Lompat ke isi

Kalongan, Ungaran Timur, Semarang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kalongan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSemarang
KecamatanUngaran Timur
Kode pos
50519
Kode Kemendagri33.22.19.2010 Edit nilai pada Wikidata
Luas863,300 ha/8,633 km2
Jumlah penduduk8.672
Kepadatan-1004,517 jjiwa/km2(10,045 jiwa/hektar)
Peta
PetaKoordinat: 7°8′5″S 110°26′46″E / 7.13472°S 110.44611°E / -7.13472; 110.44611


Kalongan adalah merupakan sebuah desa di kecamatan Ungaran Timur, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.

Berdasarkan cerita turun temurun, diperkirakan sekitar 1.825 - 1.830 pada era perang Diponegoro ada sebagian prajurit Diponegoro yang ditangkap dan salah satunya ada yang datang ke desa ini sehingga membuka desa ini sampai berakhirnya perang Diponegoro.

Dulu hanya terdapat tiga desa yaitu Kajangan, Mendiro, dan Kalongan, lalu ketiganya digabung menjadi Desa Kalongan. Sekitar era 1.910 terdapat tambahan dari pengungsi benah desa salah satunya Desa Tugusari, Desa Jeruksiring, Desa Pangayuhan, dll karena waktu itu terdapat bencana longsor yang akhirnya desa di bagian bawah harus direlokasi menjadi satu dusun baru sebagai Dusun Ngaliyan yang berasal dari nama alih-alih dari desa-desa yang ikut relokasi selain Dusun Ngaliyan yang menjadi tambahan dari pengungsi relokasi akibat bencana tanah longsor Dusun Rejowinangun juga terbentuk karena tambahan dari desa-desa yang direlokasi dan sekarang menjadi salah satu dusun di Desa Kalongan. Dan sekarangpun kedua daerah tersebut masih terjadi tanah longsor karena merupakan tanah gerak.

Mitos penamaan Desa Kalongan, karena banyaknya warga yang memiliki ilmu melakukan migrasi keluar dari Desa Kalongan yang sering disebut dengan Kalong, oleh karena itu Desa Kalongan dinamakan Desa Kalongan.

Terdapat 12 dusun di Desa Kalongan sebagai berikut :

  1. Dusun Dampu.
  2. Dusun Kajangan.
  3. Dusun Bandungan.
  4. Dusun Sipete.
  5. Dusun Sigude.
  6. Dusun Bulu.
  7. Dusun Mendiro.
  8. Dusun Kalongan.
  9. Dusun Glepung.
  10. Dusun Tompo Gunung.
  11. Dusun Rejowinangun.
  12. Dusun Ngaliyan.

Jenis tanah yang berada di Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur ada dua macam jenis tanah. Jenis tanah tersebut adalah jenis tanah latosolmerah kuning dan coklat tua dan jenis tanah mediteran coklat tua. Jenis tanah latosol merah kuning dan coklat tua mempunyai luasan sebanyak 582 ha dan luas tanah yang berjenis  tanah mediteran coklat tua seluas 281 ha. Dengan demikian di Desa Kalongan di dominasi oleh jenis tanah litosolmerah kuning dan coklat tua dengan persentase 67,44 sedangakan jenis tanah mediteran coklat tuamempunyai persentase sebanyak 32,56%.

Topografi di Desa Kalongan termasuk topografi kelas 8- 15 % dan 25-45%. Kelas 8- 15 %  tergolong landai dan 25-45% yang tergolong curam. Kelas kelerengan 8-15% memiliki luas sebanyak 800 ha dengan presentase 97,70 %, sedangakan kelas kelerengan 25-45 % memiliki luas daerah sebanyakan  63 ha dengan presentase sebanyak 7,30 %.Dengan demikian menunjukkan bahwa kelas kelerengan di Desa Kalongan didominase oleh kelas kelerengan 8-15 % yang tergolong klasifikasi landai.

Dusun-dusun di Desa Kalongan di dominasi oleh kelas kelerengan 8-15 %, dimana kelerengan ini menunjukkan klasifikasi kelas lereng landai. Namun sebagian kecil Dusun Dampu memiliki  kelas kelerengan 25-45 %, kelas kelerengan ini berada di daerah perbatasan dusun Dampu dengan Kecamatan Susukan. Pada kelerenan 8-15% kelerengan ini cocok dikembangakan menjadi daerah permukiman, bisnis serta perkantoran karena drainase pada kelas kelerengan ini bisa memiliki kondisi yang baik. Pada kelerengan inilah yang mana banyak terdapat permukiman penduduk. Dari tingkat kelerengan  yang dikategorikan termasuk dalam kawasan berbukit karena lereng yang landai dan sangat curam.

Curah hujan di  Desa Kalongan terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas sedang dan kelas  curah hujan tinggi. Kelas Curah hujan rendah yang memiliki nilai 2000-2500 mm/ tahun, sedangkan yang kelas curah hujan tinggi memiliki nilai 2500-3000 mm/tahun. Luas daerah dengan kelas  curah hujan 2000-2500 mm/ tahun sebanyak 675 ha dan luas daerah yang memiliki kelas 2500-3000 mm/tahun sebanyak 188 ha.

Kelas curah hujan rendah 2000-2500 mm/ tahun lebih banyak presentasenya, dengan presentase sebanyak 78,22 % dan kelas curah hujan tinggi 2500-3000 mm/tahun memiliki presentase sedikit dengan presentase sebanyak  21.78 %. Dengan demikian dapat di ketahuai bahwa  luas daerah  kelas curah hujan 2000-2500 mm/tahun lebih luas  dibandingkan dengan kelas curah hujan 2500-3000 mm/tahun.

Kelas curah hujan rendah  berada di Dusun Dampu, Dusun Kajangan, Dusun Bandungan, Dusun Rejowinangun, Dusun Sipete Dusun Kalongan, Dusun  Pringkurung, Dusun Ngalian, Dusun Glepung, Dusun Topogunung, sebagian Dusun Sigude dan sebagian Dusun Mendiro. Sedangkan dusun yang memiliki kelas curah  hujan tinggi berada di sebagian Dusun Sigude ,sebagian Dusun Mendiro dan Dusun Bulu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Desa Kalongan didominase oleh kelas curah hujan 2000- 2500 mm/ tahun yang berate termasuk dalam klasifikasi curah hujan rendah.

Desa Kalongan mempunyai jenis hidrogeologi akuifer Produktif kecil  yang dimana artinya adalah akuifer dengan jenis ini memiliki keterusan yang beragam, muka air tanah umumnya dalam. Masyarakat Desa Kalongan pada umumnya masih menggunakan air sumur. Masyarakat Desa Kalongan mengandalkan sumur dikarenakan belum meratanya air PAM, kemudian untuk masyarakat di daerah pedalaman dan berekonomi dibawah rata-rata masih enggan menggunakan PDAM karena biaya yang cukup tinggi sehingga mereka menggunakan air sumur.

Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Pertanian yang ada di Desa Kalongan didukung dengan ketersediaan lahan pertanian, sehingga dapat menunjang aktivitas tersebut. Hasil produksi pertanian memiliki beberapa jenis tanaman yaitu tanaman padi, jagung, serta ubi kayu.

Jumlah produksi pertanian paling banyak terdapat di Dusun Kalongan, dengan jumlah yaitu 119 ton dan menyumbang 19,6% hasil pertanian. Sedangkan dusun yang memiliki hasil pertanian paling sedikit yaitu Dusun Rejowinangun yaitu sebesar 1,6 ton atau sekitar 0,3%.

Poduksi tanaman padi paling menonjol apabila dibandingkan dengan tanaman yang lain, yaitu berjumlah 366,4 ton dan menyumbang 60,3% hasil pertanian di Desa Kalongan. Hasil pertanian selanjutnya yaitu ubi kayu sebesar 183,2 ton atau 30,1% dan produksi tanaman jagung sebesar 58,5 ton dan menyumbang 9,6%.

Sektor pertanian di Desa Kalongan menjadi salah satu sektor yang mendukung perekonomian desa dan lebih berpotensi apabila dibandingkan dengan sektor yang lain. Tanaman padi menjadi hasil produksi pertanian yang paling mendominasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh ketersediaan lahan pertanian yang luas sehingga hasil pertanian yang diproduksi cukup besar. Hasil pertanian yang besar menjadi salah satu potensi Desa Kalongan yang layak dikembangkan.

Perkebunan

[sunting | sunting sumber]

Jumlah hasil perkebunan paling banyak terdapat di Dusun Kalongan dan Dusun Tompogunung, dengan jumlah yang sama yaitu 10,75 ton dan menyumbang 15,6% hasil perkebunan. Dilanjutkan Dusun Kajangan yang menyumbangkan 8,6 ton hasil perkebunan atau sekitar 12,5%. Sedangkan dusun yang tidak memiliki hasil perkebunan yaitu Dusun Glepung. Poduksi tanaman kelapa paling menonjol apabila dibandingkan dengan tanaman yang lain, yaitu berjumlah 52,65 ton dan menyumbang 76,3% hasil pertanian di Desa Kalongan. Hasil perkebunan selanjutnya yaitu kopi sebesar 10,4 ton atau 15,1% dan produksi tanaman kapuk sebesar 5,25 ton dan menyumbang 7,6%. Sedangkan produksi perkebunan paling sedikit adalah kakao yaitu sebesar 0,7 ton atau 1%.

Perikanan

[sunting | sunting sumber]

Hasil perikanan menunjukkan bahwa setiap dusun yang ada di Desa Kalongan memiliki jumlah produksi ikan yang berbeda. Jumlah paling banyak terdapat di Dusun Kalongan, dengan jumlah 700 kg dan menyumbang 28,8% hasil perikanan. Walaupun begitu, Desa Kalongan tidak terlihat memiliki banyak kolam ikan, namun ternyata banyak masyarakat yang memelihara ikan di sawah. Dusun Kajangan menjadi dusun kedua yang menghasilkan ikan yaitu sebeasr 687,5 kg. Sedangkan dusun yang tidak menghasilkan ikan yaitu Dusun Rejowinangun dan Dusun Glepung. Produksi ikan lele yaitu sebesar 2357,5 kg dan menyumbang 96,9% hasil perikanan. Sedangkan produksi ikan nila sebesar 75 kg atau 3,1%. Produksi ikan lele lebih banyak jika dibandingkan dengan ikan nila, hal ini dikarenakan ikan lele lebih mudah dikembangkan dan bisa bertahan hidup walaupun dengan lingkungan/air yang kurang baik, oleh karena itu banyak masyarakat yang membudidayakannya.

Peternakan

[sunting | sunting sumber]

Jumlah hewan ternak paling banyak terdapat di Dusun Kalongan, dengan jumlah yaitu 1.062 ekor dan menyumbang 13% hasil ternak. Sedangkan dusun yang memiliki hasil ternak paling sedikit yaitu Dusun Glepung yaitu sebesar 288 ekor atau sekitar 4%. Hewan ternak yang paling menonjol bila dibandingkan dengan ternak yang lain yaitu ayam dengan jumlah 6.762 ekor atau 84,3%. Hasil hewan ternak kambing berjumlah 990 ekor dan menyumbang12,3% hasil peternakan di Desa Kalongan. Hasil ternak selanjutnya yaitu sapi sebesar 271 ekor atau 3,4%.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]