Kalimati, Adiwerna, Tegal
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Kalimati | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Tegal | ||||
Kecamatan | Adiwerna | ||||
Kode pos | 52121 | ||||
Kode Kemendagri | 33.28.11.2012 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Kalimati merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sejarah penamaan desa kalimati yaitu Konon pada dahulu kala ada sebuah sungai yang sangat lebar,panjang dan dalam. Sungai itu memisahakan dua daerah yang berbeda. Sungai itu sering dilewati oleh pedagang-pedagang dari kedua daerah itu untuk menjual barang daganganya ke daerah seberang sungai lainya tersebut. Dengan menggunakan perahu tradisional setiap hari juga banyak orang lalu lalang disungai tersebut untuk keperluan sahari-hari karena waktu itu masih belum ada jembatan.
Suatu hari ada pedagang yang tenggelam di sungai tersebut ketika sedang menyeberangi sungai hingga meninggal dunia. Keesokan harinya kejadian serupa kembali terulang bahkan hingga beberapa kali. Hari demi hari jumlah orang yang tenggelam di sungai terus bertambah banyak. Sampai akhirnya pemimpin kedua daerah tersebut bertemu dan berunding untuk mencari jalan keluar minimal untuk mengurangi jumlah korban yang terus bertambah. Karena ketidak lancaran dalam perdagangan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi maka kedua pemimpin tersebut menyetujui kesepakatan untuk mempersempit sungai tersebut sehingga dapat mempermudah lalu lintas perdagangan dll. Setelah penyempitan sungai dilakukan banyak warga yang mendirikan rumah diatas bekas sungai tersebut karena itu merupakan tempat strategis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak orang hidup makmur setelah pindah ketempat bekas sungai. Sampai akhirnya tempat yang dulunya sungai menjadi padat penduduk.
Beberapa ratus tahun kemudian daerah tersebut diserang oleh penjajah. Banyak orang meninggal dunia didaerah tersebut tapi anehnya warga yang tinggal ditempat yang dulunya bekas penyempitan sungai tersebut tidak terdapat orang yang meninggal dunia karena serangan penjajah, Hingga akhirnya setiap kali penjajah menyerang banyak warga sekitar yang bersembunyi didaerah bekas penyempitan sungai tersebut sambil berharap mendapatkan berkah panjang umur.
Puluhan tahun berlalu, daerah itupun kian berkembang pesat sampai akhirnya seseorang menamai daerah tersebut KALIMATI, karena waktu itu daerah tersebut belum memiliki nama. Nama Kalimati dipilih karena memiliki banyak arti, yang pertama karena mulanya daerah tersebut adalah sungai yang disempitkan atau dimatikan. Arti yang kedua karena dulunya daerah tersebut sering memakan korban kematian. Dan arti yang terakhir karena ketika penjajah menyerang orang yang keluar dari daerah kalimati akan meninggal dunia atau mati.
Sampai saat ini bukti bahwa daerah kalimati dulunya adalah sungai yang disempitkan masih dapat ditemukan. Seperti ketika akan membuat sumur, dikedalaman beberapa meter akan ditemukan pasir-pasir. Padahal didaerah lainya ketika akan membuat sumur yang ditemukan adalah tanah-tanah lempung bukan tanah pasir. Selain itu banyak penduduk yang tinggal didesa Kalimati hidupnya makmur dan sejahtera karena perdagangan.