Johor FA
Nama lengkap | Johor Darul Ta'zim Football Club II | ||
---|---|---|---|
Julukan | Harimau Selatan | ||
Nama singkat | JDTII | ||
Berdiri | 1922 1955 , sebagai Johor FA 2014 , sebagai Johor Darul Ta’zim FC (bergabung dengan Johor FC) | , sebagai Tim Bolasepak Negeri Johor||
Stadion | Tan Sri Dato' Haji Hassan Yunos Stadium (Kapasitas: 30,000) | ||
Pemilik | Tunku Ismail Sultan Ibrahim[1] | ||
Manajer | Adib Azhari Daud | ||
Pelatih | Mariano Echeverría | ||
Liga | MFL Cup | ||
2023 | Runner-up | ||
Situs web | Situs web resmi klub | ||
| |||
Musim ini |
Active departments of Johor Darul Ta'zim F.C. | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Johor Darul Ta'zim Football Club II (Templat:IPAC-en; bahasa Melayu: Kelab Bolasepak Johor Darul Ta'zim II) atau sederhananya JDT II adalah klub sepak bola Malaysia yang berbasis di Johor Bahru, Johor. Klub ini saat ini bermain di Piala MFL, liga sepak bola profesional pengembangan u-23 di Malaysia.
Johor Darul Ta'zim II adalah klub pengumpan untuk Johor Darul Ta'zim.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Johor Football Association (kemudian dikenal sebagai Johor FA atau hanya Johor) adalah Tim Sepakbola Negeri Johor yang ikut bertanding di turnamen Piala Malaya sejak edisi kedua pada tahun 1922 yang diambil alih pengelolaannya oleh Football Association of Johor (FA Johor) (bahasa Melayu: Persatuan Bolasepak Negeri Johor) yang didirikan pada tahun 1955.
Pada tahun-tahun awalnya, tim ini bermarkas di Kluang, Johor di bawah pengelolaan manajemen Asosiasi Sepak Bola Johor.
Pada tahun 1964, markas tim tersebut pindah ke Stadion Tan Sri Dato' Haji Hassan Yunos.
Beberapa perubahan dalam manajemen Asosiasi Sepak Bola Johor pada tahun 1970-an menyebabkan Datuk Suleiman Mohd Noor diangkat sebagai presiden dan manajer tim. Di bawah manajemennya, tim ini bangkit sebagai tim yang tangguh di kancah sepak bola Malaysia. Hal ini terbukti beberapa tahun kemudian ketika Johor memenangkan trofi Piala Razak pada tahun 1983 dan trofi Piala Malaysia pertama mereka pada tahun 1985 dan juga Piala Sultan Haji Ahmad Shah (lebih dikenal sebagai Piala Sumbangsih) pada tahun 1986 di bawah pelatih saat itu, Ahmad Esa.
Ketika kompetisi liga sepakbola Malaysia menjadi Semi-Pro pada tahun 1989, Johor adalah tim pertama yang memenangkan Piala Malaysia dan Liga Malaysia pada tahun 1991, sehingga berhasil meraih "gelar ganda", yang pertama kalinya bagi sebuah tim di negara ini selama periode Semi-Pro tersebut. Itu juga merupakan Piala Malaysia kedua bagi tim Johor. Pada tahun 1992, Johor finis di urutan ketujuh dalam liga, klasemen terburuk mereka sejak tahun 1989. Ini terbukti penting bagi mantan pelatih, Michael Urukalo, saat ia dipecat dan digantikan oleh Wan Jamak Wan Hassan. Johor mengakhiri musim 1993 mereka dengan baik, berdiri di posisi kelima bahkan tanpa dua pemain impor pemenang piala mereka, Abbas Saad dan Alistair Edwards. Tim tersebut kemudian mengalami tahun-tahun paceklik tanpa trofi hingga tahun 1998, ketika mereka memenangkan Piala FA pertama mereka. Musim berikutnya menyaksikan tim tersebut meraih promosi ke divisi teratas dengan memenangkan gelar Liga Premier. Johor mengalami musim yang sulit di Liga Premier Satu dan akhirnya terdegradasi kembali ke Liga Premier Dua pada tahun 2001 setelah dua tahun di divisi utama.
Untuk kompetisi Liga Premier 2006–07, Johor FA memutuskan untuk berkompetisi dengan nama sponsor Johor PBT Pasir Gudang (atau Johor Pasir Gudang). Mereka diberi lampu hijau oleh Persatuan Sepak Bola Malaysia pada 9 Januari 2007 untuk berkompetisi dengan nama baru. Salah satu alasan perubahan nama tersebut adalah karena Otoritas Lokal Pasir Gudang (PBTPG), yang sekarang dikenal sebagai Majlis Perbandaran Pasir Gudang (MPPG), adalah sponsor utama Johor FA selama musim tersebut. Alasannya kontroversial karena tim tersebut harus bergabung dengan Pasir Gudang United F.C. yang sekarang sudah tidak ada lagi, yang menyebabkan keresahan di antara para pendukung.
Dalam upaya rebranding yang dilakukan oleh Tunku Ismail Ibrahim sebagai pemilik atas seluruh tim sepak bola di Johor pada tahun 2014, maka tim sepak bola Johor FA berganti nama menjadi Johor Darul Ta'zim FC II dan sekarang beroperasi sebagai tim kedua dari Johor Darul Ta'zim FC (JDT), yang berperan sebagai tim cadangan untuk JDT, dan kedua tim diizinkan untuk mentransfer beberapa pemain satu sama lain dalam satu musim, tanpa batasan waktu pendaftaran.
Berdasarkan perjanjian ini, maka seorang pemain yang dikontrak oleh JDT dapat tampil beberapa kali bersama JDT II, dan sebaliknya.
Perubahan nama klub
[sunting | sunting sumber]- 1922–1954 : Johor State Football Team (bahasa Melayu: Tim Bolasepak Negeri Johor (Johor))
- 1955–2006 : Johor Football Association (Johor FA)
- 2006–2008 : Johor Pihak Berkuasa Tempatan Pasir Gudang (Johor PBT Pasir Gudang) (bergabung dengan Pasir Gudang FC))
- 2009–2013 : Johor Football Association (Johor FA)
- 2014–present : Johor Darul Ta'zim Football Club (reserve team) (JDT II) (bergabung dengan Johor FC menjadi Johor Darul Ta’zim FC)
Stadion
[sunting | sunting sumber]Stadion Perbadanan Pasir Gudang
[sunting | sunting sumber]Sebelum tahun 2020, Johor Darul Ta'zim II FC memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Pasir Gudang Corporation (Melayu: Stadion Perbadanan Pasir Gudang). Ini adalah stadion serbaguna di Pasir Gudang, Distrik Johor Bahru, Johor, Malaysia. Ia memiliki stadion dalam ruangan dan stadion luar ruangan di dalam kompleksnya.[2]
Stadion luar ruangan ini dapat menampung maksimum 15.000 orang dan saat ini sebagian besar digunakan untuk pertandingan sepak bola, dan menjadi stadion kandang bagi Johor Darul Ta'zim II dalam Liga Utama.[3]
Stadion Tan Sri Dato' Haji Hassan Yunos
[sunting | sunting sumber]Mulai musim 2020 dan seterusnya, Johor Darul Ta'zim II FC akan memainkan pertandingan kandang mereka di Stadion Tan Sri Dato' Haji Hassan Yunos setelah tim utama mereka, Johor Darul Ta'zim FC pindah ke Stadion Sultan Ibrahim.
Stadion dan lokasi
[sunting | sunting sumber]Koordinat | Locasi | Stadion | Kapasitas | Tahun |
---|---|---|---|---|
1°27′43″N 103°53′53″E / 1.461967°N 103.898102°E | Pasir Gudang | Stadion Perbadanan Pasir Gudang |
15,000 | 2013–2019 |
Larkin | Stadion Tan Sri Dato' Haji Hassan Yunos |
30,000 | 2020–Present |
Prestasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Posisi | Liga | Piala FA | Piala Malaysia/Piala Challenge Malaysia | Top skor |
---|---|---|---|---|---|
2014 | 5/12 | Malaysia Premier League | Round of 32 | Group Stage | Braulio Nobrega (9 goals) |
2015 | 5/12 | Malaysia Premier League | Quarter-finals | Group Stage | Shahril Ishak (9 goals) |
2016 | 3/12 | Malaysia Premier League | Round of 32 | Group Stage | Paulo Rangel (23 goals) |
2017 | 4/12 | Malaysia Premier League | Round of 32 | DNQ | Nicolás Fernández (12 goals) |
2018 | 4/12 | Malaysia Premier League | DNQ | Semi-finals | Darren Lok (8 goals) |
2019 | 2/11 | Malaysia Premier League | DNQ | Champions | Mohamad Ghaddar (10 goals) |
2020 | 5/12 | Malaysia Premier League | Cancelled | Cancelled | Fernando Rodriguez (7 goals) |
2021 | 4/11 | Malaysia Premier League | Cancelled | Cancelled | Fernando Rodriguez (16 goals) |
2022 | 1/10 | Malaysia Premier League | DNQ | Cancelled | Fernando Rodriguez (8 goals)
Daryl Sham |
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Domestik
[sunting | sunting sumber]Liga
[sunting | sunting sumber]- Liga FAM Malaysia / Division 3
- Runners-up (3): 1959, 1966, 1973
Piala
[sunting | sunting sumber]- Winners (1): 2019
- Winners (1): 1998[9]
- Runners-Up (1): 2023
- Crown Prince of Johor Cup
- Winners (1): 2012
International
[sunting | sunting sumber]Pemain
[sunting | sunting sumber]Current squad
[sunting | sunting sumber]- Per 24 February 2023.[11]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
|
|
Staf pelatih
[sunting | sunting sumber]Position | Staff |
---|---|
Manager | Adib Azhari Daud |
Head coach | Mariano Echeverría |
Assistant coach | Ramlan Rashid |
Mahadzir Ahmad | |
First-team coach | Amirul Hadi Zainal |
Shakir Shaari | |
Fitness coach | Khairul Azreen bin Abdullah |
Goalkeeping coach | Jon Elorza |
Physiotherapist | Lifizan Haili |
Team Doctor | Rosman Surie |
Sejarah Managerial
[sunting | sunting sumber]Head coaches by years (2014–present)
Years | Name | Nationality |
---|---|---|
28 February 2014 – | Azmi Mohamed | Malaysia |
1 March 2014 – 8 April 2014 | Rajko Magić | Croatia |
5 November 2014 – 10 May 2015 | Goran Paulić | Croatia |
11 May 2015 – 30 November 2015 | Nenad Baćina | Croatia |
1 January 2016 – 17 January 2017 | Benjamin Mora | Mexico |
18 January 2017 – 19 June 2017 | Hamzani Omar | Malaysia |
20 June 2017 – 9 August 2018 | Benjamin Mora | Mexico |
9 August 2018 – 23 October 2019 | Ervin Boban | Croatia |
6 November 2019 – present | Rafa Gil | Spain |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ The Independent (8 October 2016). "Venga's picture of Prince eyeing Chuan-Jin at Causeway Challenge amuses". The Independent (Singapore).
- ^ "Corporation Stadium Rental". Pasir Gudang Municipal Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2012.
- ^ "Harimau Muda 'B' vs Tanjong Pagar United (May 14, Tuesday, 4.45 p.m, Pasir Gudang Stadium)". S.League. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2016.
- ^ "Malaysia – List of Champions". RSSSF. Diakses tanggal 5 July 2014.
- ^ a b "Malaysia 1985". RSSSF. Diakses tanggal 5 July 2014.
- ^ "Malaysia – List of Second Level Champions". RSSSF. Diakses tanggal 5 July 2014.
- ^ a b c d "Malaysia – List of Cup Winners". RSSSF. Diakses tanggal 5 July 2014.
- ^ "Malaysia 1986". RSSSF. Diakses tanggal 5 July 2014.
- ^ "Malaysia 1998". RSSSF. Diakses tanggal 5 July 2014.
- ^ "Brunei – Football at the Brunei Merdeka Games". Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation. Diakses tanggal 23 December 2012.
- ^ "Roster". Johor Darul Ta'zim II List. Diakses tanggal 7 November 2020.
External links
[sunting | sunting sumber]- Situs web resmi (in English)