Kredit (akuntansi)
Dalam akuntansi, kredit (disingkat kr), yang diturunkan dari bahasa Latin credere, adalah pengeluaran uang dari arus kas perusahaan pada saat terjadi transaksi. Kredit merupakan lawan dari debit. Daftar perkiraan (akun) jenis liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan bertambah nilainya jika dikredit, sedangkan aset dan beban akan berkurang jika dikredit. Konsep ini dipakai dalam pembukuan berpasangan.[1] Pencatatan kredit umumnya dilakukan pada jurnal khusus yang meliputi jurnal penjualan dan jurnal pembelian.[2]
Mekanisme
[sunting | sunting sumber]Proses pencatatan kredit pada berbagai berbagai jenis akun memiliki mekanisme tertentu pada jenis akun yang berbeda. Penurunan akan terjadi pada sisi kredit untuk akun aktiva dan beban. Sementara itu, peningkatan akan terjadi pada akun liabilitas dan pendapatan di sisi kredit. Peningkatan juga terjadi di sisi kredit bagi akun ekuitas yang meliputi saham biasa dan laba ditahan.[3]
Penerapan
[sunting | sunting sumber]Pembukuan berpasangan
[sunting | sunting sumber]Istilah kredit dan debit merupakan dua istilah yang melandasi pembuatan sistem pembukuan berpasangan. Dalam sistem ini, dua akun akan selalu digunakan pada setiap transaksi perusahaan. Nominal transaksi yang akan didebit diletakkan pada sisi kiri, sementara nominal transaksi yang akan dikredit diletakkan di sisi kanan.[4]
Akun T
[sunting | sunting sumber]Akun T adalah akun yang memperlihatkan segala jenis transaksi keuangan. Pada akun T, terdapat dua sisi yang berisi informasi debit dan kredit. Kredit ditampilkan pada sisi kanan sementara debit pada sisi kiri. Akun T menampilkan pos laporan keuangan yang meliputi aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban.[5]
Pemakai
[sunting | sunting sumber]Perusahaan dagang
[sunting | sunting sumber]Perusahaan dagang menggunakan kredit sebagai salah satu cara dalam mengadakan transaksi pembelian dan penjualan. Transaksi pembelian menggunakan kredit pada perusahaan dagang akan menimbulkan utang dagang.[6] Sementara transaksi penjualan menggunakan kredit pada perusahaan dagang akan menimbulkan piutang dagang.[7]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Utami, Fajria Anindya (2020-10-22). "Apa Itu Debit dan Kredit?". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2020-10-22.
- ^ Supriyanto, Eddy (2011). Akuntansi Perpajakan (PDF). Yogyakarta: Graha Ilmu. hlm. 6–7.
- ^ Badruzaman, J., dan Kusmayadi, D. (2014). Akuntansi Hotel (PDF). Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi. hlm. 34. ISBN 978-602-99904-7-8.
- ^ Janie, Dyah Nirmala Arum (2011). Saifudin, ed. Akuntansi Dasar: Dengan Ilustrasi Cerita (PDF). Semarang: Semarang University Press. hlm. 38. ISBN 978-602-9019-20-9.
- ^ Wardayati, Siti Maria (2016). Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan Koperasi (PDF). Malang: Penerbit Selaras Media Kreasindo. hlm. 7. ISBN 978-602-6228-12-3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-11-16. Diakses tanggal 2021-11-29.
- ^ Hariyani, Diyah Santi (2016). Pengantar Akuntansi I: Teori dan Praktik (PDF). Malang: Aditya Media Publishing. hlm. 112. ISBN 978-602-323-048-8.
- ^ Kartomo, dan Sudarman, L. (2019). Buku Ajar Dasar-Dasar Akuntansi (PDF). Sleman: Deepublish. hlm. 18. ISBN 978-602-401-128-4.