Lompat ke isi

Katuk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Katuk
Sauropus androgynus Edit nilai pada Wikidata

Daun dan bunga katuk Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
SuperkerajaanEukaryota
KerajaanPlantae
DivisiTracheophytes
OrdoMalpighiales
FamiliPhyllanthaceae
TribusPhyllantheae
GenusSauropus
SpesiesSauropus androgynus Edit nilai pada Wikidata
Merr., 1903

Katuk (Sauropus androgynus) adalah spesies tumbuhan yang banyak terdapat di Asia Tenggara termasuk ke dalam genus sauropus dalam suku phyllanthaceae.[1] Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa dikenali sebagai kayu manis (bahasa Bali), simani (bahasa Minangkabau), mani cai (马尼菜; bahasa Tionghoa), cekur manis (bahasa Melayu);[2] dan rau ngót (bahasa Vietnam).[3] Daun katuk merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu (ASI).

Pertelaan dan sistematika

[sunting | sunting sumber]

Semak, tinggi dua sampai tiga meter, tumbuh di dataran rendah hingga 1.300 di atas permukaan laut. Daun kecil, berwarna hijau gelap dengan panjang lima sampai enam cm. Bunganya berwarna merah gelap atau kuning dengan bercak merah gelap dan berbunga sepanjang tahun.

Tumbuhan ini termasuk dalam suku menir-meniran (Phyllanthaceae), dan berkerabat dengan menteng, buni, dan ceremai. Ia termasuk dalam tribus Phyllantheae dan subtribus Flueggeinae.

Khasiat dan kegunaan

[sunting | sunting sumber]

Daun katuk dapat mengandung hampir 7% protein dan serat kasar sampai 19%. Daun ini kaya vitamin K, selain pro-vitamin A (beta-karotena), B, dan C. Mineral yang dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi, kalium, fosfor, dan magnesium. Warna daunnya hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk dapat diolah seperti kangkung atau daun bayam. Ibu-ibu menyusui diketahui mengonsumsi daunnya untuk memperlancar keluarnya ASI. Perlu diketahui, daun katuk mengandung papaverin, suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu (opium). Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverin.

Pucuk tunas yang muda dijual orang di Indocina dan dimanfaatkan seperti asparagus.

Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan karena mudah diperbanyak dan biasa dijadikan pagar hidup.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Tropicos | Name - Sauropus androgynus (L.) Merr". www.tropicos.org. Diakses tanggal 2019-09-05. 
  2. ^ Coope, A.E. (1993). Malay-English, English-Malay Dictionary (edisi ke-Rev.). New York: Hippocrene Books. hlm. 18, 61. ISBN 0-7818-0103-6. 
  3. ^ "My little vegetable garden: Cups in the air. asin-asin". My little vegetable garden. 2009-10-08. Diakses tanggal 2019-09-05. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]