Jambu, Semarang
Jambu | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Semarang |
Pemerintahan | |
• Camat | Moh. Edy Sukarno S.Stp.MM |
Populasi | |
• Total | - jiwa |
Kode Kemendagri | 33.22.08 |
Kode BPS | 3322080 |
Luas | - km² |
Desa/kelurahan | 10/- |
Jambu (bahasa Jawa: ꦗꦩ꧀ꦧꦸ, translit. Jambu) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 27 Km dari ibu kota Kabupaten Semarang ke arah selatan. Ibu kotanya berada di Desa Jambu. Kecamatan Jambu dilintasi Jalan Nasional Rute 14 yang merupakan jalan arteri nasional dari Semarang di utara dan berakhir di Kota Yogyakarta di selatan.
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Ambarawa |
Timur | Bandungan dan Kecamatan Banyubiru |
Selatan | Kabupaten Temanggung |
Barat | Kecamatan Sumowono |
Desa/kelurahan
[sunting | sunting sumber]Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- 20 Unit Sekolah Dasar dan 8 unit Madrasah Ibtidaiyah
- SMA Sedes Sapientiae Jambu
- SMK Negeri Jambu
- SMP Negeri 1 Jambu
- SMP Negeri 2 Jambu
- SMP Muhammadiyah Jambu
- SMP Theresiana Jambu
- MTs Sudirman Jambu
- MTs Ibnu Mas'ud Jambu
Potensi
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Jambu memiliki potensi besar di sektor pertanian terutama buah-buahan. Seperti di Desa Brongkol yang merupakan kawasan penghasil buah Durian untuk kecamatan Jambu. Sedangkan di Desa Bedono menjadi sentra buah kelengkeng yang terkenal sangat manis meskipun buah yang dihasilkan kecil dan tidak sebesar kelengkeng bangkok. Buah buahan dari kedua daerah tersebut selain dikonsumsi oleh masyarakat juga dikirim keluar daerah dan tujuan pengiriman yang pasti adalah Jakarta. Pada tahun 2009, di Desa Genting mulai dikembangkan buah kelengkeng jenis Itoh, yang berasal dari Chiang Mai, Thailand. Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Obor Tani Foundation. Hingga pada 2011 kelengkeng tersebut sudah mulai bisa dipanen.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Desa Bedono juga mempunyai satu Stasiun Kereta Api tua yang sampai sekarang masih aktif dipergunakan untuk Kereta Api wisata dari Ambarawa ke Bedono dan sangat diminati oleh wisatawan asing yang rata rata dari Belanda. Pemandangan alam yang sangat indah akan didapatkan para wisatawan yang menumpang kereta wisata tersebut. Kereta wisata tersebut merupakan satu satunya kereta api uap bergigi yang masih aktif saat ini dan merupakan salah satu daya tarik dari wisata ini.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]