Kapal penjelajah
Kapal penjelajah (bahasa Inggris: cruiser) adalah jenis kapal perang. Istilah ini telah digunakan selama beberapa ratus tahun, dan memiliki arti yang berbeda sepanjang periode ini. Selama zaman pelayaran, istilah "jelajah"(cruising) mengacu pada jenis misi tertentu - patroli independen, perlindungan perdagangan, atau penyerbuan - bersama dengan fregat dan sloop. Kapal penjelajah modern umumnya adalah kapal terbesar dalam armada setelah kapal induk, dan biasanya dapat melakukan beberapa peran.
Di pertengahan abad ke-19, kapal penjelajah menjadi klasifikasi kapal-kapal yang dimaksudkan untuk berlayar di perairan yang jauh, melakukan serangan, dan mencari armada perang lawan. Kapal penjelajah datang dalam berbagai ukuran, mulai dari kapal penjelajah berukuran menengah hingga kapal penjelajah lapis baja besar yang hampir sama besar (meskipun tidak sekuat) dengan kapal perang pra-dreadnought.[1] Dengan munculnya kapal perang dreadnought sebelum Perang Dunia I, kapal penjelajah lapis baja berevolusi menjadi kapal dengan skala yang sama yang dikenal sebagai battlecruiser. Para battlecruiser yang sangat besar dari era Perang Dunia I sekarang diklasifikasikan, bersama dengan kapal perang dreadnought, sebagai kapal tempur utama (capital ships).
Indonesia pada tahun 1960-an memiliki kapal penjelajah kelas Sverdlov yang bernama KRI Irian.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Keegan, John (1989). The Price of Admiralty. New York: Viking. p. 277.