Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tahun 2024
Tanggal | 3–6 September 2024 |
---|---|
Lokasi | Jakarta |
Penyelenggara | |
Tema | Iman - Persaudaraan - Bela Rasa (bahasa Inggris: Faith - Fraternity - Compassion) |
Situs web | Portal resmi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia |
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tahun 2024 adalah sebuah kunjungan kenegaraan dan pastoral yang dibuat oleh Paus Fransiskus, dalam kapasitasnya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia dan kepala negara Vatikan. Kunjungan ini dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 6 September 2024 dan mengunjungi Jakarta. Sebelumnya, beberapa sumber menyatakan bahwa Paus Fransiskus juga akan turut mengunjungi Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat.[1]
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Pemerintah Indonesia, melalui Presiden Joko Widodo telah mengirimkan undangan resmi kepada Takhta Suci terkait kunjungan ini.[2] Undangan tersebut disampaikan secara resmi oleh Nunsius Apostolik (Duta Besar) Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo pada 25 Maret 2024 kepada Takhta Suci. Pemerintah Indonesia berharap, kunjungan ini tidak hanya membawa arti penting bagi umat Katolik di Indonesia, namun juga bagi keharmonisan seluruh umat beragama. Paus Fransiskus sendiri telah berencana mengunjungi Indonesia sejak tahun 2020, namun kunjungan tersebut tidak dapat dilaksanakan karena Pandemi Covid-19.[3]
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia akan menjadi kunjungan yang historis, setelah sebelumnya terakhir kali seorang Paus melakukan kunjungan ke Indonesia ialah Paus Paulus VI pada 3–4 Desember 1970[4] dan Paus Yohanes Paulus II pada 8–12 Oktober 1989.[5]
Agenda
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan informasi resmi yang dikeluarkan oleh Konferensi Waligereja Indonesia,[6] adapun agenda Paus Fransiskus selama di Indonesia yang dikonfirmasi oleh Kantor Pers Takhta Suci[7] ialah:
Senin, 2 September 2024
[sunting | sunting sumber]- Berangkat dari Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci, Fiumicino, Roma ke Jakarta
Selasa, 3 September 2024
[sunting | sunting sumber]- Penyambutan resmi oleh Pemerintah Indonesia di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta
Rabu, 4 September 2024
[sunting | sunting sumber]- Upacara penyambutan resmi di pelataran Istana Merdeka, Jakarta
- Kunjungan Kehormatan kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo
- Pertemuan dengan kalangan pemerintahan, masyarakat sipil dan korps diplomatik di Aula Istana Negara
- Pertemuan Pribadi dengan anggota Serikat Yesus di Nunsiatur Apostolik untuk Indonesia (Kedutaan Besar Vatikan)
- Pertemuan dengan para uskup Indonesia, imam, diakon, kaum hidup bakti, seminaris, dan katekis di Katedral Jakarta
- Pertemuan dengan Kaum Muda Scholas Occurrentes di Grha Pemuda
Kamis, 5 September 2024
[sunting | sunting sumber]- Pertemuan lintas agama di Masjid Istiqlal dan mengunjungi Terowongan Silaturahmi, penandatanganan Deklarasi Bersama Istiqlal 2024
- Pertemuan dengan Penerima Manfaat Organisasi Amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia
- Memimpin Misa Kudus di Stadion Utama Gelora Bung Karno
Jumat, 6 September 2024
[sunting | sunting sumber]- Upacara keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta ke Port Moresby, Papua Nugini
Keberangkatan dan penyambutan
[sunting | sunting sumber]Paus Fransiskus bertolak dari Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci, Fiumicino di Roma, Italia pada hari Senin, 2 September 2024 sekitar pukul 17.32 CEST (UTC+02:00).[9][10] Perjalanan tersebut menempuh jarak lebih dari 10.800 kilometer dengan waktu tempuh hampir 13 jam.[11] Ia menggunakan pesawat komersil yang dijalankan oleh ITA Airways dengan kode penerbangan AZ4000.[12] Penerbangan tersebut disebut juga sebagai "Shepherd One".[13] Pesawat yang digunakan adalah pesawat Airbus A330-941 dengan kode register EI-HJS.[14] Dalam penerbangan ini, Paus menyapa sekitar 85 wartawan di dalam pesawat dan mengucapkan terima kasih secara pribadi. Beberapa wartawan memberinya bingkisan yang bermakna, termasuk replika prasasti bersejarah dari Xi'an, obor yang digunakan oleh para pengungsi, dan kaus sepak bola merah untuk mengenang seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, yang melambangkan komitmennya terhadap kasih sayang, solidaritas, dan perlindungan bagi para migran dan pengungsi.[15][16]
Setibanya di Indonesia pada pukul 11.19 WIB (UTC+07:00), Paus Fransiskus disambut oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas. Ia juga disambut oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, Gandi Sulistiyanto dan Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono. Sejumlah rohaniwan yang turut menjemput Paus Fransiskus antara lain Nuncio Apostolik untuk Indonesia, Piero Pioppo, Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C., serta Sekretaris Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia, Mgr. Michael Andrew Pawlowicz.[17][18]
Paus kemudian menerima rangkaian bunga 'Bhinneka Tunggal Ika' yang dibuat dari sayur, buah, dan tanaman rempah yang berasal dari Indonesia, yang melambangkan Indonesia sebagai negara agraris.[19] Ia kemudian duduk di depan menggunakan mobil Toyota Kijang Innova Zenix.[20] Paus kemudian menuju ke Nunciatura (Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan) yang terletak di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, yang menjadi lokasi ia menginap selama berkunjung di Jakarta.[21] Sepanjang perjalanan melintasi Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan M.H. Thamrin, ia membuka kaca mobilnya dan menyapa umat yang berdiri di pinggir jalan.[22]
Keesokan harinya yakni pada 4 September 2024, Paus Fransiskus berkunjung ke Istana Merdeka, di mana ia mengikuti upacara kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo. Ia disambut oleh Pasukan Nusantara dan sejumlah anak-anak yang mengenakan baju adat daerah di Indonesia.[23] Lagu kebangsaan Vatikan, Inno e Marcia Pontificale dan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya berkumandang, yang diiringi dengan dentuman meriam salvo sebanyak 21 kali.[24] Paus Fransiskus mengisi buku tamu, di mana ia menulis "Immersed in the beauty of this land, a place of encounter and dialogue between different cultures and religions, I wish the Indonesian people growth in faith, fraternity, and compassion. God bless Indonesia!". Hal tersebut dapat diartikan "Terbenam dalam keindahan negeri ini, tempat perjumpaan dan dialog berbagai budaya dan agama, saya berharap masyarakat Indonesia tumbuh dalam iman, persaudaraan, dan bela rasa. Tuhan memberkati Indonesia!"[25]
Para pejabat yang mendampingi masing-masing kepala negara sebelumnya diperkenalkan. Para pejabat yang mendampingi Presiden Joko Widodo, antara lain Menteri Pertahanan yang juga merupakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Michael Trias Kuncahyono. Sri Paus didampingi oleh sejumlah pejabat Takhta Suci, termasuk Luis Antonio Kardinal Tagle, Pro-Prefek Bagian Evangelisasi Pertama pada Dikasteri untuk Penginjilan, Uskup Agung Edgar Peña Parra, Kepala Urusan Umum (Substitute for General Affairs) pada Sekretariat Negara Takhta Suci, Uskup Agung Paul Richard Gallagher, Sekretaris Seksi Hubungan Luar Negeri dan Organisasi Internasional pada Sekretariat Negara Takhta Suci.[26]
Paus Fransiskus dan Presiden Joko Widodo kemudian mengadakan pertemuan singkat di veranda (teras belakang) Istana Merdeka.[27] Paus kemudian melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat pemerintahan, masyarakat sipil, dan korps diplomatik di Istana Negara.[28][29] Dalam pertemuan itu, Paus Fransiskus menyinggung mengenai Bhinneka Tunggal Ika sebagai refleksi keberagaman Indonesia dan juga Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan merujuk akan kehadiran Tuhan yang disebutkan dalam naskah tersebut.[30][31][32]
Pertemuan dengan rohaniwan
[sunting | sunting sumber]Pada siang hari tanggal 4 September 2024, Paus Fransiskus—yang merupakan Paus Yesuit pertama—mengadakan pertemuan tertutup dengan para rohaniwan Serikat Yesus yang ada di Indonesia.[33] Pertemuan ini dilangsungkan di Nunsiatur Apostolik untuk Indonesia. Pertemuan ini dihadiri sekitar 200 orang Yesuit. Beberapa tokoh Yesuit yang hadir termasuk Uskup Agung Emeritus Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.[34] dan R.P. Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, S.J.
Pada sore hari, Paus Fransiskus menuju Gereja Katedral Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga untuk melakukan pertemuan (audiensi) dengan para uskup, imam, diakon, kaum hidup bakti, seminaris, dan katekis Indonesia, yang berjumlah sekitar 1.200 orang.[35] Kehadiran Paus disambut dengan permainan angklung.[36] Ia kemudian memasuki Gereja Katedral dengan terlebih dahulu mencium salib dan merecikkan air suci yang diberikan oleh Pastor Kepala Katedral, R.P. Albertus Hani Rudi Hartoko, S.J. Dalam pertemuan itu, Paus memberikan katekese mengenai tiga kata yang menjadi tema kunjungannya ke Indonesia, yakni iman, persaudaraan, dan belarasa.[37][38] Sebelum memberikan katekesenya, beberapa testimoni disampaikan, antara lain oleh R.D. Florens Maxi Un Bria (Ketua UNIO Indonesia/perkumpulan para imam diosesan di Indonesia), Sr. Rina Rosalina, M.C. (biarawati), Nikolas Wijaya (katekis/guru Pendidikan Agama Katolik di SMA Regina Pacis Bogor), dan Agnes Natalia (katekis/guru Pendidikan Agama Katolik di SMA Santa Ursula Jakarta).[39][40]
Pertemuan dengan kaum awam
[sunting | sunting sumber]Setelah mengadakan pertemuan di Gereja Katedral Jakarta, Paus bertemu dengan sejumlah aktivis organisasi Scholas Occurrentes.[41] Organisasi tersebut merupakan sebuah gerakan pendidikan kepemudaan global yang didirikan oleh Paus Fransiskus sejak tahun 2013 di Argentina.[42] Pertemuan berlangsung di Grha Pemuda yang terletak di kompleks Katedral Jakarta.[43] Dalam pertemuan itu, seorang sukarelawan Scholas Occurentes yang berasal dari Kabupaten Buton, Ana Nuraulia, memberikan testimoninya.[44] Pertemuan tersebut dihadiri juga oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim beserta istri dan anaknya.[45][46] Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan memberikan bibit pohon mangrove kepada Paus. Paus memberkati bibit tersebut dan memberikan tanah dan air atas mangrove tersebut.[47] Bibit tersebut ditanam pada 8 September 2024 di Kawasan Ekonomi Khusus Kura Kura, Kota Denpasar.[48]
Pada 5 September 2024 siang hari, Paus Fransiskus bertemu dengan para penerima manfaat organisasi amal dan juga sejumlah kaum disabilitas.[49] Pertemuan dilaksanakan di Aula Henry Soetio pada Gedung Konferensi Waligereja Indonesia.[50] Laetitia Disability Choir, sebuah kelompok paduan suara yang beranggotakan para penyandang disabilitas di bawah naungan Keuskupan Agung Jakarta, menyanyikan sejumlah lagu dalam pertemuan ini.[51] Pertemuan ini juga merupakan bagian dari peringatan 100 tahun berdirinya Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang dilaksanakan tanpa selebrasi dan mendapat apresiasi dari Paus Fransiskus.[52][53]
Pertemuan lintas agama
[sunting | sunting sumber]Pada 5 September 2024 pagi hari, Paus Fransiskus berkunjung ke Masjid Istiqlal. Ia bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dan ulama Indonesia.[54] Kehadirannya disambut dengan iringan marawis oleh 12 orang anak laki-laki.[55] Paus Fransiskus mengunjungi dan memberkati Terowongan Silaturahmi.[56] Terowongan Silaturahmi ini menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta.[57][58] Paus kemudian mengikuti pertemuan antaragama. Pertemuan tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran. Ayat Al-Quran dibacakan oleh Kayla Nur Syahwa Syakhila, seorang hafizah tunanetra perempuan.[59] Ia membacakan Surah Al-Baqarah ayat 62 dan Surah Al-Hujurat ayat 13.[60] R.D. Mikail Endro Suseno, Vikaris Episkopal Kemasyarakatan Keuskupan Bogor kemudian membacakan perumpamaan orang Samaria yang murah hati yang berasal dari Injil Lukas bab 10 ayat 25–37.[61] Dalam pertemuan tersebut dilakukan juga penandatanganan Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 yang dihadiri juga oleh para tokoh lintas agama.[62] Teks tersebut dibacakan oleh Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia, Christophorus Tri Harsono (Uskup Purwokerto) dan Kepala Bidang Riayah Masjid Istiqlal Ismail Cawidu.[63] Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki memberikan cinderamata kepada Paus berupa koin persahabatan dan replika Masjid Istiqlal.[64] Pada akhir pertemuan setelah sesi foto bersama, tampak Nasaruddin Umar mencium kepala Paus Fransiskus dan Paus Fransiskus mencium tangan Nasaruddin Umar.[65][66]
Perayaan Ekaristi
[sunting | sunting sumber]Perayaan Ekaristi berlangsung pada tanggal 5 September 2024 sore hari yang bertempat di Gelora Bung Karno.[67] Misa ini dihadiri lebih dari 80.000 umat Katolik dari berbagai wilayah di Indonesia.[68]
Persiapan sebelum misa
[sunting | sunting sumber]Umat telah mulai melakukan pendaftaran melalui keuskupan dan paroki masing-masing mulai bulan Juli 2024.[69] Umat kemudian mendapatkan gelang dengan kode QR yang akan dipindai pada saat memasuki kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Madya. Umat yang hadir dari berbagai daerah datang menggunakan bus yang dipersiapkan oleh paroki maupun kelompok masing-masing. Terdapat sembilan titik kantong parkir yang dipersiapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.[70]
Para biarawan dan biarawati Kongregasi Carmelitae Sancti Eliae yang tinggal di Cikanyere mempersiapkan kehadiran Paus melalui doa 24 jam tanpa henti selama 3–6 September 2024.[71] Pada 29 Juni 2024, yang merupakan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, Konferensi Waligereja Indonesia meluncurkan sebuah doa dalam rangka kunjungan apostolik Bapa Suci. Doa tersebut dirilis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.[72][73]
Kegiatan sebelum misa
[sunting | sunting sumber]Sebelum pelaksanaan misa, dilaksanakan sejumlah kegiatan. Kegiatan pra-misa dipandu oleh dua orang imam, R.D. Yustinus Ardianto dan R.D. Andreas Subekti, serta satu orang suster, Sr. Hetwika Maweikere, S.J.M.J. Pada awal kegiatan, lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan oleh segenap hadirin.[74] Sejumlah video sambutan diputar, antara lain dari Ketua Panitia Ignasius Jonan, Ketua KWI, Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C., Nuncio Apostolik untuk Indonesia, Piero Pioppo, dan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo. Sambutan juga disampaikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.[75]
Beberapa lagu juga dibawakan oleh berbagai kalangan. Dua belas orang siswa-siswi menyanyikan lagu nasional, termasuk Tanah Airku, Indonesia Pusaka, Satu Nusa Satu Bangsa, dan Rayuan Pulau Kelapa. Penyanyi Angel Pieters dan Louis Bertrand menyanyikan lagu Goodness of God,[76] sementara Lyodra Ginting dan R.P. Aloysius Tamnge, M.S.C. membawakan lagu Make Me a Channel of Your Peace.[77][78] Lagu ini merujuk kepada Doa Santo Fransiskus yang diasosiasikan dengan Fransiskus dari Assisi.[79]
Sebuah gelar wicara yang mengangkat topik kunjungan Paus Fransiskus, dibawakan oleh tiga orang uskup, yakni Kornelius Sipayung, O.F.M. Cap. (Uskup Agung Medan), Siprianus Hormat (Uskup Ruteng), dan Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. (Uskup Agung Merauke).[80] Kegiatan devosional seperti Doa dengan nyanyian Taizé dan Doa Rosario juga dilaksanakan.[81] Doa Taizé diselingi dengan beberapa kutipan Paus Fransiskus yang disampaikan kepada publik dalam beberapa kesempatan, sementara Doa Rosario menggunakan Peristiwa Terang. Sebelum Doa Rosario, Lisa A. Riyanto menyanyikan lagu Bunda Penolong Abadi, dan setelah Rosario ia menyanyikan lagu Salam Maria. Pada saat kegiatan pra-misa, gerimis sempat turun di sekitar kompleks Gelora Bung Karno, walaupun kemudian gerimis tersebut reda.[82]
Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan Paus Fransiskus sesaat sebelum Paus Fransiskus menemui umat.[83] Joko Widodo didampingi sejumlah pejabat, termasuk Menteri Koordinator Luhut Binsar Panjaitan, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Agus Subiyanto.[84] Paus Fransiskus kemudian berkeliling untuk menemui umat yang mengikuti misa di Stadion Madya, sebelum kemudian menyapa umat yang berkumpul di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Saat berkeliling, Paus Fransiskus menggunakan mobil maung buatan Pindad, yang diberi nama Maung MV3 Popemobile.[85] Selama Paus berkeliling umat menyerukan Viva Il Papa dan Viva Papa Francesco, serta lagu Kristus Jaya dan lagu Ave-Ave (Di Lourdes Di Gua).[86] Sebelum misa, umat mempersiapkan diri melalui silentium yang membuat keheningan di lokasi misa.[87]
Pelaksanaan misa
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 5 September, Gereja merayakan Santa Teresa dari Kalkuta, sehingga Perayaan Ekaristi ini dirayakan dalam kerangka peringatan Santa Teresa dari Kalkuta.[88] Perayaan Ekaristi dimulai saat para petugas liturgi dan uskup berarak menuju altar dari sakristi. Paus Fransiskus menggunakan pluviale (korkap) dalam Perayaan Ekaristi ini.[89] Baik pluviale, kasula, dan busana liturgis yang digunakan oleh para klerus menunjukkan ornamen Salib Nusantara. Salib ini merepresentasikan Nusantara dengan memadukan berbagai motif daerah, termasuk Dayak (Kalimantan), Sumba (Nusa Tenggara Timur), Asmat (Papua), dan Batak (Sumatera Utara), dengan tambahan ornamen khas Bali dan Jawa.[90][91] Perarakan diiringi sejumlah lagu berbahasa Indonesia, seperti Dengan Gembira, Kau Dipanggil Tuhan, serta Bergemarlah dan Bersukaria. Perarakan dilakukan oleh sekitar 60 orang uskup yang hadir, juga sejumlah imam dan petugas liturgi.[92] Sesampainya di depan altar, Kardinal Suharyo mendupai altar dan patung Maria Bunda Segala Suku yang terletak di dekat altar. Paus Fransiskus membuka misa dengan tanda salib dan salam yang diucapkan dalam Bahasa Latin. Paus mengucapkan kata "Saya mengaku" dalam Bahasa Indonesia yang mengawali pernyataan tobat.[93] Lagu Tuhan Kasihanilah Kami (Kyrie) dan Kemuliaan (Gloria) dibawakan dalam Bahasa Indonesia, yang dilanjutkan dengan Doa Pembuka yang diucapkan oleh Paus dalam Bahasa Latin.
Bacaan Pertama diambil dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus Bab 3. Bacaan tersebut dibawakan oleh seorang tunanetra, Bernadus Dustin, yang membaca menggunakan huruf braille.[94] Mazmur yang kemudian menyusul ialah Mazmur 24 yang dibawakan oleh Athanasia Paramita Ika Rosarie.[95] Bacaan Injil diambil dari Injil Lukas Bab 15 yang menceritakan saat Simon Petrus yang kembali melaut, setelah diperintah oleh Yesus untuk "bertolak ke tempat yang dalam", meskipun sebelumnya mereka tidak mendapatkan ikan saat mereka bekerja sepanjang malam.[96] Ketiga bacaan tersebut dibacakan dalam bahasa Indonesia. Homili disampaikan oleh Paus Fransiskus dalam bahasa Italia.[97][98] Doa umat dibawakan oleh enam orang dalam enam bahasa daerah yang ada di Indonesia, yakni Jawa, Toraja, Manggarai, Batak Toba, Dayak Kanayatn, dan Marind.[99]
Liturgi Ekaristi diawali dengan persiapan persembahan, di mana bahan-bahan persembahan dibawa ke hadapan Paus Fransiskus.[100] Persiapan Persembahan diiringi sejumlah lagu-lagu, termasuk T'rimalah ya Bapa dan Di Pulau Samadi yang berasal dari Madah Bakti dan juga lagu Kami Unjukkan, Kami Sembahkan yang pernah dinyanyikan dalam Misa yang dipimpin oleh Paus Yohanes Paulus II di lokasi yang sama pada tahun 1989. Liturgi Ekaristi dipimpin oleh Kardinal Suharyo yang membawakan prefasi dan Doa Syukur Agung III dalam bahasa Latin, sementara Doa Bapa Kami dan aklamasi-aklamasi menjelang penerimaan komuni diucapkan dalam Bahasa Indonesia. Di altar, Kardinal Suharyo didampingi oleh Ketua KWI, Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. (Uskup Bandung) dan Wakil Ketua I KWI, Adrianus Sunarko, O.F.M. (Uskup Pangkalpinang). Pada saat konsekrasi, Paus Fransiskus berdiri di kursinya sambil mengulurkan tangan kanannya.[101] Umat kemudian menerima komuni, diiringi sejumlah lagu termasuk Aku Rindu Akan Tuhan, Tuhan Bentengku, Sungguhlah Indah Rumah-Mu, dan Dikau Tuhan dan Kawanku. Sehari sebelumnya, dilaksanakan Misa Konseklir di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan di Stadion Madya untuk mengkonsekrasikan hosti yang diterimakan kepada umat dalam misa ini.[102]
Pada akhir misa, Kardinal Suharyo memberikan sambutan dan Paus Fransiskus kemudian memberikan wejangan singkat. Dalam wejangan singkat tersebut, Paus menekankan kata "fate chiasso" yang secara kontekstual dapat diartikan sebagai ajakan untuk memberitakan Injil dengan semangat dan keberanian.[103] Paus Fransiskus kemudian memberikan berkatnya pada akhir Misa dalam bahasa Latin. Ia kemudian berdoa di depan patung Maria Bunda Segala Suku, seraya umat menyanyikan Antifon Maria, Salve Regina.[104] Sebelumnya, umat juga telah dihimbau untuk menyanyikan Salve Regina pada akhir perayaan ekaristi menjelang kehadiran Paus.[105] Paduan suara yang dipimpin oleh dirigen R.P. Constantius Eko Wahyu Djoko Santoso, O.S.C. dengan organis R.P. Harry Hermanus Ignatius Singkoh, M.S.C., membawakan sejumlah lagu penutup seperti Jadilah Saksi Kristus dan Nafas Iman yang mengiringi perarakan keluar.[106]
Kegiatan setelah misa
[sunting | sunting sumber]Penyanyi Lyodra Ginting kembali membawakan sebuah lagu, yakni The Prayer, yang berkolaborasi dengan Prihartono "Anton" Mirzaputra yang merupakan vokalis Jamaica Cafe.[107] Lyodra juga berkoloborasi bersama sejumlah imam membawakan lagu Doa Kami yang dipopulerkan oleh JPCC Worship dan diciptakan oleh Sari Simorangkir.[108] Sejumlah biarawati tampil membawakan lagu I Will Follow Him.[109] Umat kemudian mulai meninggalkan Kompleks Gelora Bung Karno setelah Paus Fransiskus meninggalkan lokasi.[110]
Keberangkatan menuju Papua Nugini
[sunting | sunting sumber]Pada 6 September 2024 pagi hari, Paus Fransiskus bertolak menuju Papua Nugini untuk melanjutkan kunjungan apostoliknya. Ia berangkat dari Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta. Ia menggunakan penerbangan Garuda Indonesia untuk menempuh perjalanan ke Bandar Udara Internasional Port Moresby, yang terletak di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby. Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Airbus A330-900 neo dengan kode penerbangan GA 7780.[111] Setibanya di Bandara Soekarno–Hatta, Paus disambut oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Gandi Sulistiyanto, dan Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Michael Trias Kuncahyono, serta Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, juga Ketua Panitia Kunjungan, Ignasius Jonan. Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Soeharyo dan Uskup Bandung sekaligus Ketua KWI Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C., bersama dengan Nuncio Apostolik untuk Indonesia, Piero Pioppo juga tampak hadir mengantarkan Bapa Suci.[112] Paus Fransiskus menyempatkan diri menyapa dan memberkati sejumlah petugas di Bandara Soekarno–Hatta sebelum menaiki pesawat.[113] Penerbangan lepas landas pada sekitar pukul 10.30 WIB (UTC+07:00) dan tiba di Papua Nugini pada pukul 19.08 waktu setempat (UTC+10:00), setelah menempuh jarak lebih dari 4.500 kilometer.[114] Dalam penerbangan tersebut, Paus Fransiskus memilih menu nasi goreng untuk disajikan dalam penerbangan.[115]
Pengamanan
[sunting | sunting sumber]Demi menjaga ketertiban dan keamanan Paus Fransiskus selama mengadakan kunjungan di Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia menerjunkan 4.520 personel yang terdiri dari 1.077 personel Mabes Polri dan 3.443 personel Polda Metro Jaya.[116] Operasi pengamanan kunjungan ini dinamakan Operasi Tribrata Jaya 2024 dan berlangsung selama enam hari, dimulai tanggal 2 September dan berakhir pada 7 September 2024.
Penangkapan
[sunting | sunting sumber]Densus 88 Anti Teror Polri menangkap tujuh orang pelaku yang melakukan aksi teror terkait kunjungan Paus Fransiskus melalui media sosial. Dalam penangkapan itu, Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti dengan simbol yang berkaitan ISIS.[117] Juru Bicara Densus 88 Aswin Siregar menyatakan bahwa penangkapan berlangsung di beberapa daerah, antara lain Bangka Belitung, Sumatera Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.[118] The Straits Times menulis bahwa orang-orang ini bereaksi sebagai bentuk kemarahan mereka atas kunjungan Paus ke Masjid Istiqlal dan atas seruan Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika yang meminta agar penyiaran azan Magrib diganti dalam bentuk teks berjalan pada saat menyiarkan misa Paus.[119] Siregar, lebih lanjut, menyatakan bahwa penangkapan ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penanganan atau Penanggulangan Terorisme, sebagai bentuk pencegahan dini.[120] Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Erdi Adrimurlan Chaniago mengajak masyarakat untuk makin bijak dalam menggunakan media sosial.[121]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ SARWINDANINGRUM, IRENE (2024-04-12). "Paus Fransiskus Kunjungi Jakarta pada 3-6 September". kompas.id. Diakses tanggal 2024-09-03.
- ^ "Indonesia Sambut Rencana Kunjungan Paus Fransiskus". Kementerian Luar Negeri. 2024-04-12. Diakses tanggal 2024-09-03.
- ^ "Indonesia Bersiap Terima Kedatangan Paus Fransiskus September 2024". CNN Indonesia. 2024-04-12. Diakses tanggal 2024-09-03.
- ^ "Address of the Holy Father Paul VI to the President of the Republic of Indonesia - Djakarta, Indonesia Thursday, 3 December 1970". Vatican.va. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2013.
- ^ Wijayaka, Bernadus (2024-04-12). "Paus Fransiskus ke Indonesia, Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan: Kunjungan Sangat Historis". Beritasatu.com. Diakses tanggal 2024-09-03.
- ^ Komsos KWI (2024-07-06). "AGENDA PERJALANAN APOSTOLIK PAUS FRANSISKUS DI INDONESIA - Mirifica News". Mirifica News. Diakses tanggal 2024-09-03.
- ^ "Viaggio Apostolico di Sua Santità Francesco in Indonesia, Papua Nuova Guinea, Timor-Leste, Singapore (2 - 13 settembre 2024) - Programma". press.vatican.va (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-03.
- ^ Mantalean, Vitorio (2024-09-02). "Tolak Mobil Mewah, Paus Fransiskus Bakal Pakai Innova Selama di Indonesia". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-09-07.
- ^ McElwee, Joshua (3 September 2024). "Pope Francis departs Rome for 12-day tour across Southeast Asia". Reuters. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "ITA Airways 4000". FlightAware.com. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Flight AZ4000 / ITY4000 - Italia Trasporto Aereo". radarbox.com. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Naik Pesawat Komersil, Paus Fransiskus Bertolak dari Roma Menuju Jakarta". 3 September 2024. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Mengenal Alitalia, Maskapai Komersial yang Terbangkan Paus Fransiskus ke Indonesia". Liputan 6. 3 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Muhamad Fadli Ramadan (3 September 2024). "Spesifikasi Airbus A330-900 Neo, Pesawat yang Bawa Paus Fransiskus ke Indonesia". Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Aditya Priyatna Darmawan; Inten Esti Pratiwi (4 September 2024). "Kisah Paus Fransiskus Naik Pesawat Komersial Menuju Jakarta, Menebar Kasih di Dalam Kabin". Kompas.
- ^ Millare, Kristina (2 September 2024). "Pope Francis begins historic apostolic journey to Southeast Asia and Oceania". Catholic News Agency (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 9 September 2024.
- ^ Azmi Syamsul Ma'arif (3 September 2024). M. Hari Atmoko, ed. "Sejumlah pejabat sambut Paus Fransiskus di Bandara-Soetta". Antara. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Daniel A. Fajri (3 September 2024). Eko Ari Wibowo, ed. "Menag Yaqut hingga Ignasius Jonan Akan Sambut Paus Fransiskus di Bandara Soetta". Tempo. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Dian Erika Nugraheny; Fabian Januarius Kuwado (3 September 2024). "Bunga Bermakna Bhinneka Tunggal Ika dari Anak Indonesia untuk Paus Fransiskus". Kompas.com. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Akbar Evandio (3 September 2024). "Tiba di Bandara Soetta, Paus Fransiskus duduk di Samping Supir Kijang Innova Zenix". Bisnis.com. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Maulana Ilhami Fawdi (3 September 2024). "Selama di Jakarta, Paus Fransiskus Menginap di Kedubes Vatikan, Bukan di Hotel". detikTravel. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Theresia Felisiani (4 September 2024). "Tanpa Kemewahan, Ini Sederet Gaya Sederhana Paus Fransiskus saat Tiba di Indonesia". Tribun News. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Presiden Jokowi Sambut Kunjungan Kenegaraan Sri Paus Fransiskus di Istana Merdeka". Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden. 4 September 2024. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Nina Susilo; Mawar Kusuma (4 September 2024). "Dentuman Salvo Menyambut Kehadiran Paus Fransiskus". Kompas.id. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Rakhmad Hidayatulloh Permana (4 September 2024). "Tulisan Paus Fransiskus di Buku Tamu Istana: God Bless Indonesia!". Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Edy Arsyad (4 September 2024). "Jokowi Sambut Sri Paus Fransiskus dengan Upacara Kenegaraan di Istana Merdeka". fajar.co.id. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Eva Safitri (4 September 2024). "Menlu Ungkap Isi Obrolan Jokowi dengan Paus Fransiskus di Veranda Istana". Detik.com. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Adhyasta Dirgantara; Ardito Ramadhan (4 September 2024). "Pidato Lengkap Paus Fransiskus di Istana Negara". Kompas.com. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Sederet Pengusaha RI Sambut Kehadiran Paus Fransiskus di Istana". CNN Indonesia. 4 September 2024. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Saat Paus Fransiskus Singgung Bhinneka Tunggal Ika dan Pembukaan UUD 1945". Detik.com. 5 September 2024. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Mentari Dwi Gayati (4 September 2024). Budi Suyanto, ed. "Paus: Keluarga di RI miliki tiga-empat anak adalah contoh yang bagus". Antara. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Apostolic Journey to Indonesia: Meeting with the Authorities, Civil Society and the Diplomatic Corps". Vatican.va. 4 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Cernuzio, Salvatore; Watkins, Devin (4 September 2024). "Pope Francis holds 'brotherly encounter' with Jesuits in Indonesia". Vatican News. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Noverius Laoli, ed. (4 September 2024). "Paus Fransiskus Adakan Pertemuan dengan para Jesuit di Jakarta". Kontan. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Bernadus Wijayaka (4 September 2024). "Lagu Arbab Sambut Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta". Berita Satu. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Abdul Haris Maulana, ed. (4 September 2024). "Permainan Angklung dan Lagu Arbab Sambut Paus Fransiskus di Gereja Katedral". Kompas.com. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Paus Fransiskus Pakai Pancasila sebagai Contoh saat Pidato di Katedral". CNN Indonesia. 4 September 2024. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Apostolic Journey to Indonesia: Meeting with Bishops, Priests, Deacons, Consecrated Persons, Seminarians and Catechists". Vatican.va. 4 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Willy Putranta (5 September 2024). Slamet Riyadi, ed. "Bapa Suci: "Saya Doakan Anda, Tolong Doakan Saya Juga"". Utusan.net. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Cindy Frishanti Octavia (4 September 2024). Azis Kurmala, ed. "UNINDO: Gereja-gereja di Indonesia mendapat perlindungan pemerintah RI". Antara. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Apostolic Journey to Indonesia: Meeting with the Young People of Scholas Occurrentes". Vatican.va. 4 September 2024. Diakses tanggal 17 September 2024.
- ^ Widhia Arum Wibawana (6 September 2024). "Apa Itu Scholas Occurrentes? Gerakan Pendidikan yang Didirikan Paus Fransiskus". detikCom. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ "Paus Fransiskus terharu dengar pidato pemuda Indonesia: 'Saya terkesan, Anda bicara tulus dari hati'". 5 September 2024. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ Fersianus Waku (4 September 2024). Erik S, ed. "Guru Muslim Asal Buton Sultra Ini Menangis Bertemu Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta". Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ "Paus Fransiskus bertemu pemuda Scholas Occurrentes Indonesia". Antara. 4 September 2024. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ Azhar Bagas Ramadhan (4 September 2024). "Momen Nadiem dan Istri Hampiri Paus Fransiskus, Sang Anak Diajak". detikCom. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ Sultan Abdurrahman (4 September 2024). Ninis Chairunnisa, ed. "Luhut Cium Tangan Paus Fransiskus saat Beri Bibit Mangrove di Gereja Katedral". Tempo. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ I Wayan Sui Suadnyana; Ni Made Lastri Karsiani Putri (8 September 2024). "Luhut Tanam Bibit Mangrove yang Diberkati Paus Fransiskus di Bali". detikBali. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ "Paus Fransiskus Jumpai Penerima Manfaat Amal di Konferensi Waligereja Indonesia". Metro TV. 5 September 2024. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ Rumondang Naibaho (5 September 2024). "Paus Fransiskus Tiba di KWI untuk Bertemu Penyandang Disabilitas". detikCom. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ Agustinus Yoga Primantoro (6 September 2024). "Mencecap Bahagia meski Tak Melihat". Kompas.id. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Brigita Belia (5 September 2024). "Paus Fransiskus Puji Cara KWI Rayakan Peringatan 100 Tahun Tanpa Selebrasi". detikCom. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ "Apostolic Journey to Indonesia: Meeting with beneficiaries from Charitable Organizations". Vatican.va. 5 September 2024. Diakses tanggal 17 September 2024.
- ^ "Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal, Ulama Hingga Pejabat RI Hadir". CNN Indonesia. 5 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Yogi Ernes (5 September 2024). "Tiba di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus Disambut Marawis". detikCom. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Paus Fransiskus Kunjungi Terowongan Silaturahmi Penghubung Istiqal-Katedral". detikCom. 5 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Mengintip Terowongan Silaturahmi yang Dikunjungi Paus Fransiskus, Seluk-beluk, Fasilitas dan Akses Umum". Tempo. 8 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Apostolic Journey to Indonesia: Interreligious Meeting". 5 September 2024. Diakses tanggal 17 September 2024.
- ^ Hanif Hawari (5 September 2024). "Kayla Nur Syahwa, Hafizah Tunanetra yang Baca Al-Qur'an di Depan Paus Fransiskus". detikCom. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Momen Paus Fransiskus Simak Pembacaan Al-Qur'an tentang Keimanan dan Hidup Bersama". NU.or.id. 5 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Saat Lantunan Ayat Suci Al Quran Dibacakan di Depan Paus Fransiskus". Viva. 5 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Hendrik Yaputra (5 September 2024). Imam Hamdi, ed. "Tokoh Lintas Agama Bacakan Deklarasi Istiqlal Disaksikan Paus Fransiskus". Tempo. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Deklarasi Istiqlal usai Kedatangan Paus Fransiskus di RI, Apa Isinya?". CNN Indonesia. 12 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Vitorio Mantalean; Novianti Setuningsih (5 September 2024). "Ketika Paus Fransiskus Dapat Replika Masjid Istiqlal dan Koin Persaudaraan". Kompas.com. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Yogi Ernes (5 September 2024). "Momen Hangat Imam Besar Istiqlal dan Paus Fransiskus". detikCom. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Thea Fathanah Arbar (5 September 2024). "Cium Hangat Kening Paus, Imam Besar Istiqlal Sampaikan Pesan Ini". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Umat Katolik Penuhi Stadion GBK untuk Rayakan Misa bersama Paus Fransiskus". VOA Indonesia. 6 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Over 80,000 attend Pope's mass in Jakarta". The Jakarta Post. 5 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Cara Daftar Misa Akbar bersama Paus Fransiskus di GBK, Ikuti Jalur Komunikasi Resmi". 10 Juli 2024. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Siti Yona Hukmana (3 September 2024). "Daftar Kantong Parkir Bus saat Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK". Metro TV. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Kunjungan Paus Fransiskus Membawa Harapan Baru". Komsos Keuskupan Manokwari-Sorong. 4 September 2024.
- ^ "KWI Rilis Doa untuk Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia". 29 Juni 2024. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Doa untuk Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia". Keuskupan Agung Jakarta. 29 Juni 2024. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Benedikta Miranti T.V (5 September 2024). "Begini Suasana Stadion Utama GBK Jelang Misa Akbar Bersama Paus Fransiskus". Liputan 6. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Jokowi di Misa Akbar Paus Fransiskus: Semoga Jadi Berkat bagi Semua". Detik.com. 5 September 2024. Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Yustinus Patris Paat (5 September 2024). "Puluhan Ribuan Umat Katolik di GBK Dihibur Angel Pieters dan Louis Bertrand". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Yogi Ernes (5 September 2024). "Lyodra Ikut Nyanyi Bareng Jelang Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK". Detik.com. Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Melvina Tionardus; Andi Muttya Keteng Pangerang Tim Redaksi (5 September 2024). "Berbaju Adat Batak Karo, Lyodra Nyanyikan Make Me a Channel of Your Peace Jelang Misa Akbar di GBK". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ "Make Me a Channel of Your Peace". J.W. Pepper & Son. Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Yuliana Hildagardis (6 September 2024). Gordy Donovan, ed. "Misa di GBK Bersama Paus Fransiskus, Uskup Merauke: Jangan Rakus". Tribun Flores. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Yurgo Purab (5 September 2024). "Jadwal dan Susunan Acara Misa Kudus Paus Fransiskus di GBK". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Yogi Ernes (5 September 2024). "Sempat Gerimis di Stadion GBK, Umat Misa Akbar Pakai Jas Hujan Warna-warni". Detik.com. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "Jokowi Rela Tunggu Paus Fransiskus di Luar GBK hingga 10 Menit, Ajak Luhut Ngobrol Sambil 'Mojok'". 5 September 2024. Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Rangga Pandu Asmara Jingga; Ilham Kausar (5 September 2024). "Jokowi tiba di Stadion Madya GBK untuk temui Paus". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ "Paus Fransiskus Menaiki & Menandatangani Maung MV3 Popemobile pada Misa Akbar di GBK". 5 September 2024. Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Francisca Christy Rosana (5 September 2024). Ninis Chairunnisa, ed. "Paus Fransiskus Pimpin Misa di GBK, Umat Menyerukan Viva Il Papa". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Yefta Christopherus Asia Sanjaya (6 September 2024). "Rekap Misa Akbar GBK, Paus Fransiskus Berbahasa Indonesia, Berkati Umat hingga Akhir". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Nicholas Ryan Aditya; Bagus Santosa (5 September 2024). "Paus Fransiskus Berpesan Ikuti Teladan Bunda Teresa dan Taburkan Kasih dengan Dialog". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Ade S (4 September 2024). "Makna di Balik Salib Nusantara: Busana Liturgis Paus Fransiskus saat Ekaristi di GBK". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Nike Amelia Sari (4 September 2024). "Pesona Nusantara pada Rancangan Salib Nusantara untuk Paus Fransiskus dan Para Uskup". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Yashinta Difa Pramudyani (5 September 2024). "Paus Fransiskus kenakan busana bertema "Salib Nusantara" di GBK". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Tazkia Royyan Hikmatiar (29 Agustus 2024). "60 Uskup dari Berbagai Negara Akan Dampingi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia". Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Nicholas Ryan Aditya; Bagus Santosa Tim Redaksi (5 September 2024). "Momen Paus Fransiskus Berbahasa Indonesia Pimpin Misa Akbar di GBK, "Saya Mengaku..."". Kompas.com. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ Baharudin Al Farisi; Jessi Carina Tim Redaksi (9 September 2024). "Lektor Tunanetra Dustin: Tidak Pernah Bermimpi Jadi Petugas Liturgi Misa Akbar Paus Fransiskus". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ "Nama Pemazmur Ekaristi Paus Fransiskus di GBK". Sesawi.net. 8 September 2024. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ Ridhoino Kristo Sebastianus Melano. "Teks Misa Paus Fransiskus di GBK Indonesia Lengkap Doa Umat dan Bacaan Injil Lukas 15:1-11".
- ^ Fitriyan Zamzami; Frederikus Bata (5 September 2024). "Paus Tekankan Perdamaian dan Dialog di GBK".
- ^ "Apostolic Journey to Indonesia: Holy Mass". Vatican.va. 5 September 2024. Diakses tanggal 17 September 2024.
- ^ "Doa Umat Katolik di Misa Paus Pakai 6 Bahasa Daerah, Termasuk Papua". 5 September 2024. Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Franky Wullur (6 September 2024). "Dua Anak Asal Manado Jadi Pembawa Persembahan saat Misa Kudus Paus Fransiskus di GBK". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Bonfilio Mahendra (5 September 2024). "Paus Fransiskus Pimpin Misa Bareng Tiga Uskup di GBK". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ "Pengamanan Pada Misa Konseklir di Gelora Bung Karno Ekstra Ketat". GoIndonesia. 4 September 2024. Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ "Devosi Kebangsaan: Paus Fransiskus Ternyata Sempat Berdoa di Depan Patung Maria Bunda Segala Suku". 8 September 2024. Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Ahmad Kiflan Wakik, ed. (7 September 2024). "Paus Fransiskus Berdoa Kepada Patung Maria Bunda Segala Suku". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ FX Juli Pramana (16 Agustus 2024). "Lagu "Salve Regina" Sambut Paus Fransiskus". Diakses tanggal 13 September 2024.
- ^ Angger Putranto (5 September 2024). "Berapa Petugas Liturgi yang Terlibat dalam Misa Akbar Paus Fransiskus?". Kompas. Diakses tanggal 15 September 2020.
- ^ "Lyodra dan Anton Jamaica Cafe Tampil Bawa The Prayer di Misa Suci Paus". CNN Indonesia. 5 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Adinda Jasmine (5 September 2024). "Lyodra Ginting Tampil di Misa Agung, Bahagia akan Dapat Berkat Langsung dari Paus Fransiskus". Tempo. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Aloysius Widiyatmaka (5 September 2024). ""Kristus Jaya" Bergemuruh Sambut Paus Masuk GBK". Koran Jakarta. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Misa Akbar Selesai, Umat Perlahan-lahan Tinggalkan GBK". Kompas.com. 5 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Muhammad Khadafi (6 September 2024). "Momen Paus Fransiskus ke Papua Nugini Naik Pesawat Garuda". CNBC Indonesia.
- ^ "Menag hingga Jonan Lepas Kepergian Paus Fransiskus ke Papua Nugini di Soetta". Kumparan. 6 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Lisye Sri Rahayu (6 September 2024). "Momen Paus Fransiskus Sapa Petugas di Bandara Sebelum Tinggalkan Indonesia". detikCom. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "GA7780 (GIA7780) Garuda Indonesia Flight Tracking and History". FlightAware.com. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Pramita Tristiawati (6 September 2024). "Gunakan Garuda Indonesia ke Papua Nugini, Paus Fransiskus Hanya Minta Disediakan Nasi Goreng". Liputan 6. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Media, Kompas Cyber (2024-08-13). "Polri Terjunkan 4.520 Personel Kawal Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-09-03.
- ^ Prayudianto, ed. (6 September 2024). "Densus 88 Ungkap Pelaku Teror Kunjungan Paus Fransiskus Pernah Baiat ke ISIS". Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Amankan 7 Terduga Pelaku Teror saat Paus Fransiskus Datang, Densus 88 Temukan Logo ISIS". Liputan6. 6 September 2024. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Wahyudi Soeriaatmadja (6 September 2024). "Indonesian police detain seven in a failed plot to attack Pope Francis". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Hidayat Salam (6 September 2024). "Sebar Teror di Medsos Terkait Kunjungan Paus, 7 Orang Ditangkap Densus". Kompas.id. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ Hidayat Salam (6 September 2024). "Polisi Tangkap Pengancam Kunjungan Paus Fransiskus, Imbau Bijak Bermedsos". detikCom. Diakses tanggal 16 September 2024.