Lompat ke isi

Kranggan, Ambarawa, Semarang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kranggan
Kantor Kelurahan Kranggan
Kantor Kelurahan Kranggan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSemarang
KecamatanAmbarawa
Kodepos
50613
Kode Kemendagri33.22.10.1007 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3322100007 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°15′7″S 110°24′18″E / 7.25194°S 110.40500°E / -7.25194; 110.40500


1. PROFIL KELURAHAN KRANGGAN

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan kranggan merupakan ibukota dari kecamatan Ambarawa. Lama jarak tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai ibu kota Kecamatan dengan kendaraan bermotor sekitar 0,05 Jam. Jumlah Penduduk kelurahan kranggan adalah 2910 jiwa. Dimana jumlah laki-laki sebanyak 1418 jiwa dan Jumlah perempuan sebanyak 1492 jiwa dengan rasio jenis kelamin 95,04. Laju Pertumbuhan Penduduk mencapai 0,17, yaitu dari 2.858 jiwa pada tahun 2010 menjadi 2910 jiwa pada tahun 2020. Tata guna lahan Kelurahan Kranggan didominasi oleh guna lahan pemukiman. Lahan permukiman di Kelurahan Kranggan seluas 59.776 ha/m2 sedangkan lahan pertanian seluas 2,052 ha/m2.[butuh rujukan]

Visi dari Kelurahan Kranggan ialah “BISA : Bersih Indah Sehat Aman”[butuh rujukan]

Nilai-nilai yang melandasi[butuh rujukan]

Bersih : Masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang bebas dari sampah.

Indah : Menciptakan lingkungan yang elok dan enak dipandang

Sehat : Masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang bebas dari penyakit.

Aman : Terciptanya kondisi masyarakat yang aman dan damai untuk mencapai kondisi masyarakat yang kondusif.

=== 1.2 Misi[butuh rujukan] === Mewujudkan lingkungan yang bersih dan indah

Meningkatkan kesadaran masyarakat terkait hidup sehat

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar bergotong-royong dan menjaga lingkungan

Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas dalam bermasyarakat

2. KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN KRANGGAN

[sunting | sunting sumber]

2.1 Pendidikan Penduduk Kelurahan Kranggan

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Kranggan mayoritas penduduknya tamat D3/ sederajat. Tingkat pendidikan warga Kelurahan Kranggan sudah cukup baik karena sudah banyak warga yang menyelesaikan wajib belajar 9 tahun dan banyak pula warga yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, warga yang tidak tamat SD jumlahnya masih cukup banyak, sekitar 494 jiwa. Di Kranggan ada bangunan Taman Kanak-kanak (TK) Kartika Siwi, yang sekarang sudah menjadi Balai Desa Kranggan. Sedangkan TK Kartika Siwi telah dipindahkan ke sebuah bangunan di belakang Kantor Kecamatan Ambarawa. Selain TK Kartika Siwi, ada SD Negeri Kranggan 1 Ambarawa, tang merupakan gabungan dari SDN Kranggan 1 dan SDN Kranggan 2, terletak di Jln. Dr. Cipto. Masih di jalan yang sama, terdapat SMP-SMU Taman Siswa; juga Sekolah Kristen Lentera (SKL) yang melayani anak-anak TK, SD dan SMP sesuai anugerah-Nya yang zaman dulu dikenal sebagai Sekolah Kristen Giri Margo (www.lentera.org). Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kranggan terdapat di kampung Jagalan. Berikut merupakan tabel tingkat pendidikan masyarakat di Kelurahan Kranggan :[butuh rujukan]

Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Kranggan[butuh rujukan]

Jenjang Pendidikan Jumlah (jiwa)
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 125 laki-laki dan 149 perempuan
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/playgroup 55 laki-laki dan 64 perempuan
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 283 laki-laki dan 262 perempuan
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 293 laki-laki dan 201 perempuan
Tamat SD / sederajat 31 laki-laki dan 36 perempuan
Tamat SMP / sederajat 127 laki-laki dan 272 perempuan
Tamat SMA/ sederajat 173 laki-laki dan 211 perempuan
Tamat D-3 / sederajat 254 laki-laki dan 240 perempuan
Tamat S-1 / sederajat 127 laki-laki dan 96 perempuan

Sumber : Selayang Pandang Tahun 2021, KKN Undip Tim 1, 2022

2.2 Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan di Kelurahan Kranggan Tahun 2020

[sunting | sunting sumber]

Pemeluk agama merupakan salah satu aspek yang mencirikan karakteristik kependudukan di suatu wilayah. Dari grafik dibawah dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Kranggan beragama Islam dengan jumlah pemeluk 2.231 jiwa. Peringkat dua ditempati agama Katolik dengan jumlah pemeluk 367 jiwa. Selanjutnya, pemeluk Protestan sebanyak 264, Budha 5 jiwa, Konghucu 5 jiwa, Hindu 0 jiwa, dan Kepercayaan 0 jiwa.[butuh rujukan]

Diagram Persentase Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan di Kelurahan Kranggan Tahun 2020[butuh rujukan]

Sumber : Selayang Pandang Tahun 2021, KKN Undip Tim 1, 2022

2.2 Kesehatan Penduduk di Kelurahan Kranggan Tahun 2020[butuh rujukan]

Pada data Kecamatan Ambarawa dalam Angka tahun 2021, di Kelurahan Kranggan tidak terdapat warga penderita gizi buruk, namun terdapat 5 warga dengan penyandang cacat atau disabilitas terdiri dari penyandang tuna netra (buta) 1 jiwa, tuna daksa (cacat tubuh) 3 jiwa, tuna grahita (cacat mental) 2 jiwa.[butuh rujukan]

3. PEREKONOMIAN DI KELURAHAN KRANGGAN

[sunting | sunting sumber]

3.1 Mata Pencaharian

[sunting | sunting sumber]

Struktur mata pencaharian di Kelurahan Kranggan yang sangat didominasi oleh sektor lain-lain, namun sektor lain-lain ini belum terdefinisikan dengan jelas sehingga belum dapat diketahui secara pasti sebagian besar warga Kelurahan Kranggan bekerja sebagai apa. Jika dikaitkan dengan isu sektor pertambangan telah menjadi sektor unggulan di Kelurahan Kranggan timbul indikasi sementara bahwa mata pencaharian di Kelurahan Kranggan adalah Buruh tambang atau pekerja tambang yang belum terdata di struktur mata pencaharian Kelurahan Kranggan.[butuh rujukan]

3.2 UMKM yang ada di Kelurahan Kranggan

[sunting | sunting sumber]

Menurut data Kecamatan Ambarawa dalam Angka Tahun 2020, pada Kelurahan Kranggan terdapat 1 minimarket dan 27 toko kelontong dan 7 warung/kedai makanan, beberapa diantaranya yaitu Warung Annisa, Warung Makan Sedengan, Warung Makan Pitulas, Warung OI dan kedai kopi yaitu Kopi Klotok. Warung-warung tersebut berada di sepanjang jalan kolektor yang merupakan wilayah aglomerasi dari Kelurahan Kranggan. Dalam mempermudah kegiatan berusaha, Kelurahan Kranggan memiliki 1 koperasi dan 1 Bank Perkreditan Rakyat.[butuh rujukan]

Pada RW 3, mayoritas merupakan pekerja industri. Komunitas umkm yang ada di Kelurahan Kranggan adalah UMKM Rarantas, umkm ini berdiri sejak tahun 2014. UMKM Rarantas merupakan komunitas umkm yang bergerak dibidang industri konveksi.Terdapat bermacam-macam klaster umkm yang ada, seperti klaster fashion, kopi, makanan (kuliner) dan kemasan. UMKM Rarantas memiliki sekitar 1500 umkm, pada Kelurahan Kranggan sendiri terdapat 15 umkm yang menjadi anggota komunitas kabupaten. Omset kotor yang diperoleh para pelaku umkm di Kelurahan Kranggan sekitar 20-25 juta.[butuh rujukan]

4. SARANA DAN PRASARANA DI KELURAHAN KRANGGAN

[sunting | sunting sumber]

4.1 Sarana

[sunting | sunting sumber]

Sarana di Kelurahan Kranggan dapat dikatakan sudah lengkap mulai dari sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan dan olahraga. Berikut merupakan rincian sarana yang terdapat di Kelurahan Kranggan :[butuh rujukan]

Tabel Sarana di Kelurahan Kranggan[butuh rujukan]

Sarana Jumlah Keterangan
Masjid 3 Mujahidin, Al Hikmah, Al Aminah
Langgar/surau 1 Al Iman
Gereja Kristen 1 GKI Ambarawa
Klenteng 1 Hok Tik Bio
Lapangan sepak bola 1 Kali Gatak
Lapangan bulu tangkis -
Meja pingpong 4 Balai Kelurahan Lama
Poliklinik 1 PKD / Kelurahan
Balai Kesehatan Masyarakat 1 Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa
Apotik 3 Griya Sehat, Amanah, Ambarawa
Posyandu 9 Berada di masing-masing RW + PKD
Balai pengobatan 1 Syamsul Al Hijab
Rumah bersalin 2 PKD dan Bidan Praktek
Gedung SMA /sederajat 1 TAMAN DEWASA
Gedung SMP/ sederajat 1 SMP Kristen Lentera
Gedung SD / sederajat 1 SDN Kranggan, SD Kristen Lentera
Gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) 1 MI Kranggan Ambarawa
Gedung TK 3 Kartika Siwi, Kristen Lentera
Lembaga pendidikan agama 2 Ponpes Al Mujahidin Putra / Putri
Rumah Susun (Rusun) 1 Rumah Susun Ambarawa (Rusunawa)
Balai Informasi Islam 1 Balai Informasi Islam Ambarawa

Sumber : Data Monografi Kelurahan Kranggan, KKN Undip Tim 1, 2022

Selain sarana-sarana tersebut Kelurahan Kranggan juga didukung oleh sarana pemerintahan, yaitu, Kantor Kecamatan Ambarawa serta kantor kelurahan yang terletak di Kelurahan Kranggan.[butuh rujukan]

4.2 Prasarana

[sunting | sunting sumber]

4.2.1 Kondisi Jalan di Kelurahan Kranggan

[sunting | sunting sumber]

Kondisi prasarana jalan di Kelurahan Kranggan sudah baik, sebagian besar jalan sudah aspal bukan rabat atau berbatu, selain itu jalanan tidak berlubang sehingga tidak menghambat mobilitas penduduk Kelurahan Kranggan. Berikut kondisi jalan di Kelurahan Kranggan :[butuh rujukan]

4.2.2 Kondisi Air Bersih di Kelurahan Kranggan

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Kelurahan Kranggan menggunakan sumber air bersih yang telah ada sejak tahun 2002. Sumber air bersih Kelurahan Kranggan berasal dari dari sumber air alam yang diambil dari Baran. Perhitungan pemakaian air tidak menggunakan meteran dikarenakan debitnya kecil namun aliran air terus mengalir dan tidak pernah mengalami mati. Untuk iuran air ini dibayarkan perbulan sebesar Rp.10.000,-. Meskipun terdapat sungai, masyarakat tidak menggunakan sungai tersebut sebagai sumber air bersih namun terkadang sering digunakan untuk mencuci pakaian. Berikut merupakan dokumentasi pipa-pipa air yang ada di beberapa RT di Kelurahan Kranggan.[butuh rujukan]

4.2.3 Prasarana Listrik dan Telekomunikasi di Kelurahan Kranggan

[sunting | sunting sumber]

Pada Kelurahan Kranggan, sebagian besar masyarakat telah menggunakan listrik yang bersumber dari PLN. Menurut data Kecamatan Ambarawa dalam Angka tahun 2021, keluarga yang telah menggunakan listrik PLN yaitu berjumlah 1032 keluarga. Dalam hal telekomunikasi, Kelurahan Kranggan memiliki menara telepon seluler sebanyak 1 BTS dengan 5 Operator Layanan Komunikasi Telepon Seluler yang menjangkau Kelurahan Kranggan. Kondisi Sinyal Telepon Seluler di sebagian wilayah Kelurahan Kranggan sudah cukup kuat.[butuh rujukan]

5. SOSIAL-BUDAYA DI KELURAHAN KRANGGAN

[sunting | sunting sumber]

5.1.3 BKM Perak Kranggan

[sunting | sunting sumber]

Pada Kelurahan Kranggan terdapat BKM yakni bernama BKM Perak Kranggan, BKM ini dibentuk tahun 2004. BKM Perak Kelurahan Kranggan adalah lembaga pimpinan kolektif masyarakat warga Kelurahan Kranggan dengan peran utama sebagai dewan pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan dalam rangka upaya penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Kranggan yang dibentuk secara partisipatif.[butuh rujukan]

Tujuan utama dibentuknya BKM Perak Kranggan adalah :[butuh rujukan]

  • untuk memimpin warga masyarakat desa dalam melakukan upaya penanggulangan kemiskinan agar lebih terorganisir, terarah dan berkelanjutan
  • sebagai wadah bagi masyarakat dalam mengelola berbagai program dan dana bantuan penanggulangan kemiskinan baik dari pemerintah, swasta dan kelompok yang peduli terhadap penanggulangan kemiskinan.

Kegiatannya BKM Perak Kranggan meliputi :[butuh rujukan]

  1. Mengusulkan pembangunan infrastruktur, sarana, prasarana jalan, bedah rumah ( Bidang Teknik)
  2. Mengadakan pelatihan pelatihan seperti pelatihan berbengkel, elektro, grafir kaca dll. Hal ini bertujuan agar masyarakat mempunyai ilmu berusaha untuk bekerja. (Bid. Sosial)
  3. Mengadakan simpan pinjam bergilir (Bid.ekonomi)

Pada bulan april 2021 lalu BKM mendapat dana untuk pemeliharaan air bersih dan jaringan jalan di lingkungan kranggan. Pada BKM juga terdapat dana bergulir, secara berkelompok, 1 kelompok terdiri atas 5 orang dan per kelompok minimal memberikan dana sebesar 5 juta. Pembayaran dana bergulir dibayarkan dengan mengangsur sebanyak 10 kali. Audit telah terlaksana pada tanggal 12 januari tahun 2021 yang lalu. Pihak yang melakukan auditing berasal dari kantor akuntan publik diwakili pak Chris Hermawan dari Bandung. BKM Perak di Kranggan sudah berbadan hukum.

Anggota BKM terdiri dari pribadi – pribadi yang dipercaya warga berdasarkan kriteria nilai-nilai kemanusiaan yang disepakati bersama yang dipilih melalui suatu mekanisme pemilihan anggota BKM, dimana proses pemilihannya tanpa kampanye dan tanpa pencalonan. Berikut merupakan Struktur Organisasi BKM Perak :[butuh rujukan]

5.2 Budaya

[sunting | sunting sumber]

5.2.1 Kelompok Seni Tari

[sunting | sunting sumber]

Kelompok seni tari yang ada di Kelurahan Kranggan bernama ‘Sedyo Rukun Kali Gathak (SRKG)’ kelompok seni tari ini dibentuk sejak tahun 2015 dalam rangka meningkatkan kesadaran dan peran remaja serta pemuda akan pentingnya pelestarian budaya, khususnya kesenian music dan tari kuda lumping. Kelompok seni ini bermanfaat untuk memberikan sarana kepada anak-anak muda agar dapat memanfaatkan waktu dengan positif salah satunya adalah kegiatan budaya dan seni lumping (kuda kepang).[butuh rujukan]

Tujuan dari pembentukan kelompok seni tari ‘Sedyo Rukun Kali Gathak (SRKG)’ ialah :[butuh rujukan]

1. Menumbuhkan rasa kebersamaan dalam berkesenian

2. Mengembangkan seni budaya musik dan tari

3. Menampung dan menyalurkan minat dan bakat anak-anak muda dalam berseni khususnya seni musik dan seni tari.

Berikut merupakan tabel Susunan Pengurus Kelompok Seni Tari ‘Sedyo Rukun Kali Gathak’ kepengurusan tahun 2018 yang diperoleh dari SK Penetapan Susunan Pengurus Kelompok Seni Tari Sedyo Rukun Gathak, 2018 :[butuh rujukan]

Tabel Susunan Pengurus Kelompok Seni Tari ‘Sedyo Rukun Kali Gathak’[butuh rujukan]

No Nama Jabatan
1 Lurah Kranggan Pelindung
2 Sarmidi Penasehat
3 Ngatiman Penasehat
4 Febrianto Ketua I
5 Rizki Aditia Ketua II
6 Faradilla Sekretaris
7 Aji Pratomo Bendahara
Seksi-seksi
8 Ryan Fajar Utama Tari/Musik
9 Danu Satria Perlengkapan
10 Mugiyono Keamanan
11 Eldo Feri Pembantu Umum
12 Yosi Candra Pembantu Umum
13 Claudia Della Andini Humas
14 Doni Anggara Pawang
15 Heru Susanto Pawang
16 Suwarjo Pawang
17 Zaenuri Pawang
18 Sutiyono Pawang
19 Fajar Sulistiyo Pawang
Anggota :
20 Yopi Anggota
21 Yusuf Anggota
22 Budi Anggota
23 Alit Anggota
24 Aldi Anggota
25 Dian Anggota
26 Aji Anggota
27 Dimas Anggota
28 Riski Anggota
29 Heru Anggoro Anggota
30 Indra Anggota

Saat ini, dikarenakan pandemi Covid 19, Kelompok Seni Tari Sedyo Rukun Gathak belum dapat tampil dan melakukan pertunjukan Reog. Namun, sebelum adanya pandemi, Kelompok Seni Tari Sedyo Rukun Gathak beberapa kali telah tampil di acara-acara kesenian maupun melakukan pertunjukan secara mandiri. Apabila akan melakukan pertunjukan, Kelompok Seni Tari Sedyo Rukun Gathak ini akan lebih dulu izin dengan RT setempat, kelurahan, kecamatan dan kantor polisi dikarenakan pada Kelurahan Kranggan memiliki peraturan yang terikat. Dalam pertunjukan Reog, dana yang digunakan berasal dari proposal bantuan yang diajukan kepada Dinas Kebudayaan selain itu pemilik rumah wajib menyediakan panggung dan tempat rias pemain Reog. Beberapa peralatan yang dibutuhkan seperti kostum, kuda dan sajen dapat menghabiskan biaya sekitar 5 juta setiap kali tampil tergantung kebutuhan pemain ketika ada pertunjukan.[butuh rujukan]