Kedungrejo, Megaluh, Jombang
Kedungrejo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Jombang | ||||
Kecamatan | Megaluh | ||||
Kode Kemendagri | 35.17.20.2013 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Kedungrejo adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Kerajaan mataram kuno atau kerajaan medang yang berpusat di bhumi mataram yang sekarang yogyakarta. Kerajaan medang di dirikan oleh sanjaya dan di teruskan oleh keturunannya. Dikarenakan sering terjadi bencana dari meletusnya gunung merapi dan menghancurkan istana. Maka kerajaan medang di pindah ke jawatimur yang berpusat di tamwlang (sekarang tembelang kawasan jombang). Lalu berpindah lagi ke watugaluh (sekarang megaluh kawasan jombang).
Pada pemerintahan raja dharmawangsa teguh,kerajaan medang mengalami kehancuran yang disebut dengan peristiwa Mahaparlaya. Kita tahun kemudian,keturunan mpu sendok yang bernama Airlangga mendirikan kerajaan medang kamulan
Airlangga mempunyai 2 anak dan membagi kerajaan medan kamulan menjadi dua yakni jenggala dan kahuripan. Mpu baradah terbang ke langit dan meneteskan air suci ke tangan medang. Disaat itu punya kerajaan medang terbelah oleh sungai dan sampai sekarang disebut sungai brantas. Dari percikan air suci tersebut menjadikan kedung(kolam besar yang ada di aliran sungai). Kedung tersebut selalu di penuhi penduduk khususnya anak anak untuk berenang dan bermain. Sejak saat itu kedung tersebut di namai kedungrejo (kedung yang ramai).
Pada suatu hari ada orang yang sakti melewati kedung dan mengajar anak anak yang bermain untuk pemujaan. Karena asyiknya bermain,anak anak tersebut tidak mengindahkan perkataan orang tersebut. Orang sakti itu menghempaskan kaki ketanah tiga kali. Dengan seketika kedung rata dengan tanah.