Kabupaten Berau
Kabupaten Berau | |
---|---|
Motto: Batiwakkal (Berau) Berusaha tanpa henti melaksanakan kewajiban secara sempurna dengan jalan diridai oleh Tuhan Yang Mahakuasa | |
Koordinat: 2°00′N 117°18′E / 2°N 117.3°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Timur |
Dasar hukum | UURI No.27 1959 |
Ibu kota | Tanjung Redeb |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Sri Juniarsih Mas |
• Wakil Bupati | Gamalis |
• Sekretaris Daerah | Muhammad Said |
Luas | |
• Total | 36.962,37 km2 (14,271,25 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 288.943 |
• Kepadatan | 7,8/km2 (20/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Berau, Bajau Pondong |
• IPM | 76,71 (2023) tinggi [2] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0554 |
Pelat kendaraan | KT |
Kode Kemendagri | 64.03 |
DAU | Rp 625.536.013.000,00- (2020) |
Semboyan daerah | Sanggam (sehat, anggun, bergairah, aman, dan manusiawi) |
Situs web | www |
Kabupaten Berau adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tanjung Redeb. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 34.127,47 km² dengan jumlah penduduk sekitar 288.943 orang pada pertengahan 2024 dan kepadatan penduduk 8 jiwa/km².[1][3][4]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Provinsi Kalimantan Utara |
Timur | Selat Makassar dan Laut Sulawesi |
Selatan | Kabupaten Kutai Timur |
Barat | Provinsi Kalimantan Utara |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Berau berasal dari Kesultanan Berau yang didirikan sekitar abad ke-14. Menurut sejarah Berau, Raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahan kerajaan pada awalnya berkedudukan di Sungai Lati (sekarang menjadi lokasi pertambangan Batu Bara PT Berau Coal).
Aji Raden Suryanata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya tahun 1400–1432 dengan adil dan bijaksana, sehingga kesejahteraan rakyatnya meningkat. Pada masa itu dia berhasil menyatukan wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau Sewakung.
Di samping kewibawaannya, kedudukan Aji Raden Suryanata Kesuma juga sangat berpengaruh, menjadikan dia disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa Raja Berau yang pertama ini, Pemerintah telah mengabdikannya sebagai nama Korem 091 Aji Raden Surya Nata Kesuma yang Rayon Militer Kodam VI/TPR.
Setelah dia wafat, Pemerintahan Kesultanan Berau dilanjutkan oleh putranya dan selanjutnya secara turun temurun keturunannya memerintah sampai pada sekitar abad ke-17. Kemudian awal sekitar abad XVIII datanglah penjajah Belanda memasuki kerajaan Berau dengan berkedok sebagai pedagang (VOC). Namun kegiatan itu dilakukan dengan politik De Vide Et Impera (politik adu domba). Kelicikan Belanda berhasil memecah belah Kerajaan Berau, sehingga kerajaan terpecah menjadi 2 Kesultanan yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.
Pada saat bersamaan masuk pula ajaran agama Islam ke Berau yang dibawa oleh Imam Sambuayan dengan pusat penyebarannya di sekitar Sukan. Sultan pertama di Kesultanan Sambaliung adalah Raja Alam yang bergelar Alimuddin (1800–1852). Raja Alam terkenal pimpinan yang gigih menentang penjajah belanda. Raja Alam pernah ditawan dan diasingkan ke Makassar (dahulu Ujung Pandang). Untuk mengenang jiwa Patriot Raja Alam namanya diabadikan menjadi Batalyon 613 Raja Alam yang berkedudukan di Kota Tarakan.
Sedangkan Kesultanan Gunung Tabur sebagai Sultan pertamanya adalah Sultan Muhammad Zainal Abidin (1800–1833), keturunannya meneruskan pemerintahan hingga kepada Sultan Achmad Maulana Chalifatullah Djalaluddin (wafat 15 April 1951) dan Sultan terakhir adalah Aji Raden Muhammad Ayub (1951–1960). Kemudian wilayah kesultanan tersebut menjadi bagian dari Kabupaten Berau.
Sultan Muhammad Amminuddin menjadi Kepala Daerah Istimewa Berau. Dia memerintah sampai dengan adanya peraturan peralihan dari Daerah Istimewa menjadi Kabupaten Dati II Berau, yaitu Undang-undang Darurat tahun 1953 Tanggal terbitnya Undang-undang tersebut dijadikan sebagai Hari jadi Kabupaten Berau. Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 27 tahun 1959, Daerah Istimewa Berau berubah menjadi kabupaten Dati II Berau dan Tanjung Redeb sebagai Ibu kotanya, dengan Sultan Aji Raden Muhammad Ayub (1960–1964) menjadi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Berau yang pertama.
Penetapan Kota Tanjung Redeb sebagai pusat pemerintahan Dati II Kabupaten Berau adalah untuk mengenang pemerintahan Kerajaan (Kesultanan) di Berau. Di mana pada tahun 1810 Sultan Alimuddin (Raja Alam) memindahkan pusat pemerintahannya ke Kampung Gayam yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Bugis. Perpindahan ke Kampung Bugis pada tanggal 25 September tahun 1810 itu menjadi cikal bakal berdirinya kota Tanjung Redeb, yaitu kemudian dibadikan sebagai Hari jadi Kota Tanjung Redeb sebagaimana diterapkan dalam Perda No. 3 tanggal 2 April 1992.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Daftar Bupati
[sunting | sunting sumber]Bupati menjadi pimpinan tertinggi dalam pemerintahan kabupaten Berau. Saat ini, bupati yang menjabat di Berau ialah Sri Juniarsih Mas, merupakan bupati perempuan pertama yang memimpi Berau.[5] Sri Juniarsih bersama Gamalis memenangi Pilkada Kabupaten Berau 2020 berdasarkan rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon bupati-wabup Berau terpilih yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Berau.[6][7]
No. | Foto | Nama Bupati | Awal Menjabat | Akhir Menjabat | Wakil Bupati |
---|---|---|---|---|---|
11 | Hj. Sri Juniarsih Mas | 26 Februari 2021 | Petahana | H. Gamalis |
Dewan Perwakilan
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Berau dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | 2024-2029[8] | ||
PKB | 0 | 0 | 1 | |
Gerindra | 3 | 2 | 4 | |
PDI-P | 1 | 3 | 2 | |
Golkar | 5 | 6 | 4 | |
NasDem | 3 | 6 | 5 | |
Buruh | 0 | 0 | 0 | |
Gelora | 0 | 0 | 0 | |
PKS | 4 | 4 | 4 | |
PKN | 0 | 0 | 0 | |
Hanura | 0 | 1 | 3 | |
Garuda | 0 | 0 | 0 | |
PAN | 3 | 1 | 0 | |
PBB | 2 | 0 | 0 | |
Demokrat | 4 | 3 | 2 | |
PSI | 0 | 0 | 0 | |
Perindo | 0 | 0 | 1 | |
PPP | 5 | 4 | 4 | |
Ummat | 0 | 0 | 0 | |
Jumlah Anggota | 30 | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 9 | 9 | 18 |
Nomor | Ketua | Wakil Ketua | Periode | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | Hj. Syarifatul Syadiah, S.Pd., M.Si. | H. Saga Anwar |
2014 – 2018 | [9] |
H. Saga Abdul Waris, S.Sos. |
2018 – 2019 | [10][11][12] |
Kecamatan
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Berau terdiri dari 13 kecamatan, 10 kelurahan, dan 100 kampung. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 219.263 jiwa dengan luas wilayah 21.240,00 km² dan sebaran penduduk 10 jiwa/km².[13][14]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Berau, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Kampung |
Status | Daftar Kampung/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
64.03.12 | Batu Putih | 7 | Kampung | ||
64.03.13 | Biatan | 8 | Kampung | ||
64.03.08 | Biduk-Biduk | 6 | Kampung | ||
64.03.06 | Gunung Tabur | 1 | 10 | Kampung | |
Kelurahan | |||||
64.03.01 | Kelay | 14 | Kampung | ||
64.03.11 | Maratua | 4 | Kampung | ||
64.03.07 | Pulau Derawan | 5 | Kampung | ||
64.03.03 | Sambaliung | 1 | 13 | Kampung | |
Kelurahan | |||||
64.03.04 | Segah | 13 | Kampung | ||
64.03.10 | Tabalar | 6 | Kampung | ||
64.03.02 | Talisayan | 10 | Kampung | ||
64.03.05 | Tanjung Redeb | 6 | - | Kelurahan | |
64.03.09 | Teluk Bayur | 2 | 4 | Kampung | |
Kelurahan | |||||
TOTAL | 10 | 100 |
Flora dan Fauna
[sunting | sunting sumber]Lebih dari 80 jenis pohon di daerah Berau yang terdaftar terancam punah dalam daftar World Conservation Union (IUCN). Teluk Berau yang merupakan bagian dari Laut Sulawesi terletak di sebuah rute migrasi utama bagi mamalia laut. Terumbu karang Berau terletak 60 kilometer dari Semenanjung Berau dianggap sebagai salah satu tempat laut yang paling penting di Indonesia dan Pulau Derawan adalah bagian dari taman laut tersebut. Di antara spesies hewan Berau terancam atau hampir punah adalah:
- Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus)
- Monyet Belalai/ Bekantan (Nasalis larvatus)
- Beruang madu (Helarctos malayanus)
- Siamang (Symphalangus syndactylus)
- Banteng (Bos javanicus)
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Tempat Wisata
[sunting | sunting sumber]Berbagai tempat wisata yang ada di Kabupaten Berau adalah:
- Kepulauan Derawan di Kecamatan Pulau Derawan
- Danau Ubur–Ubur Pulau Kakaban[15]
- Labuan Cermin Kecamatan Biduk-Biduk
- Pulau Kaniungan Besar Kecamatan Biduk-Biduk
- Kolam/Pemandian Air Panas Kecamatan Biatan
- Tulung Ni Lenggo Kecamatan Batu Putih
- Taman Buru Batu Putih di Kecamatan Talisayan
- Bekas Istana Kesultanan Gunung Tabur di Kecamatan Gunung Tabur
- Keraton Kesultanan Sambaliung di Kecamatan Sambaliung
- Makam Raja-Raja Kesultanan Gunung Tabur di tepi Sungai Berau dan Sungai Kelay, Kecamatan Gunung Tabur
- Bandar Udara Kalimarau, salah satu bandara terbesar di utara Kaltim
- Sentosa Park, wahana rekreasi air (waterboom) terbesar di utara Kaltim
- Masjid Agung Baitul Hikmah di Kota Tanjung Redeb
- Museum Siraja di Kecamatan Teluk Bayur
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2024.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Hasil Long Form SP2020 2021-2023". www.kaltim.bps.go.id. Diakses tanggal 8 Januari 2024.
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Agama di Provinsi Kalimantan Timur Semester II Tahun 2022". www.dkp3a.kaltimprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-26. Diakses tanggal 17 Juli 2023.
- ^ "Kabupaten Berau Dalam Angka 2021" (pdf). www.beraukab.bps.go.id. hlm. 7, 41, 100. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2 April 2021.
- ^ "Sri Juniarsih, Bupati Perempuan Pertama Kabupaten Berau". korankaltim.com. 26 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-28. Diakses tanggal 26 Maret 2021.
- ^ "Rapat Pleno Terbuka, KPU Berau Tetapkan Sri Juniarsih dan Gamalis jadi Bupati dan Wakil Bupati". berau.bawaslu.go.id. 23 Januari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-23. Diakses tanggal 26 Maret 2021.
- ^ "Gubernur Lantik enam Kepala Daerah". diskominfo.kaltimprov.go.id. 26 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-13. Diakses tanggal 22 Maret 2021.
- ^ [1]
- ^ Pro Kaltim, 14 Oktober 2014, DPRD Berau Kembali Dipimpin Perempuan; Syarifatul Sa'diah dan Anggota Lainnya Dikukuhkan, dikunjungi pada 30 Januari 2019.
- ^ Pro Berau, 28 Agustus 2018, Waris Dilantik Jadi Wakil Ketua DPRD, dikunjungi pada 30 Januari 2019.
- ^ Tribun Kaltim, 27 Agustus 2018, Gantikan Anwar, Abdul Waris Dilantik Jadi Wakil Ketua II DPRD Berau', dikunjungi pada 30 Januari 2019.
- ^ Koran Kaltim, 27 Agustus 2018, Waris Resmi Gantikan Alm Anwar Wakil Ketua DPRD, dikunjungi pada 30 Januari 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ gambar Galeri Danau Ubur-ubur[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs resmi Pemkab Berau
- (Indonesia) Situs tentang konservasi hutan di Kabupaten Berau Diarsipkan 2007-12-21 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Koran Tempo Berau, Supermarket Wisata Kalimantan Timur Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine.