Kecerdasan gerombolan

Kecerdasan gerombolan atau kecerdasan kawanan (bahasa Inggris: Swarm Intelligence atau SI) adalah perilaku kolektif yang muncul dari sistem yang terdesentralisasi dan mandiri, baik yang terjadi secara alami maupun buatan. Konsep ini banyak digunakan dalam penelitian terkait Akal Imitasi. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Gerardo Beni dan Jing Wang pada tahun 1989 dalam konteks sistem robotik berbasis sel.[1] [2]
Sistem kecerdasan gerombolan umumnya terdiri dari sekumpulan agen atau boid sederhana yang berinteraksi secara lokal antara satu sama lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Konsep ini sering terinspirasi dari alam, terutama dari sistem biologis.[3]
Cara kerja algoritma SI dimulai dengan setiap agen yang akan mengikuti suatu aturan yang sangat sederhana. Agen-agen ini kemudian berinteraksi secara lokal, baik dengan sesama agen ataupun dengan lingkungan sekitarnya yang sebagian dari interaksi tersebut bersifat acak. Melalui interaksi lokal dan acak ini, muncul perilaku global yang "cerdas" dengan tanpa disadari oleh masing-masing agen, walaupun tidak ada struktur kendali terpusat yang mengarahkan perilaku mereka.
Contoh kecerdasan gerombolan di alam dapat ditemukan pada koloni semut, koloni lebah, kawanan burung, perburuan elang, penggembalaan hewan, pertumbuhan bakteri, gerombolan ikan dan kecerdasan mikroba.
Penerapan prinsip-prinsip gerombolan pada robot disebut robotika gerombolan atau robotika kawanan, sementara swarm intelligence merujuk kumpulan kelas algoritma yang lebih umum. Prediksi berbasis gerombolan telah digunakan dalam konteks peramalan berbagai masalah. Pendekatan serupa dengan yang terapkan untuk robotika gerombolan juga dipertimbangkan untuk organisme yang dimodifikasi secara genetik dalam kecerdasan kolektif sintetis. [4]
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Beni, G.; Wang, J. (1993). "Swarm Intelligence in Cellular Robotic Systems". Proceed. NATO Advanced Workshop on Robots and Biological Systems, Tuscany, Italy, June 26–30 (1989). Berlin, Heidelberg: Springer. hlm. 703–712. doi:10.1007/978-3-642-58069-7_38. ISBN 978-3-642-63461-1.
- ^ Beni, G. (1989). "The concept of cellular robotic system". Proceedings IEEE International Symposium on Intelligent Control 1988. IEEE. hlm. 57–62. doi:10.1109/ISIC.1988.65405. ISBN 978-0-8186-2012-6.
- ^ Gad, Ahmed G. (2022-08-01). "Particle Swarm Optimization Algorithm and Its Applications: A Systematic Review". Archives of Computational Methods in Engineering (dalam bahasa Inggris). 29 (5): 2531–2561. doi:10.1007/s11831-021-09694-4. ISSN 1886-1784.
- ^ Solé R, Rodriguez-Amor D, Duran-Nebreda S, Conde-Pueyo N, Carbonell-Ballestero M, Montañez R (October 2016). "Synthetic Collective Intelligence". BioSystems. 148: 47–61. Bibcode:2016BiSys.148...47S. doi:10.1016/j.biosystems.2016.01.002. PMID 26868302.
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Bonabeau, Eric; Dorigo, Marco; Theraulaz, Guy (1999). Swarm Intelligence: From Natural to Artificial Systems. Oup USA. ISBN 978-0-19-513159-8.
- Kennedy, James; Eberhart, Russell C. (2001-04-09). Swarm Intelligence. Morgan Kaufmann. ISBN 978-1-55860-595-4.
- Engelbrecht, Andries (2005-12-16). Fundamentals of Computational Swarm Intelligence. Wiley & Sons. ISBN 978-0-470-09191-3.
Pranala eksternal
[sunting | sunting sumber]- Marco Dorigo dan Mauro Birattari (2007). "Kecerdasan gerombolan" di Scholarpedia
- Antoinette Brown. Kecerdasan Gerombolan
Templat:Animal cognitionTemplat:Collective animal behaviourTemplat:Optimization algorithms