditugaskan untuk menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi Wakil Tetap/ Duta besar Luar Biasa dan Diplomat Republik Indonesia untuk ASEAN. Ia menyerahkan surat kepercayaan dari Presiden Republik Indonesia kepada Sekretaris Jenderal ASEAN atas nama ASEAN pada tanggal 23 Maret 2010.[7]
Ngurah telah terlibat dalam banyak perundingan internasional/PBB dan ASEAN. Ia menjabat sebagai ketua atau fasilitator dalam banyak dari perundingan tersebut. Ia menulis artikel untuk koran lokal dan memberikan kuliah di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
ASEAN 2011
[sunting | sunting sumber]Republik Indonesia saat ini melayani sebagai ketua bergilir ASEAN 2011. Dalam konteks ini, Ngurah Swajaya ditunjuk untuk menjabat sebagai Ketua Komite Wakil Tetap untuk ASEAN.[8] Duta besar Ngurah juga menjabat sebagai Ketua ASEAN Connectivity Coordinating Committee, yang bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan Master Plan Konektivitas ASEAN. Sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN, Duta besar Ngurah juga menjabat sebagai anggota Dewan Pembina yayasan ASEAN.[9]
Kehidupan Pribadi
[sunting | sunting sumber]Pada januari 1987, Ngurah Swajaya menikah dengan Ni Nyoman Mahaswi Astama dan dikaruniai dua orang anak.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Presiden Jokowi Lantik Sejumlah Duta Besar RI untuk Negara Sahabat". 2023-06-23. Diakses tanggal 2023-07-19.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 2017-11-03.
- ^ "http://kemlu.go.id/lists/news/dispform.aspx?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-19. Diakses tanggal 2017-04-12. Hapus pranala luar di parameter
|title=
(bantuan) - ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-29. Diakses tanggal 2017-04-12.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-06. Diakses tanggal 2017-04-12.
- ^ http://www.norodomsihamoni.org/news.php?lan=E&year=2009&month=4&day=22&seq=1
- ^ http://www.asean.org/24427.htm
- ^ http://www.thejakartapost.com/news/2010/12/17/ri-takes-over-chairmanship-cpr.html
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-19. Diakses tanggal 2017-04-12.
Jabatan diplomatik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Nurrochman Oerip |
Duta Besar Indonesia untuk Kamboja 2009–2010 |
Diteruskan oleh: Soehardjono Sastromihardjo |
Jabatan baru | Utusan Tetap Indonesia untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara 2010–2013 |
Diteruskan oleh: Rahmat Pramono |
Didahului oleh: Andri Hadi |
Duta Besar Indonesia untuk Singapura 2015–2020 |
Diteruskan oleh: Suryopratomo |
Didahului oleh: Muliaman Darmansyah Hadad |
Duta Besar Indonesia untuk Swiss 2023–sekarang |
Petahana |