Lompat ke isi

K2K Production

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT K2K Productions
K2K Productions
Perseroan terbatas
IndustriPerfilman
NasibTidak aktif, Digantikan oleh Dee Company
PenerusDee Company
Pendiri
Ditutup2016 (asli)
2017 (aktif dengan nama Dee Company)
Kantor pusat
Jakarta
,
Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Produk
  • Film
Situs webk2kproduction.com

K2K Production dan K2K Pictures (sekarang diganti menjadi Dee Company) adalah perusahaan produksi film yang didirikan pada tahun 2006 oleh K.K. Dheeraj. K2K Pictures memproduksi film Jokowi pada tahun 2014.[1] Film "Jokowi adalah Kita" mengisahkan perjuangan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI hingga terpilih sebagai calon presiden Republik Indonesia. Sebelumnya, pada tahun 2013, K2K Pictures juga membuat film tentang presiden Republik Indonesia, yaitu Ir. H. Joko Widodo, yang mengisahkan masa kecil Joko Widodo hingga menjadi wali kota Solo. "K2K Pictures" digunakan untuk mengganti nama "K2K production" yang lebih banyak memproduksi film horor dan komedi. Beberapa film menjadi kontroversi karena judul dan pemainnya. Pada tahun 2009, K.K. Dheeraj mendatangkan bintang panas asal Amerika Serikat untuk bermain dalam filmnya, antara lain Tera Patrick, Sasha Grey, dan Vicky Vette.

Pada tahun 2013, film Jokowi dibuat dengan sangat apik dan cukup mendapatkan apresiasi bagus dari masyarakat Indonesia. Pada saat pembuatan film tersebut, K.K. Dheeraj khusus bertemu dengan keluarga besar Ir. H. Jokowi Dodo di Solo dan bertemu Ir. H. Jokowi Dodo sendiri di Jakarta. Ketika ditanya alasan membuat film tersebut, K.K. Dheeraj mengatakan, "Suatu saat saya akan punya anak. Saya ingin anak saya menonton film saya, dan dia akan saya akan minta menonton film Jokowi." Pada 2014, saat presiden Republik Indonesia, Ir. H. Jokowi Dodo sukses memenangi pilpres, K2K Pictures kembali memproduksi film tentang Ir. H. Jokowi Dodo yang diberi judul "Jokowi".

Sampai saat ini pemilik rumah produksi K2K Production dan K2K Pictures terus membuat film-film yang menghibur dan edukatif, dan sudah beralih dari genre horor ke drama remaja dan komedi.

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Tahun 2012, K.K. Dheeraj kembali menimbulkan kontroversi pada salah satu filmnya, Mr. Bean Kesurupan Depe. Film ini dituding telah melakukan pembohongan publik karena pemeran Mr. Bean bukanlah Rowan Atkinson seperti yang sebelumnya diinformasikan. Bahkan pihak Rowan Atkinson sendiri akhirnya turut membantah kehadirannya dalam film ini. Film ini juga menimbulkan kritik luas dari sineas Indonesia lain, seperti Joko Anwar.

Tahun 2011, Film Arwah Kuntilanak Duyung dituding memanfaatkan KM 97, Menurut Syaiful Jamil, film yang juga dibintangi oleh Sule itu tak ada sedikit pun bercerita tentang kecelakaan maut yang dialaminya di Tol Cipularang KM 97. Saipul pun menegaskan, syuting film itu berlangsung jauh sebelum kecelakaan maut yang menewaskan sang istri, Virginia Anggraeni.

Film Pocong Mandi Goyang Pinggul Selain judul filmnya yang terdengar absurd, film yang diproduseri K.K. Dheeraj ini juga mengundang kontroversi karena menampilkan bintang porno asal Amerika Serikat, yaitu Sasha Grey. Front Pembela Islam (FPI) sempat melayangkan protes, meminta agar film ini ditarik dari peredaran.

Film Pelukan Janda Hantu Gerondong menjadi perbincangan setelah tersebarnya video adegan mandi yang dilakukan Aida Saskia, yang konon berasal dari film ini. Aida Saskia menduga video tersebut sengaja disebarkan sebagai bagian dari promosi.

Tahun 2010, film Dendam Pocong Mupeng (sebelumnya berjudul Hantu Puncak Datang Bulan, diganti karena kontroversial). Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas menyatakan keberatan atas rencana dirilisnya film Hantu Puncak Datang Bulan di bioskop seluruh Indonesia. pihak MUI telah memperingati Lembaga Sensor Film (LSF) untuk tidak meluluskan film yang dibintangi Andi Soraya itu.

Film Rayuan Arwah Penasaran, Rahma Azhari marah ketika tahu adegan mandinya dimasukkan dalam trailer film tersebut. Front Pembela Islam (FPI) keberatan atas pemutaran film Rayuan Arwah Penasaran, karena itu merupakan bagian dari usaha untuk meningkatkan popularitas film tersebut, yang kini sedang diputar di bioskop.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]