Lompat ke isi

Keturunan Ali bin Abi Thalib

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Keturunan Ali bin Abi Thalib sering pula disebut dengan Alawiyin atau Alawiyah (istilah ini berbeda dengan Ba'alwi dari Yaman). Setelah meninggalnya Fatimah az-Zahra, Ali memiliki delapan orang istri[1] dan memiliki keseluruhan 36 orang anak. Dua anak laki-lakinya yang terkenal, lahir dari putri Nabi Muhammad, Fatimah, adalah Hasan dan Husain.

Keturunan Ali melalui Fatimah dikenal dengan Syarif atau Sayyid, yang merupakan gelar kehormatan dalam Bahasa Arab, Syarif berarti bangsawan dan Sayyed berarti tuan. Sebagai keturunan langsung dari Muhammad, mereka dihormati oleh Sunni dan Syi'ah.

Putra Ali melalui Fatimah

[sunting | sunting sumber]

Putri Ali melalui Fatimah

[sunting | sunting sumber]
  • Zaid bin Umar

Umamah merupakan anak dari Abu al-Ash bin ar-Rabi' dan Zainab binti Muhammad, kakak perempuan dari Fatimah az-Zahra. Setelah meninggalnya Fatimah, Umamah kemudian menikah dengan Ali dan sampai meninggalnya pada tahun 66 H / 685 memiliki 1 orang anak bernama Muhammad al-Ausath bin Ali bin Abi Thalib.

Pernikahan dengan Ummul Banin binti Hizam

[sunting | sunting sumber]

Ummul Banin merupakan putri dari Hizam bin Khalid,[2] memiliki 4 anak laki-laki dan mereka semua dibunuh bersama saudara mereka, Husain bin Ali di Pertempuran Karbala, yaitu:[2]

Pernikahan dengan Laila binti Mas'ud

[sunting | sunting sumber]

Pernikahan dengan Khaulah binti Ja'far al-Hanafiyah

[sunting | sunting sumber]

Pernikahan dengan Ash-Shahba' binti Rabi'ah

[sunting | sunting sumber]

Pernikahannya dengan Ali memiliki anak, yaitu:[2]

  • Umar bin Ali, juga dikenal dengan Umar al-Akbar.
  • Ruqayyah binti Ali.

Pernikahan dengan Asma' binti Umais

[sunting | sunting sumber]

Asma' menikah pertama kali dengan Ja'far bin Abi Thalib, kemudian setelah meninggalnya Ja'far, ia menikah dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan memiliki seorang anak, yang kemudian menjadi anak angkat dari Ali bin Abi Thalib, yang bernama Muhammad bin Abu Bakar.

Setelah meninggalnya Abu Bakar, Asma' binti Umais kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib, dan memiliki dua anak laki-laki, yaitu:[2]

  • Yahya bin Ali.
  • Aun bin Ali.

Pernikahan dengan Ummu Walad

[sunting | sunting sumber]

Ali menikah dengan Ummu Walad yang melahirkan anak yang bernama Muhammad al-Ashghar bin Ali, yang syahid bersama saudaranya, Husain bin Ali di Pertempuran Karbala.[2]

Daftar seluruh keturunan

[sunting | sunting sumber]
Anak laki-laki Anak perempuan
Hasan Zainab al-Kubra
Husain asy-Syahid Zainab al-Sughra
Muhammad bin al-Hanafiyah Ummu al-Hasan
Abbas al-Akbar (dijuluki Abu Qirbah) Ramlah al-Kubra
Abdullah al-Akbar Ramlah al-Sughra
Ja'far al-Akbar Nafisah
Utsman al-Akbar Ruqaiyah al-Sughra
Muhammad al-Ashghar Ruqaiyah al-Kubra
Abdullah al-Ashghar Maimunah
Ubaidillah (yang dijuluki Abu Ali) Zainab al-Sughra
Aun Ummu Hani
Yahya Fathimah al-Sughra
Muhammad al-Ausath Umamah
Utsman al-Ashghar Khadijah al-Sughra
Abbas al-Ashghar Ummu Kaltsum
Ja'far al-Ashghar Ummu Salamah
Umar al-Ashghar Hamamah
Umar al-Akbar Ummu Kiram

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ http://www.muslim-canada.org/hadratali.htm
  2. ^ a b c d e f Muhammad bin Mani' al-Hasyimi al-Bashri/Ibnu Sa'ad (2017). Muhammad Abdul Qadir Atha, ed. الطبقات الكبرى 1-9 مع الفهارس ج3 (dalam bahasa Arab). Dar Al Kotob Al Ilmiyah. hlm. 14. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]