Kalung lencana
Kalung lencana atau kalung lencana orde adalah rantai perhiasan leher yang kerap dibuat dari emas dan email, bertatahkan ratna mutu manikam, dan disangsangkan di sekeliling leher sebagai tanda keanggotaan orde aswasada. Kalung lencana adalah salah satu jenis kalung jabatan, peranti paling mentereng yang tercipta dari fenomena keberseragaman yang marak pada Abad Pertengahan dan Awal Zaman Modern. Orde-orde yang memiliki beberapa jenjang keanggotaan sering kali menjadikan kalung lencana sebagai atribut khusus untuk jenjang kepangkatan tertinggi (biasanya disebut Salib Kebesaran). Kalung lencana terbuat dari lempengan-lempengan yang dirangkai menyerupai pending dan biasanya dihiasi lambang-lambang orde, sementara lencana orde biasanya dijadikan bandulnya. Kadang-kadang lencana tersebut diberi nama menurut gambar yang terpampang; sebagai contoh, lencana Orde Sabuk Mojah dinamakan "Georgius" lantaran memuat gambar bendera Santo Georgius.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sebuah tradisi Abad Pertengahan: Orde Kalung Lencana (abad ke-14)
[sunting | sunting sumber]Orde-orde aswasada perdana adalah orde-orde tentara salib. Sebagai ciri khasnya, orde-orde ini menjahitkan salib dari kain beledu merah, hijau, atau hitam pada mantel anggotanya. Kemudian hari, anggota orde-orde aswasada menggunakan cincin, tekat gambar naga, bahkan sabuk mojah sebagai ciri khas ordenya. Menjelang akhir Abad Pertengahan, kaum kesatria berkuda kian menonjolkan lambang ordenya masing-masing, manakala medali, salib, dan ratna mutu manikam berbentuk satwa mulai dicantolkan pada seuntai kalung yang disangsangkan mengelilingi leher dan disebut kalung jabatan.
Pada abad ke-14, Amadeus VI, Bupati Savoye (tahun 1343–1383) mendirikan Orde Kalung Lencana,[1] yang didarmabaktikan kepada Santa Perawan Maria.[1] Ciri khasnya yang paling utama dan yang paling tua adalah kalung lencananya. Bandul kalung lencana ini adalah sekeping medali emas berukir gambar peristiwa pewartaan kabar sukacita kepada Santa Perawan Maria oleh Malaikat Agung Gabriel. Medali ini dibingkai ukiran tiga simpul Savoye yang bertumpang-tindih dihiasi salib-salib bakung kecil, dan di pertengahan bagian atas bingkai, di antara dua simpul Savoye, terukir gambar seberkas cahaya beserta seekor burung merpati, lambang Roh Kudus, yang juga terbuat dari emas.
Lantaran sama-sama dijiwai oleh devosi kepada Santa Perawan Maria, kebiasaan mengenakan kalung lencana menyebar ke seluruh Eropa bersamaan dengan kebiasaan mengalungkan rosario di leher. Kebiasaan ini sampai ke Inggris pada abad ke-15.[2]
Kalung lencana Suf Emas (tradisi abad ke-15)
[sunting | sunting sumber]Para kesatria beberapa orde aswasada Eropa mengenakan kalung lencana yang beraneka ragam. Kebiasaan mengenakan kalung lencana diprakarsai oleh Adipati Burgundia Philippe III. Kepada para kesatria aggota Orde Suf Emas, sang adipati memberikan lencana suf emas, yakni seuntai kalung dari "lempengan emas kerawang, bertatah tiruan rijang hitam dan rijang putih dari email, berbandul suf emas".[3]
Keterkaitan dengan Prancisː kalung lencana Santo Mikhael diciptakan pada tahun 1469
[sunting | sunting sumber]Kebiasaan ini diikuti Raja Prancis Louis XI ketika mendirikan Orde Santo Mikhael pada tahun 1469. Para kesatria anggota orde ini diberinya kalung lencana berupa rencengan cangkang simping. Yang paling terkenal adalah kalung lencana yang dianugerahkan sebagai tanda kehormatan kepada Raoul de Lannoy seusai perang pengepungan Quesnoy.[4] Panjang kalung dijadikan dua kali lipat panjangnya yang semula oleh Raja Prancis Charles VIII. Potret resmi pertama Raja Prancis yang mengenakan kalung lencana ini adalah potret Raja Louis XII pada tahun 1514. Sejak saat itu, semua Raja Prancis mengenakan kalung lencana Orde Santo Mikhael sampai paguyuban itu dibubarkan pada tahun 1830.[5] Orde Pembebasan mendaku sebagai penerus Orde Santo Mikhael pada tahun 1945 dan menciptakan kalung lencana sendiri, karya empu kriya emas Gilbert Poillerat,[6] yang dikenakan Presiden Charles de Gaulle dalam potret resminya, lantaran lebih menyukai salib Lotharingen pada kalung lencana tersebut daripada lambang-lambang pada Kalung Lencana Kebesaran Legiun Kehormatan.[7]
Karena Orde Santo Mikhael hanya beranggotakan kaum pria, Permaisuri Anne d'Autriche mendirikan Orde Kalung Lencana Samawi Rosario Suci pada tahun 1647 dengan bantuan kapelannya, padri Dominikan Prancis François Arnoul, sehingga sekali lagi membuktikan keterkaitan kalung lencana dengan rosario sebagai peranti devosi. Anggaran dasar orde baru tersebut erat dikaitkan dengan wejangan kepada lima puluh dara bertakwa dan sekalian jiwa budiman, demi memulihkan devosi kepada Bunda Maria dan menganjurkan kekudusan bagi kaum wanita yang berkiprah di lingkungan Gereja Katolik di Prancis.[8]
Tradisi yang menyebar ke Inggris: Raja Henry VIII dan kalung lencana Orde Sabuk Mojah (abad ke-16)
[sunting | sunting sumber]Sampai dengan masa pemerintahan Raja Henry VIII, Orde Sabuk Mojah, sama seperti orde-orde aswasada kenamaan yang terdahulu, tidak mengenal kalung lencana. Meskipun demikian, Raja Henry VIII ingin dipandang sejajar dalam segala hal dengan raja-raja Eropa Daratan, sebagaimana terjabar di dalam anggaran dasar yang ditandatangani Pejabat Pencatat Orde pada tanggal 5 Januari 1508 dan dikirimkan kepada Kaisar Romawi Suci Maksimilianus I. Kalung lencana kesatria Sabuk Mojah yang ada sekarang ini, yakni rangkaian simpul-simpul emas dan sabuk-sabuk mojah bertimang emas yang membingkai mawar putih berlapik mawar merah, berasal dari zaman kulawangsa Tudor. Pada tahun 1672, antikuarius Inggris Elias Ashmole memaparkan perubahan kalung lencana Orde Sabuk Mojah dari bentuknya yang semula dijabarkan Raja Henry VIII, yaitu "seuntai kalung emas, bermata rantai menyerupai sabuk mojah dengan sekuntum mawar merah kirmizi, berbandul citra Santo Georgius".[9] Kebanyakan orde aswasada Inggris dewasa ini memiliki kalung lencana yang masih dikenakan pada kesempatan-kesempatan istimewa, yakni pada hari-hari kalung lencana. Orde Darmabakti Istimewa, Orde Jasa, Orde Sahabat Kehormatan, dan Orde Darmabakti Kekaisaran adalah pengecualiannya.
Kejayaan kalung lencana pada abad ke-18
[sunting | sunting sumber]Selepas abad ke-17, masa jaya kalung lencana pun berakhir. Kalung lencana hanya dikenakan dalam upacara-upacara kebesaran, sementara dalam kehidupan sehari-hari sudah tergantikan oleh pemakaian bintang yang disematkan di dada dan lencana yang dicantolkan pada pita. Banyak orde melanggengkan kebiasaan mengenakan kalung lencana, dan jika keanggotaan orde terbagi menjadi beberapa jenjang kepangkatan maka kalung lencana dijadikan atribut khusus bagi jenjang tertinggi. Pengecualian yang menonjol adalah Portugal.
Pada akhir abad ke-18, rata-rata orde aswasada Eropa hanya memiliki satu jenjang kepangkatan, yaitu kesatria berkuda, dan meskipun biasanya berkalung lencana, kini salib atau lencana mereka dicantolkan pada seutas pita yang dikalungkan di leher atau disampirkan di pundak kanan. Ketika orde-orde menjadi lebih demokratis, keanggotaannya pun mulai dibedakan menjadi beberapa jenjang kepangkatan, dan hanya jenjang tertinggi, yaitu "Kesatria Salib Kebesaran", yang mengenakan kalung lencana. Orde-orde Negeri Belanda tidak mengenal kalung lencana, tetapi beberapa orde Belgia, rata-rata orde Austria dan Prusia, serta beberapa orde Portugal memiliki kalung lencana. Di Portugal, semua anggota orde aswasada mengenakan kalung lencana, hanya saja kalung lencana Kesatria Salib Kebesaran dibuat jauh lebih mentereng.
Grand Collier de la Légion d'Honneur
[sunting | sunting sumber]Sejak permulaan abad ke-19, kalung lencana sudah dipakai sebagai tanda jabatan guru besar orde aswasada. Napoleon I memperkenalkan kalung lencana Grand Aigle (Elang Kebesaran) untuk menggantikan kalung lencana Salib Kebesaran sebagai tanda pangkat tertinggi di dalam orde Legiun Kehormatan yang dibentuknya. Napoleon membagi-bagikan 15 kalung lencana emas tersebut kepada sanak saudara dan menteri-menteri besarnya. Kalung lencana Elang Kebesaran tidak bertahan sesudah Napoleon terjungkal dari tampuk kuasa, dan akhirnya dihapuskan pada tahun 1815. Napoleon juga memperkenalkan kalung lencana Grand Collier de la Légion d'Honneur yang merupakan Kalung Lencana Kebesaran pertama yang dikenakan di luar sebuah orde religius. Presiden Prancis mengenakan kalung lencana Orde Legiun Kehormatan. Dewasa ini, pangkat Kalung Lencana Kebesaran kerap diposisikan di atas pangkat Salib Kebesaran, dan dikhususkan bagi presiden serta para kepala negara asing sebagaimana yang dilakukan di negara Brasil.
Ilmu kebentaraan
[sunting | sunting sumber]Di bidang ilmu kebentaraan, sebagian besar anggota orde aswasada dibenarkan memampang kalung lencana orde pada lambang kebesarannya (jika yang bersangkutan memang berhak mengenakan kalung lencana). Sering kali ada aturan ketat mengenai cara memampang kalung lencana pada lambang kebesaran. Biasanya kalung lencana ditampilkan melingkari perisai, tetapi bisa juga sebagian kalung tersembunyi di balik perisai. Kadang-kadang hanya sebagian dari kalung beserta lencana yang ditampilkan menjuntai di bawah perisai.
Kalung-kalung lencana dari berbagai macam orde aswasada kadang-kadang ditampilkan bersama-sama pada kelengkapan, yakni melingkari perisai pada lambang kebesaran beberapa kepala negara monarki. Meskipun kelengkapan standar rata-rata menampilkan gambar kalung lencana tertentu, bukan berarti gambar kalung lencana lain (yang layak dikenakan si pemilik lambang kebesaran) tidak boleh dipampang atau menggantikan gambar tersebut. Beberapa kelengkapan kebesaran menampilkan lebih dari satu untai kalung lencana, sementara kelengkapan lain hanya menampilkan seuntai kalung lencana; Lambang kebesaran kepala negara Norwegia hanya menampilkan gambar kalung lencana Orde Santo Olaus melingkari perisai, sementara lambang kebesaran kepala negara Denmark menampilkan kalung lencana dari dua orde aswasada negara itu, yakni Orde Gajah dan Orde Dannebrog. Pada lambang kebesaran negara Swedia yang lebih besar, yang ditampilkan adalah kalung lencana Orde Serafim. Kalung lencana Orde Leopold juga ditampilkan pada lambang kebesaran nasional Belgia.
Akhir hayat penerima
[sunting | sunting sumber]Bilamana seorang anggota orde aswasada tutup usia, biasanya kalung lencana tidak ikut dikubur bersama jenazahnya, tetapi dapat dipajang beralaskan bantal di atas peti matinya (bersama tanda-tanda jasa dan pangkat lain yang pernah diterima mendiang) selama upacara duka berlangsung. Banyak orde aswasada mewajibkan pengembalian kalung lencana dan mungkin juga tanda-tanda pangkat lainnya kepada pihak berwenang yang menganugerahkannya bilamana anggota yang menerimanya sudah tutup usia. Sering kali orde aswasada mewajibkan tanda penghargaan itu dikembalikan secara langsung kepada orde oleh seorang kerabat laki-laki mendiang.
Orde dengan kalung lencana sebagai tanda pangkat tertinggi
[sunting | sunting sumber]Banyak orde juga menjadikan kalung sebagai perhiasan yang dikenakan saat menghadiri upacara-upacara resmi. Kalung lencana dikenakan oleh semua kesatria berkuda di dalam orde aswasada yang hanya memiliki satu jenjang kepangkatan, tetapi hanya dikenakan oleh kesatria-kesatria berkuda yang paling tinggi pangkatnya di dalam orde aswasada yang memiliki lebih dari satu jenjang kepangkatan. Meskipun demikian, di dalam beberapa orde, kalung lencana merupakan suatu pangkat tersendiri yang lebih tinggi daripada pangkat Kesatria Salib Besar, yaituː
Eropa
[sunting | sunting sumber]- Andora: Kalung lencana Orde Karel Agung
- Bulgaria:
- Wangsa Saksen-Koburg-Gota: Rantai Besar dan Rantai Kecil Orde Santo Aleksander
- Republik Ceko: Tanda pangkat golongan utama beserta kalung lencana Orde Singa Putih
- Siprus: Kalung lencana kebesaran Orde Makarios III
- Estonia: Kalung lencana Orde Lambang Kebesaran Nasional
- Estonia: Kalung lencana Orde Salib Terra Mariana
- Estonia: Kalung lencana Orde Bintang Putih
- Finlandia: Salib kebesaran beserta kalung lencana Orde Mawar Putih
- Georgia:
- Templat:Country data Kerajaan Georgia Wangsa Bagrationi: Tanda pangkat kesatria kalung lencana kebesaran Orde Elang Georgia
- Jerman:
- Wangsa Wittelsbach: Tanda pangkat kesatria salib kebesaran beserta kalung lencana Orde Santo Hubertus
- Templat:Country data Kadipaten Brunswick Wangsa Hanover: Tanda pangkat kesatria salib kebesaran beserta kalung lencana Orde Heinrich Singa
- Yunani:
- Wangsa Glücksburg: Kalung lencana Orde Santo Georgius dan Konstantinus
- Takhta Suci: Tanda pangkat kesatria/srikandi kalung lencana Orde Aswasada Makam Kudus Yerusalem
- Takhta Suci: Tanda pangkat kesatria beserta kalung lencana Orde Pius IX
- Hongaria : Rantai Korvinus Hongaria
- Hongaria : Salib kebesaran beserta rantai Orde Jasa Republik Hongaria, golongan awam
- Islandia: Kalung lencana beserta salib kebesaran bintang dada Orde Alap-Alap *
- Italia: Tanda pangkat kesatria salib kebesaran beserta kalung lencana Orde Jasa Republik Italia
- Wangsa Bourbon-Dua Sisilia / Wangsa Bourbon-Parma: Tanda pangkat kesatria penyelia salib kebesaran beserta kalung lencana Orde Konstantinus Militer Suci Santo Georgius
- Ordo Militer Berdaulat Malta: Kalung lencana Orde pro Merito Melitensi
- Latvia: Tanda pangkat panglima salib kebesaran beserta rantai Orde Tiga Bintang
- Lituania: Rantai emas Orde Vitautas Agung
- Malta: Tanda pangkat sahabat kehormatan honoris causa beserta kalung Lencana Orde Nasional Jasa Bakti Malta
- Norwegia: Salib kebesaran beserta kalung lencana Orde Santo Olaus
- Portugal: Kalung Lencana Kebesaran Orde Menara dan Pedang
- Portugal: Kalung Lencana Kebesaran Orde Militer Kristus
- Portugal: Kalung Lencana Kebesaran Orde Militer Aviz
- Portugal: Kalung Lencana Kebesaran Orde Santiago da Espada
- Portugal: Kalung Lencana Kebesaran Orde Pangeran Dom Henrique
- Portugal: Kalung Lencana Kebesaran Orde Kebebasan
- Portugal: Kalung Lencana Kebesaran Orde Camões
- Wangsa Braganza: Kalung lencana kebesaran Orde Santo Mikhael Bersayap
- Wangsa Braganza: Kalung lencana kebesaran Orde Jasa Bakti Sentana Portugis
- Rumania: Kalung lencana Orde Bintang Rumania
- Wangsa Hohenzollern-Sigmaringen: Salib kebesaran beserta kalung lencana Orde Karol I
- San Marino: Kalung lencana Orde San Marino
- Serbia: Kalung lencana Orde Republik Serbia
- Wangsa Karađorđević: Tanda pangkat kesatria kalung lencana kebesaran Orde Santo Pangeran Lazar
- Spanyol: Tanda pangkat kesatria/srikandi kalung lencana Orde Carlos III
- Spanyol: Tanda pangkat kesatria/srikandi kalung lencana Orde Jasa Bakti Awam
- Spanyol: Tanda pangkat kesatria/srikandi kalung lencana Orde Isabel la Católica
- Spanyol: Tanda pangkat kesatria/srikandi kalung lencana Orde Awam Alfonso Bijaksana
- Inggris Raya: Rantai Kerajaan Victoria
Amerika
[sunting | sunting sumber]- Antigua dan Barbuda: Tanda pangkat kesatria/srikandi kalung lencana kebesaran Orde Bangsa
- Argentina: Kalung lencana Orde Jenderal Pembebas San Martín
- Bolivia: Kalung lencana kebesaran Orde Nasar Andes
- Brasil: Kalung Lencana Kebesaran Orde Nasional Bintang Pari
- Brasil: Kalung Lencana Kebesaran Orde Kongres Nasional
- Minas Gerais: Kalung Lencana Kebesaran Medali Inconfidência
- Chili: Kalung lencana Orde Jasa Bakti Chili
- Chili: Kalung lencana Orde Bernardo O'Higgins
- Kolombia: Kalung Lencana Kebesaran Orde Boyacá
- Kolombia: Kalung Lencana Kebesaran Orde San Carlos
- Republik Dominika: Kalung lencana Orde Jasa Bakti Duarte, Sánchez, dan Mella
- Republik Dominika: Kalung lencana Orde Kristoforus Kolumbus
- Ekuador: Kalung Lencana Kebesaran Orde Nasional San Lorenzo
- Ekuador: Kalung Lencana Kebesaran Orde Nasional Jasa Bakti
- Grenada: Tanda kepangkatan Kesatria/Srikandi Kalung Lencana Kebesaran Orde Grenada
- Guatemala: Kalung lencana Orde Quetzal
- Guatemala: Kalung lencana Orde Antonio José de Irisarri
- Honduras: Kalung Lencana Kebesaran Orde José Cecilio del Valle
- Meksiko: Kalung lencana Orde Elang Aztek
- Nikaragua: Kalung lencana Orde Ruben Dario
- Panama: Kalung lencana Orde Manuel Amador Guerrero
- Paraguay: Kalung lencana Orde Nasional Jasa Bakti
- Peru: Kalung Lencana Kebesaran Orde Matahari Peru
- Venezuela: Kalung lencana Orde Pembebas
Afrika
[sunting | sunting sumber]- Mesir: Kalung lencana Orde Sungai Nil
- Mesir: Kalung lencana Orde Republik
- Etiopia:
- Wangsa Salomo: Kalung lencana Orde Meterai Salomo
- Wangsa Salomo: Kalung lencana Orde Ratu Syeba
- Wangsa Salomo: Salib Kebesaran beserta Kalung Lencana Orde Tritunggal Mahakudus
- Pantai Gading: Kalung lencana Orde Nasional Pantai Gading
- Libya:
- Templat:Country data Kerajaan Libya Wangsa Sanusi: Kalung Lencana Kebesaran Orde Idris I
- Rwanda:
- Templat:Country data Kerajaan Rwanda Wangsa Ndahindurwa: Tanda kepangkatan kesatria Kalung Lencana Kebesaran Orde Kerajaan Drum
- Sudan: Kalung Lencana Kehormatan
Asia
[sunting | sunting sumber]Timur Tengah
[sunting | sunting sumber]- Bahrain: Kalung lencana Order of Khalifa
- Yordania: Kalung lencana Penghargaan Husain bin Ali
- Kuwait: Kalung lencana Penghargaan Mubarak Agung
- Oman: Kalung lencana Penghargaan Assa'id
- Palestina: Kalung Lencana Kebesaran Negara Palestina
- Arab Saudi : Rantai Badar
- Arab Saudi : Kalung lencana Penghargaan Raja Abdulaziz
- Uni Emirat Arab : Kalung lencana Orde Sayid
Asia Tenggara & Asia Utara
[sunting | sunting sumber]- Tiongkok: Medali Persahabatan
- Manchukuo: Kalung Lencana Orde Kebesaran Kembang Anggrek
- Timor Leste: Kalung Lencana Kebesaran Orde Timor Leste
- Jepang: Kalung Lencana Orde Serunai
- Laos:
- Keluarga Kerajaan Laos: Kesatria Berkalung Lencana Orde Sejuta Gajah dan Songsong Putih
- Filipina: Kalung Lencana Kebesaran (Maringal na Kuwintas) Orde Jantung Emas
- Filipina: Kalung Lencana Kebesaran (Supremo) Orde Lakandula
- Filipina: Kalung Lencana Kebesaran (Raja) Orde Sikatuna
- Korea Selatan: Kalung Lencana Orde Kebesaran Mugunghwa
Oseania
[sunting | sunting sumber]- Tonga: Tanda kepangkatan Kesatria Salib Kebesaran beserta kalung lencana Orde Kerajaan Pouono
- Tonga: Tanda kepangkatan Kesatria Salib Kebesaran beserta kalung lencana Orde Mahkota Tonga
- Tonga: Tanda kepangkatan Kesatria Salib Kebesaran beserta kalung lencana Orde Ratu Sālote Tupou III
* berarti kalung lencana harus dipulangkan kepada orde apabila anggota penerimanya sudah meninggal dunia
† berarti orde sudah tidak beroperasi tetapi belum resmi dibubarkan
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Kalung lencana Orde Kebangsaan Bintang Pari (Brasil)
-
Lambang kebesaran Raja Denmark dan Norwegia Frederik IV dibingkai kalung lencana Orde Dannebrog dan kalung lencana Orde Gajah
-
Kalung lencana Orde Santo Pangeran Lazar
(Kerajaan Serbia, Kerajaan Yugoslavia, dan Keluarga Kerajaan Serbia) -
Kalung lencana Orde Pedang
(Swedia) -
Kalung lencana Orde Bintang Kutub
(Swedia) -
Kalung lencana Orde Vasa
(Swedia) -
Kalung lencana Orde Sabuk Mojah (Inggris Raya)
-
Bintang dan kalung lencana Kesatria Salib Agung Orde Santo Mikhael dan Santo Georgius (Inggris Raya)
-
Bintang dan kalung lencana Kesatria Salib Agung Orde Abiseka divisi awam
(Inggris Raya dan Persemakmuran Bangsa-Bangsa) -
Bintang dan kalung lencana Kesatria Salib Agung Orde Abiseka divisi tentara
-
Kalung lencana Orde Santo Silvester dan Laskar Emas
(Vatikan)
Gambar dari buku karangan Maximilian Gritzner, terbit tahun 1893.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Syr Gawayn and the Grene Knyzt-(Penutup), J. R. Hulbert, Modern Philology, Jld. 13, No. 12 (Apr., 1916), 140.
- ^ Evans, Joan (1989-01-01). A History of Jewellery, 1100-1870 (dalam bahasa Inggris). Courier Corporation. hlm. 77. ISBN 978-0-486-26122-5.
- ^ "Men's fashion". Fashions of the Hapsburg Era: Austria-Hungary (dalam bahasa Inggris). Metropolitan Museum of Art. 1979. hlm. 3.
- ^ Fontenay, Eugène (1887). Les bijoux anciens et modernes (dalam bahasa Prancis). Maison Quantin. hlm. 189.
- ^ Boulton d'Arcy, Jonathan Dacre (2000). The Knights of the Crown: The Monarchical Orders of Knighthood in Later Medieval Europe, 1325-1520 (dalam bahasa Inggris). Boydell Press. hlm. 442. ISBN 978-0-85115-795-5.
- ^ Chaffanjon, Arnaud (1969). Les grands ordres de Chevalerie (dalam bahasa Prancis). S.E.R.G. hlm. 117.
- ^ Bonfait, Olivier; Desmas, Anne-Lise; Marin, Brigitte (2003). Les portraits du pouvoir: actes du colloque (dalam bahasa Prancis). Somogy. hlm. 231. ISBN 978-2-85056-608-0.
- ^ Arnoul, François (1647). Institution de l'Ordre du Collier Céleste du Sacré Rosaire (dalam bahasa Prancis). Paris & Lyon: Jacques Carteron.
- ^ Ashmole, Elias (1672). "7. The Habit and Ensigns of the Order". The Institution, Laws and Ceremonies of the Most Noble Order of the Garter (dalam bahasa Inggris). J. Macock. hlm. 222.