Muliaman Darmansyah Hadad
Muliaman Darmansyah Hadad | |
---|---|
Duta Besar Indonesia untuk Swiss ke-19 | |
Masa jabatan 20 Februari 2018 – 2023 | |
Presiden | Joko Widodo |
Pendahulu Linggawaty Hakim | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 3 April 1960 Bekasi, Jawa Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Universitas Indonesia Universitas Harvard Universitas Monash |
Pekerjaan | |
Sunting kotak info • L • B |
H. Muliaman Darmansyah Hadad, S.E., M.P.A., Ph.D (lahir 3 April 1960) merupakan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia dan mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ia menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Swiss merangkap Liechtenstein dari 2018 hingga 2023.
Sebagai duta besar, Muliaman Hadad memperkenalkan budaya wayang Jawa ke masyarakat di Kota Swiss setidaknya bagian dari upaya Indonesia membangun citra dan menggandeng masyarakat Eropa untuk mencintai budaya dan keramahtamahan masyarakat Indonesia.[1]
Muliaman merupakan salah satu nama calon Duta Besar yang terpilih dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2018 dan 31p Tahun 2018 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.[2]
Biografi singkat
[sunting | sunting sumber]Muliaman dilahirkan di Bekasi pada tanggal 3 April 1960. Ia menempuh pendidikan S-1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1979 mengambil Jurusan Studi Pembangunan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1984, yang merupakan salah satu lulusan tercepat diangkatannya. Pada tahun 1990 mengambil pendidikan S-2 di Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy, Universitas Harvard, Amerika Serikat, dan memperoleh gelar Master of Public Administration pada tahun 1991. Selanjutnya pada tahun 1996, Muliaman mendapatkan gelar doctor of philosophy dari Fakultas Bisnis and Ekonomi, Universitas Monash, Australia.
Mulai berkarya di Bank Indonesia pada tahun 1986 sebagai staf umum di Kantor Bank Indonesia cabang Mataram. Demikian juga saat berkarya di Bank Indonesia merupakan Deputi Gubernur termuda pada saat itu dan menjabat sampai sekarang. Sebagian besar waktunya di Bank Indonesia digunakan untuk menekuni bidang perbankan. Selain perbankan, bidang lain yang pernah digeluti adalah bidang perencanaan strategis dan program transformasi organisasi.
Disamping tugas kedinasan, beberapa pengalaman organisasi yang penting adalah sebagai Sekjen PP ISEI (2003-2006 dan 2006-2009), Sekretaris Dewan Penasehat Indonesian Risk Proffesionals Association (IRPA), dan Ketua Komite Evaluasi Program Pendidikan dan Latihan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI). Selain itu, Muliaman saat ini juga berkarya sebagai Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia dan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 2007-2010.
Selain dikenal aktif dalam mangahasilkan tulisan ilmiah yang diterbitkan pada berbagai jurnal, Muliaman juga sering tampil sebagai pembicara di berbagai forum internasional, khususnya untuk topik kerangka peraturan keuangan dan kestabilan sistem keuangan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Winarto, Edi (18 September 2020). "Dubes Swiss Muliaman Promosikan Budaya Indonesia ke Masyarakat Dunia". Editor.id. Diakses tanggal 19 September 2020.
- ^ https://nasional.kompas.com/read/2018/02/20/09400871/presiden-lantik-17-duta-besar-dari-muliaman-hadad-hingga-todung-mulya-lubis
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Jabatan diplomatik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Linggawaty Hakim |
Duta Besar Indonesia untuk Swiss 2018–2023 |
Diteruskan oleh: I Gede Ngurah Swajaya |