Lompat ke isi

Megaluh, Jombang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Megaluh, Megaluh, Jombang)
Megaluh
Perahu penyeberangan Sungai Brantas
Perahu penyeberangan Sungai Brantas
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenJombang
Pemerintahan
 • CamatMoh. Nurdin Purwoko, S.Pt., M.E
Populasi
 • Total41.522 jiwa
Kode pos
61457
Kode Kemendagri35.17.20 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3517140 Edit nilai pada Wikidata
Luas28,41 km²
Desa/kelurahan13
Peta
PetaKoordinat: 7°29′38.75507″S 112°10′18.70270″E / 7.4940986306°S 112.1718618611°E / -7.4940986306; 112.1718618611

Megaluh adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Jombang yang terletak di barat. Megaluh merupakan pemekaran dari Kecamatan Tembelang pada tahun 1982.[1] Megaluh berbatasan dengan Sungai Brantas di sisi utara dan barat. Masyarakat Megaluh dapat menyeberang langsung ke Kecamatan Plandaan atau Kecamatan Jatikalen di Nganjuk dengan adanya perahu tambangan.[2] Megaluh memiliki geografi dataran rendah yang dominan lahan persawahan. Pertanian tersebut ditopang oleh saluran irigasi Mrican Kanan yang mengaliri Kecamatan Megaluh hingga Kecamatan Kesamben.[3][4] Salah satu tempat terkenal di Megaluh adalah Bendung Karet Jatimlerek, yaitu bendungan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi karet berisi udara. Bendungan ini dinamai dari Desa Jatimlerek di Plandaan yang berada di sisi utara, namun bendungan ini juga sering diakses dari sisi selatan yaitu Desa Sudimoro di Megaluh.[5]

Peta

Secara geografis, Megaluh terletak di dataran rendah yang didominasi lahan persawahan.[6]

Batas wilayah Kecamatan Megaluh adalah sebagai berikut:[6]

Utara Sungai Brantas, Kecamatan Plandaan, dan Kecamatan Ploso
Timur Kecamatan Tembelang dan Kecamatan Jombang
Selatan Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kecamatan Perak, dan Kecamatan Jombang
Barat Sungai Brantas dan Kabupaten Nganjuk (Kecamatan Jatikalen dan Patianrowo)

Daftar desa dan dusun

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Megaluh terdiri dari 13 desa. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[6][7]

No. Nama Desa Nama Dusun atau Dukuh Ref
1 Balonggemek Balonggemek, Balongganggang, Balongsuruh, Wuluh [6][7]
2 Balongsari Balongsari, Dukuhan, Godong, Kedungboto, Kedungsari [6][7]
3 Dukuharum Dukuhmireng, Glagaharum [6][7]
4 Gongseng Gongseng 1, Gongseng 2, Garurejo, Krandekan [6][7]
5 Kedungrejo Bungkil, Kedung [6][7]
6 Megaluh Megaluh, Kedungtimongo, Kedungurip, Santren [6][7]
7 Ngogri Ngogri, Beweh, Dempok, Genengan, Pulodadi, Pulosari, Sono [6][7]
8 Pacarpeluk Pacar, Peluk, Soko, Tegalrejo [6][7]
9 Sidomulyo Sidomulyo, Candi, Cangkringmalang, Dempok, Kandangan [7][8]
10 Sudimoro Sudimoro, Paritan, Paluombo [6][7]
11 Sumberagung Kepuh, Mireng, Panasan [6][7]
12 Sumbersari Sumbersari, Mojosari, Sumberpacing, Ngengkreng[a] [6][7]
13 Turipinggir Turipinggir, Doyong, Paras [6][7]
  1. ^ ditinggalkan oleh penduduknya pada tahun 1985 dan kemudian dihapus[9]

Tempat terkenal

[sunting | sunting sumber]
Bendung Karet Jatimlerek dari sisi selatan
Sungai Brantas yang memisahkan Jatikalen (kanan) dengan Megaluh (kiri)
  • Bendung Karet Jatimlerek - bendungan pertama yang menggunakan teknologi karet di Indonesia. Dapat diakses dari sisi selatan di Desa Sudimoro.[5]
  • Pasar Megaluh
  • Dermaga perahu tambangan Nogo Joyo - perahu untuk menyeberangi Sungai Brantas menuju sisi utara seperti Plandaan dan Jatikalen.[2]
  • Sentra Olahan Salak Kunara Desa Kedungrejo[10]
  • Petilasan Damarwulan dan Maharesi Maudoro di Sudimoro - tempat yang dianggap sebagai lokasi petilasan atau pemakaman Damarwulan, seorang tokoh terkenal dari legenda Jawa[11]
  • Lapangan Megaluh
  • Saluran dan pintu air irigasi Mrican Kanan

Tokoh terkenal

[sunting | sunting sumber]
  • Muhammad Ponari - dukun cilik kontroversial dengan batu ajaib yang dapat menyembuhkan penyakit jika dicelupkan ke air. Pernah viral di televisi nasional dan didatangi pasien dari berbagai wilayah di Indonesia pada tahun 2009.[12]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 1982 tentang Pembentukan Kecamatan Songgon Di Kabupaten Daerah Tingkat II Banyuwangi, Kecamatan Megaluh, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kecamatan Jogoroto Di Kabupaten Daerah Tingkat II Jombang, Kecamatan Tempursari Di Kabupaten Daerah Tingkat II Lumajang, Kecamatan Nonggunong, Kecamatan Talango, Dan Kecamatan Giligenting Di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumenep Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur". 
  2. ^ a b "Perahu Tambang Sungai Brantas di Jombang Jadi Primadona Pemudik Hindari Macet". kabarjombang.com. 2022-05-04. 
  3. ^ Achmad RW (2024-10-20). "Kemarau Panjang, Saluran Air di Jombang Mengering". RADAR JOMBANG. 
  4. ^ Ane Kusuma (2024-11-13). Benny Hermawan, ed. "Lestarikan Lingkungan, Pemkab Jombang Tebar Benih Ikan di Sungai". RRI. 
  5. ^ a b Fariz Ilham Rosyidi (2021-06-18). Apriani Alva, ed. "Jombang Punya Bendung Karet Pertama di Indonesia, Terletak di Jatimlerek dan Menturus, Simak Sejarahnya". JOMBANG UPDATE. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o "Kecamatan Megaluh Dalam Angka 2022". BPS Kabupaten Jombang. 2022-09-26. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n "Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jombang Nomor 1466 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jombang Tahun 2024". 
  8. ^ Amrini Shofiyani; Aufia Aisa; Khoirun Nisa; Muhammad Ahlis Irbabul Lubab; Khusnul Khotimah; Yuli Nutiatin Hajiroh (2023). "Meningkatkan Kekreatifan dan Membangkitkan Minat Belajar Peserta Didik dengan Lomba Cerdas Cermat di Desa Sidomulyo". Jumat Pendidikan: Jurnal Pengabdian Masyarakat,. Jombang: Universitas KH. A. Wahab Hasbullah. 4 (1). 
  9. ^ CW-3 (2020-12-03). Arief Anas, ed. "Menelusuri Kisah Dusun Ngengkreng Megaluh Jombang Tak Berpenduduk, Ditinggal Karena Angker?". KABAR JOMBANG. 
  10. ^ Enggran Eko Budianto (2024-03-23). "Berkah Ramadan Pengusaha Olahan Salak di Jombang, Sirup dan Dodol Laris Manis". DETIK. 
  11. ^ MG-1 (2021-07-21). S. Ipul, ed. "Petilasan Damarwulan di Jombang, Jadi Tempat Cari Rezeki hingga Kesaktian". KABAR JOMBANG. 
  12. ^ M Irfan Ilmie (2009-02-23). "Fenomena Ponari dalam Tinjauan Medis dan Sosiologi". Kompas.com.